Apa sih, makna seserahan adat Jawa yang perlu dilengkapi saat akan menikah? Tentunya, setiap pernikahan memiliki ciri khas masing-masing yang sesuai dengan budaya, adat, dan kebiasaan yang berlaku di lingkungan atau keluarga calon mempelai.
Hal ini juga berlaku pada pernikahan adat Jawa. Dari sekian prosesi yang ada, kali ini kita akan bahas mengenai seserahan. Apa sih sebenarnya makna dari seserahan adat Jawa tersebut? Yuk, simak artikel berikut!
Mengenal Acara dan Makna Seserahan Adat Jawa
Melalui acara seserahan ini, keluarga calon mempelai pria akan memberikan hadiah dalam bentuk sejumlah barang-barang, sesuai kebutuhan dan kesukaan calon mempelai wanita, kepada orang tua calon mempelai wanita. Pemberian berbagai hadiah ini adalah sebuah bentuk rasa syukur, doa, dan harapan untuk membangun keluarga baru melalui upacara pernikahan.
Yang perlu diingat adalah, seserahan ini tidak sama dengan yang disebut sebagai paningset, karena paningset adalah sepasang cincin simbol komitmen yang kuat antara kedua calon mempelai yang akan berumah tangga. Selain itu, seserahan juga berbeda dari yang namanya asok tukon, yaitu pemberian dalam bentuk uang tunai untuk menunjang biaya kebutuhan acara pernikahan. Serta, bukan pula sebagai mas kawin, karena mas kawin adalah salah satu syarat sahnya ijab kabul.
Baca juga: Isi Seserahan Pernikahan yang Perlu Disiapkan
Nah, lalu seserahan adat Jawa itu sendiri isinya terdiri dari:
- Satu set suruh ayu
- Seperangkat pakaian pengantin wanita
- Seperangkat alat sholat (khusus muslim)
- Perhiasan
- Kosmetik/alat rias
- Kain batik
- Stagen Putih
- Wajik dan jadah
- Bahan hasil bumi
- Buah-buahan
Di masa sekarang ini, banyak hantaran yang dihias semenarik mungkin. Bahkan, sudah ada vendor khusus yang menjalankan bisnis dekorasi seserahan ini. Selain itu, penyerahan seserahan adat Jawa dari calon mempelai pengantin pria ke keluarga calon pengantin wanita juga sering disertakan bersama asok tukon, agar persiapannya lebih efisien. Untuk waktu penyerahannya sendiri, hantaran seserahan adat Jawa ada yang dibawa saat acara malam midodareni, bisa pula diberikan saat paningsetan, atau, bahkan, di beberapa acara banyak juga yang menyertakan pemberian seserahan ini pada hari pernikahan.
Makna Seserahan
Lalu, tahukah kamu bahwa setiap barang yang ada di dalam isi seserahan adat Jawa itu memiliki makna sendiri-sendiri? Nah, berikut penjelasannya ya!
- Satu set suruh ayu. Ini adalah satu set daun sirih yang maknanya mewakili doa serta pengharapan atas keselamatan kedua calon mempelai dalam kehidupan baru yang akan mereka tempuh bersama.
- Seperangkat pakaian dan kain batik yang diberikan di seserahan ini memiliki makna pengharapan, baik calon mempelai wanita maupun mempelai pria, nantinya pintar menyimpan serta menjaga rahasia dari jangkauan pihak lain di luar rumah tangga mereka.
Seperangkat alat sholat (khusus muslim) memiliki simbol bahwa kehidupan dalam berumah tangga harus selalu berpegang teguh pada agama yang dianut kedua mempelai. Hal ini juga sebagai pengingat kepada pasangan suami istri tersebut untuk selalu kembali kepada Tuhan-Nya. - Perhiasan, hantaran ini bermakna sebagai sinar yang penuh harapan. Hal ini, terutama, diharapkan agar pengantin wanitanya dapat selalu bersinar dan tidak mengecewakan keluarga barunya nanti.
- Kosmetik (alat rias), hantaran ini bermakna bahwa nantinya sang suami bersedia sepenuhnya menanggung kebutuhan dan menjaga penampilan sang istri dengan sebaik mungkin.
- Stagen, atau kain pinggang berwarna putih pada seserahan adat Jawa ini, melambangkan kuatnya tekad pasangan suami istri dalam mengarungi bahtera rumah tangga yang penuh tantangan dan rintangan.
Wajik dan jadah, kedua benda ini adalah makanan tradisional khas Jawa yang berbahan ketan serta bertekstur lengket setelah dimasak. Hantaran ini tentunya mewakili doa dan harapan agar cinta kedua mempelai senantiasa selalu lengket dan erat satu sama lain hingga akhir hayat. - Bahan hasil bumi, seserahan adat Jawa yang satu ini melambangkan harapan akan kesejahteraan dan kemakmuran bagi keluarga baru yang akan dibangun oleh kedua mempelai.
- Buah-buahan, ini memiliki makna cinta kasih atau kasih sayang. Penggambaran buah yang manis, segar, dan bermanfaat menunjukkan harapan agar rumah tangga yang dibangun oleh kedua mempelai ini memiliki cinta kasih yang selalu manis, segar , dan senantiasa membawa manfaat yang baik bagi masyarakat di sekitar mereka.
Walau sebenarnya prosesi maupun isi seserahan bukan merupakan prosesi utama dari berjalannya sebuah rangkaian acara proses pernikahan adat Jawa, tapi hingga kini seserahan adat Jawa masih sering sekali diikutsertakan oleh para calon pengantin, karena dipertahankan sebagai bagian dari tradisi yang sakral dalam rangkaian prosesi pernikahan.