Pilih Kategori Artikel

Mari Berkenalan dengan Gaun Pengantin Tradisional Jepang yang Unik!
Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 10-12 Januari 2025
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Segala hal tentang Jepang sangat menarik, tak terkecuali gaun pengantin tradisional Jepang bernama Kimono yang sebenarnya adalah salah satu pakaian tradisional Jepang yang umum dikenakan sehari-hari. Seiring waktu, kimono akhirnya juga kerap dikenakan dalam upacara pernikahan adat Jepang yang biasa diadakan di kuil dan dipimpin oleh pendeta Shinto. Bedanya dengan pernikahan yang biasa kita ketahui, pernikahan Shinto dengan kimono ini biasanya hanya digelar bersama keluarga dekat dan bersifat kecil-kecilan. Gaun pengantin Jepang yang dikenakan saat upacara Shinto umumnya adalah kimono putih yang biasa disebut shiromuku.

Warna putih dipilih karena di Jepang warna ini dikenal sebagai warna yang menggambarkan kesucian, kebersihan, dan keperawanan. Selain itu, shiromuku yang dikenakan oleh pengantin perempuan diibaratkan sebuah kanvas yang masih bersih dan setelah menikah akan digambar dari pikiran dan ide sang suami.

Shiromuku terdiri dari furisode putih dengan motif yang konon katanya membawa keberuntungan, motif burung jenjang, misalnya. Setelah itu, pengantin perempuan akan mengenakan fukuro obi yang bentuknya menyerupai selempang berukuran lebar di pinggang, ditambah dengan obi-age yang merupakan sabuk dari kain. Tidak sampai disitu saja, masih ada lagi kimono kedua yang perlu dipakai sebagai outer yang diberi nama uchikake untuk melengkapi gaun pengantin tradisional Jepang.

Untuk alas kaki, pengantin perempuan akan mengenakan zori atau sandal tradisional yang dikenakan bersama kaos kaki putih. Selain itu, pengantin perempuan akan mengenakan kerudung putih besar yang menurut kepercayaan masyarakat Jepang, bisa menyembunyikan wajah pengantin perempuan dari roh jahat dan hanya suaminya lah yang bisa melihat wajah sang pengantin perempuan. Kerudung putih besar ini dikenal dengan sebutan wataboshi. Setelahnya, gaun pengantin tradisional Jepang ini baru bisa dikatakan lengkap.

 wm_article_img

Tidak jauh berbeda dari pengantin perempuan, sang pengantin laki-laki juga mengenakan pakaian tradisional yang diberi nama montsuki haori hakama yang terdiri dari kimono formal hitam yang biasanya dihiasi dengan lambang keluarga. Kemudian, pengantin laki-laki akan mengenakan celana hakama yang merupakan sebuah celana longgar dengan motif garis. Setelahnya, haori atau outer bergaya kimono yang panjangnya sampai mencapai pinggul atau paha akan dikenakan agar pengantin pria bisa pantas bersanding dengan pengantin perempuan yang sudah mengenakan gaun pengantin Jepang yang lengkap.

Nah, setelah melakukan upacara Shinto, sama halnya dengan pernikahan di Indonesia, di Jepang pun acara akan dilanjutkan dengan resepsi pernikahan di mana pengantin perempuan akan mengganti gaun pengantin tradisional Jepang yang dikenakannya dengan warna yang lebih cerah, iro-uchikake namanya. Merah adalah warna yang paling umum dipilih sebagai warna iro-uchikake, tapi ada juga yang mengenakan warna lain seperti ungu, emas, atau hijau.

 wm_article_img

Untuk iro-uchikake, biasanya kain yang digunakan memiliki hiasan motif khas Jepang seperti bunga sakura, kipas tangan kyo-sensu, dan sejumlah motif autentik lainnya. Seperti sebelumnya, orang Jepang percaya bahwa dengan menambahkan berbagai simbol pada gaun pengantin dapat membawa keberuntungan bagi kedua mempelai. Ada jenis gaun pengantin Jepang lain yang biasanya dikenakan untuk resepsi pernikahan, yaitu hikifurisode yang biasanya dipilih jika pernikahan yang digelar tidak terlalu formal. Untuk tipe gaun yang satu ini, yang dikenakan adalah o-furisode yaitu kimono dengan lengan yang jauh lebih panjang dan besar.

 wm_article_img

Pengantin yang memilih untuk mengenakan gaun pengantin tradisional Jepang berupa hikifurisode adalah perempuan yang ingin menunjukkan jati diri mereka yang sebenarnya karena dengan menggunakan hikifurisode, pengantin perempuan bisa menggunakan aksesori favorit mereka. Selain itu, hikifurisode juga lebih ringan dibanding beberapa gaun pengantin tradisional Jepang lainnya. Pernikahan di Jepang juga tidak menutup kemungkinan bagi mempelai untuk mengenakan gaun pengantin modern internasional, tetapi biasanya hanya dilakukan ketika menggelar resepsi pernikahan. Menarik sekali, ya, mempelajari gaun pengantin tradisional Jepang dengan lebih saksama.

Nah, apabila Anda ingin mengenakan gaun pengantin bercorak Jepang, Anda bisa mencontoh beberapa desain di bawah ini!

  • Memberikan simpul kupu-kupu di bagian belakang gaun modern Anda

 wm_article_img

Anda pasti sudah pernah melihat kimono yang dibelakangnya terdapat obi atau sabuk yang diletakkan di pinggang dengan simpul kupu-kupu. ‘kan? Kenapa tidak memberikan simpul yang sama pada gaun pernikahan modern Anda jika memang tertarik untuk mengenakan gaun pengantin modern dengan aksen gaun pengantin Jepang? Dengan adanya simpul kupu-kupu tersebut, gaun pengantin Anda kian terasa mewah, tapi di saat yang bersamaan juga menggemaskan.

  • Padukan lengan kimono pada gaun pengantin Jepang dengan rok mermaid

 wm_article_img

Kimono adalah pakaian tradisional Jepang yang berbentuk T dengan lengan yang lebar dan panjang. Sebagai pribadi yang mengagumi kebudayaan Jepang, mengambil atasan kimono sebagai inspirasi atau gagasan desain untuk dimasukan dalam gaun pengantin Anda mungkin layak di coba. Padukan kimono berbentuk T akan dengan rok mermaid, dan Anda pasti akan terpana dengan hasilnya! Jika Anda tidak terlalu menyukai model mermaid yang ketat, Anda juga bisa menjadikannya jumpsuit yang memiliki atasan kimono. Apalagi saat ini mengenakan celana sebagai pakaian pernikahan perempuan sedang jadi trend.

  • Menjadikan bunga sakura sebagai motif gaun pernikahan pun layak dicoba

 wm_article_img

Sakura adalah salah satu motif khas Jepang yang bisa Anda aplikasikan dalam gaun pernikahan Anda. Alih-alih gaun putih polos, Anda bisa menambahkan bordir bunga sakura merah muda yang tidak hanya membuat gaun Anda tampak lembut dan romantis, tetapi juga memiliki corak gaun pengantin Jepang. Gaun dengan konsep floral ini sangat cocok untuk pernikahan outdoor yang santai.  

Belajar mengenai kebudayaan baru memang sangat menyenangkan. Selain memperkaya ilmu, Anda juga bisa sekalian mencari inspirasi dari gaun pengantin tradisional Jepang dan menggabungkannya menjadi gaun pengantin yang modern. Namun, sebelum benar-benar memutuskan untuk memilih gaun gaya Jepang, jangan lupa untuk menanyakan pendapat pasangan Anda, apakah ia setuju dengan keinginan Anda atau tidak. Pastikan juga gaun pengantin Anda masih sesuai dengan vendor venue pernikahan dan vendor dekorasi agar Anda tidak menjadi fashion disasyer di hari pernikahan Anda sendiri.

Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 10-12 Januari 2025
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Article Terkait

Loading...

Article Terbaru

Loading...

Media Sosial

Temukan inspirasi dan vendor pernikahan terbaik di Sosial Media Kami

Loading...