
Setiap pasangan pasti punya impian tentang hari pernikahan mereka. Ada yang ingin tampil megah seperti di negeri dongeng, ada juga yang lebih suka suasana sederhana tapi penuh makna. Namun belakangan, semakin banyak calon pengantin Indonesia yang mencari satu hal: suasana hangat, romantis, dan timeless — seperti kisah cinta klasik yang tak lekang oleh waktu.
Dan di tahun 2025, tema yang paling banyak dibicarakan di dunia pernikahan adalah “Vintage Romance”, atau jika diterjemahkan bebas: romansa dari masa lalu yang hidup kembali. Tema ini bukan sekadar tentang dekorasi klasik atau gaun renda. Ini tentang perasaan—tentang nostalgia, keintiman, dan cinta yang tulus tanpa berlebihan. Sebuah konsep yang pas untuk pasangan masa kini yang ingin hari pernikahannya terasa lebih “bercerita.”
Mengapa Vintage Romance Jadi Tren Utama Pernikahan 2025?

Tren pernikahan di Indonesia terus berevolusi seiring perubahan gaya hidup dan nilai. Jika dulu pesta megah di ballroom menjadi simbol kemewahan, kini pasangan lebih memilih perayaan yang personal, bermakna, dan merefleksikan kepribadian mereka.
Berikut alasan mengapa konsep Vintage Romance menjadi salah satu ide pernikahan 2025 yang paling banyak dipilih oleh calon pengantin Indonesia:
1. Sentuhan Nostalgia yang Menenangkan
Di tengah dunia digital yang serba cepat, tema vintage memberikan ruang untuk berhenti sejenak dan menikmati momen. Dekorasi kayu, bunga pastel, serta cahaya lilin menciptakan rasa tenang yang menenangkan, menghadirkan kehangatan yang tidak bisa digantikan oleh lampu neon atau LED.
2. Estetika yang Elegan tapi Tidak Kaku
Gaya vintage memiliki fleksibilitas tinggi untuk disesuaikan dengan berbagai budaya Indonesia. Nuansa kolonial klasik di rumah-rumah tua Jakarta, gaya rustic di Jogja, atau sentuhan tropis di Bali, semuanya dapat dipadukan dengan karakter vintage yang tetap anggun.
3. Lebih Ramah Lingkungan
Elemen vintage umumnya berasal dari bahan daur ulang atau bisa disewa. Meja kayu lawas, vas kaca bekas, hingga kain linen alami menjadi pilihan yang estetis sekaligus ramah lingkungan.
4. Menghadirkan Cerita Pribadi

Vintage Romance bukan sekadar tema visual, tetapi juga sarana untuk menceritakan kisah cinta. Kamu bisa menampilkan foto pernikahan orang tua, surat cinta yang ditulis tangan, atau kenangan kecil dari perjalanan cinta kalian berdua.
5. Bisa Dipadukan dengan Teknologi Modern
Meski terinspirasi dari masa lalu, konsep ini tetap relevan dengan era digital. Undangan digital, QR guestbook, hingga live streaming dapat digunakan tanpa menghilangkan nuansa klasik dan hangat dari tema vintage.
Tips menciptakan suasana vintage
Untuk mewujudkan pernikahan bertema vintage yang terasa hidup, kuncinya adalah menciptakan suasana yang otentik. Tidak cukup hanya dengan dekorasi atau busana, tetapi juga permainan cahaya, warna, dan aroma yang mampu membawa tamu merasakan atmosfer masa lalu.
Berikut panduan lengkap untuk membangun suasana vintage yang elegan dan tetap relevan bagi pasangan Indonesia masa kini:
1. Gunakan Cahaya Hangat, Bukan Putih Terang

Cahaya putih dingin sering membuat ruangan terasa seperti ruang rapat, bukan tempat cinta dirayakan. Untuk tema vintage, kuncinya ada di tone cahaya kuning keemasan (warm white), lembut, menenangkan, dan membuat semua orang terlihat lebih bersinar di foto.
Tips penerapan:
- Pilih lampu bohlam kuning untuk seluruh area utama.
- Hindari spotlight putih di wajah pengantin, ganti dengan soft lighting agar efeknya lebih lembut.
- Gunakan lampu gantung atau chandelier klasik di titik-titik penting seperti area pelaminan, meja makan, atau dance floor.
- Kalau acaranya outdoor malam hari, tambahkan lampu bohlam gantung beruntai (string light) di langit-langit atau pepohonan, efeknya seperti pesta taman Eropa tapi tetap romantis ala tropis Indonesia.
Kalau kamu menggelar acara sore menuju malam, memanfaatkan sinar matahari “jam emas” (golden hour) untuk sesi foto. Cahaya alami saat itu sudah cukup menciptakan efek vintage tanpa perlu banyak tambahan lampu.
2. Biarkan Tekstur Asli Dinding, Bata, atau Kayu Terlihat

Salah satu ciri khas tema vintage adalah keaslian bahan. Tidak semuanya harus tertutup kain atau backdrop. Justru, biarkan elemen alami dari venue menonjol.
Ide penerapan:
- Jika kamu menikah di gedung heritage atau rumah kolonial, pertahankan warna asli tembok, jendela kayu, atau ubin lama. Itu justru memperkuat karakter ruang.
- Di venue outdoor, gunakan elemen kayu, bambu, atau batu alam tanpa terlalu banyak cat.
- Ganti backdrop kain berlapis dengan papan kayu berukir nama kalian, atau dinding bata ekspos yang diberi rangkaian bunga lembut di sudutnya.
- Untuk area foto, gunakan lemari kayu antik, kursi rotan, atau cermin besar sebagai elemen latar.
Tekstur alami ini akan menciptakan kedalaman dan nuansa “real vintage”, bukan kesan dekor buatan.
3. Tambahkan Elemen Soft Lighting

Pencahayaan lembut (soft lighting) adalah kunci utama dari konsep romansa masa lalu. Alih-alih lampu terang, gunakan sumber cahaya kecil yang menciptakan bayangan lembut dan suasana hangat.
Beberapa ide penerapan:
Lilin
Gunakan lilin pilar besar di tengah meja makan, atau tea light candle kecil di wadah kaca.
Pilih lilin dengan warna netral seperti ivory, beige, atau blush agar tetap menyatu dengan palet vintage.
Untuk keamanan, kamu bisa gunakan lilin LED ber-flame efek yang terlihat realistis tanpa risiko terbakar.
Lentera dan Lampu Gantung
Gantung lentera logam di sepanjang jalan masuk atau area taman.
Gunakan bohlam kaca bening dengan cahaya kuning lembut di atas dance floor atau meja panjang.
Campurkan lampu bohlam besar dan kecil agar tampilan lebih dinamis dan berlapis.
Kombinasi Cahaya & Bunga
Bungkus tali lampu dengan daun kering atau ranting eucalyptus untuk menambah kesan alami.
Taruh lilin di antara vas bunga pastel agar cahaya terpantul lembut.
Gunakan lampu temaram di sekitar panggung pelaminan agar bunga dan detail dekorasi terlihat “hidup”.
4. Mainkan Lapisan Cahaya (Lighting Layering)

Untuk hasil maksimal, ciptakan beberapa lapisan cahaya:
Cahaya utama (ambient): lampu gantung, string light, atau lentera.
Cahaya fokus (accent): lilin di meja, lampu kecil di photobooth, spotlight lembut di pelaminan.
Cahaya latar (background): pencahayaan di dinding bata atau pepohonan untuk efek kedalaman visual.
Kombinasi ini akan membuat suasana terlihat mewah tanpa harus berlebihan.
5. Lengkapi dengan Musik Latar yang Hangat

Suasana visual tidak akan lengkap tanpa soundscape yang mendukung. Gunakan musik lembut seperti jazz, swing, atau keroncong klasik dengan volume pelan di latar. Dengan kombinasi cahaya hangat, tekstur alami, dan pencahayaan lembut, kamu bisa menciptakan atmosfer vintage yang tidak hanya indah untuk dilihat, tapi juga dirasakan. Tamu tidak akan hanya berkata, “Pernikahannya cantik banget,” tapi juga, “Rasanya hangat, romantis seperti sedang masuk ke cerita cinta dari masa lalu.”
Palet Warna & Material: Lembut, Hangat, dan Natural

Sebelum memilih dekorasi, pastikan kamu menentukan palet warna dan material yang sesuai dengan karakter vintage. Warna-warna lembut dengan tone natural selalu menjadi dasar yang aman sekaligus elegan.
Palet warna populer untuk ide pernikahan 2025:
- Ivory, beige, champagne sebagai warna dasar lembut.
- Blush pink, dusty rose untuk nuansa romantis.
- Sage green, olive untuk kesan alami.
- Gold atau bronze untuk nuansa hangat yang mewah.
- Deep burgundy untuk sentuhan klasik.
Material yang cocok: renda, linen, kayu tua, kaca buram, pita satin. Gunakan bunga pastel seperti mawar, hydrangea, baby’s breath, atau eucalyptus. Untuk menambah karakter lokal, kamu bisa menggunakan batik halus atau tenun sebagai runner meja, lampu minyak klasik sebagai aksen dekor, atau papan kayu dengan kaligrafi nama pasangan.
Busana Pengantin yang Anggun Klasik Tak Pernah Gagal

Gaya busana vintage untuk pengantin Indonesia bisa tetap modern tapi punya keanggunan masa lalu.
Untuk pengantin wanita:
Gaun renda dengan potongan A-line atau empire waist.
Veil panjang dengan detail bordir.
Pilihan warna off-white atau champagne yang lembut.
Tambahkan pearl accessories untuk kesan klasik.
Kalau kamu ingin unsur lokal, kebaya kutu baru atau kebaya encim dengan renda halus bisa jadi versi vintage yang elegan.
Untuk pengantin pria:
Jas slim fit bergaya retro dengan rompi dan dasi kupu-kupu.
Warna krem, navy, atau coklat tua cocok untuk nuansa vintage.
Sepatu oxford dan boutonnière bunga kecil melengkapi tampilan klasik.
Hadirkan “The Vintage of Romance” Langsung di WeddingMarket Fair 2025
Untuk calon pengantin yang ingin benar-benar merasakan keindahan tema Vintage Romance, jangan lewatkan acara WeddingMarket Fair 2025: “The Vintage of Romance”, yang akan digelar pada:
- Tanggal: 24–26 Oktober 2025
- Lokasi: Balai Kartini Jakarta
Acara ini menghadirkan lebih dari 200 booth vendor pernikahan terbaik dari 20 kategori, mulai dari gaun, dekorasi, undangan, hingga fotografi. Tidak hanya itu, WeddingMarket Fair berkolaborasi dengan ZAP Premier, menghadirkan Luna Maya dalam sesi Intimate Talkshow bertajuk Wedding Journey, di mana ia akan berbagi pengalaman dan tips seputar persiapan pernikahan. Selain pameran, acara ini juga menghadirkan live music performance, berbagai aktivitas interaktif, dan kesempatan memenangkan hadiah menarik.
Dengan mengangkat tema “Vintage of Romance”, WeddingMarket Fair menyajikan pengalaman visual dan sensori yang mendalam melalui dekorasi klasik yang dramatis, drapery lembut, chandelier megah, bunga pastel, serta dukungan teknologi LED, mirror reflection, dan sound ambience yang menciptakan suasana intim dan mempesona. Dapatkan tiketmu di sini, ya! Dan, untuk inspirasi pernikahan lainnya, kunjungi juga WeddingMarket. See you there!
Cover | Foto via Pinterest