Menggelar acara pernikahan di Indonesia ini tak luput dari adat istiadat yang sudah dianut oleh pihak keluarga pengantin. Di setiap daerah pasti memiliki adat yang tidak sama dan busana pengantinnya pun sangat beragam yang memiliki keunikan serta ciri khas tersendiri. Belum lagi, aksesoris pengantin yang memiliki makna pada masing-masing item-nya.

Jika kamu ingin menggelar sebuah acara pernikahan yang mengusung tema adat tertentu, pasti kamu harus sekedar tahu terkait adat yang akan kamu pilih.

Sebagai calon pengantin wanita, pasti kamu ingin tahu seperti apa sih aksesoris yang akan kamu kenakan nantinya di hari pernikahanmu. Nah, penasaran kan? Yuk, kenali beberapa aksesoris pengantin di hari pernikahan dari setiap daerah yang ada di Indonesia.

Sanggul

Sanggul adalah salah satu aksesoris pernikahan yang umum digunakan pada seorang mempelai pengantin wanita di seluruh Indonesia. Sanggul ini merupakan penghias kepala yang sudah digunakan sejak zaman dahulu yang berasal dari kata ‘peri sanggul’.

Bahkan, sanggul ini sudah ada sejak zaman mesir purba atau sekitar 4000 tahun yang lalu. Wah! Sanggul ini terbuat dari rambut palsu dalam bentuk yang beragam atau ada juga yang bentuk oval maupun setelah bulat, lho!

Ukurannya pun beragam, ada sanggul yang berukuran besar (full sanggul) dan ada juga yang berukuran kecil (half sanggul). Selain digunakan oleh pengantin wanita, ternyata sanggul ini juga digunakan untuk keperluan lain seperti panggung, seremonial, penunjang penampilan, identitas profesi, lambang status sosial sampai pelindung kepala dari sengatan matahari.

Kalau sanggul yang digunakan untuk keperluan pernikahan, biasanya akan ditambahkan dengan berbagai aksesoris lainnya seperti emas ataupun perak.

Kain

Kain adalah salah satu perlengkapan aksesoris pernikahan yang cukup penting karena bahan ini bercorak tradisional yang bisa membuat pengantin serta kedua pihak keluarga pengantin akan terlihat spesial dan berbeda dengan tamu-tamu yang lainnya.

Nah, salah satu kain yang khas umum digunakan dalam sebuah pernikahan adalah kain batik. Batik termasuk warisan dunia dari Indonesia, lho! Serta UNESCO telah menetapkan tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional.

Dalam memilih kain batik untuk acara pernikahan tentu bukan tanpa alasan, seperti halnya adat Jawa yang memiliki kain batik bermotif sido mukti yang menandai kemakmuran dan masa depan yang baik dalam berumah tangga bagi pasangan pengantin baru.

Ada pula kain batik yang bermotif sido luhur yang berasal dari Keraton Surakarta yang bermakna keluhuran budi, tindakan, ucapan, serta kehidupan yang berkecukupan. Kain batik pun sangat dianjurkan dapat digunakan pada malam pernikahan bagi pengantin wanita.

Sandal ataupun sepatu

Memang, sebagai pengantin, wanita biasanya menjadi pusat perhatian para tamu undangan di sebuah pesta pernikahan. makanya mereka di tuntut untuk tampil yang cantik serta spesial nan sempurna, Yang berawal dari ujung kepala sampai ke ujung kaki pengantin wanita akan dihias secantik mungkin agar dapat terlihat memesona dalam sehari.

Untuk membuat pengantin yang cantik dan rupawan, maka diperlukan make up, hiasan kepala, busana pengantin yang baik dan cocok bagi tubuhmu, perhiasan serta pernak-pernik, sandal atupun sepatu pengantin, dan berbagai aksesoris pernikahan lainnya yang mendukung.

Terkait sandal ataupun sepatu pengantin, saat memilih tentunya harus yang cantik dan nyaman di kaki saat digunakan. Memang, sandal ataupun sepatu pengantin hanya sebagai untuk alas kaki saja, tetapi juga memilik peran yang penting demi sebuah kelancaran sebuah acara pernikahan.

Jika kamu salah dalam memilih sandal ataupun sepatu pengantin maka kemungkinan bisa membuat kaki kamu terasa pegal dan tidak nyaman, lho! Maka dari itu, disarankan untuk tidak asal dalam memilih sandal ataupun sepatu pengantin, ya.

Perhiasan

Perhiasan adalah salah satu aksesoris pernikahan yang tak bisa terlewatkan bagi pengantin mempelai wanita. Dengan memakai perhiasan ini mampu membuat seorang pengantin wanita terlihat lebih indah nan sempurna.

Bahwa perhiasan ini tidak hanya sekedar cincin, kalung, gelang, atau anting saja, namun juga perhiasan yang melekat pada pakaian pengantin adat yang dijadikan sebagai pelengkap busana pengantin. Perhiasan dan aksesoris tradisional yang mampu melengkapi pakaian adat pengantin juga memiliki fungsi simbolik dan juga makna yang tersirat.

Salah satu contoh seperti gelang burung yang dijadikan sebagai aksesoris pengantin adat Lampung. Gelang tersebut memiliki makna sebagai beban besar yang akan di pikul nanti dari kedua mempelai dalam berumah tangga. Dan gambar burung garuda dapat melambangkan sebagai hubungan yang kekal hingga akhir kehidupan yang menjadi harapan sepasang kekasih.

Nah, masih banyak lagi aksesoris pengantin dalam busana adat yang beragam dari berbagai daerah yang ada di Indonesia.

Hiasan kepala

Hiasan kepala juga menjadi aksesoris pernikahan yang tidak boleh terlewatkan dalam kelengkapan dalam busana adat pengantin. Di setiap daerah memang memiliki hiasan kepala yang berbeda-beda yang mampu membuat busana adat pengantin terlihat unik. Tentu saja hiasan kepala ini memiliki makna yang tersirat.

Hiasan kepala atau biasa disebut dengan mahkota, dari berbagai daerah yang menjadi ciri khas dalam busana pengantin adalah sunting yang berasal dari Minang, paes agung yang berasal dari Bali, dan siger yang berasal dari Sunda.

Namun, hiasan kepala ini umumnya terbuat dari perak, emas, aluminium, kuningan, dan bahan material lainnya. dengan memakai hiasan kepala ini akan membuat mempelai pengantin wanita akan terlihat lebih cantik nan anggun seperti seorang permaisuri.

Itulah beberapa aksesoris pengantin yang sering digunakan dalam setiap kali acara pernikahan. Apabila kamu ingin melangsungkan pernikahan adat namun tidak memiliki referensi untuk konsepnya, kamu bisa mencarinya di Artikel Wedding Market lho, Ladies!