Menikah merupakan salah satu cara agar dapat hidup bahagia bersama dengan orang yang kita sayangi untuk selamanya. Namun apa yang terjadi jika kamu melakukan pernikahan karena dijodohkan? Diera kakek dan nenek kita dulu mungkin masih banyak pernikahan yang dilakukan karena dijodohkan. Namun diera modern seperti sekarang menikah karena paksaan orang tua mu miungkin sudah jarang terjadi namun bukan berarti sudah tidak ada lagi.
Meski pernikahan yang dijodohkan tidak tampak romantis, tetapi studi ini mungkin bisa membuat kamu berubah pikiran. Pada 2012, Statistic Brain melakukan studi yang menunjukkan bahwa tingkat perceraian global untuk pernikahan yang dijodohkan hanya 6%. Angka itu jauh lebih kecil dibandingkan dengan angka perceraian di Indonesia, yang pada 2017 lalu mencapai 18,8%. Pasangan yang menikah karena dijodohkan mungkin memang belum terlalu mengenal satu sama lain, tetapi mereka lebih cenderung memandang pernikahan dari sudut pandang yang praktis dan tidak dibutakan oleh hasrat.
Nah, kalau kamu merupakan salah satu yang harus menikah karena dijodohkan, kamu harus mengetahui bagaimana membuat hubungan pernikahan itu dapat berhasil. Ada beberapa hal yang mesti kamu kertahui agar pernikahan dari hasil perjodohan mampu berjalan dengan baik.
- Jangan berharap pernikahan yang sempurna
Ketika kamu menikah hasil dari perjodohan jangan terlalu berharap kehidupan pernikahanmu akan berjalan sempurna bagaikan sebuah film-film derama di tv. Hal bisa saja terjadi karena calon suamimu tidak terlalu menjadikanmu sebagai prioritasnya. Pastinya kehidupan pasca menikah akan jauh dari kata sempurna dan semua yang kamu banyangkan akan menjadi seperti sebuah kebohongan besar. Untuk itu agar bisa berjalan dengan lancar cobalah agar saling memahami terlebih dahulu atau abg zaman sekarang bilang pdkt, agar lebih mengetahui karakter dari pasanganmu.
- Tidak ada cinta pada pandangan pertama
Kamu akan menemukan bahwa tidak ada cinta 'pada pandangan pertama', bahkan mungkin kamu benar-benar tidak menemukan cinta sama sekali dengan pasanganmu. Mungkin tidak ada perasaan bergejolak ketika kamu bertemu dengan dia, meskipun kamu akan menikah dengan seorang pria yang sangat berdedikasi dan tulus. Cinta mungkin saja tidak akan tumbuh saat awal pandangan pertamamu dengan dia. Namun, setelah lama hidup bersama denganya mungkin akan tumbuh cinta sedikit demi sedikit. Untuk itu bagi kamu yang melakukan pernikahan karena dijodohkan kuncinya adalah sabar.
- Bisa tidak terjadi romansa
Jika kamu mengharapkan pernikahan yang romantis dengan makan malam dang cahaya lilin sambil berdiskusi tentang kehidupan kedepannya, hal ini mungkin tidak aka nada. Yang biasanya terjadi adalah suami yang lelah sepulang dari pekerjaan dan berbicara tentang kantor yang jauh sekali dari kata romantis. Jika terjadi seperti ini mungkin saja kamu akan susah menemukan romansa yang akan menimbulkan rasa cinta. Memang pernikahan karena perjodohan memerlukan waktu yang lama untuk menimbulkan benih-benih cinta.
- Jujur kepada suami
Meskipun kamu tidak merasakan cinta pada pasangan kamu, apakah dia penuh perhatian, mengurus semuanya dan memastikan bahwa kamu merasa nyaman? Jika iya, tidak ada salahnya kamu mengungkapkan perasaan kamu kepadanya. Ada baiknya kamu segera mencari jalan dengan pasangan mu, sebelum perbedaan antara kalian menjadi tidak dapat diperbaiki. Mungkin kamu sedikit kecewa jika dia tidak banyak bicara atau tidak memberikan saran. Tapi, apa yang kamu ungkapkan sudah pasti dia terima dan hal ini juga akan lebih membuat kamu merasa lebih ringan.
- Mulai perhatian
Jika kamu ingin menimbulkan beni-beni cinta diantara kalian, cobalah memulainya dengan memperhatikan hal-hal kecil yang dia sukai. Selain itu kamu juga bisa menyampaikan hal-hal yang kamu sukai, meskipun itu merupakan hal kecil. Lakukan perhatian ini denan ruti agar mulai tumbuh benih cinta. Pasalnya cinta akan timbul jika kedua pasangan sudah merasakan kenyamanan dalam berhubungan.
- Menjalin komunikasi
Menjalin komunikasi itu merupakan dasar dari suatu hubungan. Untuk itu agar pernikahanmu lancar walaupun hasi dari perjodohan tidak ada salahnya untuk melakukan komunikasi dengan pasanganmu. Cobalah berkomunikasi dengan hal-hal yang simple seperti mengucapkan selamat pagi ketika bangun atau selamat tinggal ketika pergi bekerja. Agar mendapatkan pernikahan yang kamu inginkan, kamu dan pasangan harus mau berubah dan bertoleransi. Kuncinya sekali lagi hanya pada kesabaran agar perubahan tersebut dapat terasa nantinya.