Apakah kamu adalah salah seorang calon pengantin yang sedang mencari inspirasi model kebaya pengantin khas Batak? Kebaya pengantin khas Batak sebenarnya terbilang tidak terlalu rumit seperti kebaya pengantin tradisional Jawa. Biasanya, kebaya pengantin Batak memiliki model seperti kebaya pengantin modern yang dipadukan dengan aksesori dan pelengkap khas busana Batak.
Kebaya adat Batak sendiri tidak hanya memiliki satu model saja, ada 3 model utama yang paling sering digunakan, yakni kebaya pengantin khas Batak Toba, Batak Karo, dan Batak Mandailing. Ketiga model tersebut berhubungan dengan 3 daerah utama bagi suku Batak dan mewakili budaya daerah masing-masing. Meski begitu, masih ada model-model kebaya pengantin Batak lainnya seperti Batak Nias, Batak Simalungun, dan Batak Pakpak.
- Kebaya Batak Toba
Busana kebaya pengantin Batak Toba memiliki model yang cenderung sederhana. Biasanya, pengantin wanita hanya mengenakan kebaya pengantin model modern sederhana yang dipadukan dengan bawahan kain batik atau kain songket. Model kebaya pengantin Batak Toba umumnya terbuat dari bahan brokat dengan warna dominan putih atau merah. Namun, warna tersebut tentunya dapat disesuaikan lagi dengan keinginan calon pengantin.
Pengantin pria biasanya hanya mengenakan setelan jas dengan dasi yang dipadukan dengan bawahan kain atau celana songket yang sama dengan mempelai wanita. Pada pengantin pria dan wanita akan diselempangkan kain ulos kebanggaan masyarakat Sumatera Utara. Selain kain ulos, pada kepala pengantin pria dan wanita akan dipasangkan ikat kepala berwarna merah dengan motif berwarna emas. Ikat kepala khas pengantin Batak Toba ini dikenal dengan nama sortali. Dahulu, sortali digunakan pada acara pernikahan golongan bangsawan di suku Batak karena melambangkan kemakmuran atau kekayaan lantaran harganya yang mahal.
Namun, kini sortali sudah banyak diperdagangkan atau disewakan untuk upacara pernikahan. Sortali terbuat dari tembaga yang dilapisi emas dan dibungkus kain berwarna merah. Sortali pada wanita berukuran lebih panjang, sementara sortali untuk pengantin pria berbentuk meninggi ke atas menyerupai topi. Sementara riasan untuk pengantin wanita cenderung sederhana. Biasanya, rambut pengantin wanita hanya disanggul modern dengan penambahan untaian bunga melati yang sederhana.
- Kebaya Batak Karo
Model kebaya pengantin khas Batak Karo terlihat lebih tradisional dibanding model kebaya pengantin Batak Toba. Warna merah, emas, dan hitam biasanya mendominasi busana pengantin Batak Karo. Pengantin wanita akan mengenakan kebaya tradisional atau modern dengan warna merah, dipadukan dengan bawahan kain songket berwarna emas atau merah berjumlah 3 lapis, yakni uis jungkit, kemudian uis julu yang berwarna biru tua dengan motif garis keemasan, dan uis nipes yang berwarna merah dengan motif beragam. Sementara itu, busana yang dikenakan pengantin pria biasanya berbentuk setelan jas dengan dasi.
Yang paling menarik dari busana pengantin Batak Karo adalah penggunaan aksesorinya. Pada kedua pengantin akan dipasangkan tudung kepala khas pengantin Batak Karo. Tudung kepala pengantin wanita dibuat dari kain tenun warna merah berpadu hitam. Sebagai penghias tudung, dipasangkan padang raja muli atau anting-anting besar yang dikenal juga dengan nama anting kodang. Sortali layang berukuran besar juga dipasangkan di dada sebagai kalung. Pada pengantin pria, tudung kepala disebut bulang-bulang yang dibuat dari kain tenun warna merah keemasan. Pada leher juga dipasangkan sortali layang serupa dengan yang dipasangkan pada pengantin wanita. Sebagai bawahan, pengantin pria akan mengenakan kain tenun uis julu warna biru tua atau hitam dengan motif garis-garis emas. Pada kedua pengantin akan disematkan kain ulos sebagai pelengkap busana pengantin.
- Kebaya Batak Mandailing
Jika dibandingkan dengan kedua model kebaya pengantin lainnya, kebaya pengantin Mandailing adalah yang paling megah dan meriah. Kebaya pengantin yang dikenakan pengantin wanita Batak Mandailing menyerupai baju kurung khas masyarakat Tapanuli Selatan dengan bahan beledu yang disulam dengan benang emas. Baju tersebut dipasangkan dengan bawahan kain songket berwarna senad. Warna baju pengantin khas Batak Mandailing umumnya kombinasi hitam dan emas atau merah dan emas. Kain ulos akan dipasangkan menyerong dari bagian bahu hingga pinggang. Bagian yang paling menarik adalah hiasan kepala pengantin wanitanya yang berupa mahkota susun tinggi menjulang yang membuat pengantin wanita terlihat bagaikan seorang ratu.
Untuk pengantin pria, busana yang digunakan berupa baju godang atau baju kebesaran masyarakat Mandailing. Baju tersebut terbuat dari bahan beledu hitam dan kain ulos akan diselempangkan melapisi baju tersebut. Sebagai bawahan, biasanya pengantin pria mengenakan celana panjang berwarna hitam dengan kain songket yang dililitkan dari pinggang hingga ke area lutut. Sama seperti pengantin wanita, dua buah keris juga dipasangkan pada bagian belakang kain bawahan yang dililit.
Nah, sekarang kamu dan pasangan dapat menentukan model kebaya pengantin adat Batak seperti apa yang akan kalian kenakan pada hari pernikahan. Cukup sesuaikan dengan daerah Batak di mana kamu dan pasangan berasal, ya! Jangan lupa, pastikan juga ukuran dan bahan kebaya sudah pas agar kebaya yang akan kamu kenakan nyaman dipakai di hari pernikahan.