Pilih Kategori Artikel

Apa itu Pernikahan Toxic? Inilah 5 Alasan agar Kamu Tidak Takut Mengakhiri Pernikahan Toxic
Sedang mencari vendor pernikahan?,
Kunjungi WeddingMarket Fair 2024 dan
temukan ratusan vendor pernikahan terbaik

Pernikahan adalah sebuah momen sakral yang di mana diinginkan oleh setiap pasangan yang ingin menjadlin bahtera rumah tangga bersam sampai akhir hayat. Tapi, Akhir-akhir ini, ramai sebuah istilah pernikahan toxic, apa sebenarnya maksud dari pernikahan ini?

Pernikahan toxic ini terjadi apabila kamu dan pasangan selain tidak memiliki keharmonisan dalam jangka panjang, juga menyebabkan 'racun' atau kerugian yang terus menerus merugikan kamu secara fisik, finansial ataupun emosional.

Terlebih lagi posisi para wanita kerap kali menjadi sorotan atas kesalahan yang terjadi. Entah itu tidak becus dalam mengurus rumah tangga, tidak bisa mengontrol emosinya sehingga tidak mampu untuk mempertahankannya.

Tentu, dampak dari masalah ini membuat para wanita takut memutuskan pilihan untuk bercerai dan kerap memilih untuk bertahan. Padahal, dengan pilihan kamu untuk tetap bertahan dalam pernikahan yang toxic justru sangat membahayakan untuk diri kamu.

Ketika sewaktu-waktu sudah menyadari dan yakin bahwa pernikahan yang kamu jalani itu ‘beracun’, sebenarnya kamu mempunyai beberapa alasan di mana kamu tidak perlu takut untuk mengakhirinya.

Kira-kira apa aja sih alasan tersebut untuk kamu yang sedang berada dalam pernikahan toxic? Berikut ulasan mengenai hal tersebut. Di baca baik-baik ya, girls.


Status janda adalah bukan sesuatu hal yang perlu kamu takuti

Memang benar, status janda di kehidupan masyarakat itu di kenal dengan hal negatif dan bukanlah sebuah status yang diinginkan oleh setiap wanita, ya. Namun ada satu hal yang perlu kamu mengerti adalah seorang wanita bisa saja berstatus janda karena memang memiliki banyak faktor.

Bisa saja sang suami pergi terlebih dahulu bertemu sang ilahi, keadaan sebuah pernikahan yang memang tidak bisa dipaksakan untuk bersama lagi yang berunjung untuk sang suami-istri untuk berpisah.

Nah, kamu di sini harus memandang status janda ini sebagai seorang wanita yang mandiri dan tegar dalam mengambil sebuah keputusan yang besar. Memang bukan suatu hal yang mudah, tapi kamu bisa saja sudah menanamkan pikiran yang seperti itu, setidaknya di mulai dari diri sendiri kemudian orang lain.

Secara finansial, kamu bisa menjadi seorang wanita yang mandiri

Hei, jangan pernah takut untuk mengakhiri pernikahan yang toxic, karena alasan finansial, terutama bagi kamu yang sudah memiliki anugerah berupa anak dan juga yang sebelumnya kamu hanya menjadi ibu rumah tangga saja.

Oh iya, ada banyak sekali peluang untuk memenuhi sebuah kebutuhan finansial. Namun, sangat sedikit peluang yang bisa kamu capai untuk memperbaiki pernikahan yang sudah kebangetan toxic. Perlu kamu ingat bahwa masih banyak sekali perusahaan yang mau menerima kamu dengan baik, walaupun kamu sudah berstatus single mother atau janda tanpa anak.

Tapi, tidak semua wanita menjadikan bekerja di sebuah perusahaan itu pilihan hidupnya. Ada juga yang memanfaatkan keahliannya untuk memulai sebuah usaha bisnis yang sudah ditekuni. Dari kedua plan tersebut kamu bisa memilih mana yang lebih baik untuk kamu jalani. Cari peluang bisnis dengan baik bersama partner.

Kamu terlalu tinggi untuk direndahkan, Ladies

Posisi yang sangat rendah sudah menempatkanmu dalam pernikahan yang toxic. Dengan segala cara yang sudah kamu coba untuk memperbaikinya tapi juga tak kunjung berhasil. Jalan terakhir yang harus kamu tempuh yaitu bukan dengan cara mengabdi, tapi kamu harus melangkah pada kehidupan yang baru dan berdiri dengan tegak.

Mengambil keputusan bercerai bukanlah sebuah pilihan yang buruk ketika kamu sudah melakukan berbagai macam cara untuk mempertahankannya. Maka dengan cara bercerai pun merupakan jalan yang perlu kamu tempuh yang bisa menyelesaikan yang baik untuk kedua belah pihak.

Harus memilah dalam menerima nasihat orang lain

Kalau kamu menceritakan kepada banyak orang ketika kamu bercerai, pastinya akan banyak nasihat orang lain yang perlu kamu dengar bahkan tidak sedikit pula yang meminta kamu untuk tetap bertahan karena memiliki banyak alasan.

Seperti halnya tentang psikolog anak, finansial yang berubah, masih bisa di perbaiki kok, atau bahkan pernyataan yang lainnya. oh iya, itu semua kembali pada dirimu, diri kamu sendiri dan pernikahanmu yang memahami, bukan orang lain. jika keputusan paling baik untuk kamu jalani adalah sebuah perceraian, bolehlah kamu menerima semua nasidat dari orang lain tapi perlu memilah dengan baik. Tetap tegar!

Dampaknya akan menyakiti anak

Kalau kebanyakan dari orang yang berasumsi untuk menyayangkan perceraian dengan alasan sang anak, maka dengan melanjutkan dalam pernikahan toxic akan berdampak buruk terhadap anak.

Anak-anak yang sedang mengalami perkembangan di dalam keluarga yang orangtuanya sering kali bertengkar malah tanpa disadari sang anak memiliki kepribadian yang kurang baik, bisa saja sang anak menjadi nakal, anti-sosial, dan beberapa permasalahan dalam kepribadian sang anak.

Jadi, tidak dibenarkan untuk mempertahankan sebuah pernikahan toxic dengan alasan sang anak ya, girls. Yang perlu kamu tahu bahwa bercerai bukan suatu aib yang harus kamu tutupi. Tidak semua hal bisa kita kondisikan dan setiap orang juga memiliki pertahanan dalam diri yang berbeda-beda dalam menghadapi sebuah masalah dalam rumah tangga.

Nah, itulah beberapa agar kamu tidak takut untuk mengakhiri sebuah pernikahan yang toxic. Memang, semua orang menginginkan pernikahan yang dipisahkan hanya dengan maut. Tapi, keadaan dan kesiapan mental orang pun kita tidak tahu sampai mana ia kuat untuk bertahan. Jadi, jangan bersedih, ya. Tetap semangat!

Sedang mencari vendor pernikahan?,
Kunjungi WeddingMarket Fair 2024 dan
temukan ratusan vendor pernikahan terbaik

Article Terkait

Loading...

Article Terbaru

Loading...

Media Sosial

Temukan inspirasi dan vendor pernikahan terbaik di Sosial Media Kami

Loading...