Variasi riasan makeup tradisional Bali saat ini semakin banyak. Sehingga hal ini membuat pulau yang dikenal dengan pusat tujuan pariwisata terbaik di Indonesia populer dengan riasan make up adatnya yang lebih berkesan. Anda bisa melihat dari banyaknya contoh make up pengantin Bali yang begitu mewah.
Bahkan tidak hanya mewah saja, makeupnya juga terlihat begitu etnik. Itulah sebabnya makeup pengantin khas Bali disukai oleh masyarakat yang berasal dari luar pulau dewata juga. Jadi selain makeup Sunda dan Jawa, Bali menjadi salah satu riasan yang cukup populer di Indonesia.
Tampilan make up Bali memiliki ciri yang khas di bagian penataan gaya rambutnya. Sehingga dengan makeup yang tepat membuat Anda terlihat lebih glamour di hari pernikahan. Maka dari itu jika Anda ingin mencoba riasan tradisional Bali, sebaiknya pahami dulu karakteristiknya.
Sehingga Anda tahu apakah makeupnya sudah sesuai dengan Payas Agung atau belum saat digunakan untuk merayakan resepsi pernikahan. Dengan begitu Anda bisa mendapatkan tampilan makeup yang benar-benar cantik. Di bawah ini adalah ciri khas dari riasan makeup tradisional Bali, antara lain sebagai berikut.
1. Srinata, Hiasan Indah di Dahi
Ciri khas makeup pengantin adat Bali adalah ada Srinata di dahi mempelai wanita. Yaitu sebuah hiasan melengkung yang digambar pada dahi mempelainya. Srinata ini jika dilihat secara sepintas seperti paes yang digunakan pada adat Jawa. Karena cara melukisnya sama-sama menggunakan pensil alis berwarna hitam.
Selain itu bentuknya menyesuaikan dahi pengantinnya. Bila dahi pengantinnya lebar, maka makeup Srinata dibuat sedikit turun. Dimana lukisannya dibuat mendekati arah alis. Sedangkan bila dahinya sempit, maka gambarnya bisa dinaikkan sedikit saja supaya lebih indah hasilnya.
Membuat Srinata di dahi pengantin bisa memperindah makeup sekaligus mempercantik bentuk dahi pengantin. Sementara itu di bagian tengah alis ada bulatan kecil berwarna merah. Bulatan kecil ini dibubuhkan untuk lambang kesejahteraan dan keselamatan pada riasan makeup tradisional Bali.
2. Semi Sebagai Pelengkap Srinata
Ciri khas makeup adat Bali lainnya adalah terdapat semi. Yaitu riasan makeup yang membentuk rambut di bagian depan pengantin memakai malem. Sehingga riasan Srinata menjadi lebih seimbang. Umumnya semi dijadikan sebagai tempat hiasan bunga sasak pada makeup pengantin Bali.
Di mana bunga sasak ini dibuat berbentuk sunggran atau melengkung menuju ke belakang telinga. Dengan tambahan semi ini membuat riasan makeup pengantin wanita terlihat lebih lengkap. Karena ada hiasan yang ditambahkan pada bagian rambut sang mempelai.
3. Riasan Rambut Gelung Kucit
Riasan rambut pada makeup tradisional Bali yang satu ini bentuknya tapal kuda lengkap dengan hiasan berupa bunga emas. Umumnya gelung kucit berasal dari sapu ijuk, dimana ukurannya masing-masing 1 setengah jengkal saja. Sedangkan lebarnya tidak lebih dari 3 jari tangan.
Sementara itu pada bagian depannya ada sebuah petitis tajuk. Yaitu sebuah hiasan yang ditaruh secara simetris pada kanan dan kiri, tepat di atas semi. Setelah itu disisipkan tajug emas di atasnya. Selain dipasang di bagian depan, Gelung kucit ini ternyata juga diletakkan di bagian belakang.
Rangkaiannya terdiri atas 75 kuntum cempaka kuning dan putih, bunga kantil dan kenanga masing-masing 50 biji. Setelah itu setiap bunganya disematkan menggunakan biting 2 jari supaya terlihat indah. Gelung kucit sendiri memiliki makna yang indah.
Yaitu menggambarkan gunung Agung yang ada di Bali. Di mana gunung tersebut ditumbuhi oleh banyak flora dan memiliki makna simbol yang keramat bagi masyarakat Bali. Itulah sebabnya setiap riasan makeup tradisional Bali selalu dilengkapi oleh gelung kucit sebagai hiasan rambutnya.
4. Mahkota Emas untuk Mempelai Pria dan Wanita
Karakteristik riasan pengantin Bali lainnya selalu menggunakan mahkota. Mahkota ini digunakan oleh mempelai pria dan wanita berbentuk menjulang tinggi dengan warna keemasan. Mahkotanya terdiri atas kap emas dan bunga sandat. Umumnya mahkota yang dipakai oleh mempelai pria ada Garuda Mungkurnya.
Bentuknya mirip seperti mahkota wanita. Sehingga hal ini membuat pengantin pria terlihat mewah dibandingkan riasan pernikahan adat tradisional yang lainnya di Indonesia. Untuk berat mahkota emasnya sendiri kurang lebih 3 kg. Itupun harus dipakai 2 hari berturut-turut sesuai pakem makeup tradisional Bali.
5. Ronce Bunga Anggur
Sama halnya dengan adat pernikahan tradisional yang lainnya, riasan khas Bali juga memakai ronce untuk hiasan kepalanya. Hanya saja roncenya menggunakan bunga anggur, bukan melati. Sehingga hal ini membuat riasannya terlihat berbeda dengan adat pernikahan tradisional Jawa dan Sunda yang terbiasa memakai bunga melati.
Seperti yang diketahui bahwa ciri khas makeup tradisional Bali itu sangat terjaga kelestariannya dengan baik. Maka dari itu tata riasnya tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang. Ada ritual khusus yang perlu dilakukan ketika merias pengantin pria dan wanita. Belum lagi riasannya umumnya disesuaikan dengan kastanya.
Kasta disini dilihat dari keturunan yang diemban oleh masyarakat Bali itu sendiri. Bila yang dirias berasal dari kasta Brahmana, artinya gaya makeupnya harus disesuaikan dengan kedudukan kastanya. Sehingga kesan yang dihadirkan biasanya terlihat glamour dan kebangsawanan makeupnya.
Hal ini berlaku sama untuk kasta ksatria. Tidak hanya itu saja, di Bali ada ritual tersendiri yang tata caranya disesuaikan dengan agama Hindu dalam merias pengantinnya. Karena pernikahan disini dianggap sebagai hal yang magis dan sakral.
Meskipun begitu, sekarang ini sudah banyak makeup pengantin adat Bali yang telah dimodifikasi dengan budaya baru. Selain disesuaikan dengan kebutuhan modern, hal ini dilakukan untuk mengakomodasi mereka yang berasal dari bukan warga Bali. Itulah sebabnya pilihan riasan makeup tradisional Bali saat ini semakin banyak modifikasinya.
Kalau kamu ingin menggunakan adat Bali dalam pernikahanmu, tentunya kamu wajib berkonsultasi dengan para vendor MUA Tradisional yang paham seluk-beluk pernikahan adat dengan maknanya. Dimana kamu bisa menemukannya? Yuk temukan vendormu di WeddingMarket, klik disini: Tradisional Makeup
Foto: Gallery of Social, Anak Agung Surya, Afril Maulana Rizqiqo