Layaknya paes, riasan makeup tradisional Banjar umumnya dilengkapi dengan hiasan kepala. Hiasan kepala ini disebut dengan gigi haruan. Mau tahu alasannya? Karena bentuknya seperti gigi ikan gabus. Hiasan kepala ini memiliki makna sebagai habitat yang membantu perjuangan masyarakat Banjarmasin di masa lalu.
Riasan makeup adat yang disebut sebagai Baamar Galung Pancar Matahari ini sudah ada sejak abad ke-16 yang lalu. Riasan ini berbeda dengan Bagaja Muling yang tidak ada sentuhan gigi haruannya. Namun riasan makeup ini sudah ada lebih dulu pada abad ke-14. Keindahan riasan makeup tradisional Banjar ini semakin lengkap bila ditambahkan dengan kebaya berwarna soft pink dengan volume yang lebih tebal di bagian belakang. Biasanya riasan ini dilengkapi train yang bisa dilepas pasang sehingga penampilannya terlihat lebih megah.
Dari sinilah riasan makeup tradisional terlihat lebih harmonis ketika disandingkan dengan kebaya modern saat ini. Untaian bebatuan bisa ditata rapi mengikuti neckline yang bentuknya sabrina. Dengan begitu penampilan Kamu di hari pernikahan menjadi lebih cantik dan sempurna.
Jika Kamu butuh beberapa inspirasi makeup dengan sentuhan tradisi dari Banjar, sebaiknya baca beberapa uraian di bawah ini. Kamu bisa memulai untuk memilih mana riasan dan tema yang paling tepat untuk melengkapi acara sakral pernikahanmu.
Alasan Makeup Tradisional Banjar Menarik
Makeup khas Banjar banyak dipilih karena memiliki tingkat keunikan dan kerumitan yang tinggi. Bahkan tidak hanya sekedar busana pengantinnya saja yang menarik, riasan makeup juga unik. Ada tantangan tersendiri ketika merias makeup khas Banjar, jika dilihat dari segi kerumitannya. Itulah sebabnya makeup Banjar sangat menarik.
Makeup wajah tradisi Banjar itu lebih detail dan ada riasan berbentuk gigi haruan pada dahinya. Untuk proses pengerjaan makeupnya bisa memakan waktu selama 2,5 jam. Sehingga prosesnya jauh lebih lama dibandingkan makeup modern seperti pada umumnya. Melukis gigi haruan tentunya tidak mudah ketika sang mempelai menggunakan pakaian tradisi Banjar.
Lukisan gigi haruan inilah yang nantinya bisa mendukung keindahan hasil makeup tradisional Banjar. Hanya saja tidak semua orang bisa membuat gigi haruan. Butuh kesabaran ekstra untuk menciptakan lukisan yang sesuai dengan dahi. Meskipun begitu, sebenarnya pembuatan gigi haruan di dahi itu kembali pada selera masing-masing orang. Untuk makeup yang digunakan pada perayaan pernikahan khas Banjar umumnya dibuat lebih tebal supaya berbeda dengan hari biasa, seperti wisuda.
Ciri Khas Makeup Tradisional Pengantin Banjar
Foto: Obby Makeup
Indonesia termasuk negara kepulauan yang memiliki banyak suku bangsa dan adat, termasuk ketika membicarakan tentang makeup untuk pernikahan. Misalnya saja seperti makeup tradisional Banjar, riasannya memiliki ciri khas tersendiri. Baik dari mata, bibir, atau pendukung paesnya.
Paes inilah yang membedakan antara makeup tradisional khas Banjar dengan modern. Hiasan di dahi ini umumnya berwarna hitam. Tujuan pembuatan paes adalah supaya tampilan wajah mempelai semakin cantik dan sebagai simbol kepatuhan istri ke suami. Bila umumnya paes dijadikan sebagai ciri khas adat pengantin Jawa. Namun ternyata di luar jawa seperti Banjar juga menggunakan riasan makeup ini. Riasan paes khas Banjar ini disebut dengan Gigi Haruan. Bentuknya seperti ikan gabus yang populer dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk jumlah gigi yang dilukis tidak pasti. Terkadang ada yang mengikuti bentuk wajah pengantinnya. Sehingga bila dahinya kecil, maka jumlahnya sedikit. Begitu juga dengan dahi yang lebar, maka jumlah giginya semakin banyak menyesuaikan ukuran dahi.
Kamu bisa meminta menggunakan gigi haruan atau tidak memakainya menjelang pernikahan. Karena untuk bagian yang satu ini sifatnya opsional. Namun bila Kamu ingin menghadirkan kesan yang lebih khas dengan tradisi Banjar, sebaiknya manfaatkan lukisan gigi haruan supaya hasilnya lebih sempurna.
Perbedaan Makeup Tradisional Banjar dengan Modern
Pada dasarnya makeup tradisional khas Banjar dengan modern itu tidak sama. Perbedaannya cukup banyak. Dari segi pakem, peraturan makeup tradisional itu jauh lebih banyak dan rumit dibandingkan modern. Itulah sebabnya terkadang beberapa orang lebih memilih makeup modern daripada tradisional.
Namun bagi mereka yang menjaga tradisi budayanya, biasanya lebih memilih makeup tradisional. Makeup tradisional sering dipilih di daerah Banjar untuk resepsi pernikahan. Dari aksesori dan tata busana makeup tradisional tidak sama dengan modern. Makeup modern itu bebas sesuai keinginan yang dirias.
Tidak ada peraturan khusus yang mengatur makeup modern. Sedangkan tatanan aplikasi makeup tradisional Banjar itu ada peraturannya. Dengan mengikuti peraturan yang ada, tentunya makeup sederhana bisa terlihat semakin cantik. Terlebih sekarang ini banyak makeup artis semakin pkamui berkreasi dalam merias pengantin.
Yaitu dengan merias makeup tidak berlebihan, dibuat paling sederhana, namun tetap terlihat menarik. Jadi shading yang digunakan juga lebih natural, tidak menggunakan banyak warna. Namun dalam memilih warna natural ini sebaiknya harus didukung oleh produk yang berkualitas. Sehingga hasilnya lebih awet dan tidak mudah luntur.
Umumnya beberapa makeup artist saat ini sudah menggunakan produk yang berkualitas sehingga membuat jasanya menjadi lebih mahal. Tentunya hal ini sebanding dengan hasil makeup yang ditawarkan. Dimana ada harga ada rupa. Semakin baik produknya membuat hasilnya aman di kulit.
Yang pasti makeup tradisional itu umumnya harus tetap mengikuti peraturannya. Makeup yang dihasilkan biasanya lebih medok. Itu karena tradisinya masih kental dan mengikuti peraturan sejak dulu. Sehingga hal ini membuat makeup tradisional memiliki ciri khas tersendiri.
Setiap daerah memiliki ciri khas pakaian adat dan makeup tersendiri. Semuanya sudah ada sejak zaman dahulu kala sehingga warga setempat tinggal melanjutkan tradisinya sekarang. Maka dari itu supaya tidak terlihat kuno, umumnya makeup tradisional Banjar dimodifikasi supaya tidak terlihat seperti topeng.