Pilih Kategori Artikel

Gak Cuma Enak, Ragam Kue Hantaran Lamaran Pernikahan di Indonesia Ternyata Sarat Makna, Loh! Ada Kue Dari Daerahmu, Gak?
Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 10-12 Januari 2025
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Di Indonesia, tradisi membawa seserahan atau hantaran pernikahan sudah berlangsung turun-temurun. Saat akad nikah atau lamaran, keluarga mempelai pria biasanya membawa hantaran, termasuk salah satunya adalah kue hantaran pernikahan. Kue hantaran yang akan dibawa pun bermacam-macam mulai dari kue tradisional seperti jajanan pasar, hingga kue-kue modern. Bukan hanya enak, tapi tahukah kamu ternyata kue hantaran pernikahan memiliki makna filosofisnya tersendiri? Nah, bikin penasaran, bukan? Untuk mengetahui apa saja contoh kue hantaran pernikahan beserta arti dan makna filosofis di baliknya, berikut ulasannya untukmu.

Makna Filosofis Dibalik Lezatnya Kue Hantaran Pernikahan

  1. Kue Jenang, Mengajarkan Untuk Gotong-royong Dalam Rumah Tangga

    wm_article_img

    foto: instagram/buatkue

Kue hantaran pernikahan yang pertama akan kita bahas adalah jenang. Jenang merupakan salah satu kue yang wajib ada di setiap hantaran lamaran atau pernikahan, terutama pernikahan adat Jawa. Jenang terbuat dari campuran tepung beras dan tepung ketan, sehingga memiliki tekstur lengket. Proses pembuatannya ternyata memakan waktu selama berjam-jam, loh.

Tahukah kamu, ternyata bagi masyarakat Jawa, proses pembuatan jenang dinilai memiliki makna filosofis. Kesabaran yang dibutuhkan dalam proses pembuatannya, menyimbolkan pasangan dalam menghadapi bahtera rumah tangga, dimana kedua mempelai juga harus sabar dalam menjalaninya. Jenang juga dibuat secara gotong-royong, sehingga juga memberikan pelajaran kepada pasangan yang akan menikah itu bahwa rumah tangga harus dilalui secara gotong-royong setelah mereka menikah nanti. Tak cuma itu, tekstur lengket pada jenang, ternyata ada maknanya juga, loh. Sifat lengket itu melambangkan tujuan dari lamaran dan pernikahan, yaitu untuk melengketkan sebuah hubungan antara kedua pasangan hingga akhir hayat. Bisa aja, ya

  1.  Lengketnya Kue Wajik Selengket Hubungan Calon Suami-Istri

wm_article_img

foto: instagram/mommymayabento

Kue ini juga tidak kalah wajib dibawa sebagai kue hantaran pernikahan adat Jawa. Wajik terbuat dari ketan, tetapi bukan dari  tepung beras ketan, melainkan dari ketan yang ditumbuk lalu dimasak dengan gula merah, pandan, santan, dan air. Sama seperti kue jenang, kue wajik memiliki makna filosofis yaitu harapan akan rekatnya hubungan antara dua pasangan seperti lengketnya kue wajik.

  1. Lemper, Mengajarkan Untuk Rendah Hati

wm_article_img

foto: instagram/luis_widarto


Lemper juga merupakan makanan tradisional yang ada dalam hantaran pernikahan, kue ini juga terbuat dari beras ketan, hanya saja di dalamnya ada isian daging. Biasanya lemper memiliki isian cincangan daging ayam, atau abon sapi. Kue lemper biasa dibungkus dengan daun pisang. Nah, ternyata camilan lezat ini juga punya makna filosofi tersendiri. Dari namanya 'lemper' yang merupakan singkatan dari bahasa Jawa "Yen dialem atimu ojo memper". Kalimat ini memiliki arti "Saat kamu dipuji orang lain, jangan sombong." Kue lemper di sini memberikan makna bagi kedua mempelai, untuk selalu berperilaku rendah hati dan tidak sombong.

  1. Kue Lapis Kue Hantaran Paling Favorit Agar Hubungan Awet, Lengket Terus!

wm_article_img

foto: instagram/ritasiucien

Kue lapis menjadi kue favorit yang dibawa sebagai hantaran pernikahan. Kue ini terbuat dari tepung beras, tepung kanji, santan, dan garam, serta pewarna makanan. Ciri khas kue ini adalah lapisannya yang berwarna-warni. Biasanya lapisan kue lapis memiliki warna seperti pelangi. Namun, ada juga yang hanya memiliki 2 jenis warna dalam lapisan. Filosofi kue lapis juga ada pada tekstur lengketnya yang bermakna awet dan rekatnya pernikahan hingga maut memisahkan.

  1. Manisnya Harapan, Semanis Kue Bugis Mandi

wm_article_img

foto: instagram/salimozddesyamlanos

Rata-rata kue tradisional Indonesia berbahan dasar beras ketan, termasuk juga kue bugis mandi. Kue tradisional ini juga kerap ditemui di dalam hantaran pernikahan. Kue ini disajikan dengan cara disiram santan kental. Oleh karena itu, namanya adalah kue bugis mandi. Selain itu, kue bugis juga ditaburi parutan kelapa dan gula merah yang rasanya manis. Rasa manis inilah yang menjadi filosofi kue bugis dalam hantaran pernikahan. Rasa manis merupakan simbol dari manisnya harapan dan cita-cita kedua mempelai dalam mengarungi mahligai pernikahan. So sweet sekali!

  1. Jadah, Ketan Hantaran Pernikahan Dua Suku Jawa, Biar Hubungan Makin Lengket

wm_article_img

foto: instagram/dapur_beryl

Jadah ketan terbuat dari beras ketan yang dikukus lalu ditumbuk halus. Setelah ditumbuk dan dibentuk lonjong, jadah akan diiris pipih-pipih. Bahan lainnya dalam pembuatan jadah ketan adalah santan dan gula. Terdapat 2 jenis jadah yaitu jadah asin dan jadah manis. Di Jawa Barat, kue ini disebut dengan ulen atau uli. Sama halnya dengan kue hantaran lain yang terbuat dari beras ketan, makna filosofis dari kue jadah ketan adalah lengketnya sebuah hubungan pernikahan.

  1. Kue Ku Kacang Hijau Berarti Keharmonisan dan Kemakmuran

wm_article_img

foto: instagram/bintaromakmur_jojo

Kali ini kue hantaran pernikahan merupakan kue yang berasal dari etnis tionghoa yaitu kue ku kacang hijau. Etnis tionghoa cukup mempengaruhi budaya di Indonesia, oleh sebab itu kue ini juga sering digunakan sebagai hantaran pernikahan. Ciri khas paling dominan dari kue ini adalah warna merahnya yang mencolok. Pada bagian dalam kue ini, berisi kacang hijau yang memiliki cita rasa manis. Bentuk dari kue ku kacang hijau menyerupai punggung kura-kura. Bentuk ini menyimbolkan kemakmuran dan kebahagiaan dalam sebuah pernikahan.

  1. Roti Buaya Kue Khas Betawi, Simbol Kesetiaan

wm_article_img

foto: instagram/caprotibuaya

Siapa tidak tahu roti buaya? Roti ini sangat populer sebagai hantaran pernikahan adat Betawi. Sesuai namanya, kue ini memiliki bentuk seperti buaya. Kalau di masyarakat ungkapan 'buaya' sering diidentikan dengan ketidaksetiaan. Namun, bagi masyarakat Betawi justru sebaliknya. Roti buaya pada hantaran pernikahan melambangkan kesetiaan. 

  1. Bannang-bannang, Kue Hantaran Unik Khas Sulawesi Melambangkan Keharmonisan

wm_article_img

foto: instagram/nursantioctaviana

Bentuk kue ini yang menjadikan nama kue ini disebut bannang-bannang. Bannang-bannang memiliki arti benang kusut. Kue ini merupakan kue hantaran pernikahan dari adat Bugis di Sulawesi.  Bahan dasar kue ini adalah tepung beras dan gula merah yang dibuat dengan cara digoreng. Bentuknya yang seperti gulungan benang membawa arti filosofi bahwa sepasang suami istri harus menjalin ikatan rumah tangga yang harmonis, sesulit apapun rintangan yang dihadapi. 

  1. Kue Se'ro - se'ro Mengajarkan Untuk Tolong-menolong

Berbahan dasar gula, tepung, telur, dan kanji, se'ro se'ro menjadi makanan tradisional yang hadir dalam kue hantaran adat Makassar. Arti dari se'ro se'ro yang berasal dari bahasa Makassar adalah timba tradisional yang terbuat dari daun nipah. Makna filosofi dari kue se'ro se'ro ialah bahwa dalam sebuah pernikahan, bagaikan menimba air, kedua mempelai harus saling tolong-menolong. Jika salah satunya membutuhkan, maka masing-masing harus saling menimba satu sama lain.

  1. Gurihnya Kelapa Parut Kue Baruasa, Agar Pernikahan Awet

wm_article_img

foto: instagram/naila.cake

Kue lezat hantaran pernikahan ini berasal dari Belanda. Kue ini berbahan dasar tepung beras dan kelapa parut yang sudah disangrai. Kue ini memiliki filosofi yaitu usia rumah tangga yang awet hingga maut memisahkan. 

  1. Bolu Kukus, Melambangkan Kesederhanaan

wm_article_img

foto: instagram/revadyan

Kue hantaran pernikahan yang biasa dibawa saat proses lamaran maupun pernikahan adalah bolu kukus. Bolu dapat dikatakan sebagai kue yang mudah untuk dibuat. Hal inilah yang menjadi filosofi dari bolu kukus untuk sebuah pernikahan. Maknanya adalah harus menghadirkan kesederhanaan dalam rumah tangga yang menciptakan keharmonisan.

Indonesia kaya akan jenis kue tradisional yang bisa dijadikan kue hantaran. Tidak hanya lezat, tapi kue-kue ini juga penuh makna filosofis dalam pernikahan. Lalu, berapa lama kue hantaran bisa bertahan? Kue hantaran kebanyakan merupakan jenis kue basah yang mudah basi. Oleh sebab itu, kue hantaran tidak bisa bertahan lama. Biasanya kue hantaran terutama yang basah hanya akan bertahan 1 sampai 2 hari saja. Jadi, apabila kamu ingin mempersiapkan kue hantaran pernikahan, sebaiknya langsung dipesan pada hari yang sama saja ya, agar kualitasnya tetap terjaga.

Hal lain yang juga haru kamu tahu yakni mengenai berapa biaya kue hantaran. Biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli kue hantaran biasanya adalah sekitar Rp100.000,- atau lebih, tergantung jenis kue apa yang kamu pesan. Biaya ini biasanya sudah perpaket yang berisi macam-macam kue. Apabila kamu ingin membeli satuan, harga per satuannya biasanya adalah Rp2.000,- hingga Rp6.000,- rupiah per potongnya. Lalu, kapan harus membawa kue hantaran tersebut? Kue hantaran ada yang dibawa oleh mempelai pria saat acara lamaran, namun ada juga yang membawa saat akad nikah. Bahkan, ada juga yang membawanya dalam dua momen tersebut.

Setelah mengetahui berbagai makna filosofis dari kue hantaran. Kamu bisa langsung segera mempersiapkannya. Kamu bisa memesan beberapa kue hantaran pada beberapa vendor catering. Kamu juga dapat menemukan catering kue hantaran dengan mudah di platform Wedding Market. Tidak hanya kue hantaran, kamu juga bisa mempersiapkan kebutuhan pernikahan lainnya disini.

Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 10-12 Januari 2025
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Article Terkait

Loading...

Article Terbaru

Loading...

Media Sosial

Temukan inspirasi dan vendor pernikahan terbaik di Sosial Media Kami

Loading...