Your Smart Wedding Platform

Pengantin Baru Merapat Kesini, Ada 14 Nasihat Pernikahan Khusus Buat Kamu dan Pasangan, Wajib Baca!

25 Sep 2024 | By Afifah Lania Wedding Market | 56
Fotografi oleh Thepotomoto Photography

Memulai hidup baru sebagai pengantin tentu membawa kebahagiaan, tetapi juga tantangan tersendiri. Banyak pasangan masih merasa berada di tengah euforia hari pernikahan dan perlahan mulai dihadapkan dengan realitas kehidupan sehari-hari yang mungkin tak semanis ekspektasi. 

Nyatanya, pernikahan bukan hanya soal janji suci atau pesta megah selama satu hari, tetapi tentang bagaimana kedua belah pihak membangun fondasi yang kuat untuk perjalanan hidup bersama.

Setiap pasangan pasti punya dinamika dan tantangannya masing-masing. Tak ada hubungan yang sepenuhnya bebas dari konflik atau masalah. Namun, di balik semua itu, ada prinsip-prinsip dasar yang dapat menjadi pegangan dalam menjalani kehidupan pernikahan. 

Mulai dari komunikasi yang baik, kemampuan untuk berkompromi, hingga dukungan emosional, semua faktor ini memainkan peran penting dalam menjaga keharmonisan hubungan. Pakar hubungan dari berbagai belahan dunia juga sepakat bahwa ada beberapa nasihat penting yang bisa diikuti oleh pasangan baru untuk menjaga kehangatan dan kebersamaan dalam pernikahan.

Nih, kita kasih 14 tips khusus buat kamu dan pasangan!

1. Punya niat ikhlas

Fotografi: Thepotomoto

Pernikahan itu harus dimulai dengan niat yang tulus untuk mencari ridha Allah Subhanahu wa ta'ala. Kalau niatnya baik, pernikahan juga akan membawa banyak berkah dan kebaikan dalam kehidupan suami istri. 

Niat yang tulus ini penting karena bisa jadi tameng dari godaan syaitan dan hawa nafsu yang mungkin saja muncul di tengah perjalanan rumah tangga. Dengan niat yang benar, setiap langkah dalam pernikahan bisa jadi ibadah yang bernilai di hadapan Allah Subhanahu wa ta'ala.

Ketika suami istri punya niat yang luhur, kamu akan lebih mudah menghadapi cobaan dan ujian dalam kehidupan pernikahan. Saat masalah datang, niat ini akan mengingatkan kamu untuk saling mendukung, memahami, dan tetap berusaha menjalani semuanya sesuai dengan petunjuk Allah Subhanahu wa ta'ala

2. Jaga privasi

Fotografi: Derai Studio

Setelah memutuskan untuk menikah, ada baiknya kamu menyadari bahwa ada beberapa hal penting dalam kehidupan rumah tangga yang seharusnya hanya diketahui olehmu dan pasangan. 

Hal ini mencakup keputusan-keputusan bersama, kondisi keuangan, perselisihan di antara kalian, serta masalah pribadi yang mungkin terjadi. Menjaga privasi adalah cara tepat untuk menghindari penilaian atau campur tangan orang luar yang tak diinginkan. 

Selain itu, privasi juga menciptakan ruang aman di mana kamu dan pasangan bisa saling terbuka hingga menyelesaikan masalah dengan cara yang lebih intim. Menjaga privasi rumah tangga juga akan membuat kamu dan pasangan saling bergantung secara sehat. 

Namun, jika kamu merasa perlu mencari perspektif lain dari orang terdekat, sangat penting untuk berhati-hati dalam memilih siapa yang diajak bicara. Tidak semua orang perlu tahu detail kehidupan pribadi kamu, apalagi jika hal itu bisa menimbulkan masalah baru. 

Pastikan hanya orang yang benar-benar bisa dipercaya yang diajak bicara, dan selalu batasi sejauh mana informasi tersebut dapat dibagikan. Meskipun begitu, jika masalah rumah tangga terasa cukup rumit dan kamu butuh bantuan, berkonsultasi dengan konselor pernikahan seringkali lebih bijak. Seorang konselor profesional dapat memberikan nasihat yang objektif dan bermanfaat tanpa harus mengorbankan privasi pasangan.

3. Menjaga kesehatan fisik dan mental pasangan

Fotografi: State Photography

Menjaga kesehatan fisik dan mental pasangan adalah salah satu nasihat penting dalam pernikahan, yang dapat memastikan kesejahteraan serta kebahagiaan bersama. Dalam sebuah hubungan, penting bagi setiap pasangan untuk saling mendukung agar tetap sehat, baik tubuh maupun pikiran.

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mendorong gaya hidup sehat. Ini bisa sesederhana berolahraga bersama, menjaga pola makan yang lebih seimbang, atau bahkan hanya memastikan bahwa masing-masing mendapatkan cukup istirahat. 

Aktivitas fisik seperti jogging di pagi hari atau sekadar berjalan-jalan sore, selain baik untuk tubuh, juga bisa mempererat hubungan karena waktu yang dihabiskan bersama. Begitu juga dengan makanan, saling mengingatkan untuk makan sehat atau mungkin mencoba memasak masakan bergizi berdua bisa menjadi momen kebersamaan yang positif.

Namun, kesehatan fisik bukanlah satu-satunya hal yang perlu diperhatikan. Kesehatan mental sama pentingnya. Perhatian terhadap kesejahteraan emosional pasangan sangat penting, terutama dalam pernikahan. 

Mendengarkan dengan penuh empati ketika pasangan menghadapi masalah, memberikan dukungan emosional saat mereka merasa tertekan, dan membantu mengatasi stres atau kecemasan yang mungkin muncul dalam kehidupan sehari-hari. 

Dalam pernikahan, penting untuk menjadi tempat nyaman satu sama lain, di mana setiap pasangan bisa merasa didengar dan dipahami tanpa rasa dihakimi. Tentu, menjaga hubungan tetap sehat juga melibatkan waktu untuk relaksasi dan aktivitas yang menyenangkan bersama.

Kamu bisa menonton film favorit berdua, merencanakan liburan singkat, atau hanya menikmati waktu tenang sambil berbincang ringan. Aktivitas semacam ini bisa menjadi pengingat bahwa pernikahan itu penuh tantangan, tetapi akan ada banyak momen-momen kecil yang bisa mendatangkan kebahagiaan bersama.

4. Dewasa saat bertengkar

Fotografi: Calia Photo

Pernikahan yang sehat bukan berarti bebas dari konflik atau pertengkaran. Justru, adanya konflik adalah bagian alami dari hubungan, selama kalian tahu bagaimana menghadapinya dengan cara yang baik. 

Karena kalian berdua adalah orang dewasa, bertengkarlah dengan sikap yang dewasa pula. Hindari saling menjatuhkan dengan kata-kata kasar atau perilaku yang menyakiti perasaan pasangan. Serangan verbal yang keras hanya akan membuat pasangan merasa kecil dan takut, bukan membantu menyelesaikan masalah.

Saat ada konflik, yang penting adalah bagaimana kalian berdua menyikapi pertengkaran itu. Cobalah untuk tetap tenang dan berbicara dengan hormat, meskipun mungkin situasinya sedang memanas. 

Kuncinya, jangan hanya fokus pada siapa yang salah atau benar, tetapi lebih pada mencari solusi bersama. Sebaiknya sampaikan perasaan dan pendapatmu dengan jelas, tanpa harus menyerang pasangan. 

Misalnya, daripada berkata "Kamu selalu begini!" yang bisa memicu emosi, coba ubah menjadi "Aku merasa terganggu ketika ini terjadi," agar percakapan tetap berjalan dengan kepala dingin.

Ketika kalian berdua fokus pada penyelesaian masalah, konflik yang ada bisa menjadi peluang untuk saling belajar dan memahami satu sama lain. Meskipun terkadang sulit, coba ingat bahwa tujuan utama bertengkar bukan untuk saling menyakiti, melainkan menyelesaikan masalah yang dihadapi bersama. 

Yang perlu kamu ingat, pernikahan itu bukanlah kompetisi siapa pemenang dalam pertengkaran, menikah mengharuskan kamu bisa saling mendukung dan menemukan jalan keluar terbaik.

Dengan sikap dewasa dan empati, bahkan konflik terbesar pun bisa diselesaikan dengan baik. Jadi, jangan takut untuk bertengkar, tetapi pastikan kalian melakukannya dengan adil, penuh rasa hormat, dan dengan niat untuk memperbaiki hubungan, bukan merusaknya.

5. Selalu sediakan waktu

Fotografi: Maximus Pictures

Salah satu hal yang sering terlupakan setelah menikah adalah menjaga kebiasaan untuk tetap terkoneksi satu sama lain. Kehidupan sehari-hari yang penuh dengan rutinitas, ditambah tumpukan pekerjaan, bisa membuat suami-istri lupa meluangkan waktu bersama. 

Padahal, menciptakan momen-momen spesial atau "ritual bersama" itu sangat penting untuk menjaga hubungan tetap harmonis. Mungkin terdengar sederhana, tetapi hal-hal kecil seperti obrolan ringan sebelum tidur, atau sekadar jalan santai sore berdua, bisa menjadi cara efektif untuk mempererat hubungan. 

Ketika kalian meluangkan waktu untuk hal-hal ini, seakan kalian memberi sinyal bahwa, di tengah kesibukan yang ada, pasangan tetap jadi prioritas. Obrolan ringan sebelum tidur atau pillow talk misalnya, bisa jadi momen yang tepat untuk berbicara tentang apa yang terjadi di hari itu, atau sekadar bercanda bersama. 

Meskipun hanya beberapa menit, hal ini memberikan ruang untuk melepaskan stres dan menikmati waktu berkualitas dengan pasangan. Yang penting, saat melakukan "ritual bersama" ini, kalian benar-benar fokus. 

Hindari gangguan seperti ponsel atau pekerjaan yang belum selesai. Ritual-ritual ini adalah momen untuk membangun kembali kedekatan, mengingatkan kalian pada alasan mengapa kalian saling mencintai dan memutuskan untuk menikah. 

6. Pahami keuanganmu dan pasangan

Fotografi: Iluminen

Komunikasi yang terbuka tentang kondisi keuangan juga sangat krusial. Kalian harus bisa saling berbagi informasi mengenai pendapatan, pengeluaran, dan utang. Jangan sampai ada yang merasa ditutupi atau tidak tahu-menahu tentang kondisi keuangan pasangan. 

Selain itu, punya dana darurat juga penting. Dana ini akan sangat membantu jika suatu saat terjadi hal yang tak terduga, seperti kerusakan rumah atau kebutuhan mendesak lainnya. Jangan lupa untuk berinvestasi dengan bijak. Pilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko kalian, dan hindari utang konsumtif yang bisa membebani keuangan. 

Ingat, utang itu bisa menjadi jebakan jika tidak dikelola dengan baik. Jangan ragu untuk melakukan evaluasi keuangan secara berkala. Misalnya, setiap bulan atau kuartal, duduk bersama dan lihat apakah anggaran yang telah dibuat masih relevan. 

Apakah ada pos yang perlu ditambah atau dikurangi? Ini juga saat yang baik untuk mendiskusikan kemajuan menuju tujuan keuangan yang telah ditetapkan. Terakhir, tingkatkan literasi finansial kalian. Semakin banyak kalian tahu tentang pengelolaan keuangan, semakin baik keputusan yang bisa diambil. Ada banyak sumber informasi yang bisa diakses, mulai dari buku, artikel, hingga seminar.

7. Paham dengan kewajiban rumah tangga

Fotografi: Cerita Tentang Senja

Setiap rumah tangga akan memiliki banyak tugas yang harus diselesaikan. Mulai dari hal-hal kecil, seperti memasak, membersihkan rumah, merawat anak, hingga tanggung jawab besar, keuangan dan dukungan emosional.

Untuk itu, pasangan perlu duduk bersama dan ngobrol tentang bagaimana membagi tugas-tugas ini dengan adil.  Penting untuk mempertimbangkan kemampuan, waktu, dan apa yang masing-masing pasangan lebih suka lakukan. Dengan saling menghargai dan memahami peran serta tanggung jawab satu sama lain, kalian bisa mengurangi stres yang mungkin muncul.

Kerja sama dalam rumah tangga bisa terus dilakukan, sehingga beban tidak hanya jatuh kepada satu orang saja. Kalau semua tugas hanya diambil alih oleh satu pihak, pasti akan membuat mereka merasa kelelahan dan tidak dihargai, kan?

Selain itu, fleksibilitas dan komunikasi yang terbuka itu sangat diperlukan. Terkadang, situasi dan kebutuhan dalam rumah tangga bisa berubah-ubah, jadi penting untuk bisa menyesuaikan pembagian tugas agar tetap seimbang. 

Jika salah satu dari kalian lagi sibuk dengan pekerjaan atau ada masalah lain, bisa jadi tugas di rumah perlu ditukar sementara.  Kunci utamanya adalah berkomunikasi dengan baik. Diskusikan apa yang terbaik untuk kalian berdua dan cari solusi yang membuat semua pihak merasa nyaman.

8. Memperhatikan kehidupan seks bersama pasangan

Fotografi: Cerita Tentang Senja

Para ahli sepakat bahwa seks itu bukan cuma soal fisik, tetapi juga jadi jembatan yang menghubungkan kedekatan emosional dan kepuasan pribadi dalam hubungan. Saat menghadapi masalah yang memengaruhi kehidupan seksual, penting banget untuk tidak menunda-nunda. 

Masalah ini bisa mengganggu kualitas hubunganmu dan pasangan jika dibiarkan berlarut-larut. Menghadapi isu ini dengan langkah proaktif sangat penting. Ya, seperti meminta bantuan dokter lewat konsultasi. 

Tentunya, dokter akan membantu kamu memahami apa yang sebenarnya terjadi. Selain itu, diskusikan masalah tersebut dengan pasangan secara terbuka. Ngobrol tentang apa yang kalian rasakan dan butuhkan bisa membantu kalian berdua menemukan solusi yang tepat.

Komunikasi yang jujur adalah kunci saat kalian berdua mencoba mengatasi masalah bersama-sama. Jangan sampai salah paham atau menebak-nebak apa yang dirasakan pasangan. Dengan berbagi perasaan dan kekhawatiran, kalian bisa menjaga kesehatan hubungan dan memastikan keduanya tetap bahagia.

Kehidupan seks yang memuaskan akan hadir jika kalian sudah punya pola komunikasi terbuka dan keinginan untuk selalu bekerja sama. Jadi, jangan tunggu lebih lama lagi! Ajak pasanganmu untuk berbicara, dan bersama-sama kalian bisa mengatasi setiap tantangan yang muncul.

9. Menikah untuk ibadah

Fotografi: Cerita Tentang Senja

Menikah adalah salah satu bentuk ibadah. Kamu sudah tahu, kan? Karena itu, menikah seharusnya mengingatkan kita bahwa pernikahan memiliki nilai spiritual dan religius mendalam, bukan sekadar ikatan duniawi.

Dalam pandangan ini, pernikahan adalah bagian dari pengabdian kita kepada Tuhan. Ketika pasangan melihat pernikahan sebagai ibadah, setiap tindakan dalam hubungan—mulai dari saling kasih sayang, dukungan, hingga kerja sama—dianggap sebagai bentuk ibadah itu sendiri. 

Pasangan yang memandang hubungan ini dalam konteks spiritual cenderung lebih termotivasi untuk menjaga komitmen satu sama lain. Mereka lebih berusaha untuk jujur dan saling menghormati. 

Dengan cara ini, pernikahan bisa menjadi lebih dari sekadar rutinitas. Pasangan akan berusaha menjalani hubungan mereka sesuai dengan ajaran agama, saling mendukung untuk berbuat baik, dan bersama-sama mendekatkan diri kepada Tuhan. 

Selain itu, dengan menempatkan Tuhan sebagai pusat dalam pernikahan, pasangan bisa menemukan kedamaian dan kebahagiaan yang lebih dalam. Hal ini membuat tiap pasangan lebih bersyukur atas setiap momen yang dilewati bersama.

10. Selesaikan masalah hingga tuntas

Fotografi: Cerita Tentang Senja

Selama hidup, kita pasti akan terus dihadapkan dengan masalah. Dan yang perlu diingat, masalah-masalah ini tidak akan berhenti muncul setelah menikah. Malahan, tantangan yang datang mungkin akan semakin banyak. 

Apa pun masalahnya, penting banget untuk menyelesaikannya dengan tuntas, lengkap dengan solusi terbaik yang bisa kalian temukan. Jangan sampai menunda-nunda penyelesaian masalah, karena ini justru bisa membuat situasi semakin rumit dan sulit dihadapi. 

Ketika masalah kecil dibiarkan, lama kelamaan akan menumpuk layaknya bola salju yang membesar. Selalu usahakan setiap masalah rumah tangga selesai sebelum kamu dan dia pergi tidur.

Ada penelitian yang menunjukkan bahwa jika seseorang tidur dalam keadaan marah, ingatan negatif itu akan terekam lebih kuat di otak. Ini bisa berujung pada stres berkepanjangan. 

Jadi, sangat disarankan agar kamu dan pasangan saling memaafkan sebelum tidur. Selain bisa mengurangi kemungkinan memori negatif terpendam, memaafkan sebelum terlelap juga bisa menjaga kehangatan interaksi kalian saat bangun di pagi hari. Betapa menyenangkannya memulai hari dengan perasaan dicintai dan akur! 

Suasana hati yang positif itu bisa berdampak besar pada bagaimana kalian menjalani hari-hari berikutnya. Dengan menyingkirkan segala amarah atau ketidakpuasan sebelum tidur, kalian memberi kesempatan untuk memulai hari baru dengan segar. 

Memang tidak selalu mudah, tetapi melakukan ini bisa menjadi kebiasaan baik yang akan memperkuat hubungan kalian. Menghadapi masalah dengan kepala dingin dan hati terbuka adalah langkah besar untuk membangun pernikahan yang harmonis.

11. Hindari harapan yang tidak realistis

Fotografi: Iluminen

Kita–sebagai manusia biasa pasti punya harapan yang besar terhadap orang lain. Misalnya, orang tua berharap banyak pada anak-anak mereka dan atasan pun punya ekspektasi tinggi terhadap bawahannya. Begitu juga saat kamu menikah, pasti ada harapan yang kamu pasang untuk pasanganmu.

Namun, penting untuk memastikan bahwa harapan-harapan itu realistis dan bisa dicapai oleh kalian berdua. Jangan sampai kamu menaruh harapan yang terlalu tinggi hingga terkesan tidak masuk akal. Hal ini bisa membuat pasangan tertekan dan kamu mungkin saja menemukan kekecewaan di akhir ketika harapan-harapan tersebut tidak terwujud.

Cobalah untuk saling berdiskusi tentang ekspektasi kalian. Bicarakan keinginan dan tujuan yang bisa dicapai bersama. Yakin, deh, kalian pasti bisa membangun harapan yang lebih realistis dan saling mendukung untuk mencapainya.

12. Jangan mengekang dan mengkritik

Fotografi: Iluminen

Sebagai seorang istri, memang sebaiknya mendengarkan suami. Namun, suami yang baik juga perlu tahu batasan dalam mengontrol pasangannya. Hal itu berarti memahami mana yang bisa dilakukan dan tidak.

Meskipun niatnya baik, bersikap posesif dan terlalu mengatur pasangan malah bisa membuatnya merasa tertekan. Bukannya merasa aman, pasangan justru bisa merasa terkekang oleh larangan-larangan yang kamu buat.

Kita semua mengerti bahwa tak ada manusia yang sempurna. Sayangnya, meski ini hal umum, hanya sedikit yang benar-benar memahaminya. Pasanganmu juga manusia, jadi dia pasti punya kekurangan. Berhentilah menuntutnya untuk selalu sempurna.

Ketika dia membuat kesalahan, hindari mengkritik secara langsung. Mungkin kamu merasa niatmu baik, tetapi terkadang yang dibutuhkan pasangan bukan kritik, melainkan pengertian. Contohnya, jika istrimu memasak dan ada masakan yang tidak sesuai harapanmu, jangan langsung berkomentar negatif.

Dia pasti sudah berusaha semaksimal mungkin. Daripada sibuk mengkritik, coba, deh, terima apa adanya. Dengan begitu, kalian bisa saling mendukung dan membangun hubungan yang lebih harmonis.

13. Selalu sabar

Fotografi: Cerita Tentang Senja

Kesabaran akan selalu membantu kita mengatasi rasa putus asa dan kekecewaan. Rasa sabat justru akan mendatangkan optimis dan harapan dalam hubungan. Sabar ini bukan tentang menunggu saja, tetapi memahami dan menerika segala tantangan yang datang.

Menghadapi setiap cobaan bersama pasangan akan menguatkan ikatan, membuatnya lebih dekat, dan menyadari betapa pentingnya saling mendukung satu sama lain. Jadi, meski ujian kadang terasa berat, ingatlah bahwa setiap kesulitan juga membawa pelajaran berharga dan memperkuat hubungan suami istri.

14. Jaga batasan dengan kedua keluarga

Fotografi: Iluminen

Menetapkan batasan yang jelas dengan kedua keluarga menjadi sangat penting. Menjaga batasan dengan cara menentukan seberapa sering dan dalam situasi apa keluarga akan terlibat dalam kehidupan sehari-hari kalian.

Juga, bagaimana cara menangani keputusan penting yang berpengaruh pada kalian berdua. Tujuan dari batasan ini bukan untuk menjauhkan diri dari keluarga. Namun, lebih untuk memberi ruang bagi kalian berdua dalam membangun identitas sebagai pasangan dan menghadapi tantangan pernikahan dengan cara yang mandiri.

Komunikasikan batasan-batasan ini dengan keluarga kalian secara terbuka, supaya mereka paham dan menghormati keputusan yang diambil. Jangan sampai mereka terlibat terlalu jauh dalam urusan pribadi kalian. 

Sederhana, kan? 14 nasihat pernikahan di atas harus kamu pelajari bersama pasangan, ya. Agar nantinya kamu dan si dia siap menjalani hidup bahagia bersama selamanya!


Cover Foto oleh Thepotomoto Photography


Artikel Terkait



Artikel Terbaru