Pilih Kategori Artikel

7 Pernikahan Adat Termahal yang Ada Di Indonesia
Sedang mencari vendor pernikahan?,
Kunjungi WeddingMarket Fair 2024 dan
temukan ratusan vendor pernikahan terbaik

Pernikahan merupakan salah satu momen sakral dan hanya terjadi sekali seumur hidup. Untuk itu biasanya banyak pasangan memilih konsep yang unik agar dapat selalu diingat. Konsep yang favorit biasanya menggunakan adat daerah masing-masing. Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan negara dengan berbagai keanekaragaman suku bangsa dan budaya. Terdapat banyak sekali upacara adat atau tradisi yang berbeda pada masing-masing daerah dan tentu saja memiliki ciri khas yang kental. Salah satunya adalah adat pernikahan. Disini kami akan membahas mengenai pernikahan termahal yang ada di indonesia.

Sebagai salah satu negeri kaya budaya, wajar saja jika pernikahan dilakukan berdasarkan tradisi daerah masing-masing yang sudah diturunkan dari generasi sebelumnya. Namun, ternyata banyak upacara adat daerah tertentu memerlukan upacara dan mahar yang bisa memakan biaya yang begitu besar. Beberapa diantaranya bahka bisa memakan biaya hingga ratusan juta. Hal tersebut dilakukan untuk tetap membuat sakral pernikahan tersebut sesuai tradisi yang berlaku. Berikut ini upacara adat pernikahan termahal yang ada di negara kita.

  1. Adat Bugis, Sulawesi Selatan

Pernikahan adat termahal pertama datang dari suku Bugis di Sulawesi Selatan. Suku ini terkenal dengan pernikahan yang mahal karena nilai mahar yang diberikan berupa emas. Tidak hanya maharnya saja yang mahal, proses adat yang dimiliki suku ini cukup panjang dan meriah. Tentunya hal tersebut akan melibatkan seluruh orang keluarga kedua belah pihak dihampis setiap prosesnya. Ditambaj dengan kelengkapan lainnya seperti baju pengantin, catering, dan hal lainya, total bisaya pernikahan adat suku ini bisa mencapai ratusan juta bahkan miliaran.

Dalam prosesi pernikahan suku Bugis, akan dimulai dalam tiga acara besar yaitu, sebelum akad nikah, saat akan nikad, dan setelah akan nikah. Adapun pengeluaran terbesar yang menjadikan adat suku ini mahal adalah adat uang panaik. Uang panaik merupakan mahar yang dibayarkan oleh calon mempelai pria untuk meminang calon mempelai wanita. Jumlah uang panaik ini biasanya disesuaikan dengan beberapa faktor yaitu, garis keturunan si gadis, jenjang pendidikan, pekerjaan, bahkan ada keluarga yang menjadikan kecantikan sebagai penentu besaran Panaik. Bagi masyarakat Bugis, uang Panaik menentukan keseriusan dari calon mempelai pria dalam mendapatkan si gadis untuk diperistri.

  1. Adat Minangkabau, Sumatera Barat

Dalam adat Minangkabau, terdapat tradisi pernikahan yang unik, dimana bukan keluarga pihak laki-laki yang datang ke tempat perempuan, tapi malah sebaliknya mulai dari prosesi perkenalan kedua keluarga sampai ke proses lamaran. Tradisi pernikahan adat termahal selanjutnya bisa dibilang dari suku ini. Tradisi yang kental membuat tidak hanya keluarga yang terlibat dalam prosesi penyambutan, tapi warga sekitar ruma dan juga para kepala adat.

Dalam rangkaian upacara pernikahan adat suku Minangkabau, terdapat acara yang namanya malam bainai yang dilaksanakan oleh mempelai perempuan. Ritual ini dilakukan untuk injuk kasih sayang pada ssesepuh sebelum pernikahan dengan menghias tangan perempuan dengan inai (pacar). Kemudian dilanjutkan dengan Manjapuik Marapulai, yaitu parade atau arak-arakan penjemputan pengantin pria ke tempat pernikahannya. Bianya yang dikeluarkan untuk menggelar bernikahan adat Minangkabau dapat mencapai ratusan juta.

  1. Adat Banjar, Kalimantan Selatan

Suku Banjar yang terletak diwilayah Kalimantan Selatan teryata juga memiliki pernikahan adat termahal yang ada di Indonesia. Pernikahan adat suku ini wajin untuk diikuti dan terkenal mahal karena proses pernikahan yang disuguhkan pasti akan meriah dan cukup panjang. Pernikahan suku ini sendiri juga akan melibatkan banyak orang, baik dari pihak keluarga, orang sekitar tempat tinggal dan juga sesepuh tokoh adat.

Pengantin yang akan menikah menggunakan upacara adat Banjar, harus menyiapkan biaya yang besar apalagi saat memberikan mahar atau biasanya dalam bahasa banjar disebut Maatar Jujura. Dalam adat suku ini, uang jujuran ini nantinya akan digunakan untuk keperluan pesta pernikahan serta perlengkapan rumah tangga untuk digunakan oleh kedua mempelain nantinya. Jadi pada dasarnya uang jujuran merupakan modal berumah tangga yang harus disediakan oleh pihak laki-laki. Hal tersebut dilakukan karena calon pengantin laki-laki nantinya akan menjadi kepala rumah tangga dan harus bisa bertanggung jawab.

  1. Adat Batak, Sumatera Utara

Suku yang berasal dari Sumatera Utara ini juga terkenal dengan pernikahan adat termahal di Indonesia. Suku Batak memiliki proses panjang yang harus dilalui sebelum pasangan menuju hari pernikahan. Proses tersebut ialah pertemuan antar keluarga yang rutin dilakukan, mulai dari proses kenalan kedua pihak keluarga hingga ke acara pertunangan. Dari serangkaian acara tersebut hampiir seluruhnya harus melibatkan keluarga besar. Bagi adat suku Batak, pada dasarnya terdapat tida hal yang harus dipenuhi calon pengantin yang pastinya akan memakan biaya yang mahal. Ketiga item itu adalah Sinamot atau mahar, ulos, dan biaya pernikahan. Jika perempuan bukan dari suku Batak, maka akan diadakan upacara tambahan untuk pemberian marga.

  1. Adat Nias

Suku Nias merupakan salah satu suku yang terkenal dengan pernikahan adat yang bisa dibilang mahal yang ada di wilayah Indonesia. Suku ini menerapkan kebiasaan pemberian mahar untuk acara pernikahan. Hal tersebut sudah menjadi kebiasaan dan berlangsung secara turun-temurun. Mahar yang diberikan kepada pengantin tidak main-main karena memerlukan biaya yang cukup besar. Warga setempat menerapkan standar mahar setara dengan 25 ekor babi. Harga babi bisa dibilang selakyaknya harga kambing, yang tentunya cukup mahal yang berada di kisaran 2-4 juta rupiah per ekor. Selain itu, Semakin tinggi tingkat pendidikan mempelai wanita, semakin tinggi pula mahar yang harus diberikan. Namun, jika ternyata mempelai pria tidak dapat membayar mahar sesuai dengan perjanjian tersebut, maka mempelai pria harus mengabdi kepada mertua hingga mahar tersebut dianggap telah lunas.

  1. Adat Bali

Bali menjadi salah satu daerah yang menjunjung tinggi nilai-nilai budaya. Setiap proses pernikahan yang dilaksanakan oleh masyarakat bali sangatlah sakral. Mulai dati proses pengenalan kedua keluarga sampai dengan lamaran banyak sekali prosesi adat yang harus dijalani. Walaupun prosesi pernikahan adat bali sangat sakral, namun pernikahan tersebut juga terkesen mewah dan meriah.

Pernikahan adat Bali umumnya menghabiskan cukup banyak uang yang bisa mencapai ratusan juta. Hal tersebut disebabkan adan budaya yang turun temurun mewajibkan calon pengantin melalui prosesi tertentu. Dalam prosesi ini dibutuhkan banyak hal, misalnya saja pakaian khusus beserta segala aksesorinya. Belum lagi sesajen yang dibutuhkan dalam prosesi pernikahan adat cukup banyak juga. Dekorasi yang menggunakan daun kelapa juga tidak murah, umumnya mencapai 10 juta rupiah.

  1. Adat sasak, Lombok

Pernikahan khas adat sasak bisa dikatakan unik jika dilihat dari urutan prosesinya. Hal ini karena sebelum dolakukan pernikahan calon pengantin laki-laki akan menculik calon perngantin perempuan dan dibawa kerumah keluarganya. Tradisi ini lebih dikenal dengan sebutan Memari. Setelah itu, pihak keluarga laki-laki akan datang ke rumah keluarga perempuan untuk memberitahukan bahwa anak gadisnya berada di rumah mereka.  Selanjutnya kedua keluarga akan melakukan proses tawar menawar mahar dan biaya perkawinan. Bagi masyarakat Sasak, keluarga perempuan akan tersinggung jika ada laki-laki yang langsung datang tanpa menculik terlebih dahulu. Mereka menganggap tindakan seperti ini tidak menghargai anak perempuan mereka karena tawar menawar mahar tanpa menculik terkesan seperti hendak membeli anak mereka.

Selain itu, perhitungan jumlah mahar di Masyarakat sasak akan disesuaikan dengan jarak dari rumah keluarga perempuan ke keluarga laki-laki. Sebagai conti, berapa jembatan atau masjid yang dilewati. Sehingga bagi pengantin yang berdomisili di kampung yang sama, biasanya mahar akan lebih murah , yaitu kisaran Rp. 500 ribu sampai dangan Rp. 1 Juta. Sedangkan bagi pasangan yang berbeda kampung atau kota, biaya mahar bisa menjapai puluhan juta tergantung jarak tempuh. Proses tawar menawar mahar ini pun melibatkan banyak pihak seperti pejabat desa atau kepala desa.

Selain jarak, perbedaan kasta atau status keturunan juga menentukan besarnya mahar. Jika pasangan berasal dari kasta berbeda, maka lebih mahal lagi maharnya. Untuk mengetahui garis keturunan ini bisa dilihat dari gelarnya yang masih digunakan hingga saat ini seperti Raden (laki-laki)/Lala (perempuan), Lalu (laki-laki)/Baiq (perempuan), Bapak, dan Amaq. Raden/ Lala adalah keturunan kasta tertinggi atau berasal dari keluarga kerajaan Sasak. Walaupun mahar memiliki harga tetapi bisanya tidak diberikan dalam bentuk uang melainkan sapi atau kerbau, beras yang disimbolkan dengan tali dan karing. Tali yang berarti sapi dan karung yang berarti beras. Jika pihak perempuan memberikan tiga tali, artinya pihak laki-laki harus menyediakan tiga ekor sapi atau kerbau sebagai mahar. Tentunya hal tersebut memerlukan biaya yang tidak sedikit.

Semoga informasi mengenai pernikahan adat termahal di Indonesia bisa bermanfaat untuk kamu dan pasangan. Jika memang kamu dan pasangan ingin menggelar pernikahan adat maka siapkan keperluannya semasimal mungkin agar tidak terjadi kesalahan yang tidak diinginkan. Semoga semuanya lancar hingga hari H pernikahan ya, ledies.

Sedang mencari vendor pernikahan?,
Kunjungi WeddingMarket Fair 2024 dan
temukan ratusan vendor pernikahan terbaik

Article Terkait

Loading...

Article Terbaru

Loading...

Media Sosial

Temukan inspirasi dan vendor pernikahan terbaik di Sosial Media Kami

Loading...