Persiapan sebelum menikah merupakan hal yang penting untuk kamu ketahui karena menikah merupakan momen yang pastinya membuat jantung berdebar ketika tepat padahari H pernikahan. Itu sangat wajar, Mengingat momen ini diharapkan terjadi hanya sekali seumur hidup. Untukmu yang ingin melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius seperti pernikahan apakah sudah merasa yakin atas keputusanmu?
Persiapkan diri sebelum memutuskan menikah itu penting agar nantinya rumah tanggamu berjalan bahagia dan harmonis. Tentunya kamu tidak mau perkawinanmu menjadi keputusan yang salah bukan?. Berikut ini beberapa list persiapan sebelum menikah yang harus kamu lakukan.
- Pastikan kamu yakin dengan pasanganmu
Ketika memutuskan untuk menerima pasanganmu menjadi pemimpin dalam rumah tanggamu kelak, Kamu harus yakin terlebih dahulu. Kamu bisa melihatnya dari sifat yang dia lakukan ketika selama ini pacaran denganmu. Ini dilakukan agar nantinya kamu tidak salah memilih calon suami. Persiapan sebelum menikah yang paling utama adalah pilihlah pasangan yang menurutmu dapat bertanggung jawab atas dirimiu dan anak-anakmu nantinya. Jika kamu masih belum yakin bertimbangkan lagi hal ini agar nantinya rumah tanggamu tidak berujung dengan perceraian.
- Harus yakin dengan diri sendiri
Hal selanjutnya dalam persiapan sebelum menikah adalah memantapkan hati kamu untuk segera menikah. Kamu harus memiliki pikiran yang matang dan bijak sebagai seseorang yang telah dewasa. Jangan kelak selalu mengandalkan suami untuk bertanggung jawab pada keluarga walaupun itu merupakan tugasnya. Kamu juga harus bisa mandiri jika nantinya harus berjauhan dengan suamimu.
- Simulasi hidup bersama
Wah, jangan terburu berpikir negatif ya tentang ini. Bukan berarti kalian harus menghabiskan beberapa hari bersama. Simulasi ini bisa dilakukan dengan mengerjakan pekerjaan rumah bersama, misalnya memasak, membersihkan rumah, dan pekerjaan rumah lainnya. Jika kalian dapat mengerjakannya dengan baik, maka pantas sudah hidup dalam satu atap dengan sah. agar nantinya kamu dan pasanganmu tidak kaget jika harus mengurus urusan rumah tangga ketika menikah.
- Mengakrabkan diri dengan keluarga pasanganmu
Menikah tak melulu tentangmu dan pasangan. Kamu haru bisa mengakrabkan diri ke keluarga pasanganmu karena nantinya akan menjadi keluargamu juga. Pastikan kamu akrab dan bisa mengikuti budaya yang ada di lingkungan keluarganya. Tak cukup hanya berkenalan, kamu juga harus bisa menunjukan sikap dan tata krama yang baik pada mereka. Karena biar bagaimanapun mereka juga akan berpengaruh terhadap keluarga kalian.
- Bayangkan Dia beberapa tahun ke depan
Ini penting untuk dilakukan karena nantinya kamu akan hidup denganya bukan haya dalam waktu 1 sampai 2 tahun saja tapi kalau bisa selamanya. Perhatikan sikap dan prospek dia kedepan. Apakah dia bisa menjadi pasangan yang baik untukmu atau tidak.
- Bersiap untuk Perubahan
Dalam pernikahan kamu tidak boleh menjadi egois dan hanya mementingkan keinginanmu sendiri saja. Segala sesuatunya harus di komunikasikan ke pasanganmu, karena komunikasi merupakan inti dalam menjalani sebuah hubungan. Untuk itu kamu mulai harus sedikit berubah dengan menjadi pribadi yang bertoleran dan terbuka kepada pasanganmu. Jika ini tidak berjalan baik maka mungkin saja pertengkarang-pertengkaran kecil maupun besar akan datang ke rumah tanggamu.
- Harus siap berbagi dalam berbagai hal
Jika kamu memiliki masalah, jangan menanggung semuanya sendiri. Jadikan panganmu sebagai tempat yang bisa berbagi masalah dan mencari jalan keluarnya bersama. Ini merupakan salah satu inti menikah yaitu kalian harus bisa berbagi kesusahan dan kesenangan bersama. Jika kalian mampu melaluinya maka rumah tangga kalian akan berjalan romantis.
- Siap Jika memiliki anak
Setiap pasangan yang telah menikah pasti ingin memiliki keturunan. Untuk itu kamu harus siap mempunyai anak ketika memutuskan untuk menikah. Jika kamu tidak siap sekarang coba diskusikanlah kepada pasanganmu untuk menunda momongan dengan alasan ingin lebih dahulu menghabiskan waktu pernikahan berdua denganya. Tapi jika dia menolak kamu juga harus siap dengan konsekuensi memiliiki anak.