Alur hidup setiap pasangan pasti berbeda-beda, dan jalan yang ditempuh untuk mencapai pernikahan juga berbeda-beda. Beberapa orang menikah setelah berpacaran selama bertahun-tahun, menikah dengan teman terdekat, ada juga yang baru mengenal satu sama lain tapi langsung serius, dan bahkan ada yang menikah karena dijodohkan oleh orang tua.
Pada zaman yang hampir segalanya sudah serba modern seperti saat ini, apakah orang-orang akan menerima perjodohan? Banyak orang saat ini yang memandang perjodohan seperti kawin paksa, padahal dalam perjodohan ada kebebasan dan hak untuk memilih antara menerimanya atau menolak. Faktanya perjodohan bukanlah hal yang sangat menakutkan, selama kita menjalaninya dengan ikhlas dan menerima pasangan yang dijodohkan, kita bisa hidup dengan penuh kebahagiaan.
Pasangan yang memilih untuk menikah karena dijodohkan juga sering terjadi, khususnya bagi mereka yang tidak ingin berpacaran. Akan tetapi, mereka yang menikah atas dasar perjodohan biasanya tidak dapat merasakan masa-masa pacaran. Banyak dari mereka baru mengenal sifat dan karakter pasangannya setelah melakukan pernikahan.
Dampak Positif Menikah karena Perjodohan
Segala hal yang ada dunia ini, memiliki yang namanya keseimbangan dan kesetaraan. Begitu pula dengan menikah karena dijodohkan, memiliki sisi positif dan sisi negatif. Adapun dampak positif yang dimiliki perjodohan berikut ini!
1. Mendapat restu dari dua keluarga
Restu orang tua merupakan hal yang paling dibutuhkan untuk menikah dan memulai hidup berumah tangga. Banyak sekali pasangan yang sudah menyukai dan sudah cocok satu sama lain, tetapi mengalami kendala perihal restu orang tua. Hal ini terjadi bukan karena sedang menghalangi langkahmu untuk hidup bahagia, tetapi setiap orang tua memiliki pandangan dan penilaian terhadap orang yang akan menjadi pasangan hidup anaknya.
Selagi kamu menikah karena dijodohkan, maka secara tidak langsung kamu sudah mendapati restu dari dua keluarga. Baik restu dari keluargamu, maupun dari keluarga pasanganmu. Tentunya hal tersebut memberimu kemudahan dalam berbagai hal, tidak sedikit pasangan yang baru menikah sudah bermasalah dengan mertuanya.
Apabila dari awal sudah memiliki kecocokan, maka langkahmu dalam kehidupan rumah tangga akan lebih mudah jika dibandingkan dengan mereka yang belum mendapat restu dari orang tua.
2. Tidak membuang-buang waktu berpacaran dengan orang yang belum tentu jodoh
Orang tua dan keluarga terdekat pasti ingin menjodohkanmu dengan orang baik, jadi tidak ada salahnya jika menikah dengan dasar perjodohan. Dan inilah sisi baiknya, kamu jadi tidak perlu membuang-buang waktu berhargamu untuk berpacaran dengan orang yang belum tentu jodohmu. Kadang kala berpacaran juga dilakukan dalam waktu yang cukup lama, ada yang berbulan-bulan, bahkan ada pula yang berpacaran hingga bertahun-tahun.
Ketika berpacaran, pasti membutuhkan effort berupa tenaga, biaya, dan perasaan. Kamu membutuhkan tenaga untuk antar-jemput pacarmu, biaya untuk kencan dengan pacarmu, dan perasaan jika kamu tersakiti oleh pacarmu. Perjodohan akan menghindari segala hal sia-sia seperti tadi.
3. Menjadi lebih fokus dalam membangun hubungan dan masa depan
Membangun hubungan antara suami-istri dalam kehidupan rumah tangga sangatlah penting, karena dengan adanya hubungan dan komunikasi yang baik akan mempermudah masalah-masalah dalam hidupmu. Masa lalu bukanlah hal yang penting dalam kehidupan asrama, melainkan masa depanlah yang patut dibangun dan diraih.
Pada umumnya, pasangan yang dijodohkan belum saling mengenal sebelumnya. Dan setelah pasangan tersebut menikah, tentu mereka akan fokus untuk mengenal satu sama lain. Hal ini merupakan fase yang baik karena mereka tidak akan terlibat masalah dari kehidupan masa lalu, dan banyak pasangan yang menikah setelah lama berpacaran terkena konflik dari kehidupan masa lalu.
4. Jika sakit hati tidak akan berlebihan
Sudah sering sekali terjadi sebuah pasangan yang memutuskan hubungan mereka di tengah jalan, meskipun perasaan cinta kedua nya sedang meluap-luap. Pasangan tersebut pasti akan merasa sakit hati, terluka, dan kecewa yang berlebihan, dan disaat itulah hubungan mereka harus putus dan gagal dalam pernikahan. Kalau kamu menikah karena dijodohkan, kamu bisa meminimalisir rasa sakit hati akibat gagal nikah. Karena umumnya pasangan yang dijodohkan belum memiliki cinta yang mendalam antara satu dengan yang lainnya.
Jika kamu merasa belum cocok dengan orang yang dijodohkan denganmu, kamu bisa mengutarakan hal tersebut tanpa menyakiti hati pasanganmu. Pada saat kamu mengatakan isi hatimu, kedua keluarga yang terlibat dalam perjodohan pasti sudah siap menerima penolakan maupun penerimaan. Meskipun ada penolakan, sakit hati yang dirasakan tidak akan berlebihan. Karena yang namanya cinta itu “tak bisa dipaksakan”, begitu pula pernikahan yang nantinya melibatkan cinta juga tidak bisa dipaksakan.
Dampak negatif menikah karena perjodohan
Itulah tadi beberapa dampak positif dari perjodohan, dan tentunya perjodohan juga memiliki dampak negatifnya. Simaklah sebagai berikut!
1. Merasa tidak bahagia
Setiap orang pasti ingin memiliki kehidupan yang bahagia, begitu pula setiap orang tua ingin anaknya bahagia. Oleh karena itu, banyak orang tua yang menikahkan anaknya dengan harapan kehidupan yang lebih baik. Orang tua juga pasti mencari pilihan terbaik untuk perjodohan anaknya, tetapi bahagianya seseorang tidak bisa diukur dengan kebahagiaan milik orang lain. Hal-hal yang dapat membahagiakan anak menurut orang tua, belum tentu menjadi kebahagiaan bagi anak itu sendiri.
Tidak sedikit seorang anak yang menerima perjodohan karena merasa terpaksa dan tidak dapat menolak permintaan orang tua. Hal tersebut dapat membuat anak merasa tidak bahagia, karena idealnya pernikahaan akan bahagia jika hidup bersama dengan pasangan yang kita cintai. Apabila terpaksa menikah, bagaimana bisa hidup bahagia?
Jika pernikahan dilanjutkan dengan tidak adanya kebahagiaan, akan banyak problem dalam rumah tangga yang terjadi, seperti pertengkaran yang tiada akhirnya, dan bahkan perpisahan.
2. Rentan terjadi perselingkuhan dan perceraian
Menikah karena perjodohan juga dapat memicu rentannya terjadi perselingkuhan pada masa yang mendatang. Hal ini biasanya disebabkan karena pernikahan tidak didasari dengan cinta, mengakibatkan seseorang jadi mudah berpaling dengan yang lain.
Ketika perselingkuhan sudah terjadi, maka pasangan tersebut akan sering bertengkar dan menghadapi masalah besar dalam rumah tangga. Hal seperti ini membuat hubungan pernikahan dapat berakhir dengan perceraian. Terutama jika menikah hanya untuk menuruti perjodohan orang tua, maka akan mudah bagi sebuah pasangan untuk memutuskan cerai.
3. Merasa tidak cocok
Namanya perjodohan pasti baru mengenal satu sama lain setelah menikah, dan keduanya pun dapat menyadari bahwa kepribadian mereka tidak cocok satu sama lain setelah menikah pula. Pada akhirnya, hal ini menyebabkan pasangan tersebut sering terlibat perselisihan dan pertengkaran dalam rumah tangga.
4. Pasangan belum bisa saling percaya
Pasangan yang belum terlalu mengenal satu sama lain setelah menikah akan mengalami konflik terkait kepercayaan. Kurangnya rasa percaya pada pasangan dapat menyebabkan komunikasi yang renggang dan hubungan menjadi tidak harmonis. Ketika hubungan sudah tidak harmonis, parenting dalam rumah tangga juga ikut berkurang.
Nah, itu tadi hal-hal yang patut kamu pertimbangkan jika ingin menikah atas dasar perjodohan. Penting bagi kita untuk memikirkan hal-hal seperti tadi, karena pernikahan harus dipikirkan dengan akal sehat. Kita juga harus mempertimbangkan segala hal yang berkaitan, maupun itu baik atau buruk.