Pilih Kategori Artikel

Hati-hati Sindrom Pra-Nikah! Inilah Cara Menghadapi Stres dan Ujian Menjelang Pernikahan
Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 10-12 Januari 2025
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Mendekati hari pernikahan, biasanya mental calon pengantin akan diuji dengan berbagai macam ujian yang membuat tertekan hingga stres. Mungkin kamu sedang mengalaminya? Tenang saja, bukan hanya kamu seorang kok, rata-rata setiap calon pengantin menghadapi berbagai ujian menjelang pernikahan, semacam perasaan tak menentu yang tak jarang mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan seperti kecemasan, sakit kepala, sakit perut, susah berkonsentrasi, sering mimpi buruk dan lain sebagainya. 

Gejala-gejala yang dialami calon pengantin itu disebut bridezilla atau sindrom pra-nikah, yakni stres yang timbul akibat tingginya ekspektasi untuk mewujudkan pernikahan impian yang sempurna. Sindrom pra-nikah ini adalah salah satu ujian menjelang pernikahan yang tak jarang membuat calon pengantin menjadi lebih sensitif, mudah tersinggung, cepat marah, uring-uringan, hingga menangis. Bridezilla sering dialami terutama calon pengantin wanita yang memiliki perasaan lebih sensitif.

Jangan khawatir, stres menjelang pernikahan bukanlah hal yang buruk apabila kamu bisa cepat mengatasinya dan tidak membiarkannya berlarut-larut. Nah, sebelum membahas lebih lanjut mengenai cara mengatasi sindrom pra-nikah dan berbagai cobaan menjelang pernikahan lainnya, ada baiknya kamu ketahui terlebih dahulu apa penyebab stres menjelang pernikahan? Supaya nanti kamu akan lebih siap dan bisa menghindari pemicu-pemicu stres tersebut. Berikut penjelasannya.

Apa pemicu stres menjelang pernikahan?

wm_article_img

1. Biaya pernikahan terlalu besar bahkan melebihi budget

Pernikahan adalah momen bersejarah yang hanya terjadi sekali seumur hidup. Oleh karena itu, tak heran apabila setiap pasangan menginginkan pestanya dipersiapkan semaksimal mungkin, bahkan rela menggelontorkan banyak dana untuk mewujudkannya. Tentu sah-sah saja selagi dana yang dipersiapkan cukup untuk mewujudkan pesta pernikahan impian tersebut. 

Namun, apabila budget yang dimiliki pas-pasan sebaiknya jangan terlalu memaksakan diri untuk menggelar pesta di luar batas kemampuan, sehingga biaya pernikahan menjadi terlalu besar dan melebihi target. Apalagi kalau sampai berhutang kemana-mana. Jika sampai terjadi hal tersebut, maka tak heran banyak pasangan calon pengantin yang mengalami stres jelang pernikahannya, bahkan masih harus dihantui berbagai tagihan pasca resepsi digelar. 

Inilah pentingnya memiliki perencanaan persiapan pernikahan yang matang, terutama mengenai penggunaan budget pernikahan secara efektif. Mendaftar kebutuhan pernikahan dan menempatkannya dalam skala prioritas, mulai dari yang paling esensial hingga yang bersifat opsional. Jangan sampai malah sebaliknya, karena hal tersebutlah yang akan memicu sindrom bridezilla dan stres menjelang pernikahan. 

2. Campur tangan keluarga yang terlalu berlebihan dalam persiapan pernikahan

Setiap pasangan pastinya memiliki konsep pernikahan impiannya. Namun, tak jarang pihak keluarga ikut terlibat dalam proses persiapan menjelang pernikahan tersebut. Memang tak ada salahnya, karena di satu sisi banyaknya elemen-elemen pernikahan yang perlu dipikirkan bisa membuat calon pengantin kerepotan mengurusnya seorang diri. Maka dari itu, peran keluarga sangat dibutuhkan. 

Namun, masalah bisa timbul apabila keluarga terlalu ikut campur atau bahkan mendikte segala sesuatunya. Bisa jadi hal tersebut malah akan menimbulkan konflik-konflik kecil atau bahkan perdebatan yang mengakibatkan stres bagi si calon pengantin. Biasanya, perbedaan pendapat antara pengantin dan keluarga inilah salah satu yang memicu bridezilla.

Misalnya perkara konsep pernikahan, mungkin sang calon pengantin menginginkan pernikahan intimate yang hanya dihadiri kerabat dan sahabat-sahabat terdekat, tetapi keluarganya menginginkan pernikahan yang meriah dengan mengundang lebih banyak tamu. Jika si calon pengantin sungkan untuk menolaknya, maka terpaksa harus mengikuti permintaan keluarga dan menjadi terbebani. Hal inilah yang akan membuat stres dan perasaan tertekan bagi si calon pengantin. 

3. Memiliki ekspektasi terlalu tinggi 

Salah satu godaan menjelang pernikahan adalah ketika kamu mulai membandingkan pesta pernikahan impianmu dengan pernikahan orang lain yang lebih mewah atau sempurna. Hal ini akan memicu stres menjelang pernikahan atau bahkan bridezilla. Sindrom pra-nikah ini akan membuatmu kewalahan karena terus saja merasa kurang puas dengan persiapan pernikahanmu.

Ketika si calon pengantin berharap terlalu tinggi untuk pesta pernikahan yang sempurna, terkadang hal tersebut menjadikannya tidak realistis. Akibatnya, ketika ada satu masalah yang ditemui sebelum pernikahannya, atau ketika persiapan pernikahannya tidak sesuai dengan harapan, si calon pengantin bisa menjadi uring-uringan, cemas, hingga jatuh sakit saking stresnya.

4. Tiba-tiba meragukan pasangan

Satu lagi godaan menjelang pernikahan yang dapat menyebabkan stres, yakni perasaan ragu-ragu kepada pasangan. Perasaan ragu tersebut sering muncul di saat-saat menjelang hari H, bahkan karena hal sepele sekalipun. Misalnya karena si calon terlambat menghubungi, ada sikapnya yang sedikit berubah, atau ada perbedaan pendapat diantara keduanya.

Kadang juga perasaan ragu tersebut muncul secara tiba-tiba walau tanpa alasan yang jelas. Perasaan ragu yang mengakibatkan stres jelang pernikahan ini biasanya muncul ketika kamu overthinking, sehingga mungkin berbagai pertanyaan yang bernada keraguan mengisi benakmu. Misalnya, kamu mulai mempertanyakan apakah pasanganmu adalah orang yang tepat? Apakah pilihanmu sudah benar? Apakah jika kalian menikah semua akan baik-baik saja? Serta masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan lainnya.

Kelelahan bisa jadi penyebabnya, maka dari itu kamu perlu istirahat sejenak. Intinya itu hanya perasaan sesaat, cobalah kembali berkomunikasi dengan pasanganmu dan ingat kembali tujuan kalian menikah. 

5. Kecemasan yang berlebihan (Overthinking)

Sangat penting sekali menjaga suasana hati tetap bagus menjelang pernikahan, karena mood akan berpengaruh pula pada kesehatan tubuh. Memang benar detail pernikahan harus dicek satu persatu dan dipastikan kesiapannya, tetapi jangan pula terlalu mencemaskan hal tersebut sehingga membuat stres dan jatuh sakit. Kecemasan yang berlebihan inilah yang akan menyebabkan stres menjelang pernikahan, makanya sebisa mungkin perlu dihindari. Percayakan persiapan pernikahanmu pada vendor-vendor yang berpengalaman dan profesional agar beban pikiranmu tidak terlalu berat. 

Selain mencemaskan detail pernikahan, kadang hal yang juga menyebabkan stres menjelang pernikahan yakni karena kekhawatiran yang berlebihan calon pengantin untuk menghadapi perubahan status barunya, bagaimana menjalani hubungan suami-istri yang baik, atau takut tidak bisa menyenangkan pasangannya. Jika terlalu dipikirkan hal tersebut malah akan membuat semakin stres tak berkesudahan. Lebih baik dijalani saja prosesnya, karena tidak ada yang bisa memprediksi masa depan, bukan?

Cara mengatasi stres menjelang pernikahan

wm_article_img

1. Komunikasi

Apabila diteliti lebih dalam, sebenarnya pemicu stres para calon pengantin menjelang hari pernikahan berawal dari masalah komunikasi, baik itu antara pasangan tersebut, maupun dengan keluarganya. Bukan rahasia umum lagi, ketika hari resepsi pernikahan semakin dekat, pressure-nya pun semakin tinggi. Siapapun bisa menjadi sangat sensitif dan emosional, terutama sang calon pengantin. 

Konflik-konflik kecil seringkali tak terhindari. Namun, dengan menjalin komunikasi yang baik, cobaan sebelum menikah seperti perdebatan dan pertengkaran dapat diminimalisir. Cobalah untuk saling terbuka dalam menerima maupun menyampaikan pendapat, dengan demikian keputusan yang diambil bisa menjadi win-win solution untuk semua pihak. Perkuat komunikasi, untuk mengatasi hal-hal yang dapat memicu stres menjelang pernikahan. 

2. Meminta bantuan profesional berpengalaman

Penyebab lain munculnya sindrom pra-nikah dan stres menjelang pernikahan yakni karena kerepotan mengurusi segala printilan-printilan persiapan pernikahan. Bagaimana tidak? Berbagai hal harus diurus dalam waktu yang relatif singkat, bersamaan itu pula mental juga perlu dipersiapkan untuk menghadapi hari H yang semakin dekat. Banyaknya elemen-elemen pernikahan yang perlu diperhatikan mulai dari venue, dekorasi, catering, busana, makeup dan hairdo, fotografi, undangan, souvenir, dan lain sebagainya, rentan sekali membuat stres para calon pengantin jelang resepsi pernikahannya. 

Oleh karena itu, alangkah baiknya jika meminta bantuan pada yang profesional dan berpengalaman dalam mengurusi pernikahan. Diantaranya yakni wedding organizer, wedding consultant dan juga vendor-vendor pernikahan. Jadi, kamu dan pasangan cukup menyampaikan konsep pernikahan yang diinginkan, sekaligus mendiskusikan budget  yang dimiliki. Setelah itu, para profesional tersebut yang akan mengurus segala halnya. 

Calon pengantin hanya perlu sesekali mengecek sejauh mana persiapannya, dengan demikian akan tersedia waktu luang yang lebih banyak. Selain stres menjelang pernikahan dapat teratasi, calon pengantin juga bisa lebih leluasa mempersiapkan diri sebelum pernikahan tanpa harus banyak pikiran ini dan itu.

3. Menerima situasi

Banyak pasangan yang hampir atau bahkan gagal menikah di detik-detik akhir menuju hari H. Namun, lebih banyak lagi yang berhasil. Untuk itu, kesadaran akan situasi yang dihadapi sangat berguna untuk membantu mengatasi stres menjelang pernikahan. Calon pengantin harus memahami bahwa sindrom pra-nikah atau bridezilla adalah sesuatu yang lumrah, banyak orang lain yang juga mengalaminya. 

Jadi, yang namanya ujian menjelang pernikahan itu bukan kamu seorang yang merasakan, melainkan juga dirasakan oleh orang lain. Artinya, kamu tidak sendirian. Tanamkan dalam dirimu bahwa situasinya terkendali, pernikahanmu akan berjalan dengan lancar dan sesuai rencana. Dengan affirmasi positif seperti itu, kamu akan lebih merasa bersyukur.

wm_article_img

Itulah beberapa hal terkait cara meghadapi stres dan berbagai ujian menjelang pernikahan yang bisa kamu coba. Intinya, tetaplah berpikiran positif dan jangan terlalu khawatir. Stres menjelang pernikahan itu biasa, siapapun bisa mengalaminya dan memang tak bisa dihindari, tetapi bukan berarti kamu tidak berdaya untuk mengatasinya. Justru kamulah yang memegang kendali atas pikiranmu. Semoga pernikahanmu lancar, ya!

Fotografi: Morden | Venema Pictures

Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 10-12 Januari 2025
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Article Terkait

Loading...

Article Terbaru

Loading...

Media Sosial

Temukan inspirasi dan vendor pernikahan terbaik di Sosial Media Kami

Loading...