Menyiapkan susunan acara resepsi pernikahan yang efektif, baik dari segi waktu maupun budget, adalah tantangan bagi setiap calon pengantin baru. Ada banyak hal yang nampak menarik untuk dimasukkan ke dalam susunan acara. Akan tetapi, bila kamu memasukkan semuanya, tentu alokasi waktu untuk acara resepsi pernikahan akan terulur-ulur dan berlangsung lama, hingga bisa dianggap membosankan.
Bisa dibilang, yang namanya susunan acara resepsi pernikahan itu adalah hal yang tricky. Di satu sisi, kamu harus mengingat batasan budget dan durasi yang sudah kamu punya dari awal mem-booking gedung pernikahan serta mencapai konsensus dengan pasangan, di sisi lain kamu ingin agar pesta pernikahanmu berlangsung semeriah mungkin, supaya pernikahanmu akan dikenang semuanya: kamu dan pasangan, keluarga, juga segenap tamu yang hadir.
Oleh karena itu, membuat suatu susunan acara resepsi pernikahan tentunya harus penuh strategi dan siasat. Memang sudah seperti perang, tapi yang beradu di sini adalah kesiapanmu dan ekspektasi semua orang.
Apa Saja Pertimbangan dalam Membuat Susunan Acara Resepsi Pernikahan?
Seperti yang sudah dikatakan di atas, anggaran menjadi pertimbangan dalam menyusun acara resepsi pernikahan; kalau bukan yang utama, biasanya anggaran akan menjadi salah satu prioritas dalam pembuatan susunan acara resepsi pernikahan. Sebab, kreativitasmu bisa jadi terhambat anggaran, mengingat ada banyak aspek yang harus kamu pikirkan saat merancang sebuah resepsi. Namun, ternyata ada hal-hal lain yang harus kamu perhatikan juga sebelum merencanakan susunan acara resepsi pernikahan, seperti:
- Tanggal Pernikahan
Kapan kamu akan melaksanakan pernikahan tetap menjadi kunci dalam membuat susunan acara resepsi pernikahan yang berkesan. Memang, karena kita hidup di negara tropis, tidak ada salju, topan, atau heatwave yang perlu kamu pikirkan saat memilih tanggal pernikahan. Akan tetapi, kamu harus ingat kalau di Indonesia ada event-event besar seperti Ramadan, Waisak, Nyepi, Adven, Natal, Imlek, Cap Go Meh, dan Paskah yang membuatmu harus memilih tanggal pernikahanmu dengan cermat.
Saat kamu menikah di bulan Ramadan, tentunya kamu harus berpikir baik-baik mengenai sajian dalam resepsimu. Apakah kamu puasa? Bagaimana dengan pasanganmu? Apakah tamu akan dibiarkan puasa saat resepsi pernikahanmu? Kemudian, kalau kamu punya tamu beragama Hindu dan melaksanakan pernikahan saat Nyepi, sudah dipastikan kalau dia tidak bisa datang karena larangan agamanya. Begitu pula saat kamu hendak mengundang tamu dari etnis Tionghoa dan melaksanakan pernikahan saat Imlek: bisa jadi dia langsung menolak, karena memprioritaskan bertemu dengan sanak keluarga yang sudah menjadi kewajiban saat Imlek.
- Jumlah Tamu yang Diundang
Jumlah undangan selalu menjadi masalah sensitif saat mulai merencanakan acara pernikahan. Tidak jarang, terjadi bentrokan pendapat antara kamu, pasangan, orang tua, dan pihak-pihak yang turut menyumbang nama di daftar undangan kamu. Jumlah tamu yang kamu undang memang sepenting itu. Selain berguna untuk merencanakan skala acara, tamu yang diundang seringkali merupakan orang yang penting dalam karir atau kehidupan pekerjaan.
Tak jarang, undangan dari pasangan pengantin hanya beberapa puluh saja, sementara ratusan sisanya merupakan kolega dari orang tua mempelai. Karena itu, jumlah tamu akan berpengaruh pada besar-kecilnya pernikahan serta susunan acara resepsi pernikahan itu sendiri.
- Tempat Dilaksanakannya Pernikahan
Di Indonesia, kebanyakan pernikahan dilangsungkan di dalam ruangan (indoor). Akan tetapi, zaman sudah berubah sehingga orang-orang mulai memutuskan untuk mencari suasana baru dan akibatnya, muncullah berbagai acara resepsi outdoor yang tidak kalah asyik dan seru. Tentunya, dengan seting yang sudah kontras begini, susunan acara resepsi pernikahan yang kamu buat akan berbeda.
Saat pernikahan indoor menuntut kamu untuk menciptakan sendiri pestamu, pernikahan outdoor akan memungkinkan kamu untuk melaksanakan games, doorprize, dan acara-acara lain dengan memanfaatkan venue yang tidak dibatasi dinding.
- Suasana Resepsi yang Kamu Inginkan
Suasana berbeda dengan tema, ya! Suasana yang dimaksud untuk sebuah susunan acara resepsi pernikahan adalah formal, informal, semi-formal, atau intim! Intinya, lebih pada nuansa seperti apa yang akan kamu hadirkan ke dalam pernikahan. Apakah kamu ingin membuat susunan acara resepsi pernikahan yang formal, dengan tema princess? Tentunya itu juga bisa dilakukan! Akan tetapi, memang suasana dari pesta resepsi yang kalian lakukan, sangat memengaruhi tema yang mungkin akan kalian lakukan.
Begitu pula dengan fleksibilitas kamu dalam membuat susunan acara resepsi pernikahan. Semakin formal, biasanya makin banyak aturan yang harus kamu terapkan dalam pernikahanmu, mulai dari dresscode sampa susunan acara yang kaku dan sulit diubah-ubah. Karena itu, pikirkan baik-baik mengenai suasana apa yang kamu inginkan untuk pernikahanmu besok!
- Tema dari Resepsi
Kalau yang dimaksud dengan suasana adalah nuansa dari resepsi, semacam dasar dari resepsi, maka… yang dimaksud dengan tema resepsi adalah judul dari resepsi kamu sendiri. Image seperti apa yang kamu inginkan? Bagaimana kamu ingin memberi nama pada pesta resepsimu? Pertanyaan-pertanyaan itulah yang akan muncul saat kamu memikirkan tema resepsimu. Tema dari resepsi sendiri beragam dan tidak ada batasnya, asalkan masih memenuhi dana dan keempat aspek yang tadi disebutkan. Tema sendiri bisa dibilang adalah benang merah dari susunan acara resepsi pernikahanmu, tema adalah yang mengaitkan semua elemen dalam hari pernikahanmu, mulai dari jenis makanan, hiburan yang disuguhkan, dekorasi, dresscode, dan lain sebagainya.
Sudah pasti, kalau kamu hendak memilih tema Arabian Night, menghidangkan makanan khas Timur Tengah akan lebih nyambung dengan tema tersebut dibandingkan menyajikan makanan Jepang. Begitu pula saat kamu hendak menghelat sebuah acara resepsi pernikahan dengan tema Superhero, mewarnai pernikahanmu dengan dekorasi futuristik, pop-up art, dan warna yang mencolok akan lebih sesuai ketimbang memilih warna pastel. Selain itu, susunan acara pernikahan juga akan sangat tergantung dengan temamu. Saat kamu ingin pernikahan rustic, tentunya akan aneh, bukan, kalau kamu malah memutar musik EDM dan mengadakan acara adu B-Boying dalam pernikahan?
Acara yang Wajib Ada dalam Resepsi
Terlepas dari beragamnya acara resepsi yang bisa kamu selenggarakan dan dana yang siap kamu gelontorkan, yang namanya acara, pastilah memiliki beberapa prosesi yang membedakannya dengan acara-acara lainnya. Begitu pula dengan resepsi; kalau hanya soal makan dan bersenang-senang, tentunya ada banyak pesta yang memiliki acara serupa. Jadi, acara apa saja yang membedakan resepsi dengan pesta lainnya?
- Perkenalan Pengantin Baru
Tentu saja, kamu sebagai sepasang pengantin baru, adalah hal yang wajib ada dan tidak boleh dilewatkan dalam sebuah pernikahan. Sehingga, dalam susunan acara resepsi pernikahan pun, memperkenalkan pengantin baru menjadi sebuah hal yang wajib untuk dilakukan. Acara perkenalan ini bisa dilakukan setelah pembukaan atau sebelum pembukaan. Tentunya, acara pembukaan pun bisa kamu buat sendiri sesuai dengan keinginan. Dalam sebuah susunan acara resepsi pernikahan, kamu bisa meminta pembawa acara memperkenalkanmu atau meminta bantuan orang tua untuk memberikan sepatah-dua patah kata saat kamu berjalan ke pelaminan.
- Welcome Speech
Yang dimaksudkan dengan welcome speech, tentunya bukan sebuah sambutan. Karena, sambutan sendiri sudah harus dilakukan di awal, sebelum semua susunan acara resepsi pernikahan dimulai. Welcome speech di sini artinya kamu memberikan ucapan terima kasih kepada semua tamu yang hadir, karena sudah mau meluangkan waktu untuk datang ke pesta pernikahan kamu. Tak lupa juga, kamu memberikan pidato singkat mengenai pesan dan kesanmu pada hari ini.
- Potong Kue
Potong kue juga tentunya tak boleh dilewatkan dalam sebuah susunan acara resepsi pernikahan! Acara yang sebelumnya bermula di Kerajaan Inggris pada Era Victoria, kini sudah menjadi sebuah kewajiban di hampir seluruh dunia saat pernikahan. Acara pemotongan kue ini merupakan sebuah prosesi simbolis: kegiatan pertama yang dilakukan sebagai pasangan. Tahu sendiri, bahwa kamu harus memotong kue ini berdua dengan pasangan! Sebagai salah satu item kunci pernikahan, jangan lupa untuk rencanakan kue pernikahanmu sebaik mungkin, ya!
- Foto Bersama
Sudah jelas, kalau foto bersama di sini tidak dilakukan langsung serentak antara kamu, pasangan, dan segenap tamu yang hadir—walau hal tersebut mungkin, kalau kamu hanya mengundang tamu dalam jumlah seedikit. Foto bersama, bisa dibilang merupakan acara terakhir dalam susunan acara resepsi pernikahan, di mana kamu akan berfoto dengan keluarga, sanak saudara, dan tamu-tamu yang hadir. Tidak ada yang mewajibkan kamu harus berfoto dengan semua tamu, kok! Namun, kamu harus lebih peka terhadap urutan foto bersama, terutama untuk tamu di luar keluarga!
Urutannya harus dimulai dari keluarga inti: kamu, pasangan, orang tua, mertua, dan kakak/adik ipar, kemudian keluarga dekat, keluarga jauh (extended family), setelah itu barulah kamu boleh berfoto dengan sahabat karibmu, dan dilanjutkan dengan berfoto dengan teman-temanmu. Alasan dari urutan ini adalah untuk menghindarkan dari kecemburuan tidak perlu dari berbagai pihak. Sebab, di Indonesia, orang-orang masih sensitif dengan hal seperti ini. Jadi, usahakan kamu merencanakan urutan foto bersamamu dengan baik!
Dengan susunan acara resepsi pernikahan yang hanya mengutamakan empat hal, bukankah kamu jadi bertanya-tanya, di mana acara makan-makannya? Sebenarnya, kapan kamu bisa memulai untuk makan-makan ini tergantung dari jenis pestanya. Standing party dengan table party jelas akan berbeda waktu makannya. Bisa jadi di standing party, kamu sudah bisa mempersilakan semua tamu untuk mulai makan semenjak perkenalan pengantin baru; sementara untuk table party, kamu akan mempersilakan tamu makan saat kamu sudah selesai dengan acara potong kue. Jadi, bisa dibilang, untuk waktu makan sendiri, akan sangat fleksibel tergantung dari susunan acara resepsi pernikahan yang kamu rancang! Hanya saja, kamu harus ingat untuk tidak membuat tamu menunggu terlalu lama. Jadi, jangan sampai tamu baru mulai makan beberapa saat sebelum foto bersama!
Demikianlah poin dan acara yang harus kamu perhatikan saat merancang sebuah susunan acara resepsi pernikahan. Memang sulit dan kamu harus berpikir dengan matang untuk menyusun sebuah acara yang durasinya bahkan tak sampai tiga jam. Akan tetapi, tetap ingat kalau kamu adalah raja dan ratu sehari di resepsimu! Sehingga, kamu tetap bisa memikirkan resepsi pernikahan dengan fun, tanpa tertekan. Selamat bersenang-senang di resepsimu nanti!