Salah Satu tantangan pada zaman now adalah semakin meningkatnya angka perceraian pada pasangan muda, hal ini menjadi ancaman pada tiap pasangan termasuk pernikahan Anda. Bagaimana cara menghindari hal yang paling tidak diinginkan pada tiap pernikahan inI?
Banyak pasangan yang belum mengetahui mengenai 6 tahapan pernikahan yang dikemukakan oleh Mark Webb –seorang ahli relationship pada tahun 2014. Apa saja keenam tahapan itu? Anda harus tahu agar Anda dan pasangan sukses melalui tiap tahapannya sehingga terhindar dari mimpi buruk yang namanya perceraian.
Tahapan Pertama: Fascination Stage
Fascination Stage adalah tahapan pertama yang muncul pada pasangan mulai dari hari H pernikahan mereka sampai beberapa waktu kedepan, biasanya berlangsung sekitar 1 tahun pernikahan. Pada tahapan ini Anda dan pasangan masih saling mengagumi satu sama lain, merasa sangat bersyukur dapat menjadi pasangan suami istri. Kalian berdua masih sangat saling mencintai, belum melihat kekurangan masing-masing. Kalian masih menjalani hari-hari indah penuh romantisme. Belum ada masalah besar yang terjadi, sehingga perceraian pada tahapan ini hampir tidak pernah terjadi.
Tahapan Kedua: Awakening Stage
Sehebat apapun pasangan Anda, dia tetaplah manusia biasa yang memiliki banyak kekurangan. Begitu kekurangannya terlihat, Anda merasa tersadar, dan mungkin agak menyesal mengapa memilih dia sebagai pasangan Anda. Inilah yang disebut Awakening Stage. Biasanya pasangan suami istri ketika berada pada tahapan ini berusaha mencoba memperbaiki perilaku atau karakter pasangannya. Kalau hanya perilaku atau kebiasaan-kebiasaan kecil, masih bisa diubah. Akan tetapi kalau sudah menjadi karakter dan kepribadiannya, hampir tidak mungkin diubah.
Inilah yang akan menimbulkan masalah pertama bagi pernikahan Anda. Apabila Anda terlalu larut untuk tidak bisa menerima kekurangan pasangan Anda, maka ancaman perceraian akan terjadi. Oleh karena itu, satu-satunya cara untuk sukses melalui tahapan ini adalah menerima kekurangan satu sama lain, menghargai pasangan apa adanya, fokus pada kelebihan-kelebihan pasangan yang membuat Anda jatuh cinta padanya. Kalau Anda berhasil melewati tahapan ini dengan baik, maka menurut Webb, Anda dapat kembali ke Fascination Stage atau meneruskan ke tahapan berikutnya.
Tahapan Ketiga: Turbulence Stage
Permasalahan pada pernikahan bukan hanya menyangkut kekurangan pasangan. Akan banyak timbul masalah lain seperti keluarga Anda, keluarga pasangan, anak, biaya rumah tangga, dan sebagainya. Permasalahan-permasalahan itu pun bisa datang setiap saat. Satu masalah belum selesai, masalah lain sudah menghampiri. Hal inilah yang bisa membuat Anda maupun pasangan mengalami stress, bahkan frustasi. Jika permasalahan-permasalahan tersebut dibiarkan berlarut-larut dan menumpuk tanpa ada penyelesaiannya, ini akan sangat mengancam keadaan pernikahan Anda. Kalian pun akan terancam mengalami perceraian.
Cara untuk menghadapi masa ini adalah memperbaiki kemampuan komunikasi antara Anda dan pasangan. Diskusikan semua permasalahan dan hal-hal yang membuat kalian tidak nyaman. Pasangan adalah orang terdekat Anda, jadi jangan sampai ada yang kalian sembunyikan satu sama lain. Lakukan juga aktivitas menyenangkan bersama-sama. Misalnya, kalian melakukan olahraga bersama, bulan madu kedua, atau hobi apapun yang dilakukan bersama. Setelah situasi agak tenang, barulah kalian berdua berusaha mengurai simpul masalah satu persatu. Setelah berhasil melalui tahapan ini, kalian bisa kembali ke tahapan Awakening maupun lanjut ke tahapan berikutnya Alliance Stage.
Tahapan Keempat: Alliance Stage
Setelah kalian berhasil melewati tahapan ketiga itu, kalian tentunya sudah menemukan cara komunikasi dan penyelesaian masalah yang efektif pada pernikahan kalian. Ini akan membuat Anda dan pasangan menjadi aliansi (sekutu). Kalian akan sangat menghargai dan toleransi satu sama lain. Setiap menghadapi masalah kalian akan bekerja sama untuk menghadapi masalah tersebut. Jika pernikahan Anda berhasil melalui tahapan ini, maka pernikahan Anda akan berbeda dengan kebanyakan pernikahan lain –di mana menganggap anak adalah hal yang paling penting pada pernikahan. Sementara Anda dan pasangan akan menganggap bahwa pernikahan itu sendirilah yang paling penting, sehingga perceraian akan sangat minim kemungkinannya untuk terjadi. Akan tetapi harus tetap hati-hati ya, sekuat-kuatnya aliansi, masih bisa terpecah, dan kalau ini terjadi maka kalian akan kembali ke tahapan sebelumnya yaitu Turbulence Stage. Akan tetapi, kalau kalian berhasil melewati tahapan ini, maka akan masuk ke tahapan Harmony.
Tahapan Kelima: Harmony Stage
Pada tahapan Harmony Stage ini, pernikahan Anda biasanya sudah melalui jangka waktu yang lama, belasan hingga dua puluh tahunan usia pernikahan. Anak-anak sudah besar dan mulai jarang ada di rumah, bahkan mungkin sudah meninggalkan rumah dengan membentuk keluarga baru. Tahapan ini biasanya juga disebut “the emptiness” (sangkar yang kosong –keadaan di mana tinggal berdua pasangan, karena anak sudah tidak tinggal di rumah bersama kalian). Pernikahan Anda akan masuk ke tahapan baru, Anda dan pasangan harus mencari kesibukan dan passion baru, karena keadaan yang berubah itu. Jika kalian tidak menemukan hal baru tersebut, maka pernikahan akan terasa membosankan, ancaman perceraian bisa muncul kembali. Sama seperti tahapan-tahapan yang lain, menurut Webb, setelah melalui tahapan ini, kalian bisa kembali ke tahapan sebelumnya atau melangkah ke tahapan terakhir yaitu Fulfillment Stage.
Tahapan Keenam: Fulfillment Stage
Tahapan terakhir adalah Fulfillment Stage. Anda dan pasangan sudah melalui hampir semua hal dari suatu pernikahan, usia pernikahan sudah sangat lama, melewati usia pernikahan perak (25 tahun pernikahan). Banyak orang beranggapan bahwa kemungkinan perceraian sangat kecil terjadi. Memang benar pernyataan tersebut, karena pernikahan sudah sangat stabil,dan secure (aman tenteram). Anda dan pasangan sudah saling menikmati kehadiran satu sama lain dan kehidupan yang kalian bangun. Kalian pun bisa kembali saling mengagumi satu sama lain, seperti saat berada di tahapan pertama (Fascination Stage). Akan tetapi, jangan terlena, tetaplah menjaga dan mencintai satu sama lain, agar tidak terjadi perceraian.