Pilih Kategori Artikel

Kata Islam, Begini Cara Kamu Terlepas dari Jebakan "Marriage is Scary"
Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 16 -18 Januari 2026
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Bagi sebagian orang, pernikahan bukan cuma soal cinta dan hidup bersama, tapi juga bisa menimbulkan rasa takut dan ragu. Istilah marriage is scary kini sering muncul, terutama di kalangan anak muda yang merasa pernikahan penuh tanggung jawab, risiko, dan bisa membuat mereka kehilangan kebebasan. Padahal, dalam Islam, pernikahan justru jalan yang baik dan mulia. Jika dijalani dengan niat yang benar, pernikahan bisa membawa ketenangan, kebahagiaan, dan kedewasaan.

Islam mengajarkan bahwa rasa takut menikah bisa diatasi dengan memperbaiki cara pandang dan menyiapkan diri, baik lahir maupun batin. Menikah bukan beban, tapi cara untuk saling melengkapi dan tumbuh bersama menuju ridha Allah. Artikel ini akan membahas bagaimana ajaran Islam bisa membantu kamu melihat pernikahan bukan sebagai hal yang menakutkan, tapi sebagai langkah indah menuju kehidupan yang lebih bermakna.

Penyebab Marriage is Scary dan Pandangan Islam

wm_article_img
Foto via Instagram/fbyputrinc

Istilah “marriage is scary” sering muncul di media sosial akhir-akhir ini. Banyak orang merasa takut menikah karena masalah ekonomi, tanggung jawab besar, atau pengalaman buruk dari orang lain. Padahal, dalam Islam, menikah itu ibadah dan sesuatu yang baik, loh! Supaya tidak salah paham, penting untuk tahu apa saja yang bikin orang takut menikah dan bagaimana Islam sebenarnya melihat hal itu.

1. Ketidakpastian Ekonomi dan Beban Finansial

Salah satu alasan utama orang takut menikah adalah karena faktor ekonomi. Banyak yang khawatir dengan biaya resepsi yang mahal, takut hidup susah, atau belum punya pekerjaan tetap. Dalam Islam, kesiapan materi memang penting, tapi bukan satu-satunya hal yang menentukan.Yang terpenting adalah kemampuan memenuhi kebutuhan dasar seperti makan, tempat tinggal, dan mahar. 

Rasulullah menganjurkan untuk menikah jika sudah mampu, tapi bagi yang belum, diperbolehkan menunda. Resepsi pun boleh sederhana, yang penting niatnya baik. Islam mengajarkan untuk tetap berusaha mencari rezeki sambil percaya bahwa Allah akan membantu orang yang berniat baik.

2. Trauma Keluarga dan Pengalaman Negatif

Ada juga yang takut menikah karena pernah melihat pertengkaran orang tua, kekerasan, atau perceraian. Pengalaman seperti itu bisa menimbulkan trauma dan membuat seseorang berpikir semua pernikahan akan berakhir sama.

Padahal, Islam menolak segala bentuk kekerasan dalam rumah tangga. Islam menjadikan kasih sayang, keadilan, dan saling menghormati sebagai dasar hubungan suami istri. Rasa takut akibat pengalaman masa lalu itu wajar, tapi bisa diatasi, misalnya dengan konseling atau bimbingan. Ingat, kekerasan bukan ajaran Islam. Justru Islam hadir untuk melindungi dan menegakkan keadilan dalam keluarga.

3. Takut Kehilangan Kebebasan

wm_article_img
Foto via Instagram/raissarmdhn

Banyak anak muda merasa menikah berarti kehilangan kebebasan. Mereka khawatir tidak bisa lagi mengejar karier, bepergian sesuka hati, atau punya waktu untuk diri sendiri. Media sosial kadang menambah ketakutan itu dengan menampilkan pernikahan sebagai sesuatu yang mengekang.

Padahal dalam Islam, pernikahan bukan hubungan yang menindas, tapi diibaratkan seperti kemitraan. Suami dan istri adalah teman hidup yang saling melengkapi dan mendukung. Budaya patriarki yang membatasi perempuan bukan bagian dari ajaran Islam. Islam justru memberi hak bagi perempuan untuk memiliki harta, menuntut ilmu, dan bekerja selama sesuai syariat. Rumah tangga ideal adalah tempat keduanya tumbuh bersama, bukan saling menahan langkah.

4. Pengaruh Media Sosial dan Berita Negatif

Media sosial punya peran besar dalam membentuk pandangan tentang pernikahan. Banyak konten viral di TikTok atau Instagram yang menggambarkan pernikahan sebagai sesuatu yang menakutkan, seperti penuh drama, konflik, dan kekecewaan. Akibatnya, generasi muda mudah terpengaruh dan mulai menganggap menikah sebagai hal berisiko.

Islam mengingatkan kita untuk berhati-hati dalam menerima informasi. Setiap berita harus diperiksa kebenarannya, bukan langsung dipercaya. Rasulullah juga menasihati supaya kita bergaul dengan orang baik, karena lingkungan positif bisa membantu kita melihat pernikahan dari sisi yang lebih sehat dan realistis.

5. Kurangnya Pendidikan Pranikah dan Pemahaman Agama

Banyak orang takut menikah karena merasa belum siap dan tidak tahu bagaimana cara menjalani rumah tangga. Kurangnya ilmu tentang hak, tanggung jawab, dan cara menjaga hubungan sering membuat pernikahan terlihat rumit.

Islam memandang pernikahan sebagai ibadah yang butuh ilmu. Karena itu, calon suami istri dianjurkan belajar tentang fiqih pernikahan dan cara membangun hubungan harmonis. Dengan ilmu, rasa takut bisa berubah menjadi keyakinan dan kesiapan. Seperti yang diajarkan Islam, ilmu adalah cahaya yang akan menuntun langkah dalam kehidupan berumah tangga.

6. Tekanan Sosial dan Standar yang Tidak Realistis

Tekanan sosial juga bisa membuat orang takut menikah. Banyak yang merasa terbebani dengan tuntutan pesta mewah, mahar mahal, atau ekspektasi keluarga. Kadang, orang merasa belum “layak” menikah kalau tidak bisa memenuhi semua itu.

Padahal, Islam mengajarkan kesederhanaan dan melarang berlebihan. Rasulullah mencontohkan pernikahan yang sederhana tapi penuh berkah. Nilai pernikahan bukan diukur dari kemewahan acaranya, tapi dari ketulusan dan cinta yang tumbuh di dalam rumah tangga.

Takut menikah itu wajar, apalagi kalau sering mendengar cerita buruk tentang pernikahan. Tapi Islam mengajarkan untuk tetap berusaha, belajar, dan percaya bahwa Allah akan membantu setiap niat baik. Kalau dijalani dengan ilmu, kesabaran, dan saling menghargai, pernikahan bukan lagi hal yang menakutkan, tapi justru sumber kebahagiaan dan ketenangan. Yuk, mulai dengan niat baik dan bismillah!

Cara Terlepas dari Jebakan "Marriage is Scary"

wm_article_img
Fotografi: Kita Punya Ceritera

Dalam Islam, pernikahan adalah ibadah dan jalan menuju ketenangan hidup. Tapi banyak orang merasa takut menikah karena melihatnya sebagai beban atau risiko besar. Supaya tidak terus terjebak dalam rasa takut itu, penting untuk memahami bagaimana Islam memandang pernikahan dan belajar menghadapinya dengan cara yang lebih bijak dan tenang.

1. Ubah Cara Pandang

Langkah pertama adalah memperbaiki cara berpikir kamu tentang pernikahan. Islam mengajarkan bahwa menikah bukan beban, tapi bagian dari ibadah dan penyempurnaan agama. Ubah pikiran dari “takut gagal” menjadi “siap tumbuh bersama.” Pasangan adalah teman dan penolong menuju kebaikan. Lakukan usaha terbaik, lalu serahkan hasilnya pada Allah. Dengan begitu, pernikahan bisa dilihat sebagai perjalanan penuh makna, bukan sesuatu yang menakutkan.

2. Pulihkan Luka Sebelum Melangkah

Kalau kamu pernah terluka atau gagal dalam hubungan sebelumnya, wajar kalau kamu masih takut untuk menjalin hubungan serius lagi. Islam juga menganjurkan untuk memberi waktu bagi diri sendiri untuk pulih dan belajar dari masa lalu. Kamu juga bisa meminta bantuan konselor atau ustaz atau ustadzah yang bisa membimbing kamu dengan cara Islami. Jika hati sudah tenang dan yakin, keputusan untuk menikah akan terasa lebih ringan dan tulus.

3. Siapkan Finansial dengan Bijak

Banyak orang takut menikah karena masalah ekonomi. Padahal, Islam menyarankan kesederhanaan dalam pernikahan. Buat rencana keuangan yang sesuai kemampuan dan terbuka sejak awal dengan calon pasangan. Mahar juga tidak perlu mahal, yang penting ikhlas. Dengan kejujuran dan kerja sama dengan pasangan, urusan finansial bisa dijalani dengan tenang.

4. Bangun Kesiapan Mental dan Spiritual

Sebelum menikah, penting untuk mengenal diri sendiri, seperti cara berpikir, batasan, dan cara mengelola emosi. Islam mengajarkan untuk memperbaiki diri dulu sebelum membina rumah tangga. Belajarlah sabar, perkuat ibadah, dan berlatih komunikasi yang baik. Kalau pernikahan dilandasi iman dan niat ibadah, masalah apa pun bisa lebih mudah dihadapi.

5. Belajar dan Ikut Kelas Pranikah

Cari ilmu tentang pernikahan sebelum melangkah. Banyak kelas pranikah di masjid atau lembaga Islam yang membahas hak dan kewajiban pasangan, cara menyelesaikan konflik, dan pengelolaan uang. Belajar dari pengalaman orang lain dan teladan Nabi Muhammad akan membantu kamu melihat pernikahan secara lebih realistis.

6. Sesuaikan Ekspektasi

Banyak ketakutan muncul karena harapan yang tidak sesuai kenyataan. Sebelum menikah, bicarakan hal-hal penting dengan pasangan seperti pembagian peran, keuangan, dan rencana ke depan. Islam menekankan kejujuran dan saling terbuka. Jadi, jangan menuntut kesempurnaan, tapi fokuslah pada kerja sama dan juga saling memahami.

7. Libatkan Keluarga dengan Bijak

Keluarga bisa jadi sumber dukungan, tapi juga sebaliknya, menjadi sebuah tekanan. Pilih nasihat yang baik dan sesuai nilai Islam. Mintalah pandangan dari orang yang bijak dan berpengalaman. Setelah menikah, bergabunglah dengan komunitas Islam atau pengajian supaya kamu bisa saling belajar menghadapi tantangan rumah tangga.

8. Hadapi Ketakutan dengan Doa dan Rencana

Kalau merasa takut, tuliskan apa yang membuat cemas, misalnya soal ekonomi atau tanggung jawab. Buat langkah kecil untuk mengatasinya, seperti menabung atau belajar komunikasi. Jangan lupa shalat istikharah supaya keputusan yang diambil terasa lebih mantap. Dengan doa dan persiapan, rasa takut akan berkurang karena kita tahu arah dan tujuannya.

9. Jadikan Pernikahan Sebagai Ibadah, Bukan Beban

Menikah bukan tentang mencari kesempurnaan, tapi saling menguatkan dalam kebaikan. Kalau niatnya karena Allah, setiap ujian akan jadi ladang pahala. Dengan iman dan niat yang tulus, pernikahan bisa menjadi sumber keberkahan, bukan ketakutan.

10. Terapkan Kesederhanaan dalam Pernikahan

Islam mencontohkan bahwa pernikahan yang sederhana justru pernikahan yang penuh berkah. Jangan terlalu mengikuti gengsi atau tuntutan sosial. Fokus pada makna akad dan niat untuk membangun rumah tangga bersama, bukan sebuah pesta yang besar. Dengan awal mula yang sederhana, beban akan terasa lebih ringan dan kebahagiaan lebih terasa.

Rasa takut menikah itu hal yang wajar. Tapi jangan sampai membuat kita menolak hal baik yang Allah ajarkan, ya! Dengan niat yang benar, persiapan yang cukup, dan keyakinan kepada Allah, pernikahan bisa jadi perjalanan yang indah dan penuh keberkahan, bukan sebaliknya, menjadi sesuatu yang menakutkan.

Pada akhirnya, rasa takut terhadap pernikahan bukanlah sesuatu yang harus disembunyikan, tapi dipahami dan dihadapi dengan cara yang benar. Islam mengajarkan bahwa pernikahan adalah ibadah yang membawa keberkahan dan ketenangan jika dijalani dengan niat tulus serta pemahaman yang baik. Jadi, bukan rasa takut yang perlu kamu pelihara, tapi kesiapan untuk belajar dan tumbuh bersama pasangan.

Setelah memahami hal ini, kamu juga perlu tahu apa saja hak dan kewajiban suami istri supaya hubungan rumah tangga kalian bisa berjalan seimbang dan penuh keberkahan. Yuk, baca selengkapnya di artikel ini!

Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 16 -18 Januari 2026
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Article Terkait

Loading...

Article Terbaru

Loading...

Media Sosial

Temukan inspirasi dan vendor pernikahan terbaik di Sosial Media Kami

Loading...