Percaya atau tidak, pernikahan dengan konsep adat selalu
memberikan keunikan tersendiri. Hal ini tentu dikarenakan berbagai upacara atau
rangkaian acara yang dilakukan hingga aksesoris yang digunakan baik aksesoris
pengantin wanita atau aksesoris pengantin laki-laki.
Dari sekian banyak adat yang ada di Indonesia, tentu setiap
daerahnya pasti memiliki perbedaan aksesoris yang digunakan. Sebab pada
aksesoris yang digunakan di berbagai pernikahan adat tersebut tentunya memiliki
makna tersendiri.
Untuk menambah pengetahuan kamu di bawah ini akan disebutkan beberapa adat serta aksesoris khusus pengantin wanita yang wajib digunakan. Adapun beberapa informasi tersebut adalah sebagai berikut.
Aksesoris Pengantin Wanita dari Tiga Adat di Indonesia
1. Adat Jawa
Pada riasan pernikahan Jawa, setidaknya terdapat 10 aksesoris yang biasa
digunakan oleh pengantin wanita. Adapun beberapa aksesoris yang digunakan oleh
pengantin wanita asal Jawa adalah sebagai berikut:
• Cunduk mentul merupakan aksesoris di bagian kepala yang
menjulang tinggi ke atas. Biasanya terdiri dari 1, 3, 5, 7, dan 9. Jika hanya 1 memiliki makna keesaan Tuhan,
sedangkan jika terdiri dari 3 maka bermakna Trimurti. Kemudian jika berjumlah 5
maka menyimbolkan rukun Islam. Jika 7 maka berarti pertolongan, sedangkan 9
berarti Wali Songo.
• Gunungan merupakan
aksesoris yang ada tepat di depan cunduk mentul. Aksesoris pengantin wanita ini
bermakna bahwa seorang wanita juga harus dihormati dan dihargai oleh suaminya.
• Chentung merupakan aksesoris yang berbentuk gerbang yang
ada di atas dahi di bagian kanan dan kiri. Makna yang terkandung dalam jantung
ini adalah bahwa seorang wanita, khususnya pengantin harus siap untuk memasuki
gerbang kehidupan yang baru dan melaksanakan perannya sebagai istri.
• Paes merupakan hiasan hitam yang ada di dahi dengan
berbagai bentuk. Pada bagian tengah dengan bentuk yang paling besar
memiliki makna Kebesaran Tuhan, sedangkan di sampingnya atau yang lebih kecil
memiliki makna bahwa seorang wanita juga harus menjadi penyumbang dalam rumah
tangga.
• Chitak merupakan aksesoris riasan pengantin Jawa wanita yang berada
tepat di bagian tengah dahi yang bermakna bahwa seorang wanita harus tetap
fokus, setia dan melihat pada masa depan.
• Alis Menjangan merupakan alis yang yang memiliki bentuk
seperti tanduk rusa. Alis ini memiliki makna bahwa seorang wanita memiliki 3
karakter yaitu cantik, cerdas dan cerdik.
• Sumping merupakan hiasan yang ada di telinga yang dulunya
menggunakan daun pepaya yang terkenal pahit. Hal ini bermakna bahwa seorang
wanita juga harus siap merasakan kepahitan
dalam menjalani rumah tangga.
• Kalung Sungsun merupakan kalung yang terdiri dari tiga
susun yang bermakna bahwa ada tiga fase yang harus siap dilewati oleh wanita
yaitu lahir, menikah dan meninggal.
• Kelat Bahu merupakan semacam gelang yang digunakan pada
bahu dengan bentuk seperti naga. Hewan ini dikenal sebagai hewan yang kuat.
Maka kelat bahu ini bermakna bahwa seorang wanita juga harus kuat dalam
menghadapi hidup serta masalah yang akan datang dalam menjalani bahtera rumah
tangga.
• Gelang Paes Ageng merupakan gelang yang memiliki bentuk
bulat sempurna tanpa putus yang menyimpulkan cinta abadi dan kesetiaan seorang
perempuan kepada suaminya.
2. Adat Palembang
Aksesoris pengantin wanita dari adat Palembang memang jarang
terekspos tetapi meski demikian aksesoris dari adat Palembang ini sangatlah
lengkap dan sangat glamor. Di bawah ini merupakan beberapa aksesoris yang
digunakan oleh pengantin wanita dari adat Palembang.
• Terate merupakan aksesoris yang digunakan sebagai penutup
bagian pundak hingga dada menyerupai lingkaran dengan sudut 5 serta terdapat
bunga melati yang berisi emas di bagian pinggirnya terdapat hiasan yang
memiliki makna kemegahan dan juga kesucian.
• Karsuhun merupakan mahkota khas adat Palembang yang
digunakan oleh pengantin wanita.
• Kebo munggah merupakan kalung yang terbuat dari emas 24
karat memiliki bentuk susun 3.
• Gelang palak uni merupakan gelang dengan bentuk seperti
ular naga dan terdapat sisik dan bergulir.
• Gelang kecak merupakan gelang yang memiliki bentuk seperti
mata dan diberi hiasan polos serta terdapat lingkaran yang berhiaskan emas di
bagian tengahnya.
• Pending merupakan ikat pinggang yang berbentuk lempengan
emas dan memiliki ukuran 6x9 cm dan terbuat dari emas 20 karat. Pada aksesoris
pengantin wanita ini terdapat banyak ragam ukiran seperti burung Hong, bunga
bahkan naga.
• Saputangan Segitigo merupakan sapu tangan yang terbuat
dari grup yang berwarna merah dengan taburan kelopak bunga melati bagian
Sisinya untuk pinggirannya terdapat juntaian bandul santai dan juga lempengan
logam.
• Selendang sawit merupakan aksesoris yang terbuat dari emas
yang kemudian ditambah dengan aksen Intan di bagian tengah serta lengkapi
dengan berbagai ragam hias sulur.
3. Adat Sunda
Tak mau kalah, riasan pengantin Sunda juga memiliki aksesoris yang sangat
menarik yang mampu membuat wanita semakin terlihat cantik. Adapun beberapa
aksesoris pengantin wanita dari adat Sunda adalah sebagai berikut:
• Siger merupakan mahkota adat sunda yang biasa
digunakan oleh pengantin wanita dan melambangkan sikap bijaksana arif, anggun
dan rasa hormat. Selain itu, siger pengantin Sunda ini juga mencerminkan kesempurnaan dan
kecantikan yang ada pada diri wanita. Sedangkan bentuk mahkota yang menghadap
ke atas memiliki makna bahwa setiap manusia akan kembali kepada Tuhan.
• Kembang Tanjung merupakan aksesoris pelengkap mahkota
Siger biasanya berjumlah 6 dan bermakna dan melambangkan kesetiaan seorang
mempelai wanita terhadap pasangannya atau suaminya. Biasanya simbol kesetiaan
pada aksesoris pengantin wanita ini dilambangkan dengan bentuk pola hati.
• Kembang goyang juga merupakan aksesoris tambahan mahkota
Siger. Dikatakan sebagai kembang goyang karena posisinya yang berada di bagian
rambut akan selalu bergoyang ketika kamu menggerakkan kepala. Kembang goyang
yang menghadap ke depan dan ke belakang memiliki makna bahwa seorang wanita
harus terlihat cantik baik dari depan maupun dari belakang.
• Ronce untaian bunga merupakan untaian bunga melati, bunga
sedap malam dan bahkan Kamboja yang memiliki panjang 20 hingga 30 cm. Untaian
bunga ini memiliki makna dan kesucian yang ada pada diri seorang wanita. Selain
itu, aksesoris pengantin wanita ini juga melambangkan harapan untuk meraih
keharmonisan dalam menjalani bahtera rumah tangga dan membinanya dengan baik.
• Hiasan dahi yang ada di pengantin wanita adat Sunda
merupakan hiasan yang terbuat dari daun sirih asli yang masih berwarna hijau
dan berbentuk belah ketupat. Keberadaan hiasan dari yang terbuat dari daun
sirih Ini tak lepas dari kepercayaan masyarakat, bahwa aksesoris ini bisa
menjadi penolak bala atau musibah yang mungkin saja datang dalam mengarungi
bahtera rumah tangga.
Itulah tadi beberapa aksesoris yang wajib digunakan oleh pengantin wanita dari tiga adat; Jawa, Palembang, dan Sunda. Sebenarnya di Indonesia ini memiliki banyak sekali suku dan adat. Tiga suku atau adat yang disebutkan di atas hanyalah gambaran dari keanekaragaman aksesoris pengantin wanita yang dimiliki oleh Indonesia.
Bagi kamu yang sedang merencanakan pernikahan adat, tentunya tidak ada salahnya untuk berkonsultasi lebih lanjut mengenai busana dan makeup adat kepada vendor yang profesional. Temukan vendor terbaik kamu di WeddingMarket. Klik halaman berikut ya, dears!
Vendor Traditional Makeup WeddingMarket