![](https://weddingmarket.com/storage/images/artikelidea/cf2df9ee1add1bf132221aadec4c371f61698e2b.webp)
Dalam pernikahan baik pernikahan yang mengusung konsep adat
ataupun pernikahan yang mengusung konsep modern biasanya sangat identik dengan
penggunaan bunga baik digunakan sebagai aksesoris atau bahkan digunakan sebagai
pajangan pada dekorasi pelaminan. Salah satu contoh jenis bunga yang biasa
digunakan dalam pernikahan yaitu bunga melati pengantin.
Penggunaan bunga melati dalam acara pernikahan tentu sudah
tidak asing lagi karena hampir seluruh pernikahan adat yang ada di Indonesia
menggunakan bunga melati sebagai salah satu hal yang wajib ada di dalam acara
pernikahan tersebut.
Penggunaan bunga melati dalam upacara pernikahan memang
sudah hal yang tidak perlu dipertanyakan. Sebab bunga melati selalu
diidentikkan dengan kesucian.
Mengingat bahwa fungsi dan pentingnya bunga melati dalam
prosesi pernikahan maka di bawah ini akan dijelaskan beberapa penggunaan bunga
dalam berbagai pernikahan adat yang ada di Indonesia. Adapun penjelasan
detailnya adalah sebagai berikut:
1. Adat Jawa
Dalam pernikahan adat khususnya Jawa, pasti kamu akan melihat para pengantinnya menggunakan melati. Perlu diingat
bahwa dalam pernikahan adat Jawa, bunga melati pengantin merupakan salah satu
unsur penting dan wajib untuk digunakan dalam keseluruhan baju adat pengantin Jawa.
Salah satu aksesoris yang terbuat dari melati dan wajib
dipakai oleh pengantin wanita adalah ronce melati. Biasanya, ronce melati ini
terdiri dari tiga untaian melati dengan bentuk bawang sebangkul. Ronce melati Tibo Dodo ini memiliki ukuran yang berbeda-beda.
Selain digunakan sebagai ronce melati yang berbentuk untaian
bawang sebangkul, bunga melati pada pengantin wanita Jawa juga digunakan
sebagai hiasan pada sanggul.
Sedangkan pada pengantin laki-laki, bunga melati biasanya
digunakan sebagai kalung dan juga sebagai aksesoris atau hiasan untuk keris.
Hiasan melati pada keris berbeda dengan hiasan yang digunakan oleh pengantin
wanita.
Pada hiasan bunga melati pengantin di keris tersebut
berbentuk usus-usus karena terikat dengan sejarah penggunaan bunga melati pada
keris tersebut.
Perlu diingat bahwa biasanya bunga melati yang digunakan
dalam pernikahan adat Jawa merupakan bunga melati yang masih dalam kondisi
belum mekar atau masih kuncup.
2. Adat Sunda
Seperti yang sudah disebutkan di atas bahwa pernikahan
sangat identik dengan penggunaan bunga melati sebagai hiasan untuk pengantin
ataupun dekorasi. Selain digunakan dalam pernikahan adat Jawa, aksesoris
pengantin yang disebut juga dengan ronce melati ternyata juga dipakai untuk menemani keindahan baju pengantin adat Sunda.
Sebenarnya bunga ini bisa diganti dengan menggunakan bunga
sedap malam, hanya saja akan terlihat lebih sakral dan penuh makna. Jika kita
menggunakan melati pengantin karena melihat pada makna dibalik bunga
itu sendiri terdapat makna sangat mendalam yaitu kesucian.
Dalam ronce melati khas adat Sunda ini biasanya terdiri dari
melati mangle pasung, mangle sisir, mangle susun dan mayangsari. Tak jauh dari
arti Melati Ronce, sebab Melati disebut-sebut memiliki makna kesucian dan
kemurnian dari mempelai perempuan.
Sangat dalam sekali bukan maknanya jadi di selain akan mempercantik kamu atau
calon mempelai bunga melati ini juga akan mampu memberikan aura positif bagi
dirimu atau calon mempelai wanita.
3. Adat Batak
Jika biasanya kita kenal adat Batak menggunakan warna-warna
mencolok seperti warna merah, emas, kuning dan warna-warna mencolok lainnya
dalam pernikahan adat.
Maka perlu diketahui bahwa ternyata dalam pernikahan adat
Batak juga menggunakan dan memanfaatkan bunga melati pengantin sebagai salah
satu aksesoris wajib yang digunakan oleh pengantin wanitanya.
Secara sekilas kita bisa melihat bunga melati yang dipakai
oleh pengantin adat Batak seperti sedang menggunakan Ronce Melati
khas Jawa. Di mana pada satu bagian Ronce yang kecil diletakkan menghadap ke belakang,
sedangkan di bagian satunya dihadapkan pada bagian depan dengan ukuran yang
lebih besar dan panjang daripada yang menghadap ke belakang.
4. Adat Palembang
Berbeda dengan Ronce Melati yang digunakan dalam adat Jawa,
Batak ataupun di Sunda sebab penggunaan Ronce Melati pada wanita yang menikah
dengan menggunakan konsep adat Palembang akan meletakkan Ronce Melatinya pada
bagian kepala dan di samping pelipis.
Pada bagian Ronce yang tepat berada di samping pelipis yaitu
hanya terdiri dari bunga melati pengantin saja. Hal ini jauh berbeda dengan
Ronce Melati yang terdapat di daerah luar atau di samping dari ronce melati
yang paling dalam. Sebab ronce melati di bagian luar tersebut juga ditambah
dengan lembaran bunga lain.
Penggunaan aksesoris kepala atau mahkota yang berwarna emas
ditambah dengan warna putih dari bunga melati pengantin diartikan melambangkan
kesucian. Dengan aksesoris bunga melati tersebut menjadikan pengantin adat Palembang menjadi lebih cantik
dan menarik di hari pernikahannya.
5. Adat Betawi
Berbeda dengan adat yang lainnya, aksesoris dalam pernikahan
adat Betawi disebut-sebut meniru atau hampir mirip dengan aksesoris pada
pernikahan Tionghoa.
Tahukah kamu bahwa ternyata dalam pernikahan yang mengusung
konsep adat Betawi juga menggunakan dan memanfaatkan bunga melati sebagai salah
satu aksesoris wajib yang digunakan oleh pengantin wanitanya.
Rangkaian bunga melati pengantin yang dipakai oleh pengantin wanita asal Betawi tersebut hampir sama seperti rangkaian melati yang digunakan oleh wanita asal Palembang. Hanya saja perbedaannya terletak pada panjang dari untaian Melati tersebut. Bisa dipastikan bahwa ternyata untaian bunga melati pada adat Betawi jauh lebih panjang daripada adat Palembang.
6. Adat Madura
Selama ini yang kita ketahui bahwa pengantin adat Madura
menggunakan konsep pernikahan layaknya pernikahan adat Jawa. Hanya saja
ternyata perbedaan yang mencolok di antara keduanya.
Salah satunya adalah penggunaan bunga melati sama seperti
adat Jawa, adat Madura juga menggunakan bunga melati sebagai salah satu
aksesoris wajib yang harus dipakai oleh pengantin wanitanya.
Di negara Indonesia, adat Madura disebut sebagai salah satu
adat atau Suku yang paling boros dalam menggunakan bunga melati dalam acara
pernikahan. Hal ini dikarenakan dalam pernikahan adat Madura tersebut pengantin
wanitanya akan menggunakan untaian bunga melati pengantin yang sangat panjang
dan dengan jumlah yang banyak.
7. Adat Aceh
Dari sekian banyaknya adat pernikahan yang menggunakan melati
sebagai salah satu aksesoris wajib yang digunakan oleh pengantin wanita, maka
pengantin wanita asal Aceh akan menunjukkan keunikan tersendiri dari pernikahan
adat Aceh.
Hal ini dikarenakan berbeda dengan penggunaan bunga melati
pengantin pada pernikahan adat lainnya, sebab pada pernikahan adat Aceh wanita
atau pengantin wanita adat Aceh akan menggunakan melatih sebagai hiasan di
bagian dahi atau terlihat layaknya bando.
Penggunaan aksesoris seperti bando ini akan menambah
kecantikan dari wanita-wanita Aceh khususnya pengantin Aceh. Apalagi ditambah
dengan aksesoris seperti mahkota khas Aceh.
Demikianlah beberapa suku atau pernikahan adat yang
memanfaatkan dan menggunakan bunga melati sebagai salah satu aksesoris wajib
yang digunakan oleh mempelainya. Dari sekian banyak suku atau adat yang
menggunakan bunga melati dalam pernikahan yang sudah disiapkan di atas. Pada kenyataannya masih ada banyak pernikahan
adat yang menggunakan bunga melati pengantin tersebut.