Pilih Kategori Artikel

Mengenal Aneka Busana Pernikahan Khas Pengantin Jawa Lewat Pernikahan Kaesang dan Erina Gudono
Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 26-27 Oktober 2024
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Erina Gudono telah resmi dipersunting oleh Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko Widodo pada Sabtu, 10 Desember 2022 lalu. Setelah melewati prosesi panjang pernikahan adat Jawa, akhirnya kedua muda-mudi tersebut telah resmi menjadi sepasang suami istri. Prosesi pernikahan adat Jawa kedua berlangsung hingga empat hari lamanya.

Mulai dari pengajian, bleketepe, siraman, midodareni, akad nikah, panggih pengantin, dhahar kalimah, ngunduh mantu, kirab pengantin, hingga resepsi dan tasyakuran. Meriahnya pernikahan tersebut disambut antusias oleh banyak masyarakat khususnya di Kota Solo dan Yogyakarta. Mereka berbondong-bondong memenuhi jalanan untuk melihat kereta kencana kedua pengantin dan keluarganya.

Seluruh rakyat seperti sedang merayakan hari raya ketika menyaksikan pernikahan anak orang nomor satu dengan Puteri Indonesia dari Kota Solo tersebut. Tak hanya karena statusnya, pernikahan pasangan tersebut membuat banyak pasang mata ikut tertarik karena mengusung tema adat Jawa yang kental dengan unsur Nusantara.

Pernikahan yang diadakan di Solo dan Yogyakarta itu memperlihatkan bagaimana keindahan budaya salah satu suku terbesar di Indonesia. Lewat detail pernikahan yang tertata dengan baik, resepsi khas Jawa berhasil dipertontonkan kepada banyak orang. Bahkan, karena pernikahan tersebut, banyak masyarakat terpesona akan keindahan budaya Jawa dan bermimpi untuk melakukan resepsi menggunakan adat tersebut.

Salah satu detail pernikahan yang menjadi kunci keberhasilan tersampaikannya budaya Jawa dengan baik adalah baju pengantin wanitanya. Busana pernikahan adat Jawa memang sederhana dan tidak memiliki banyak model, tetapi berbeda dengan Erina Gudono. Busana yang sederhana menjadi sangat istimewa ketika dikenakannya.

Buat kamu yang ingin mengadakan pernikahan menggunakan adat Jawa, busana-busana Erina Gudono bisa menjadi salah satu referensi terbaik. Karena, pakaian adat Jawa yang sederhana dapat ditampilkan dengan sempurna dan sangat menawan. Yuk, lihat bagaimana busana pernikahan pengantin wanita Kaesang Pangarep ini dari akad nikah hingga tasyakuran!

Mengenakan kebaya putih yang elegan dan mewah

wm_article_img
Fotografi: Morden

Busana pernikahan adat Jawa yang sederhana dapat terlihat mewah dan elegan dengan menambahkan detail di setiap sisinya. Jika diperhatikan dari jauh, kebaya pernikahan yang digunakan Erina selama akad hanya mengandalkan brokat dengan bordiran bunga di seluruh bagian baju. 

wm_article_img
Foto via Instagram Erina Gudono

Namun, jika dilihat lebih dekat detail payet putih yang dibordir berbentuk bunga dan dedaunan menghiasi seluruh kebaya hingga terlihat semakin mewah, meskipun bermodel sederhana. Di sisi atas kebaya, payet disusun dan dijahit penuh untuk menonjolkan bagian dada.

Tidak sebanyak bagian bawahnya, karena kebaya yang dikenakan oleh Erina sudah cukup menjadi sorotan karena memiliki ekor. Keanggunan pengantin wanita terpancar dengan jelas lewat bordiran bunga di seluruh sisi kebaya. Sama seperti pernikahan yang identik dengan bunga dan dedaunan sebagai tanda keromantisan.

Karena detail busana pernikahan sudah cukup terwakilkan dengan baik lewat kebaya, Erina hanya mengenakan kain batik sebagai bawahan. Memilih warna cokelat merupakan perpaduan paling tepat untuk kebaya putih yang penuh dengan payet atau batuan berwarna senada.

Memilih balutan kebaya berwarna keemasan untuk upacara panggih

wm_article_img
Foto  via Instagram Erina Gudono

Dalam pernikahan adat Jawa, kedua mempelai akan dipertemukan kembali setelah akad, khusus untuk mendoakan mereka agar mendapatkan kebahagiaan selama menikah nantinya. Upacara pertemuan ini dinamakan panggih. Selain untuk mendoakan kebahagiaan, upacara panggih dilakukan untuk memantapkan hati kedua mempelai menuju kehidupan baru keduanya.

wm_article_img
Foto via Instagram Erina Gudono

Pada upacara ini, Erina masih mengenakan kebaya klasik dengan potongan square neckline. Potongan kotak di leher akan mempertegas bagian dada, tetapi tidak terlalu terbuka. Aksen rangkaian payet menjuntai dan disambungkan dengan bunga pada bagian dada membuat sisi atas kebaya tambak elegan. 

Busana pernikahan Erina ini menggunakan french corded lace dengan menambahkan payet di seluruh kebaya. Penggunaan payet dan kristal berwarna emas serta putih menjadi perpaduan sempurna.

Kristal yang penuh hingga ekor kebaya menambah kesan mewah dan menjadi detail penyempurna tampilan Erina Gudono di hari bahagianya. Kemewahan seperti ini jarang didapatkan ketika mengusung konsep pernikahan adat Jawa karena biasanya menikah dengan tema adat lebih mengedepankan kesederhanaan. 

wm_article_img
Foto via Instagram Erina Gudono

Kebaya di acara panggih menjadi lebih istimewa ketika mengetahui arti-arti dari setiap bordiran dan detailnya. Karena tidak menggunakan banyak model, kebaya pernikahan Erina memberikan bordiran yang penuh dengan makna. Konon, bordiran di kebaya terdapat tulisan aksara, miniatur bangunan Mataram, sketsa wayang khas Indonesia, dan banyak kebudayaan Nusantara lainnya.

Kemudian, sentuhan bunga tulip sebagai lambang cinta mendalam kedua mempelai juga turut menghiasi desain kebaya pengantin wanita di acara panggih. Kebaya yang dikenakan tidak hanya menonjol di bagian depan saja, payet tersusun sempurna hingga bagian belakang dan menunjukkan punggung pengantin menambah keindahannya. Erina terlihat berkilau di hari pernikahannya tersebut. “Wanita menjadi Ratu sehari di acara pernikahan,” tampaknya kalimat tersebut terpancar dengan jelas lewat kebaya yang dikenakannya.

Menonjolkan kebaya di acara pernikahan adat Jawa merupakan salah satu ciri khas yang akan membuat banyak pasang mata semakin tertarik dengan pengantin wanitanya. Karena, pernikahan adat biasanya menggunakan dekorasi yang cukup sederhana. Jadi, busana kedua pengantin di setiap prosesinya harus cukup untuk membuat banyak pasang mata terkesima begitu menatapnya.

Mengenakan pakaian basahan khas Jawa di acara ngunduh mantu

wm_article_img
Foto via Instagram Erina Gudono

Di prosesi ngunduh mantu, Erina tidak lagi mengenakan kebayanya. Kali ini, ia mengenakan busana khas Jawa yang disebut dengan basahan. Busana basahan ini merupakan pakaian khas dari Solo yang berasal dari upacara pernikahan di Keraton Surakarta. Nama lain dari basahan ialah dodot atau kampuh.

Dodot berarti kain panjang yang dibentuk. Pengantin wanita akan memakai kemben ditambah dodot. Pakaian basahan ini merupakan warisan dari kebudayaan Mataram dan masih digunakan hingga saat ini. Namun, karena perkembangan zaman, pakaian basahan bisa mendapatkan modifikasi, seperti menambahkan dalaman agar tidak terlalu terbuka.

wm_article_img
Foto via Instagram Erina Gudono

Busana khas pengantin Solo satu ini memiliki makna dan filosofi yang setiap detailnya menjadi simbol berserah diri kepada Tuhan. Basahan dilengkapi dengan riasan wajah Paes Solo Putri. Kemudian, rambut berbentuk konde dan ditambahkan bunga yang juga melingkar di bagian pinggang.

Pengantin wanita juga menggunakan perhiasan di bagian leher sebagai lambang kemewahan. Perhiasan, bunga, dan kain basahan yang melengkapi tampilan mempelai wanita merupakan doa agar mereka dapat menjalani kehidupan rumah tangga harmonis, bahagia, dan berjalan selaras dengan alam.

Terakhir, memilih busana pengantin Solo Putri di kirab, resepsi, dan tasyakuran

wm_article_img
Foto via Instagram Kae Sang Pangarep

Di acara puncak pernikahannya, Erina mengenakan busana pengantin Solo Putri nan elegan. Keduanya memiliki warna yang berbeda. Pada siang hari, Erina mengenakan busana berwarna hitam, bordiran batang, daun, akar, dan bunga berwarna emas menghiasi pakaian berbahan beludru tersebut. Khas Jawa yang kental terlihat di pakaian Erina pada acara kirab pengantin dan tasyakuran atau resepsi.

wm_article_img
Foto via Instagram Kae Sang Pangarep

Kaesang mengungkapkan bahwa memakai pakaian Solo Putri di Pura Mangkunegaran adalah mimpi yang terwujud. Pemilihan busana pengantin, pembuatan motif batik dan konsep keseluruhan tema pernikahan sejoli ini pun sudah dilakoni keduanya sejak enam bulan sebelum hari pernikahannya.

wm_article_img
Foto via Instagram Kae Sang Pangarep

Di malam resepsi, Erina masih mengenakan kebaya dengan motif yang mirip, tetapi berwarna merah maroon. Kebaya klasik berwarna merah maroon sangat cocok dikenakan di suasana malam hari, apalagi dengan bahan beludru yang mewah dan mengkilap. 

Kebaya di hari pernikahan Erina dilengkapi dengan batik sido asih khas pengantin Jawa. Menggunakan batik sido asih menjadi doa kedua pengantin agar pernikahannya mendapatkan kebahagian dan kesejahteraan.

wm_article_img
Foto via Instagram Kae Sang Pangarep

Itulah busana-busana pernikahan Erina Gudono dari mulai akad nikah hingga resepsi pernikahan. Anggun, bukan? Erina menggunakan busana-busana khas pengantin Jawa yang sangat kental dengan unsur klasik. Namun, tidak terkesan jadul dan membosankan. 

Kesederhanaannya berbalut kemewahan karena ditambahkan dengan batuan, payet, kristal, dan bordiran berwarna keemasan. Melihat bagaimana Erina Gudono dapat memancarkan kecantikan khas Nusantara dengan pakaian dan riasannya, bukankah kamu jadi semakin tertarik dengan pernikahan adat Jawa?

Tenang saja, WeddingMarket bisa membantu kamu mewujudkan impian untuk mengadakan pernikahan dengan konsep Jawa di era modern saat ini. Kamu akan tampil menawan dan pernikahan berlangsung dengan indah serta memberi kenangan yang tidak akan dilupakan. Selamat untuk Kaesang Pangarep dan Erina Gudono, semoga menjadi pengantin yang bahagia hingga maut memisahkan! Selamat menjalani fase kehidupan baru!

Fotografi: Morden, Mike Omarr | Wedding Planner: by Hilda | Fotografi Kirab: Reza Prabowo Photography | Videografi : Venema Pictures, Chris Halim | Makeup Pengantin Wanita: Juanda Hasid Sorumba | Paes: Sanggar Rias Tari Donolobo | Kebaya dan Sepatu Akad Pengantin Wanita: Biyan Official | Beskap Akad Pengantin Pria: Biyan Official X Kwongtung Tailor | Kain Batik: Danar Hadi | Fashion Stylist: Doley Tobing | Aksesoris Resepsi Malam: Rinaldy Yunardi | Dekorasi: Suryo Decor | Lighting, Multimedia, Sound System: Thunder Productions Central Java | Bridal Robe: Mandm Atelier | Undangan: Peony Wedding Invitation | Cincin Kawin Mondial | Photo Booth: The HoloGrail | Photo Box: Photoplace

Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 26-27 Oktober 2024
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Article Terkait

Loading...

Article Terbaru

Loading...

Media Sosial

Temukan inspirasi dan vendor pernikahan terbaik di Sosial Media Kami

Loading...