Kamu tentu tidak asing dengan cincin nikah, cincin yang disematkan di jari manismu ini ternyata memiliki arti yang mendalam. Apalagi cincin untuk menikah berbeda dengan cincin kebanyakan, cincin ini menjadi semacam pengikat bahwa kamu dan pasangan sudah menjadi suami dan istri.
Namun tahukah kamu mengenai alasan penggunaan cincin ini,
serta bagaimana hukumnya jika digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Di
Indonesia sendiri, cincin untuk pernikahan ditukarkan ketika akad dilangsungkan
atau ketika lamaran dilakukan. Akan tetapi, sebagai Negara dengan mayoritas
penduduk Islam, tradisi mengenai tukar cincin ini perlu diluruskan
Tradisi Tukar Cincin dalam Pernikahan
Asal dari penggunaan cincin adalah adat yang ditemukan dalam
bangsa Eropa, yakni dari kebudayaan Yunani dan Romawi. Sebab kebudayaan
tersebut tidak beragama Islam, maka adat tukar menukar cincin tidak ditemukan
dan diakui oleh agama Islam.
Dalam Islam sendiri, cincin nikah tidak ada dan tidak
menjadi rukun dalam melaksanakan pernikahan itu sendiri. Jadi jika kamu tidak
menggunakan adat tukar cincin ketika melangsungkan pernikahan dan akad nikah,
pernikahan menurut agama Islam masih bisa dilakukan dan tetap sah.
Ada juga yang mengatakan bahwa cincin untuk menikah dan adat
tukar menukar cincin ditemukan di dataran China. Selain itu terdapat anggapan bahwa jika
seseorang menukarkan cincin selama pernikahan, maka dua insan tersebut dapat
menjalankan dan membangun hubungan rumah tangga yang langgeng.
Makna Cincin Nikah dan Akad
Terlepas sejarah yang menyelimutinya, cincin untuk menikah
atau adat tukar cincin memiliki makna yang mendalam. Sebagai simbol pernikahan
dan ikatan cinta, ia berisi doa dan pengharapan untuk pasangan mempelai yang
baru menjalankan bahtera rumah tangga. Secara singkat, ia menjadi lambang bahwa
kamu dan pasangan sudah sah menjadi suami istri.
Selain makna tersebut, ada makna lain mengenai cincin nikah
yang perlu kamu ketahui, dengan begitu kamu bisa melangsungkan adat tukar
cincin dan merawat cincin nikah yang kamu miliki dengan baik. Beberapa makna
cincin pernikahan antara lain:
1. Bentuk Lingkaran
Kebanyakan cincin untuk pernikahan memang dibuat sederhana dengan bentuk lingkaran. Ini karena lingkaran melambangkan ikatan yang tidak hancur dan tidak mudah pecah, bisa diartikan pula sebagai keabadian untuk beberapa kebudayaan. Lingkaran sendiri melambangkan infinity atau ketidak terbatasan.
Ini karena lingkaran tidak memiliki awalan maupun akhiran,
sehingga tepat jika dianggap sebagai doa dan pengharapan baik untuk mempelai
yang baru menikah. Cincin yang dikenakan oleh pasangan yang sudah menikah tentu
menjadi tanda komitmen untuk terus bersama.
2. Saling Mengikat
Makna lain dari adanya cincin akad pernikahan adalah janji
pernikahan yang diucapkan ketika resepsi. Janji pernikahan inilah yang kemudian
dilambangkan sebagai cincin kawin, agar pasangan bisa sadar dan sepenuh hati
untuk setia kepada pasangan apapun yang terjadi.
Dulunya cincin juga menjadi tanda bahwa ia merupakan
aksesoris yang mahal. Cincin nikah tentu tidak dibuat secara sembarangan, ia
dibuat dengan emas atau perak, sehingga memberikan kesan yang mahal. Seseorang
yang mengenakan cincin pernikahan dianggap sudah mampu mencapai kejayaan dan
siap memulai bahtera rumah tangga.
3. Kekuatan Cinta
Ditemukan oleh masyarakat Romawi dan Mesir, maka
mitos yang melingkupi cincin pernikahan juga sama dengan mitos yang ada pada
zaman tersebut. Banyak masyarakat Romawi yang menganggap bahwa jari keempat
memiliki ruas tulang yang langsung mengarah ke jantung, organ vital manusia.
Sebab itulah digunakan cincin di jari yang langsung
mengarah ke jantung sebagai tanda kepercayaan. Janji pernikahan yang diucapkan
oleh pasangan pengantin tidak hanya sebagai formalitas saja, melainkan juga
sebagai tanda janji yang diucapkan tulus langsung dari hati.
4. Mengingat Pasangan
Cincin nikah juga menjadi pengingat antar pasangan agar
tidak lupa dengan keadaan diri masing-masing. Dengan menggunakan konsep cincin nikah unik ini, maka
kamu bisa terus mengingat pasangan dengan memandang cincin yang kamu kenakan.
Cincin juga mudah dibawa dalam berbagai aktivitas, tidak
terbatas tempat maupun waktu, sehingga membuat banyak orang memilih cincin
tidak hanya sebagai aksesoris, namun juga sebagai simbol. Ia juga bisa menjadi
pengingat adanya hari-hari bahagia ketika pernikahan dilakukan.
Hukum Penggunaan Cincin dalam Islam
Penggunaan cincin untuk pernikahan memang masih menjadi
perdebatan dalam Islam. Sebab, Rasulullah tidak mencontohkan aktivitas tersebut ketika
melangsungkan pernikahan maupun akad. Apalagi terdapat larangan bahwa laki-laki
tidak boleh menggunakan cincin nikah emas, yang mana banyak cincin pernikahan yang memakai
emas sebagai bahannya.
Oleh karena hal tersebut, banyak ulama yang masih memperdebatkan
apakah umat Muslim boleh menggunakan cincin nikah sebagai pengikat antara pasangan
yang sudah menikah. Ulama yang memperbolehkan penggunaan cincin mengatakan
bahwa cincin merupakan benda berharga, yang biasanya dijadikan sebagai mahar.
Mahar diberikan dari pihak laki-laki ke pihak perempuan,
sehingga penggunaan cincin jika ia merupakan benda mahar, maka diperbolehkan.
Apalagi mahar biasanya menunjukkan bahwa barang yang diberikan oleh suami
kepada istrinya merupakan tanda cinta, sehingga tidak ada larangan mengenainya.
Kalau kamu beragama Islam dan ingin menggunakan cincin untuk
hari pernikahan, maka kamu bisa menggunakan alternatif bahan lain sebagai bahan
utama pembuatan cincin. Misalnya yang terbuat dari perak atau palladium.
Tips Menemukan Cincin untuk Pernikahan yang Tepat
Dianggap sebagai pengikat dan simbol pernikahan, ada baiknya
kamu mengetahui bagaimana menemukan cincin yang tepat untuk dipakai kamu serta
pasangan. Beberapa tips ini bisa membantumu, diantaranya adalah:
1. Tentukan Budget
Jika kamu membeli cincin nikah, tentu kamu harus membeli
sepasang, satu untukmu dan satunya lagi untuk pasangan. Jangan sampai budget
yang kamu siapkan ternyata kurang atau membengkak karena kamu tidak melakukan
riset pasar terlebih dahulu.
Kamu bisa membeli cincin yang sudah jadi, bisa pula dengan
memesan model tertentu di toko perhiasan. Cara manapun yang kamu pilih,
usahakan budget yang kamu miliki benar-benar cukup, karena material yang kamu
pilih juga mempengaruhi harga cincin tersebut.
2. Ketahui Harga dan Materialnya
Tiap material cincin memiliki harga yang berbeda, misalnya harga emas putih tentu lebih mahal dibandingkan perak. Terlebih jika cincin nikah emas 24 karat. Jika kamu kurang senang dengan dua jenis material tersebut, kamu bisa mencoba jenis logam lain yang disediakan oleh toko perhiasan tersebut.
Tentunya dengan perbedaan pada bahan cincin nikah, harga yang akan kamu
dapatkan juga berbeda. Kamu bisa menggunakan emas atau perak dengan gram yang
lebih besar untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Apalagi cincin nikah
digunakan dalam waktu lama, sehingga membuatnya memiliki kualitas yang tinggi
menjadi suatu keharusan.
Jangan lupa untuk memilih cincin yang sesuai dengan selera
yang kamu miliki. Jangan hanya karena harganya mahal, kamu memilih cincin yang
memiliki bentuk kurang pas di tanganmu. Kamu bisa meminta bantuan pasangan atau
teman untuk menemukan cincin nikah yang sesuai dengan seleramu. Semoga
informasi tersebut dapat membantumu lebih paham mengenai kegunaan dan makna
dari cincin pernikahan.