Pernikahan adalah acara besar dalam kehidupan semua orang, termasuk untuk orang Bali. Pernikahan di Bali, ada banyak prosesi unik yang terlibat. Mulai dari proses pertemuan orang tua, pemilihan gaun pengantin adat Bali, hingga proses resepsi pernikahan / pesta. Jika kamu ingin tahu lebih detail tentang baju pernikahan yang digunakan oleh orang simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
Pakaian Pernikahan Khas Bali Secara Umum
Umumnya pernikahan orang barat untuk pengantin wanita mengenakan gaun pengantin putih dan pengantin pria memakai suite. Sangat berbeda dengan pengantin Bali, di Bali pengantin pria dan wanita Bali mengenakan kostum pernikahan khas dengan atribut yang memiliki filosofi sendiri.
Kostum pernikahan mereka tidak dipilih sendiri, tetapi sudah dipilih sesuai dengan kasta keluarga. Bahan khas dari kostum pernikahan Bali adalah Songket, dengan lapisan benang emas.
Warna materialnya biasanya warna-warna cerah seperti biru, kuning, oranye atau merah yang mewakili kebahagiaan dan perayaan. Songket yang mewah juga menunjukkan betapa kaya keluarga dan seberapa tinggi tingkat kasta itu.
Untuk bagian kepala pengantin pria memakai semacam penutup kepala yang ketat. Dan untuk pengantin wanita mengenakan semacam mahkota dengan atribut seperti emas. Semakin tinggi mahkota, semakin tinggi kasta keluarga.
Para tamu biasanya juga mengenakan pakaian adat. Tamu wanita yang menghadiri pesta pernikahan mengenakan kebaya tradisional, blus tipe renda, dan mengenakan sarung atau kain berwarna cerah. Sementara pria mengenakan kemeja dan sarung batik.
Hiasan Kepala
Saat menggelar acara pernikahan biasanya orang bali akan mengenakan hiasan kepala. Berikut beberapa ulasan hiasan kepala yang digunakan orang Bali:
- Jamang
Jamang juga dikenal sebagai Siger. Jamang merupakan hiasan yang berfungsi sebagai penutup kepala. Pemakaian Jamang sendiri hampir mirip dengan ikat kepala karena diletakkan mengikat di dahi.
Jamang adalah pelengkap berbagai kostum tradisional Indonesia, terutama di Jawa, Sunda, Bali, Lampung, Palembang dan Sumatera Barat karena biasanya dipakai untuk mencocokkan gaun pengantin atau pakaian penari tradisional.
Pada saat ini jamang terbuat dari kuningan dan dihiasi dengan batu permata buatan manusia. Tetapi di masa lalu seperti yang dikenakan oleh bangsawan, jamang terbuat dari emas atau perak dan dihiasi dengan berlian asli dan batu berharga lainnya.
- Gelungan Agung
Gelungan Agung merupakan hiasan kepala yang digunakan pengantin Bali pada saat menikah. Galung Agung ini adalah hiasan kepala khusus pakaian adat Bali yaitu Payas Agung. Zaman dahulu orang yang mengenakan Gelung Agung adalah orang dengan gelar bangsawan.
Untuk mempelai wanita, Gelungan Agung biasanya dibuat dari rangkaian bunga yang menjulang ke atas. Gelung Agung memiliki detail berupa lengkungan pada dahi yang disebut srinata.
Untuk pengantin pria, Gelung Agung dibentuk dengan bunga sandat dalam jumlah yang lebih kecil. Selain itu Gelung Agung untuk pria dilengkapi dengan mahkota yang dikenal sebagai gelung garuda mungkur.
Pengantin yang mengenakan hiasan kepala Gelung Agung akan tampak seperti bangsawan. Hal ini ditandai dengan hiasan kepala emas yang rumit dan cincin telinga emas besar.
Kedua pengantin memakai riasan tebal untuk hari istimewa. Dan hanya mengenakan kain terbaik pada saat hari pernikahan. Agar bisa memakai pakaian adat ini banyak pasangan yang harus menyewa pakaian dengan nilai jutaan rupiah.
Jenis Pakaian Pernikahan Khas Bali
Baju adat Bali dibedakan menjadi 3 tingkatan. Dan tingkatan ini digunakan untuk pakaian pria dan wanita. Berikut ulasan lengkapnya untuk mengetahui lebih lanjut.
- Payas Agung
Seperti disebutkan di atas bahwa pakaian tradisional Bali dapat dibagi menjadi 3 tingkatan. Tingkat pertama dan juga tingkat tertinggi disebut Payas Agung. Tingkat pakaian tradisional ini mencerminkan kemewahan, kekayaan, dan kemuliaan.
Payas Agung adalah versi lengkap dan paling formal dari pakaian tradisional Bali dan biasanya dipakai selama upacara penting termasuk pernikahan, potong gigi, atau Mede'eng.
Payas Agung membuat kamu dan pasangan tampil sebagai raja dan ratu. Kesan ini didapatkan berkat aksesori rumit yang ada termasuk keris, anting-anting, kalung, mahkota, dan banyak lagi.
- Adat Lengkap
Tingkat kedua disebut Adat Lengkap. Jenis pakaian ini tidak begitu rumit dari pada Payas Agung. Pakaian ini digunakan untuk menunjukkan rasa hormat dan kesopanan.
Orang Bali biasanya akan mengenakan Adat Lengkap ketika ada upacara di kuil untuk berdoa. Para pria akan memakai udeng dan kemeja putih untuk beribadah. Dan para wanita akan mengenakan kebaya dan kamben serta mengenakan selendang. Tapi selain untuk beribadah pakaian ini juga bisa dikenakan untuk melangsungkan pernikahan.
- Adat Madya
Pakaian tradisional Bali tingkat ketiga disebut Adat Madya. Pakaian adat madya adalah pakaian khas Bali dengan versi paling kasual dari pakaian tradisional Bali lainnya. Para pria hanya akan memakai udeng, kamben, dan selendang.
Sedangkan para wanita akan mengenakan kamben dan selendang. Atasan formal diganti dengan kemeja atau t-shirt. Orang Bali mengenakan pakaian Adat Madya ketika menghadiri sangkep (pertemuan tradisional di desa), memberikan persembahan sehari-hari, atau hanya untuk pakaian sehari-hari.
Tapi pakaian Adat Madya saat ini juga bisa digunakan untuk acara pernikahan. Pakaian ini biasanya digunakan oleh pengantin yang suka dengan gaya simpel karena tidak perlu memakai banyak hiasan. Dan biasanya digunakan oleh rakyat biasa bukan dari golongan kasta tinggi.
Di zaman modern sekarang ini, pakaian tradisional Bali telah dimodifikasi dan memiliki banyak variasi. Tapi meski sudah banyak modifikasi, orang Bali masih mengikuti aturan dasar pemakaian.
Itulah beberapa gaun pengantin adat Bali yang biasanya dikenakan oleh masyarakat Bali. Apakah kamu tertarik mengenakannya? Jika iya, kamu bisa menemukan para vendor gaun khas Bali di WeddingMarket, lho!
Foto: Dewi Magazine, Gusmaknk Photo