Pilih Kategori Artikel

Inspirasi Aksesoris Pengantin Wanita dari Tiga Adat di Indonesia
Sedang mencari vendor pernikahan?,
Kunjungi WeddingMarket Fair 2024 dan
temukan ratusan vendor pernikahan terbaik

Percaya atau tidak, pernikahan dengan konsep adat selalu memberikan keunikan tersendiri. Hal ini tentu dikarenakan berbagai upacara atau rangkaian acara yang dilakukan hingga aksesoris yang digunakan baik aksesoris pengantin wanita atau aksesoris pengantin laki-laki.

Dari sekian banyak adat yang ada di Indonesia, tentu setiap daerahnya pasti memiliki perbedaan aksesoris yang digunakan. Sebab pada aksesoris yang digunakan di berbagai pernikahan adat tersebut tentunya memiliki makna tersendiri.

Untuk menambah pengetahuan kamu di bawah ini akan disebutkan beberapa adat serta aksesoris khusus pengantin wanita yang wajib digunakan. Adapun beberapa informasi tersebut adalah sebagai berikut.

Aksesoris Pengantin Wanita dari Tiga Adat di Indonesia

1. Adat Jawa

wm_article_img
Foto: instagram.com/marlenehariman

Pada riasan pernikahan Jawa, setidaknya terdapat 10 aksesoris yang biasa digunakan oleh pengantin wanita. Adapun beberapa aksesoris yang digunakan oleh pengantin wanita asal Jawa adalah sebagai berikut:

• Cunduk mentul merupakan aksesoris di bagian kepala yang menjulang tinggi ke atas. Biasanya terdiri dari 1, 3, 5, 7, dan 9.  Jika hanya 1 memiliki makna keesaan Tuhan, sedangkan jika terdiri dari 3 maka bermakna Trimurti. Kemudian jika berjumlah 5 maka menyimbolkan rukun Islam. Jika 7 maka berarti pertolongan, sedangkan 9 berarti Wali Songo.

• Gunungan merupakan aksesoris yang ada tepat di depan cunduk mentul. Aksesoris pengantin wanita ini bermakna bahwa seorang wanita juga harus dihormati dan dihargai oleh suaminya.

• Chentung merupakan aksesoris yang berbentuk gerbang yang ada di atas dahi di bagian kanan dan kiri. Makna yang terkandung dalam jantung ini adalah bahwa seorang wanita, khususnya pengantin harus siap untuk memasuki gerbang kehidupan yang baru dan melaksanakan perannya sebagai istri.

• Paes merupakan hiasan hitam yang ada di dahi dengan berbagai bentuk. Pada bagian tengah dengan bentuk yang paling besar memiliki makna Kebesaran Tuhan, sedangkan di sampingnya atau yang lebih kecil memiliki makna bahwa seorang wanita juga harus menjadi penyumbang dalam rumah tangga.

• Chitak merupakan aksesoris riasan pengantin Jawa wanita yang berada tepat di bagian tengah dahi yang bermakna bahwa seorang wanita harus tetap fokus, setia dan melihat pada masa depan.

• Alis Menjangan merupakan alis yang yang memiliki bentuk seperti tanduk rusa. Alis ini memiliki makna bahwa seorang wanita memiliki 3 karakter yaitu cantik, cerdas dan cerdik.

• Sumping merupakan hiasan yang ada di telinga yang dulunya menggunakan daun pepaya yang terkenal pahit. Hal ini bermakna bahwa seorang wanita juga harus  siap merasakan kepahitan dalam menjalani rumah tangga.

• Kalung Sungsun merupakan kalung yang terdiri dari tiga susun yang bermakna bahwa ada tiga fase yang harus siap dilewati oleh wanita yaitu lahir, menikah dan meninggal.

• Kelat Bahu merupakan semacam gelang yang digunakan pada bahu dengan bentuk seperti naga. Hewan ini dikenal sebagai hewan yang kuat. Maka kelat bahu ini bermakna bahwa seorang wanita juga harus kuat dalam menghadapi hidup serta masalah yang akan datang dalam menjalani bahtera rumah tangga.

• Gelang Paes Ageng merupakan gelang yang memiliki bentuk bulat sempurna tanpa putus yang menyimpulkan cinta abadi dan kesetiaan seorang perempuan kepada suaminya.

2. Adat Palembang

wm_article_img
Foto: instagram.com/asrileksono_parasasriofficial

Aksesoris pengantin wanita dari adat Palembang memang jarang terekspos tetapi meski demikian aksesoris dari adat Palembang ini sangatlah lengkap dan sangat glamor. Di bawah ini merupakan beberapa aksesoris yang digunakan oleh pengantin wanita dari adat Palembang.

• Terate merupakan aksesoris yang digunakan sebagai penutup bagian pundak hingga dada menyerupai lingkaran dengan sudut 5 serta terdapat bunga melati yang berisi emas di bagian pinggirnya terdapat hiasan yang memiliki makna kemegahan dan juga kesucian.

• Karsuhun merupakan mahkota khas adat Palembang yang digunakan oleh pengantin wanita.

• Kebo munggah merupakan kalung yang terbuat dari emas 24 karat memiliki bentuk susun 3.

• Gelang palak uni merupakan gelang dengan bentuk seperti ular naga dan terdapat sisik dan bergulir.

• Gelang kecak merupakan gelang yang memiliki bentuk seperti mata dan diberi hiasan polos serta terdapat lingkaran yang berhiaskan emas di bagian tengahnya.

• Pending merupakan ikat pinggang yang berbentuk lempengan emas dan memiliki ukuran 6x9 cm dan terbuat dari emas 20 karat. Pada aksesoris pengantin wanita ini terdapat banyak ragam ukiran seperti burung Hong, bunga bahkan naga.

• Saputangan Segitigo merupakan sapu tangan yang terbuat dari grup yang berwarna merah dengan taburan kelopak bunga melati bagian Sisinya untuk pinggirannya terdapat juntaian bandul santai dan juga lempengan logam.

• Selendang sawit merupakan aksesoris yang terbuat dari emas yang kemudian ditambah dengan aksen Intan di bagian tengah serta lengkapi dengan berbagai ragam hias sulur.

3. Adat Sunda

wm_article_img
Foto: cloudfront.net 

Tak mau kalah, riasan pengantin Sunda juga memiliki aksesoris yang sangat menarik yang mampu membuat wanita semakin terlihat cantik. Adapun beberapa aksesoris pengantin wanita dari adat Sunda adalah sebagai berikut:

• Siger merupakan mahkota adat sunda yang biasa digunakan oleh pengantin wanita dan melambangkan sikap bijaksana arif, anggun dan rasa hormat. Selain itu, siger pengantin Sunda ini juga mencerminkan kesempurnaan dan kecantikan yang ada pada diri wanita. Sedangkan bentuk mahkota yang menghadap ke atas memiliki makna bahwa setiap manusia akan kembali kepada Tuhan.

• Kembang Tanjung merupakan aksesoris pelengkap mahkota Siger biasanya berjumlah 6 dan bermakna dan melambangkan kesetiaan seorang mempelai wanita terhadap pasangannya atau suaminya. Biasanya simbol kesetiaan pada aksesoris pengantin wanita ini dilambangkan dengan bentuk pola hati.

• Kembang goyang juga merupakan aksesoris tambahan mahkota Siger. Dikatakan sebagai kembang goyang karena posisinya yang berada di bagian rambut akan selalu bergoyang ketika kamu menggerakkan kepala. Kembang goyang yang menghadap ke depan dan ke belakang memiliki makna bahwa seorang wanita harus terlihat cantik baik dari depan maupun dari belakang.

• Ronce untaian bunga merupakan untaian bunga melati, bunga sedap malam dan bahkan Kamboja yang memiliki panjang 20 hingga 30 cm. Untaian bunga ini memiliki makna dan kesucian yang ada pada diri seorang wanita. Selain itu, aksesoris pengantin wanita ini juga melambangkan harapan untuk meraih keharmonisan dalam menjalani bahtera rumah tangga dan membinanya dengan baik.

• Hiasan dahi yang ada di pengantin wanita adat Sunda merupakan hiasan yang terbuat dari daun sirih asli yang masih berwarna hijau dan berbentuk belah ketupat. Keberadaan hiasan dari yang terbuat dari daun sirih Ini tak lepas dari kepercayaan masyarakat, bahwa aksesoris ini bisa menjadi penolak bala atau musibah yang mungkin saja datang dalam mengarungi bahtera rumah tangga.

Itulah tadi beberapa aksesoris yang wajib digunakan oleh pengantin wanita dari tiga adat; Jawa, Palembang, dan Sunda. Sebenarnya di Indonesia ini memiliki banyak sekali suku dan adat. Tiga suku atau adat yang disebutkan di atas hanyalah gambaran dari keanekaragaman aksesoris pengantin wanita yang dimiliki oleh Indonesia.

Bagi kamu yang sedang merencanakan pernikahan adat, tentunya tidak ada salahnya untuk berkonsultasi lebih lanjut mengenai busana dan makeup adat kepada vendor yang profesional. Temukan vendor terbaik kamu di WeddingMarket. Klik halaman berikut ya, dears!

Vendor Traditional Makeup WeddingMarket

Sedang mencari vendor pernikahan?,
Kunjungi WeddingMarket Fair 2024 dan
temukan ratusan vendor pernikahan terbaik

Article Terkait

Loading...

Article Terbaru

Loading...

Media Sosial

Temukan inspirasi dan vendor pernikahan terbaik di Sosial Media Kami

Loading...