Tidak ada sesuatu yang menakjubkan atau beberapa hal yang perlu dipelajari dan kenang, ketika acara pernikahan hanya dipenuhi dengan dekorasi-dekorasi modern atau dekorasi-dekorasi ala budaya negara luar. Ini hanya persepsi sebagian orang yang ingin melangsungkan pernikahan ketika memilih dekorasi pernikahan adat yang dipikir memang banyak menyimpan tentang siapa diri kita.
Pecinta budaya lokal yang sejati pasti tidak terlalu terkecoh dengan dekorasi-dekorasi mewah ala modern sekarang. Bagi mereka dekorasi pernikahan dari adat lebih kental dengan rasa cinta lokal budaya Nusantara membuat acara pernikahan seakan lebih sakral.
Di sini ada beberapa inspirasi dekorasi pernikahan adat dari Jawa, Bali, Batak dan juga Aceh yang mungkin bisa kamu jadikan pilihan dekorasi untuk acara pernikahanmu nanti:
Dekorasi Pernikahan dari Adat Jawa
Jawa termasuk pulau yang paling luas di Indonsia, tentu memiliki adat istiadat yang luas dan beragam pula. Buktinya saat ingin mendekorasi pernikahan ala adat jawa, pertama kamu memerlukan tratag tarub untuk atap tambahan di tempat tamu undangan atau kain tenda yang berfungsi menyambut tamu. Tarub ini biasanya dihiasi dengan dekorasi adat Jawa.
Pemasangan bleketepe juga kamu butuhkan dalam dekorasi pernikahan adat Jawa ini. Pemasangan dilaksanakan setelah upacara pemasangan tarub oleh orang tua calon mempelai perempuan. Bleketepe terbuat dari anyaman daun kelapa tua dengan ukuran 50 cm sampai 200 cm.
Tidak hanya daun kelapa, bleketepe ternyata biasa ditambahkan dengan hiasan-hiasan berupa pohon pisang, buah pisang, tebu, buah kelapa, daun beringin dan janur kuning. Semua dekorasi bleketepe ini memiliki makna ajakan bagi para tamu untuk ikut meramaikan hajatan. Jadi, bukan hanya sekedar dekorasi biasa seperti dekorasi-dekorasi modern.
Selanjutnya, kemar mayang turut memeriahkan dekorasi adat jawa ini. Dekorasi ini terbuat dari rangkaian berbagai daun dan ornamen dari janur yang biasanya berbentuk tugu-tuguan atau gunungan, ular-ularan, keris, manukan, dan juga pecut. Kemudian kemar mayang yang sudah jadi ditancapkan pada potongan pohon anak pisang.
Kamu juga harus memasang patung pria dan wanita yang duduk bersila jika memilih menggunakan dekorasi pernikahan adat jawa ini. Patung ini biasa disebut patung loro blonyo yaitu dua patung berpasangan yang memakai pakaian adat.
Dekorasi pernikahan dari adat Jawa yang lain, yang juga sering dijumpai adalah miniatur joglo dan gebyok. Miniatur joglo bisa dijadikan pengganti gebyok dan bisa juga dipasang hiasan gunungan dan beberapa dekorasi bunga di sekitarnya. Sementara gebyok sendiri merupakan dekorasi adat jawa yang berfungsi sebagai penyekat ruangan yang menonjolkan replika pintu di tengahnya dengan ukuran tertentu di bagian atas dan pinggirnya. Gebyok dipenuhi dengan ukiran-ukiran bermotif seperti mengikut bentuk tanaman, kaligrafi dan kisah pewayangan.
Dekorasi Pernikahan dari Adat Bali
Kita mungkin sudah mengenal mayoritas agama di Bali. Ya, Bali memiliki masyarakat yang sebagian beragama Hindu. Menjadi pengantar dekorasi pernikahan adat Bali menjadi sangat berwarna-warni. Dekorasinya dipasang di Angkul-angkul atau di pintu gerbang.
Pada zaman dahulu, dekorasinya sangat sederhana. Cukup memasang pelengkungan janur atau daun ental. Namun seiring berkembangnya kreatifitas masyarakat di sana, sekarang lebih sering kita jumpai ukiran-ukiran Bali yang terbuat dari sterofoam dipadukan dengan hiasan kain dan juga gebogan. Bahkan ada pula yang menghiasinya dengan karya berbentuk Naga.
Jadi, buat kamu yang ingin menggelar acara pernikahan dengan dekorasi adat Bali ini, kamu harus mempersiapkan hiasan yang dipasang di Angkul-angkul tersebut.
Dekorasi Pernikahan dari Adat Batak
Nuasa dekorasi pernikahan adat Batak yang megah, membuat kamu dan pasangan sulit sekali melupakan momen-momen indah pernikahan kalian. Walaupun sedikit rumit dan melelah dekorasi pernikahan dari adat Batak ini cukup spesial untuk diterapkan di era modern ini.
Alasannya, karena dekorasi Rumah Bolon yang khas adat Batak mengusung konsep mengesankan berupa gambaran peradaban manusia. Terdapat tiga dimensi yang berbeda-beda pada dekorasi Rumah Bolon membuat dekorasi ini tampak mengagumkan.
Pada sejarahnya, Rumah Bolon ini termasuk rumah adat Batak berbentuk rumah panggung yang kemudian diadaptasi menjadi sebuah dekorasi pernikahan yang megah. Penyangga Rumah Bolon ini dulunya dari tiang dan atap rumahnya melengkung ditambah dengan hiasan tanduk kerbau. Nah, atap Rumah Balon inilah yang paling sering digunakan sebagai dekorasi pernikahan.
Selain dekorasi Rumah Bolon, juga terdapat ornamen Gorga dan ornamen Maindailing. Ornamen Gorga ini berupa ukiran yang terdapat pada bagian luar rumah adat Batak, didalamnya ada ornamen yang berbentuk cicak.
Ukiran-ukiran dari ornamen Gorga yang ada ukiran cicaknya ini biasanya terdiri dari garis geografis, pakis, rotan berduri dan ukiran binatang cicak serta kepala singa. Ukiran ini sudah menjadi ciri khas adat Batak dan lumrah dijadikan dekorasi pernikahan adat dari Batak. Sementara ornamen Maindailing paling banyak dibentuk penempatan bunga-bunga atau benda-benda alam yang lainnya, seperti bintang, matahari, dan bulan.
Ornamen ini berwarna mewah, disebabkan paduan warna yang digunakan adalah warna emas, merah, kuning, hijau, dan hitam. Dekorasi ini mengandung makna petunjuk pandangan hidup masyarakat dan nilai budayanya dengan tujuan mencapai kebahagiaan dan kemuliaan. Inilah mengapa dekorasi dengan ornamen Maindailing sangat cocok untuk dijadikan inspirasi dekorasi pernikahanmu.
Dekorasi pernikahan dari adat batak yang terakhir adalah kain ulos. Dekorasi ini juga tidak boleh kamu tinggalkan selain yang sudah disebutkan di atas. Karena kain ulos ini merupakan penutup meja dan latar belakang photobooth dengan tujuan mengabadikan sebuah momen lewat foto-foto yang diambil dari depan latar ini.
Motif yang terdapat pada kain ulos ini memiliki makna yang berbeda, dari itu ada baiknya kamu memilih motif yang sesuai dengan makna yang kamu sukai. Saran saja, ambillah kain ulos yang bermakna suka cita supaya pernikahanmu lebih mengesankan. Nah, sekarang bayangkan betapa sakralnya pernikahanmu apabila menerapkan konsep dekorasi pernikahan adat Batak ini?
Dekorasi Pernikahan dari Adat Aceh
Aceh merupakan salah satu provinsi Indonesia yang memiliki adat istiadat yang kental juga. Pelaminan pernikahan adat Aceh terbuat dari kain beludru yang terdapat sulaman khas tradisional Aceh. Ukiran pelaminan atau kasabnya terdiri dari beragam motif yang khas, disulam dengan rapi bahkan juga dihiasi manik-manik yang berwarna kemilau seperti warna emas.
Dekorasi pernikahan dari adat Aceh ini mengombinasikan warna-warna khas Aceh seperti merah, kuning dan hijau. Selain pelaminan untuk pengantin, ada juga pelaminan khusus besan. Pelaminan ini digunakan setelah pengantin pria datang.
Itulah sedikit banyak inspirasi dekorasi pernikahan adat dari berbagai daerah yang bisa kamu pilih sebagai rujukan dekorasi pernikahanmu. Pecinta budaya lokal sejati, setidaknya tidak meninggalkan dekorasi pernikahan di atas. Sebab, dekorasi pernikahan dari berbagai adat ini kekinian, biasa digunakan para calon pengantin yang ingin menggelar acara pernikahannya dan sangat formal untuk diterapkan, apalagi kamu yang memiliki kepribadian klasik.
Foto: Mawarprada Wedding Decoration, Bali Natural Dekorasi, Desain Pernikahan