Pernikahan bukan hanya tentang tanggal, tempat, dan jam mulai acara. Ia adalah perayaan dari sebuah perjalanan yang panjang—tentang dua orang yang saling menemukan, saling memilih, lalu memutuskan untuk melangkah bersama. Dan kisah itu layak diceritakan.

Di sinilah undangan digital bisa jadi lebih dari sekadar pemberitahuan. Ia bisa menjadi media yang menyampaikan kisah cinta kalian dengan cara yang personal, hangat, dan menyentuh. Bayangkan, tamu tidak hanya tahu kapan dan di mana pernikahanmu digelar, tapi juga tahu bagaimana semuanya bermula.

Nah, kalau kamu ingin menambahkan cerita cinta dalam undangan digital pernikahanmu, berikut adalah beberapa hal yang bisa kamu lakukan:

1. Tentukan Gaya Penceritaan yang Ingin Kamu Gunakan

Setiap pasangan punya gaya bercerita masing-masing. Ada yang romantis klasik, ada yang lucu dan ringan, ada juga yang suka gaya narasi ala timeline.

Beberapa format populer yang bisa kamu pilih:

• Cerita Naratif: Ditulis seperti kisah pendek, mengalir dari awal bertemu hingga lamaran.

• Timeline Cinta: Dalam bentuk kronologi—dari momen perkenalan, pacaran, lamaran, sampai hari ini.

• Q&A Style: Format tanya jawab seperti, “Siapa yang lebih dulu naksir?” atau “Kapan tahu dia adalah ‘the one’?”

• Cerita dari Dua Sudut Pandang: Ditulis bergantian dari versi pengantin perempuan dan laki-laki.

Tips: Pilih gaya yang paling menggambarkan kepribadian kalian. Kalau kalian tipe yang playful, jangan ragu bikin ceritanya lebih santai dan lucu.

2. Buat Ringkas Tapi Penuh Makna

Karena undangan digital tetap harus mudah dibaca, usahakan cerita tidak terlalu panjang. Cukup satu sampai dua paragraf yang menggambarkan inti perjalanan kalian.

Contoh:

“Kami bertemu di kampus saat sama-sama jadi panitia acara seni. Dari obrolan soal cat tembok dan banner, entah kenapa jadi sering ngobrol di luar rapat. Enam tahun kemudian, dia masih jadi teman ngobrol terbaikku—dan sebentar lagi jadi teman hidup.”

Atau bisa juga:

“Perkenalan kami dimulai dari satu DM Instagram. Dari situ jadi teman nonton film, lalu teman ngobrol soal mimpi, dan hari ini kami sedang mempersiapkan mimpi terbesar kami bersama.”

Tamu undangan akan merasa lebih dekat, karena tahu sedikit cerita di balik senyum bahagia kalian di hari H.

3. Sisipkan Foto atau Ilustrasi yang Mendukung

Cerita cinta akan terasa lebih hidup dengan visual yang mendukung. Kamu bisa tambahkan:

• Foto dari momen spesial (kencan pertama, liburan bersama, saat lamaran)

• Kolase perjalanan kalian dari awal sampai hari ini

• Ilustrasi berdua yang dibuat khusus (karikatur, line art, dll)

• Video pendek berisi cuplikan momen penting

Jika kamu memilih menggunakan wedding website, elemen visual seperti ini bisa ditampilkan di bagian khusus seperti “Our Story” atau “Perjalanan Cinta Kami” untuk menambah sentuhan personal dan emosional.

4. Tambahkan Detail yang Spesifik dan Personal

Cerita cinta yang menyentuh bukan karena dramatis, tapi karena personal. Coba tambahkan sedikit detail yang unik hanya milik kalian, seperti:

• “Waktu pertama nonton film bareng, dia ketiduran di tengah-tengah film berlangsung.”

• “Selalu ada sisa sambal dua bungkus tiap kita pesan makanan bareng.”

• “Ia melamarku di tempat kami pertama kali bertemu, di tengah hujan rintik yang membawa kenangan manis itu kembali”

Detail kecil ini bisa bikin tamu tersenyum atau bahkan terharu saat membaca. Cerita jadi terasa nyata dan tulus.

5. Gunakan Bahasa yang Jujur dan Tulus

Tidak perlu mencoba jadi puitis kalau memang bukan gaya kalian. Yang terpenting, jujur dan tulus. Cerita cinta yang datang dari hati akan terasa hangat bagi siapa pun yang membacanya.

Kalau kamu ingin lebih elegan, gunakan bahasa yang soft dan sopan. Tapi jika ingin gaya yang kasual dan menghibur, kamu juga bisa menambahkan sentuhan humor ringan.

6. Sesuaikan dengan Tema dan Desain Undangan

Jika undanganmu bertema rustic, nuansa cerita bisa dibuat natural dan hangat. Kalau temanya modern atau minimalis, gaya tulisannya bisa lebih clean dan to the point. Sinkronisasi antara desain visual dan narasi akan membuat keseluruhan undangan terasa harmonis.

7. Contoh Cerita Cinta yang Bisa Kamu Gunakan

Contoh 1: Gaya Naratif

“Semua berawal dari tugas kelompok mata kuliah Ekonomi. Waktu itu kami baru saling tahu nama. Tapi dari satu pertemuan ke pertemuan lainnya, percakapan kami terus berkembang. Hingga akhirnya kami sadar, tidak hanya tugas kuliah yang kami selesaikan bersama, tapi juga rencana masa depan.”

Contoh 2: Gaya Timeline

2018 – Bertemu di sebuah komunitas fotografi
2019 – Mulai saling mengenal lewat sesi hunting bareng
2020 – Hubungan jarak jauh karena pekerjaan
2024 – Melamar di tempat pertama kali bertemu
2025 – Bersiap menikah dan memulai hidup bersama

Contoh 3: Gaya Q&A

Siapa yang lebih dulu suka? 

Dia, katanya jatuh hati waktu lihat aku ngelucu di grup kampus.

Kapan merasa yakin?
Saat dia bisa diam dengerin aku cerita sampai 2 jam nonstop.

Kenapa memutuskan menikah?
Karena setiap rencana masa depan rasanya kurang lengkap tanpa dia.

Cerita Cinta Kalian Layak Dibagikan

Setiap pasangan punya cerita. Dan undangan pernikahan digital memberi ruang untuk menceritakan kisah itu—dengan cara yang unik, berkesan, dan penuh makna.

Dengan menambahkan cerita cinta ke dalam undangan digitalmu, kamu tidak hanya mengundang orang untuk datang ke acara. Kamu juga mengajak mereka ikut merayakan perjalanan cinta yang telah kalian lalui. Sebuah sentuhan yang sederhana, tapi mampu membuat undanganmu jadi lebih dari sekadar pengumuman. Ia menjadi pengantar rasa, dan bagian dari kenangan itu sendiri.

Jika kamu siap membuat undangan digital yang tidak hanya cantik tapi juga bermakna, kunjungi WeddingMarket. Temukan vendor terbaik, inspirasi desain, dan fitur untuk membagikan cerita cinta kalian dengan cara yang paling spesial.

Cover | Foto: Wix