Pernikahan hendaknya menjadi sebuah acara yang membuat semua anggota keluarga merasa bahagia. Tak heran jika mereka yang dari jauh pun akan menyempatkan datang ke acara ini walau harus menempuh ratusan hingga ribuan kilometer. Namun, ada juga beberapa anggota keluarga terdekat yang telah berada di lokasi yang sangat jauh hingga tidak bisa benar-benar hadir ke acara ini. Bukan karena tidak mendapatkan cuti atau kehabisan tiket pesawat, tapi karena kini sudah berada di alam yang berbeda.
Meskipun begitu, bukan berarti kamu harus melupakan seseorang tersebut begitu saja, terutama jika kalian memiliki hubungan yang dekat seperti orang tua atau keluarga. Ada berbagai hal yang bisa kamu lakukan untuk membuat mereka bisa ‘hadir’ ke acara pernikahanmu. Berikut ini adalah beberapa cara tersebut. Simak sampai habis, yuk!
1. Menghadirkan kursi atau tempat khusus untuk mengenang mereka
Salah satu cara paling simbolis dan menyentuh adalah dengan menyediakan satu kursi kosong di antara keluarga atau di barisan depan yang diberi tanda khusus seperti bunga, lilin, atau foto kecil. Kursi tersebut melambangkan kehadiran mereka secara spiritual dalam acara pernikahan. Cara ini sering dipilih karena mudah dilakukan tapi penuh arti, seolah-olah menunjukkan bahwa meskipun mereka sudah tiada, tetap ada tempat bagi mereka di momen penting keluarga. Kamu bisa juga menambahkan tulisan kecil seperti “Reserved in loving memory of…” agar tamu lain memahami maknanya tanpa perlu dijelaskan secara langsung.
2. Menampilkan foto-foto mereka di area khusus memorial corner

Membuat “memory corner” atau sudut kenangan menjadi pilihan populer bagi banyak pasangan. Area ini biasanya didekorasi dengan foto-foto anggota keluarga yang telah meninggal, lilin, bunga, atau benda yang memiliki nilai sentimental seperti jam tangan, kacamata, atau buku favorit mereka. Penataannya dapat disesuaikan dengan tema pernikahan, misalnya dengan gaya rustic menggunakan kayu dan bunga kering atau gaya elegan dengan bingkai emas dan pencahayaan lembut. Kehadiran sudut ini akan menjadi penghormatan sekaligus mengundang momen hening bagi tamu yang mengenal mereka.
3. Menyisipkan nama mereka di doa dan ucapan terima kasih
Dalam acara pemberkatan, akad, atau doa sebelum resepsi dimulai, nama anggota keluarga yang sudah meninggal bisa disebut secara halus sebagai bentuk penghormatan. Misalnya, pembawa acara atau pemimpin doa bisa menyebutkan kalimat seperti, “Kita juga mengenang dengan kasih sayang orang tua yang telah berpulang, tapi pasti turut bahagia melihat hari ini.” Selain itu, pasangan pengantin juga dapat menulis ucapan terima kasih khusus untuk mereka di dalam buku tamu atau pada kartu ucapan di meja tamu. Cara yang lembut dan bermakna ini akan menunjukkan bahwa rasa kehilangan tidak melunturkan rasa syukur.
4. Memakai atau membawa sesuatu peninggalan mereka

Benda peninggalan dari anggota keluarga yang telah meninggal bisa menjadi simbol kehadiran mereka di hari pernikahan. Misalnya, pengantin perempuan bisa mengenakan bros milik neneknya, cincin peninggalan ibu, atau saputangan ayah yang sudah tiada. Pengantin laki-laki bisa memakai dasi, jam tangan, atau pin milik ayah atau kakek yang telah berpulang. Kamu bisa menghormati mereka dengan cara tersebut. Energi positif dan kenangan yang hangat juga bisa dibawa secara pribadi tanpa harus terlihat secara langsung oleh semua tamu.
5. Memasukkan elemen kenangan ke dalam dekorasi atau konsep acara
Beberapa pasangan memilih untuk mengadaptasi unsur yang mengingatkan pada orang yang telah meninggal ke dalam konsep pernikahan. Misalnya, menggunakan bunga favorit mereka dalam dekorasi, memutar lagu yang mereka sukai di resepsi, atau memilih warna tema yang sering mereka kenakan. Kamu juga bisa menampilkan kutipan atau pesan bijak mereka di papan dekorasi. Pendekatan ini terasa lebih halus, tapi kamu tetap mampu menghadirkan nuansa penuh makna dan nostalgia yang menyatu dengan keseluruhan suasana pesta.
6. Menyisipkan kenangan mereka ke dalam video
Dalam video wedding atau slideshow perjalanan cinta yang biasanya ditampilkan di resepsi, pasangan bisa menambahkan satu segmen singkat yang memperlihatkan foto-foto anggota keluarga yang telah tiada disertai kalimat penghormatan. Misalnya, “We carry your love with us today and always.” Langkah ini akan terasa menyentuh dan tidak berlebihan, tapi memberi kesan hangat dan membuat momen pernikahan terasa lebih personal serta penuh rasa cinta lintas generasi.
7. Menyediakan bunga atau lilin khusus sebagai simbol kenangan

Bunga dan lilin sering digunakan sebagai simbol penghormatan dalam berbagai budaya. Pasangan bisa menyiapkan satu vas bunga khusus atau menyalakan satu lilin di altar, meja akad, atau area resepsi sebagai lambang cinta dan doa bagi mereka yang telah berpulang. Jenis bunga yang dipilih bisa memiliki makna tertentu, seperti lily putih yang melambangkan kemurnian dan kenangan atau mawar putih sebagai simbol cinta abadi. Sementara itu, lilin yang menyala menjadi representasi bahwa cahaya kasih sayang mereka tetap hadir dan menerangi langkah hidup pengantin.
8. Menyisipkan doa atau kutipan mereka dalam buku doa, undangan, atau dekorasi
Jika anggota keluarga tersebut memiliki kutipan, nasihat, atau kalimat favorit yang selalu diingat, pasangan bisa memasukkannya ke dalam elemen dekoratif seperti backdrop, undangan, atau buku doa. Misalnya, kalimat seperti “Love is patient, love is kind” yang pernah mereka ucapkan bisa dicetak di undangan atau menjadi hiasan di sudut acara. Hal ini bisa menjadi cara elegan untuk membuat nilai-nilai dan kebijaksanaan mereka tetap hidup di hari bahagia.
9. Mengadakan sesi khusus sebelum acara dimulai
Sebelum upacara pernikahan dimulai, pasangan bisa meminta keluarga inti berkumpul sebentar untuk memberikan doa khusus bagi mereka yang telah meninggal. Sesi ini bisa dilakukan secara tertutup dan penuh kekhusyukan, misalnya dengan doa bersama, membaca surat pendek, atau sekadar berbagi kenangan hangat. Cara ini memberi ruang emosional bagi keluarga untuk melepaskan rindu sekaligus memulai acara dengan hati yang tenang dan penuh cinta.
10. Menghadirkan nama mereka dalam detail pernikahan
Beberapa pasangan memilih untuk memberi sentuhan personal melalui detail kecil yang diambil dari nama anggota keluarga yang sudah meninggal. Misalnya, memberi nama signature drink di resepsi dengan nama panggilan mendiang atau menamai meja tamu dengan nama-nama orang yang berjasa dalam hidup mereka, termasuk yang sudah tiada. Cara ini terasa hangat dan bisa menjadi cerita kecil yang mengharukan saat tamu mengetahui maknanya.
11. Mengabadikan kenangan dalam bentuk karya seni dalam pernikahan

Jika ingin cara yang lebih kreatif, pasangan pengantin bisa menghadirkan kenangan anggota keluarga yang telah meninggal melalui elemen artistik seperti lukisan, ilustrasi, atau kutipan tulisan tangan yang dibingkai. Misalnya, menampilkan ilustrasi keluarga lengkap dengan mendiang di dalamnya di meja tamu atau photobooth. Kamu bisa juga memasang tulisan tangan asli almarhum di bagian dekorasi, seperti surat kecil atau kutipan nasihat terakhir mereka. Hal ini akan membuat suasana menjadi sangat personal dan sarat makna emosional.
12. Menyumbangkan sebagian sumbangan pernikahan atas nama mereka
Cara yang sangat bermakna dan penuh kasih adalah dengan melakukan donasi atas nama anggota keluarga yang telah meninggal. Misalnya, sebagian dari uang hadiah pernikahan disumbangkan ke panti asuhan, tempat ibadah, atau yayasan yang relevan dengan nilai kehidupan mendiang. Kamu bisa memperingati mereka dengan cara yang indah. Tak hanya itu, hari pernikahan pun akan memiliki dampak positif bagi orang lain, yaitu sesuatu yang akan mereka banggakan jika masih ada.
Walaupun sudah tidak bersama secara fisik, mereka yang sudah meninggal tetap bisa hadir di acara pernikahan dengan beberapa cara tersebut. Kamu juga bisa melakukan cara lainnya yang sesuai dengan kebiasaan almarhum. Misalnya, jika ada minuman favorit, kamu bisa memasukkannya ke dalam menu. Jika ada puisi yang ditulis, kamu juga bisa membacakannya.
Untuk tips dan inspirasi seputar pernikahan lainnya, jangan lupa untuk mengecek artikel-artikel bermanfaat di WeddingMarket, ya!
Cover | Fotografi: Roll Moments via Amanda Manopo