Pilih Kategori Artikel

Rekomendasi Menu Catering Pernikahan Adat Bugis
Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 26-27 Oktober 2024
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Bugis merupakan salah satu suku di Indonesia yang memiliki resepsi pernikahan yang tak kalah menarik dengan suku lain. Bagi masyarkat tersebut, menikah merupakan suatu ikatan yang berarti dan mendalam. Sehingga konsep pernikahan dengan menggunakan adat setempat masih sering digunakan. Karena itu kamu perlu mengetahui menu catering pernikahan adat Bugis yang sering digunakan.  

Ada banyak aspek dari pernikahan adat Bugis yang sebaiknya di perhatikan, ulai dari dekorasi, baju pernikahan, konsep dan rangkaian acara yang digunakan, hingga jenis makanan yang disajikan. Rasanya tidak lengkap jika melangsungkan acara pernikahan dengan adat Bugis, namun makanan yang disajikan menggunakan menu makanan nasional. 

Kamu yang hendak melangsungkan pesta pernikahan dengan adat Bugis, berikut merupakan beberapa menu makanan yang sebaiknya telah kamu persiapkan di meja prasmanan, diantaranya:

Bosara

Bosara merupakan kue-kue atau makanan penutup yang disajikan khusus untuk acara pesta pernikahan. Menu catering pernikahan adat Bugis ini merupakan sebuah tempat yang berisi kue dan makanan tradisional dari Bugis yang disajikan untuk tamu undangan. 

Isinya berupa kue putu, katirisala, barongko, kue lapis, kue cucr, biji nangka, cucuru bayao, dan kue basah tradisional lainnya. Setelah zaman makin berkembang, kue modern juga sering digunakan untuk mengisi bossara, diantaranya adalah kue bolu gulung dan berbagai macam puding. 

Bosara sendiri terbuat dari plat seng yang telah dibuat sedemikian rupa sehingga mengklilat. Penutup bosara disebut dengan pattongko dan terbuat dari kerangka bambu yang dilapisi dengan kain. Bosara dihidangkan di acara pernikahan maupun syukuran yang menggunakan adat Bugis. 

Coto Makassar

Hidangan selanjutnya adalah Coto Makassar, yang merupakan menu catering favorit di setiap acara temu kumpul di adat Bugis. Coto ini menggunakan sapi sebagai bahan baku pembuatannya, ditambahkan dengan jeroan sapi, seperti paru, babat, hati, maupun usus. 

Menu catering pernikahan adat Bugis untuk Coto Makassar dikatakan memiliki 40 macam rempah, sehingga memberikan rasa yang enak dan lezat di lidah. Rempah tersebut juga tidak hanya berfungsi memberikan rasa yang lezat, namun sebagai penawar dari tingginya kolesterol di daging sapi. 

Ketika proses memasak, jika kamu hendak menggunakan resep aslinya, kamu sebaiknya menyarankan vendor catering untuk memasak coto makassar menggunakan kuali dari tanah liat. Sehingga rasanya khas dan berbeda dibandingkan coto yang dimasak menggunakan panci besi. 

Pallubasa

Secara penyajian dan bentuk makanan, pallubasa memiliki kemiripan dengan coto makassar. Namun terdapat perbedaan dan tambahan bumbu pada kuah yang digunakan, yakni dengan menambahkan parutan kelapa yang sudah disangrai, sehingga kuahnya lebih kental dan gurih. 

Selain kuahnya yang cukup kental, terdapat tambahan kuning telur setengah masak yang diletakkan di bagian atas pallubasa. Sehingga terdapat rasa gurih yang asli dari kuning telur tersebut. Pallubasa sering dijumpai di berbagai acara pernikahan adat Bugis, sangat disayangkan apabila kamu melewatkan menu masakan yang satu ini. 

Sop Konro

Menu catering pernikahan adat Bugis selanjutnya yang bisa kamu tambahkan di hidangan catering adalah sop konro. Sop ini menggunakan tulang rusuk dari sapi atau iganya, ditambahkan dengan rempah pilihan yang membuat rasa rempah semakin gurih. 

Cara memasak sup ini juga cukup sederhana, yakni dengan merebus secara langsung rempah tersebut bersamaan dengan tulang rusuk atauiga dari sapi. Rempah yang membuat cita rasa sop konro semakin lezat adalah asam jawa dan kayu manis. 

Agar kuahnya semakin lezat, ditambahkan kluwak yang menyebabkan kuahnya menjadi berwarna hitam. Kuah hitam tersebut menjadi ciri khas sop konro hingga saat ini. Agar semakin kental, kamu bisa meminta vendor catering untuk menggunakan kacang merah atau kacang tanah sebagai pengental. 

Pisang Epe

Kamu yang berasal dari Bugis tentu tidak asing dengan pisang epe, dalam bahasa Bugis ke bahasa Indonesia, epe memiliki arti dijepit. Sehingga pisang epe berarti pisang yang dijepit diantara dua bilah kayu yang dibentuk agar pisang tidak mudah jatuh. 

Menu catering pernikahan adat Bugis ini tidak bisa menggunakan sembarangan pisang, melainkan dengan pisang kepok. Sebab pisang kepok memiliki ukuran yang lebih besar dan tebal. Agar makin sedap, pisang tersebut akan disiram dengan saus dari gula aren yag manis. 

Karena rasanya tersebut, pisang epe banyak disukai oleh anak-anak, bahkan saat ini telah tersedia berbagai jenis rasa dari pisang epe, dari coklat hingga keju dan durian. Aroma pisang epe juga cukup harum, sebab dimasak sampai benar-benar matang menggunakan pembakaran yang terbuat dari arang. Pisang tersebut kemudian dijepit sampai pipih sebelum diberi toping sesuai dengan selera. 

Nasu Pute

Dada dan paha ayam kampung ternyata memiliki olahan yang berbeda dan menjadi menu masakan yang khas di daerah Bugis. Ayam yang digunakan sebaiknya menggunakan ayam kampung agar kandugan gizi yang di dapatkan lebih tinggi. Selain itu, ayam kampung juga memiliki rasa daging yang lebih enak dibandingkan dengan ayam boiler. 

Jika diterjemahkan dari bahasa Bugis ke bahasa Indonesia, nasu memiliki arti masakan, sedangkan pute memiliki arti putih. Cara memasak ayam untuk nasi pute juga khas, ketika memasak tidak digunakan rempah satupun sehingga warnya menjadi putih dan pucat. 

Menu catering pernikahan adat Bugis ini sebaiknya memang dimasak menggunakan ayam kampung. Namun karena perkembangan zaman, sekarang kamu ataupun vendor catering tetap bisa menggunakan ayam biasa untuk membuatnya. Karena harganya tentu lebih terjangkau dibandingkan dengan ayam kampung yang cukup mahal. 

Barongko

Terakhir adalah barongko yang merupakan kue tradisional yang harus ada di setiap pernikahan dalam adat Bugis. Barongko terbuat dari pisang yang telah dihaluskan dan menjadi makanan penutup yang banyak ditemukan di berbagai perayaan dan syukuran dalam masyarakat Bugis. 

Pembuatan barongko cukup rumit, apalagi jika pembuat belum memiliki pengalaman sebelumnya. Pisang yang telah dihaluskan akan dicampurkan dengan gula, garam, susu bubuk dan telur yang telah dibungkus dengan daun pisang. Setelah proses perebusan selesai, ditambhkan kenari agar rasa barongko semakin sedap. 

Bentuk barongko mirip dengan trapesium, sehingga ketika sudah jadi, barongko dan pisang yang ada di dalamnya memiliki bentuk yang serupa. Namun saat ini kamu bisa menemukan cetakan dari menu catering pernikahan adat Bugis ini di pasar tradisional agar proses pembuatan semakin mudah dilakukan. 

Selain berbagai macam makanan yang telah disebutkan diatas, kamu bisa menambahkan makanan lain sebagai tambahan, misanya jalangkote dan mie kering. Kamu bisa menanyakan kepada pihak vendor pernikahan khususnya catering terkait kemampuan mereka dalam memasak makanan tradisional. 

Dengan menggunakan menu catering pernikahan adat Bugis diharapkan pernikahan dengan konsep adat tersebut akan semakin terasa kesakralannya. Jangan lupa untuk membagi makanan dengan tiga bagian, pembuka, makanan inti dan penutup, sehingga tamu undangan bisa makan sesuai dengan selera dan porsi yang diinginkan.

Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 26-27 Oktober 2024
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Article Terkait

Loading...

Article Terbaru

Loading...

Media Sosial

Temukan inspirasi dan vendor pernikahan terbaik di Sosial Media Kami

Loading...