Pilih Kategori Artikel

Mitos dan Fakta Unik Seputar Cincin Tunangan dan Cincin Kawin, Calon Pengantin Harus Tahu Nih!
Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 10-12 Januari 2025
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Penyematan cincin tunangan maupun cincin kawin dalam prosesi pernikahan sepertinya sudah menjadi tradisi yang tidak boleh dilewatkan. Bukan cuma di Indonesia saja, di negara-negara lain pun demikian. Benda kecil yang melingkar di jari ini, seakan identik sebagai simbol ikatan cinta sepasang kekasih. Meskipun kecil, cincin pernikahan memiliki peran yang cukup besar dalam suatu hubungan.


Di balik perannya yang cukup signifikan itu, ternyata ada beberapa mitos dan fakta unik, loh, mengenai cincin tunangan maupun cincin kawin. Di setiap negara berbeda-beda. Bahkan, ada yang mengaitkannya dengan pembuluh darah cinta, memangnya ada? Penasaran ‘kan? Yuk, simak informasi selengkapnya! 

wm_article_imgFoto: Alura Fotografi

1. Cincin pernikahan dikenakan di jari manis, karena akan berhubungan langsung dengan ‘pembuluh darah cinta’

Tahukah kamu mengapa umumnya cincin tunangan maupun cincin kawin dikenakan di jari manis tangan kiri? Ternyata asal mulanya dari Bangsa Yunani dan Romawi kuno, menurut mereka cincin pernikahan dikenakan di jari manis tangan kiri karena disitu terdapat pembuluh darah vena amoris yang terhubung langsung ke jantung.

Vena amoris inilah yang  disebut sebagai “vein of love” atau pembuluh darah cinta. Maka dari itu, menyematkan cincin kawin atau cincin tunangan di jari manis dipercayai dapat menyatukan cinta sepasang kekasih. Namun, penelitian secara ilmiah tidak membenarkan teori tersebut. Meskipun di negara-negara barat seperti Amerika, Perancis, Inggris, dan Kanada juga mengenakan cincin pertunangan di jari manis tangan kiri.

Alasannya lebih masuk akal, mengingat jari manis tangan kiri termasuk yang jarang dipergunakan untuk beraktivitas. Sehingga, akan meminimalisir kemungkinan cincin rusak akibat goresan dibandingkan apabila cincin kawin disematkan di tangan kanan. Sementara itu, di beberapa negara lain, kebiasaan cincin tunangan disematkan di jari tangan kanan, seperti di Norwegia, Jerman dan India.

2. Bukan sebagai lambang cinta, dahulu cincin kawin digunakan mempelai sebagai pelambang status sosial

Pada zaman dahulu, cincin yang dikenakan bukanlah sebagai lambang ikatan cinta. Mempelai pengantin menggunakan cincin di jari tangannya untuk menunjukkan bahwa dirinya mapan dan berada.


3. Cincin tunangan wajib dipakai untuk mengikat kekasih yang hendak pergi ke medan perang

Zaman dahulu, para pria yang hendak pergi ke medan perang wajib menggunakan cincin tunangan ataupun cincin kawin. Ini dimaksudkan sebagai pengikat sang kekasih, sehingga ketika kembalinya dari perang mereka bisa menikah.


4. Tradisi bertukar cincin untuk perayaan pernikahan perak dan emas

wm_article_img
Foto: Imagenic

Di negara Rumania, pada perayaan ulang tahun pernikahan ke-25 sepasang suami-istri akan bertukar cincin perak, sedangkan di 50 tahun pernikahannya bertukar cincin emas sambil mengulang kembali ikrar pernikahan. Tradisi sakral ini dilaksanakan dengan harapan pernikahannya langgeng hingga maut memisahkan.


5. Cincin tunangan dan cincin kawin harus dibedakan

Baik itu cincin pertunangan atau cincin kawin, keduanya harus dibedakan. Kalau di Amerika, permata untuk cincin kawin harus lebih besar daripada cincin tunangan, loh!


6. Cincin tunangan dipasang di jari kaki dalam tradisi Hindu

Jika biasanya cincin kawin dikenakan di jari manis tangan, ternyata dalam tradisi Hindu cincin tunangan atau cincin kawin dipasang di jari kaki, loh. Tradisi ini disebut bichiya. Jadi, di India khususnya yang beragama Hindu, si mempelai wanita disematkan cincin kawin perak di jari kakinya untuk menandakan bahwa ia sudah menikah.


Selain itu, ada juga yang memasang bichiya di keempat jari, kecuali jari kelingking. Tradisi Hindu kuno juga mempercayai bahwa bichiya atau cincin kawin yang dikenakan di kaki tidak boleh terbuat dari bahan emas. Namun, zaman sekarang sepertinya sudah banyak pengantin Hindu di India yang mengabaikannya dan tetap menggunakan cincin kawin emas dan berlian di kakinya.


7. Claddagh cincin khas Irlandia, beda desain beda cara penggunaannya

wm_article_img

Claddagh Ring | sumber: claddaghdesign.com


Di Irlandia ada cincin tradisional yang disebut Claddagh. Cincin ini memiliki desain yang berbeda-beda sesuai dengan peruntukannya, sebagai cincin tunangan, cincin kawin atau hanya cincin persahabatan biasa. Cincin tradisional Irlandia ini memiliki beberapa motif antara lain, hati, sepasang tangga dan juga mahkota.


Claddagh ring motif hati melambangkan cinta dan mahkota melambangkan kesetiaan, cincin claddagh dengan motif ini biasanya digunakan untuk cincin kawin atau cincin tunangan. Sementara itu, motif tangga melambangkan persahabatan.


Tak hanya sebatas desain cincin yang unik, dalam pemakaian cincin Claddagh ini juga sangat menarik untuk diketahui. Menurut tradisi di Irlandia, cara penggunaan cincin kawin spesial ini memiliki aturan tersendiri untuk setiap fase hubungan yang dijalani. Tujuannya adalah untuk memperlihatkan status si perempuan yang mengenakannya. Berikut beberapa aturan penggunaan cincin Claddagh

  • Sebelum pernikahan: cincin Claddagh dikenakan di jari manis tangan kanan, bukan di tangan kiri

Ini bukan asal-asalan, ternyata ada artinya, loh. Para perempuan Irlandia yang masih lajang mengenakan cincin dengan motif hatinya ke arah luar, sedangkan mahkotanya ke arah dalam. Jika kamu menemukan seseorang mengenakan cincin claddagh seperti ini, berarti  si perempuan berniat menjalin hubungan romantis namun belum menemukan pasangan yang tepat untuk menjadi suaminya.


Sementara itu, apabila si perempuan mengenakan cincin dengan hatinya ke arah dalam, itu artinya dia sedang menjalin hubungan dengan seseorang. Jadi, kalau kamu sudah punya pacar, cincinnya diputar ke arah dalam ya, itu menandakan bahwa hatimu sudah ada yang memiliki. 

  • Setelah bertunangan: Cincin claddagh dikenakan di jari manis tangan kiri

Sebagai cincin tunangan, posisi cincin claddagh harus di jari manis tangan kiri, dengan motif hatinya menghadap ke luar. Hal ini menandakan bahwa kamu sudah bertunangan dengan seseorang dan berniat untuk menjalin hubungan yang lebih serius, namun belum menikah dengannya.


Sementara itu, jika dibalik posisi hatinya menghadap ke arah dalam cincin claddagh  berubah fungsi sebagai cincin kawin. Artinya, si pengguna sudah menikah dengan seseorang. Biasanya cincin ini diputar ke arah dalam saat prosesi pernikahan. 

  • Sebagai simbol warisan budaya: bebas dikenakan di mana pun

Cincin claddagh bisa dipakai di jari manapun dan posisinya juga bebas, tergantung kenyamanan si pengguna. Ada pula yang menggunakannya sebagai liontin kalung, gelang atau hanya disimpan untuk dijadikan jimat. Cincin claddagh tidak hanya bermakna romantis, tapi bisa juga dijadikan hadiah kepada sahabat. 

8. Jika batal menikah atau tunangan, bolehkah meminta kembali cincin yang sudah diberikan?

wm_article_img
Foto: V&Co Jewellery

Ada beberapa perbedaan mengenai hal ini, di Inggris apabila pasangan memutuskan pertunangannya, maka cincin tunangan tidak bisa diminta kembali oleh pihak yang meminta putus. Lain halnya dengan di Amerika, dimana cincin pertunangan boleh dikembalikan apabila pasangan itu gagal menikah.


Tradisi penyematan cincin tunangan ataupun cincin kawin seakan sudah menjadi hal yang wajib dalam prosesi pernikahan. Meskipun ada berbagai perbedaan di setiap budaya, momen penyematan cincin pernikahan ini menjadi salah satu yang tak terlupakan seumur hidup, khususnya bagi kedua pasangan. Oleh karena itu, baik cincin tunangan atau cincin kawin keduanya haruslah yang terbaik.


Baca juga: Tujuan dan Makna Memakai Cincin Kawin Bagi Pasangan Suami Istri

Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 10-12 Januari 2025
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Article Terkait

Loading...

Article Terbaru

Loading...

Media Sosial

Temukan inspirasi dan vendor pernikahan terbaik di Sosial Media Kami

Loading...