Pilih Kategori Artikel

Ciri Khas Tata Rias Pengantin Maluku dan Papua
Sedang mencari vendor pernikahan?,
Kunjungi WeddingMarket Fair 2024 dan
temukan ratusan vendor pernikahan terbaik

Apakah kamu termasuk yang penasaran dengan tata rias pengantin Maluku dan Papua? Tentu saja kamu penasaran sebab selama ini jarang sekali hal itu dibahas. 

Pembahasan mengenai make up tradisional, biasanya berpusat pada tata rias pernikahan adat Jawa atau Sunda, atau adat Minangkabau dan Palembang. Hal ini dikarenakan karena memang itulah adat-adat pernikahan tradisional yang populer di Indonesia.

Apalagi adat-adat pernikahan tradisional ini tambah populer karena dikenakan oleh para pesohor publik seperti artis dan pejabat, dan terlihat anggun sehingga banyak orang yang ingin juga mengenakannya.

Untuk adat pernikahan dari Maluku dan Papua memang kurang begitu populer, Ladies, sebab jarang sekali yang mengekspose mengenai hal tersebut. Padahal, jika diperhatikan, tata rias dari kedua wilayah di Indonesia Timur itu ternyata tidak kalah cantiknya daripada yang berada di Indonesia Barat.

Nah, seperti apa sih tata rias pengantin dari kedua wilayah yang mayoritas dihuni ras Melanesia tersebut? Daripada berlama-lama, yuk mari simak di bawah ini!


Tata Rias Pengantin Maluku

Maluku sendiri terdiri dari dua provinsi, yaitu Provinsi Maluku dan Maluku Utara. Untuk Provinsi Maluku yang berada di selatan, beribukota di Ambon. Sedangkan Provinsi Maluku Utara yang dibentuk pada 1999 beribukota di Sofifi.

Untuk tata rias pengantin Maluku ini kita akan membahas yang berada di Ambon. Tata rias pengantin tradisional di Maluku ini meliputi tata rias wajah dan rambut, dan ini dilakukan sesudah ritual pra-pernikahan seperti Acara Masuk Minta, Antar Pakaian, dan Bersumpah Kain. Nah, Ladies berikut ciri khas yang terdapat tata rias pengantin Maluku

1. Gim pada bagian atas dahi

Ciri khas pertama pada mempelai wanita Maluku adalah adanya penggunaan Gim yang terbuat dari kain beludru yang digunting zig-zag. Namun, untuk menggunakan Gim ini ternyata ada aturannya lho, Ladies, yaitu tidak boleh digunakan untuk wanita yang telah menikah kedua kalinya.

2. Anaye atau lokis pada telinga

Selain gim pada dahi, terdapat juga perhiasan lain, yaitu anaye atau lokis yang dipasang menjorok ke telinga. Pemasangan perhiasan ini bukan sebagai penghias semata, melainkan juga bermakna ketaatan kepada suami serta bersikap lebih arif dalam berumah tangga.

3. Menggunakan krim, pelembap, dan bedak padat

Karena mayoritas orang Maluku itu tidak berkulit terang, supaya kecantikan dan keanggunan mereka tidak tersamarkan oleh warna kulit yang demikian, mereka akan menggunakan krim, pelembap yang berwarna cerah. Krim dan pelembap ini akan dioleskan pada seluruh wajah, setelahnya mereka akan membuat alas bedak. 

Bedak yang digunakan adalah bedak padat yang tentu saja warnanya cerah atau menyesuaikan warna kulit. Bedak ini kemudian akan dipulaskan pada seluruh wajah menggunakan saput atau spons untuk bisa menyerap kelembapan kulit.

4. Alis Dibuat Melengkung

Supaya terlihat indah dan menawan, para pengantin di Maluku juga melukis aliasnya dengan corak melengkung yang indah. Tentu saja warna yang digunakan harus sesuai dengan warna rambut, yang sudah pasti adalah warna hitam.

Selain alis yang dibuat melengkung, tata rias pengantin Maluku juga menggunakan riasan mata yang disesuaikan dengan warna baju pengantin Maluku yang berwarna putih, yang bernama baju Cele. Riasan mata ini kemudian akan dipertegas dengan bulu mata palsu atau maskara yang tentu saja juga warnanya cerah dan disesuaikan dengan warna kulit.

5. Lipstik berwarna merah cerah

Agar terlihat kesan eksotis yang didapatkan, biasanya pengantin Maluku itu akan menggunakan lipstick berwarna merah cerah sebagai langkah akhir rias wajah. Sebelum memulaskan lipstik ini biasanya mereka akan memakai pewarna pipi dengan warna merah yang samar-samar.

6. Menggunakan Sanggul dan Konde

Pada pernikahan adat Maluku sanggul dan konde juga digunakan terutama untuk merapikan rambut yang panjang sehingga terlihat rapi. Sanggulnya sendiri bernama sanggul cepol yang bentuknya agak besar kemudian dirapikan dengan cara menggunakan harmet.

Kemudian dihiasi dengan sosoboko, yaitu kembang lingkar konde yang disebut dengan bunga ron sebagai perlambang virginitas. Hiasan lain yang digunakan adalah konde bulan yang menyimbolkan sang mempelai wanita laksana bulan purnama yang bercahaya dan membawa sukacita.

Selain itu, konde bulan tersebut ternyata punya makna yang agak dalam lho, Ladies, yaitu supaya nanti pernikahan abadi selama-lamanya. Tak lupa, ada kembang goyang berjumlah  9 atau 7 buah  sebagai lambang patasiwa, yang terbuat dari emas, dan tusuk konde yang disebut dengan nano-nano.

7. Menggunakan Renda Hitam Kecil

Ciri khas lain dari pengantin Maluku adalah penggunaan renda hitam kecil yang disebut dengan pokis, dan terbuat dari kain saten/renda gigi anjing yang ditaruh di atas dahi di depan konde.

Namun yang perlu dicatat adalah penggunaan renda hitam kecil ini ternyata hanya untuk mempelai wanita yang benar-benar masih perawan, lho, Ladies. 


Tata Rias Pengantin Papua

Selain tata rias pengantin Maluku, juga ada tata rias untuk pengantin Papua yang sama-sama berasal dari Indonesia Timur. Lalu apa ciri khas tata rias pengantin Papua? Yuk, mari kita simak di bawah ini ya!

1. Menggunakan Hiasan Kepala Cendrawasih

Ciri khas yang paling menonjol dalam  tata rias adat Papua adalah menggunakan bulu cendrawasih sebagai hiasan pada kepala. Burung cendrawasih sendiri adalah burung khas Papua yang juga melambangkan Papua sebagai surga yang jatuh ke bumi.

Namun, penggunaan hiasan kepala ini ternyata bukan hanya hiasan semata atau headpiece, melainkan bermakna kebijaksanaan wanita dalam menghadapi kehidupan berumah tangga.

2. Menggunakan Lukisan di Wajah

Yang menarik dari tata rias wajah orang Papua adalah adanya penggunaan lukisan di wajah, baik berupa goresan atau bintik-bintik yang dibuat melingkari bagian atas mata dan bawah.

Makna pelukisan wajah ini adalah menyatukan diri orang Papua dengan alam sekitarnya sehingga terjadi keharmonisan dan keselarasan. Warna-warna yang digunakan pun mengandung simbol seperti merah dan hitam untuk keberanian.

3. Sama dengan Maluku

Karena sama-sama berasal dari Indonesia Timur yang mayoritasnya adalah orang Melanesia berkulit gelap, dalam beberapa hal mempunyai kesamaan dalam merias wajah.

Orang Papua juga menggunakan warna cerah supaya kulit gelapnya bisa tersamarkan terutama dalam acara adat. Alis pun mereka buat dengan warna hitam untuk menegaskan kecantikan dan keberanian yang mereka miliki.

Begitu mereka juga memperindah bulu mata dengan menggunakan maskara yang juga berwarna gelap sehingga akan terlihat kekontrasan dengan warna cerah pada krim dan pelembap yang dipakai.

Selain itu, mereka juga menggunakan lipstik berwarna cerah dalam sentuhan akhir merias wajah. Seperti halnya Maluku, tidak ada yang namanya paes atau ronce bunga melati dalam tata rias adat Papua.

4. Rambut Tidak Disanggul

Namun tidak seperti Maluku yang masih menyanggul rambut, untuk rambut Papua sama sekali tidak disanggul mengingat kebanyakan rambut perempuan Papua itu pendek keriting sehingga hanya ditutupi penutup kepala.

Nah, itulah, Ladies mengenai ciri khas tata rias pengantin Maluku dan Papua yang ternyata terlihat lebih simpel daripada yang ada di Indonesia Barat. Ciri khas tata rias yang dimiliki oleh pengantin adat di Maluku dan Papua ternyata benar-benar menambah keragaman budaya yang dimiliki oleh Indonesia.

Apakah kamu berniat menggunakannya saat hari pernikahanmu nanti?

Sedang mencari vendor pernikahan?,
Kunjungi WeddingMarket Fair 2024 dan
temukan ratusan vendor pernikahan terbaik

Article Terkait

Loading...

Article Terbaru

Loading...

Media Sosial

Temukan inspirasi dan vendor pernikahan terbaik di Sosial Media Kami

Loading...