
Clarissa Putri, selebgram cantik sahabat Fadil Jaidi telah resmi wisuda dari masa lajangnya dan akan melanjutkan gelar baru bersama Sandro Fahdhipa sebagai seorang istri. Di pesta pernikahannya pada 7 Juli 2024 kemarin, Clarissa tampak cantik dibalut kebaya cream, dihiasi mahkota khas Jawa, Paes Solo, dan riasan wajah natural.
Di hari bahagianya tersebut, Sandro memberikan mahar sebesar Rp2,024,000 dan logam mulia 14 gram sebagai hadiah kepada istri cantik yang akan menemaninya seumur hidup kelak. Mereka merayakan momen spesial tersebut di Intercontinental Hotel, Jakarta dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube pribadi Clarissa Putri. Keindahan budaya Jawa terlihat di pernikahan Clarissa Putri dan Sandro Fahdhipa. Sini, sini, kita lihat sama-sama bagaimana detailnya!
Dekorasi dipenuhi rangkaian bunga
Saat melangkah ke dalam venue pernikahan Clarissa Putri dan Sandro Fahdhipa, kamu pasti akan langsung terpesona oleh suasana elegan yang mendominasi di setiap sudutnya. Pernikahan mereka benar-benar menggambarkan keindahan klasik, tetapi tetap memukau dengan perpaduan ungu dan putih yang begitu harmonis.
Begitu memasuki pintu utama, suasana dekorasi yang mewah langsung menyambut para tamu. Spotlight terang menyorot setiap sudut ruangan, membuat semuanya terlihat lebih megah dan berkelas. Dekorasi kaca artistik dikelilingi oleh bunga-bunga cerah dengan warna yang memanjakan mata, semakin menambah kesan mewah di area pintu masuk.
Dengan rangkaian bunga-bunga tersebut, setiap tamu yang datang pasti akan merasa istimewa, seperti memasuki dunia dongeng penuh keajaiban. Masih di area pintu masuk, para tamu undangan disambut dengan pajangan foto-foto prewedding Clarissa dan Sandro. Foto-foto inipun dikelilingi oleh rangkaian bunga berwarna ungu, merah muda, peach, maroon, dan putih.
Kombinasi warna-warna bunga ini benar-benar menciptakan suasana romantis di malam pernikahan mereka. Setiap detailnya sangat diperhatikan, membuat sudut-sudut lokasi pernikahan menjadi spot yang sempurna untuk berfoto dan mengabadikan momen spesial.
Kemudian, di sepanjang lobi kamu akan menemukan lebih banyak lagi foto-foto prewedding mereka. Dipajang di atas backdrop hijau dan dihiasi dengan bunga-bunga cantik di sekelilingnya. Setiap foto menggambarkan kisah cinta mereka dan menjadi lorong kenangan yang penuh dengan momen-momen indah berdua. Belum selesai dengan sambutan di pintu masuk, kamu juga akan melihat lampu neon inisial Clarissa dan Sandro, menyambut setiap tamu dengan hangat.
Dekorasi istimewa di pintu masuk tentu akan memukau mata seluruh tamu undangan, sampai kamu melihat bagaimana pelaminan mereka didesain lebih sempurna lagi. Pelaminan didekorasi dengan begitu megah. Instalasi backdrop sangat memukau dengan kombinasi warna putih-ungu, terciptalah nuansa romantis dan elegan di pernikahan Clarissa.
Rangkaian bunga mendominasi hingga ke backdrop pelaminan. Adanya rangkaian bunga dan tumbuhan tersebut membuat suasana terlihat hidup dan asri. Setiap detail begitu diperhatikan, mulai dari pemilihan bunga hingga penataannya. Dengan tambahan dekorasi bunga gantung, suasana pernikahan menjadi semakin indah. Bunga-bunga tersebut tampak seperti melayang di udara, khas negeri dongeng. Dekorasi seindah itu bukan penentu utama sempurnanya pernikahan Clarissa dan Sandro.
Busana Pernikahan
Busana pernikahan keduanya juga tidak kalah menawan dari desain dekorasi. Kebaya Clarissa benar-benar memancarkan keanggunan dan kecantikan luar biasa. Kebaya tersebut didesain dengan v-neck yang memberikan sentuhan modern, tetapi tetap klasik. Warna putih kebaya sangat elegan, menghadirkan kesan bersih dan murni yang cocok dengan nuansa pernikahan.
Menariknya, lengan kebaya Clarissa tidak terlalu ketat, tetapi cukup pas untuk memberikan siluet yang ramping. Ini adalah pilihan bijak karena kebaya yang terlalu ketat di lengan bisa terasa kurang nyaman dan bisa membatasi gerakan.
Panjang kebaya yang mencapai lantai menambah kesan dramatis dan megah. Detailnya sangat unik dan kaya dengan makna budaya. Terdapat motif phoenix adat Jawa, yang melambangkan keabadian dan kebangkitan, mencerminkan kekayaan budaya lokal. Ada juga siluet wayang yang merupakan bagian tak terpisahkan dari seni dan tradisi Indonesia. Tidak hanya itu, kamu akan melihat pattern atap masjid di Mekkah dengan nilai-nilai spiritual didalamnya.
Dan, salah satu elemen paling memukau dari kabaya ini adalah kristal yang ditempatkan dengan indah di bagian belakang. Ketika diterpa cahaya, kristal-kristal akan bersinar dan memberikan efek kilau menawan.
Detail indah di belakang juga terdapat pada desain depan kebaya. Clarissa memilih untuk tidak menggunakan kebaya dengan banyak payet dan batuan, yang seringkali bisa terlihat terlalu ramai hingga mengalihkan perhatian dari keseluruhan desain. Payet dan batuan disusun dengan jarak yang tepat, tidak terlalu rapat, sehingga bisa menyamarkan bentuk tubuh curvynya.
Istri Sandro ini berhasil membuktikan bahwa cantik tidak harus kurus. Kebaya putih bersinarnya sangat serasi dengan bentuk tubuh Clarissa dan berhasil menonjolkan kecantikan alaminya. Gaun cantik Clarissa bersanding sempurna dengan beskap klasik yang dikenakan oleh suaminya, Sandro.
Ketika mereka berjalan menuju pelaminan setelah ijab kabul, keduanya tampak begitu serasi dan berhasil membuat haru para tamu undangan. Belum lagi, sahabat Clarissa sendiri menjadi pendampingnya dan ambil peran di pernikahan. Terlihat jelas bagaimana kebahagiaan di wajah kedua pengantin baru tersebut.
Penampilan klasik Clarissa dan Sandro berganti dengan busana modern di resepsi malam hari. Sentuhan modern ditonjolkan di gaun pernikahan ungu Clarissa Putri–sang pengantin. Sementara itu, busana suaminya, Sandro, tetap mempertahankan nuansa klasik – beskap Jawa dan kain jarik.
Masih dengan nuansa ungu, busana malam Clarissa dipenuhi oleh payet dan batuan-batuan cantik yang disusun simetris searah siluet tubuhnya. Susunan payet dan batuan tersebut berhasil menyembunyikan bentuk curvy dari Clarissa. Ia memasuki ruang pernikahan dengan mahkota putih di kepalanya dan bersinar layaknya berlian. And they looked so stunning!
Busana pendamping gunakan gaya senada
Melihat bagaimana pesta digelar, kamu akan langsung menyimpulkan bahwa pasangan pengantin baru ini mempersiapkan pernikahannya dengan sedetail mungkin. Clarissa sempat membagikan bagaimana persiapan pernikahannya. Satu hal yang akan menarik perhatian banyak orang, Clarissa dan Sandro memberikan banyak hadiah untuk para pendamping mereka di pernikahan.
Para sahabat mereka – bridesmaid dan groomsmen akan mendapatkan skincare, makeup, busana yang telah dijahit, parfum, kamera, hingga card holder. Busana pendamping telah dijahit dengan model kebaya kutu baru dan kain jarik sebagai bawahan. Di akad, bridesmaid dan groomsmen mengenakan busana serba hitam.
Berbeda dengan malam resepsi, kedua pengantin dan seluruh pendampingnya ikut berganti busana. Jika pengantin mengenakan busana pernikahan ungu, para pendampingnya hadir dengan nuansa biru muda.
Sementara itu, keluarga juga mengenakan dua busana berbeda, hijau tua dan orange gelap. Kedua-duanya memang warna-warna gelap, tetapi terlihat tetap terasi dan tidak jomplang dengan busana pengantin beserta pendampingnya. Clarissa memang dikenal sebagai beauty and fashion enthusiast, jadi semua detail busana beserta riasan bersatu dengan harmonis di pesta pernikahannya.
Telah lalui prosesi siraman dan midodareni
Sebelum melangsungkan pernikahan, Clarissa dan Sandro telah melewati prosesi siraman hingga midodaren. Prosesi siraman dikonsep dengan warna merah, orange, dan merah muda yang lembut, upacara ini kental dengan budaya adat Jawa. Namun, di prosesi midodareni, budaya Jawa semakin terlihat.
Clarissa mengenakan sanggul dan kebaya biru yang membuatnya tambah seperti Mba-mba Jawa yang cantik nan anggun. Upacara midodareni sendiri merupakan tradisi dalam adat Jawa yang diadakan malam sebelum pernikahan.
Midodaren berasal dari kata “Widodari” yang berarti bidadari. Upacara ini bertujuan untuk merawat calon pengantin wanita seperti seorang bidadari. Dalam prosesi ini, calon pengantin wanita akan didandani, kemudian ia disemayamkan di kamar khusus penuh bunga dan wewangian.
Ia didampingi oleh keluarga dekat dan sahabat, mendengarkan nasihat pernikahan dari para sesepuh. Suasana upacara sangat intim untuk memberikan waktu bagi calon pengantin untuk merenung dan mempersiapkan diri secara spiritual serta emosional menjelang hari pernikahan.
Sempat nikmati malam bridal shower bersama sahabat
Dan, sama seperti para calon pengantin pada umumnya, sahabat Clarissa memberikan kejutan pesta bridal shower kepadanya. Dengan suasana biru muda, Clarissa tampak sangat bahagia merayakan malam pesta lajangnya bersama sahabat yang sudah bersamanya selama bertahun-tahun lamanya.
Bagikan foto lain preweddingnya
Kebahagiaan Clarissa memang terlihat begitu nyata, mengingat bagaimana ia sempat mengalami trauma dan tidak ingin menikah sampai beberapa waktu lamanya. Clarissa sempat menunjukkan ketidakinginan tersebut lewat cuitan di salah satu media sosialnya.
Hadirlah prewedding bertema ‘homey’, di mana Clarissa dan Sandro menjadi rumah bagi masing-masing pasangannya. Bagaimana tidak, Sandro berhasil meyakinkan Clarissa bahwa ia akan selalu ada bagi wanitanya tersebut.
Di foto prewedding ini, mereka mewujudkan ‘rumah’ bagi pasangan dalam sebuah foto yang diambil saat mereka sedang melakukan kegiatan sehari-hari, seperti memasak bersama, bermain games di rumah, berolahraga, bersantai di halaman belakang, menari-nari di jalan, dan berkeliling kota dengan motor.
Tone warna foto hingga style yang mereka pilih di momen prewedding tersebut menonjolkan aura kehangatan hubungan Clarissa-Sandro yang saling mengerti, mencintai, dan percaya bahwa masa depan mereka berdua bisa mereka raih bersama lewat pernikahan.
Begitulah detail pernikahan Clarissa dan suaminya kini, Sandro Fahdhipa. Berhasil buat kamu pangling dan terpesona?
Foto: Instagram/clarissaputri_