Bagi kamu yang ingin bertunangan, pasti bertanya-tanya tentang apa saja syarat tunangan yang harus dipenuhi. Hal ini sangat penting karena menjadi faktor penentu apakah status tunanganmu sah atau tidak di mata hukum dan agama. Selain itu, ketika ada satu syarat saja yang kamu lewatkan, bisa jadi nanti acara tunanganmu menjadi gagal dan batal. Ketika pertunanganmu batal, maka kamu dan pasangan tidak bisa melanjutkan ke jenjang pernikahan. Dengan mengetahui syarat-syarat tunangan, kamu dan pasangan bisa mempersiapkan segala sesuatunya sebelum acara dimulai.
Pertunangan merupakan ikatan perjanjian dan komitmen antara pria dan wanita untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius. Disini adalah momen dimana sang pria meminta izin kepada pihak keluarga untuk menjadikan sang wanita sebagai istri. Disini pula terjadi kesepakatan tertentu yang mengikat antara kedua belah pihak sebelum acara pernikahan digelar.
Namun, sebelum melakukan acara tunangan, ada syarat-syarat yang harus kamu ketahui terlebih dahulu. Hal ini untuk mencegah kamu dan pasangan melakukan kesalahan besar yang mungkin akan menjadi bahan sindiran orang lain. Lalu, apa saja sih syarat-syarat tunangan itu? Berikut ini kami berikan 9 syarat tunangan yang wajib kamu perhatikan bersama pasangan.
1. Mengenal pasangan lebih dekat
Serba-serbi tunangan pertama yang harus kamu lakukan adalah mengenal seperti apa pasangan yang nanti akan bertunangan denganmu. Walaupun bukan merupakan syarat sah pertunangan, namun hal ini sangat penting dilakukan, mengingat pasangan yang kamu pinang nanti akan menjadi teman hidupmu dalam berumah tangga.
Banyak aspek yang harus diketahui untuk menilai apakah kamu cocok atau tidak dengannya. Mulai dari kepribadian yang dia miliki, bagaimana dia bergaul dengan orang lain, dan ketaatan dia dalam beragama. Akhir-akhir ini kasus perceraian semakin meningkat dengan alasan perbedaan karakter dan pasangan belum mengenal satu sama lain lebih dekat. Jika kamu tidak ingin hal serupa terjadi denganmu, maka cegahlah hal tersebut sebelum terlambat.
Selain itu, hal yang perlu kamu ketahui dari pasanganmu adalah bagaimana latar belakang ekonomi keluarganya. Bukan karena materialistis, namun gaya hidup keluarga dari kalangan yang berada dibandingkan dengan keluarga dari kalangan yang serba berkecukupan sangatlah berbeda.
Mungkin kamu tidak masalah jika mempunyai pasangan dari keluarga yang serba kekurangan, tapi lain halnya jika pasangan kamu nanti adalah dari keluarga yang serba ada. Baik dari pasanganmu atau dari pihak keluargamu mungkin nanti akan menuntut kamu memberikan materi yang minimal sepadan dengan mereka atau bahkan lebih.
Pastikan kamu menyanggupi apa saja syarat tunangan yang mereka minta, baik dari segi kriteria yang mereka idamkan ataupun dari segi kemapanan. Jika tidak, hubungan kamu dengan pasangan bisa terancam tidak bisa dilanjutkan ke jenjang yang lebih serius.
Namun, perlu digaris bawahi bahwa tidak semua keluarga memiliki sifat seperti itu. Yang perlu kamu lakukan adalah mengenal lebih dekat dengan keluarganya sehingga kamu tidak perlu merasa was-was dengan hal ini.
Terlepas dari itu semua, sifat manusia pada umumnya bisa berubah seiring berjalannya waktu. Bukankah salah satu tujuan tunangan adalah untuk berkomitmen memperbaiki diri agar pantas saat menjadi pasangan suami istri nanti? Tidak ada manusia sempurna di dunia ini, sehingga kamu dan pasangan harus menerima kelemahan masing-masing.
Ketika kamu sudah bertunangan dan menikah nanti, kamu wajib mencintai pasanganmu apa adanya. Hal inilah yang menjadi syarat hubungan yang langgeng walaupun nantinya akan dihadapkan oleh masalah yang datang silih berganti.
2. Status pasangan tidak sedang menjadi milik orang lain
Mencari tahu apakah pasanganmu sedang dimiliki oleh orang lain atau tidak adalah syarat wajib tunangan yang harus kamu lakukan. Hal ini menjadi faktor krusial yang nantinya akan menentukan ketentraman kamu dan pasangan dalam menjalani hubungan. Jika kamu ingin bertunangan dengan seorang wanita janda atau pria duda yang sudah pernah menikah sebelumnya, maka pastikan dia telah bercerai dengan pasangannya yang dahulu.
Banyak terjadi kasus pertunangan dan pernikahan yang batal karena ada seseorang tak diundang yang tiba-tiba datang menggagalkan acara. Bisa dibayangkan betapa malunya pria dan wanita tersebut. Tentunya kamu tidak ingin hal itu terjadi pada momen bahagiamu yang hanya terjadi sekali dalam seumur hidupmu ini.
Untuk memastikan pasanganmu bukanlah milik siapa-siapa, kamu bisa meminta surat cerai yang sah atau menanyakan perihal tersebut kepada teman/keluarga dekat pasangan. Jangan merasa sungkan atau malu melakukan hal ini, karena ini demi menjaga nama baik kamu, pasangan, dan keluarga nantinya sehingga kehidupan rumah tangga berjalan secara damai.
3. Sang wanita tidak sedang dalam proses dipinang oleh orang lain
Syarat tunangan yang dinilai wajib berikutnya adalah pastikan pasangan yang akan kamu pinang nanti tidak sedang dalam proses menuju pertunangan dengan orang lain. Hal ini bisa kamu lakukan dengan cara menanyakan hal tersebut kepada pasanganmu sendiri dan beritahu dia untuk mengatakannya secara terus terang.
Ketika akan menjalin suatu hubungan yang lebih serius, tidak ada hal yang patut ditutup-tutupi. Jangan kaget jika pasanganmu nanti akan mengatakan sesuatu diluar dugaanmu. Jika dia memang belum menjadi milik siapa-siapa, maka kamu berhak meminang dia. Namun, jika ternyata ada laki-laki lain yang memang ingin meminangnya lebih dulu sebelum kamu, maka kamu harus rela melepasnya.
Bijaklah dalam memutuskan sesuatu, karena kamu lebih baik mengetahui kebenarannya sebelum terlambat. Pasti kamu tidak ingin dijuluki sebagai perusak hubungan orang lain, bukan? Namun, bagaimana jika kamu tetap mencintai pasanganmu? Bukankah masih ada kesempatan sebelum janur kuning melengkung?
Pertanyaan itu mungkin terbesit dalam hatimu. Tenang, kamu tetap bisa bertunangan dengannya, namun dengan memperhatikan satu syarat, yaitu jika pihak laki-laki yang sebelumnya telah membatalkan acara pertunangan dan dia mengizinkanmu untuk meminang wanita tersebut. Syarat tunangan yang satu ini wajib kamu penuhi karena akan menjadi faktor penyebab acara pertunanganmu sah atau justru batal.
Ada pepatah yang mengatakan bahwa jodoh tidak akan tertukar dan pasti akan bertemu, sehingga kamu tidak perlu khawatir. Sejauh apapun jarak memisahkan dan sebanyak apapun perbedaan yang dimiliki jika ternyata memang jodoh, bagaimana
4. Sang wanita tidak sedang dalam masa iddah
Jika kamu ingin bertunangan dengan wanita yang sudah bercerai, maka kamu wajib memperhatikan syarat tunangan yang satu ini. Masa iddah adalah masa dimana sang wanita tidak boleh dipinang atau dinikahi oleh laki-laki lain karena belum lama bercerai dengan suaminya.
Hal ini dikarenakan dalam tenggang masa iddah tersebut, sang suami berhak untuk kembali rujuk dengan istrinya. Batas waktu masa iddah adalah 100 hari, jika sudah lebih dari itu maka kamu berhak meminangnya. Namun, jika sang wanita telah ditinggal mati oleh suaminya atau telah bercerai dengan status talak tiga, maka kamu berhak meminangnya dan menikahinya tanpa harus menunggu masa idah tersebut selesai.
Adapun jika wanita tersebut mengandung, maka kamu wajib menunggu sampai dia melahirkan. Aturan ini diyakini dalam agama Islam untuk menjunjung kehormatan perempuan dan untuk menjaga keharmonisan dalam berumah tangga. Aturan ini juga dibuat untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan seperti sang wanita yang tiba-tiba ingin berbalik lagi kepada mantan suaminya.
Hal ini sangat wajar, karena biasanya dalam rentang 100 hari tersebut, bisa jadi sang wanita masih menyimpan rasa sayang kepada suaminya. Bagi kamu yang memiliki keyakinan lain, kamu dapat memilih untuk mengikuti aturan ini atau tidak. Namun, ada baiknya kamu dan pasangan membuat komitmen agar tidak saling mengecewakan dan saling menyakiti satu sama lain.
5. Status pasangan bukan keluarga/bukan muhrim
Berdasarkan aturan agama dan tradisi yang berlaku, pria tidak diperbolehkan menikahi wanita yang berstatus keluarga atau muhrimnya sendiri. Oleh karena itu, pihak pria wajib mencari tahu hal tersebut sebagai salah satu syarat tunangan.
Bagaimana jadinya jika wanita yang ingin kamu pinang ternyata masih merupakan bagian dari keluargamu sendiri? Seperti yang kita ketahui bahwa dunia ini memang sempit. Sebelum terlambat, pastikan wanita yang ingin kamu pinang nantinya bukanlah dari pihak keluargamu sendiri atau muhrim kamu.
Lalu, sebenarnya siapa saja yang dikategorikan sebagai muhrim? Kamu bisa mencari informasi di internet atau seseorang yang paham tentang hal ini, karena daftar yang dikategorikan sebagai muhrim dan bukan muhrim banyak sekali.
6. Pihak keluarga dari wanita menyetujui hubungan kedua pasangan
Pertunangan sejatinya bukan hanya untuk menyatukan dua insan yang saling mencintai, namun juga kedua keluarga besar dari masing-masing pasangan. Oleh karena itu, sebesar apapun cintamu dengan dia, keputusan hasil pertunangan pada akhirnya atas kehendak dan kesepakatan keluarga.
Pastikan kamu telah memenuhi syarat tunangan yang satu ini jika ingin bertunangan dengan dia. Selama proses persiapan menuju pertunangan maupun sesudahnya, kami sarankan kamu untuk tetap bersikap baik kepada keluarga dan hindari untuk membicarakan hal buruk di belakang mereka.
Jika kamu melakukan hal tersebut, dikhawatirkan pihak keluarga akan membatalkan secara sepihak sehingga kamu akan menanggung kerugian yang cukup banyak. Selain itu, ketika pertunangan dibatalkan, kamu tidak diperbolehkan mengambil kembali sesuatu yang sudah kamu berikan kepada wanita yang kamu cintai. Mengapa? Karena hal itu dianggap sebagai tabiat yang cukup buruk di kalangan masyarakat.
7. Menyerahkan seserahan / cincin tunangan
Meskipun hal yang satu ini bukan syarat wajib tunangan, namun hal ini merupakan aturan budaya yang berkembang di masyarakat dan perlu kamu patuhi. Sang pria biasanya diminta untuk memberikan seserahan berupa barang yang diinginkan oleh pihak wanita. Barang tersebut bisa berupa baju, sepatu, seperangkat alat sholat, alat make up, dan masih banyak lagi list barang bawaan tunangan sesuai dengan tradisi budaya yang kamu gunakan.
Seserahan ini nantinya akan dihias dan dibingkai kotak agar menjadi menarik ketika diberikan kepada pihak keluarga wanita. Namun pada umumnya, barang yang diberikan berupa perhiasan seperti cincin tunangan. Pada acara tunangan biasanya ada sesi tukar cincin yang sudah menjadi kebudayaan yang mengakar di Indonesia.
Untuk hal biaya tunangan yang satu ini, sebaiknya bagi kamu yang pria perlu berterus terang kepada keluarga tentang seberapa besar kesanggupanmu memberikan seserahan dan cincin tunangan. Hal ini dilakukan agar kamu tidak terbebani sehingga harus menghutang sana-sini hanya untuk menyenangkan hati pihak keluarga pasanganmu. Jangan sampai keluarga meminta seserahan berupa berlian namun gajimu hanya cukup untuk membeli emas dan perak.
8. Kehadiran pemuka agama
Syarat tunangan berikutnya adalah kamu dan pasangan perlu untuk mengundang pemuka agama yang dihormati setempat. Hal ini dikarenakan kehadiran pemuka agama sangat diperlukan untuk meresmikan hubungan kamu dan pasangan.
Dengan adanya pemuka agama, suasana acara tunanganmu terasa adem berkat petuah dan nasehat yang membangun. Selain itu, pemuka agama juga akan melantunkan doa-doa dengan harapan hubunganmu diberkahi dan segala urusan menjadi lancar menuju pernikahan nanti.
9. Membuat komitmen
Sebelum prosesi tunangan berlangsung, kamu dan pasangan wajib membuat komitmen yang telah disepakati bersama. Komitmen tersebut antara lain adalah sama-sama memperbaiki diri menjadi pribadi yang lebih baik lagi, mengunci hati untuk tidak menaruh perasaan suka dengan orang lain, dan berjanji untuk melangsungkan pernikahan.
Meskipun pertunangan hanya merupakan ikatan komitmen, kamu dan pasangan tetap harus membatasi pergaulan. Setelah bertunangan, sebaiknya segera tentukan tanggal pernikahan. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Kami sarankan pihak keluarga dari pria maupun wanita tetap mengawal dan mengawasi hubungan setelah pertunangan, mengingat kamu dan pasangan belum menjadi pasangan yang halal.
Nah, itu tadi syarat-syarat tunangan yang wajib kamu perhatikan dan penuhi sebelum melangsungkan pertunangan. Kami sarankan untuk tidak bermewah-mewahan dalam menggelar acara pertunangan. Anggaran yang kamu miliki sebaiknya disimpan untuk persiapan membeli item pernikahan nanti. Hindari membeli sesuatu yang tidak terlalu dibutuhkan saat prosesi tunangan. Hal ini dilakukan untuk memangkas biaya tunanganmu agar tidak membengkak nantinya.
Saat sebelum dan sesudah pertunangan, sebaiknya kamu dan pasangan tidak perlu heboh menceritakannya kepada semua orang, cukup hanya keluarga terdekat saja. Hal ini dikarenakan acara pertunangan bukanlah sesuatu yang dapat mengubah status hubungan kamu dan pasangan menjadi sah. Boleh-boleh saja pertunangan tersebut dibatalkan kapanpun selama belum menikah. Tentunya kamu dan keluarga tidak ingin menanggung malu karena sudah terlanjur mengumumkannya pada semua orang, bukan?
Selain syarat-syarat tunangan di atas, kamu juga perlu memperhatikan adat dan budaya yang dianut di masyarakat. Setiap daerah memiliki kebijakan dan peraturan yang berbeda-beda, pastikan kamu dan pasangan tidak menyalahi aturan tersebut. Jangan sampai kamu dan pasangan melakukan suatu hal yang bertentangan dengan tradisi dan budaya setempat jika tidak ingin menjadi bahan cibiran masyarakat.
Selain itu, adanya sikap saling menghargai baik dari kamu, pasangan, dan pihak keluarga juga diperlukan untuk menunjang kelancaran acara pertunangan. Tidak perlu memaksa diri sehingga merasa terbebani, karena pada hakikatnya pertunangan bertujuan untuk membuat kamu dan pasangan merasa bahagia. Kami doakan semoga kamu dan pasangan dapat mempersiapkan segala hal dengan lancar menuju hari H pertunangan nanti, ya!