Pilih Kategori Artikel

Serba Serbi tentang Tunangan yang Perlu Kamu Ketahui
Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 26-27 Oktober 2024
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Bicara soal tunangan, sebenarnya apa sih definisi tunangan itu? Secara umum, tunangan adalah peristiwa pengikatan antara kedua belah pihak yang saling mencintai baik dari pihak laki-laki maupun wanita sebelum menuju jenjang pernikahan. Di sini adalah momen dimana kedua calon mempelai melakukan sebuah perjanjian untuk menikah dan saling menerima kelemahan satu sama lain.

Biasanya, tunangan dilaksanakan setelah pihak laki-laki melamar calon wanita yang dicintainya dan dihadiri oleh keluarga terdekat. Lalu, apa sebenarnya perbedaan antara lamaran dan tunangan? Lamaran adalah proses dimana sang laki-laki meminta izin kepada wanita dan pihak keluarga untuk menjadikannya sebagai pasangan hidup.

Sedangkan tunangan adalah sebuah komitmen yang dilakukan sepasang kekasih untuk menapaki jenjang yang lebih serius lagi, yaitu pernikahan. Ketika sepasang kekasih telah bertunangan, itu artinya mereka tidak diperbolehkan lagi untuk “membuka hati” atau menjalin hubungan dengan orang lain. Namun, sepasang kekasih tersebut belum berhak atas apapun dari pasangannya sendiri karena masih belum sah menjadi suami-istri. Keduanya wajib menunggu hingga adanya ijab kabul saat acara pernikahan nanti.

Apa Tujuan Tunangan? Sejak Kapan Sudah Ada Tradisi Tunangan?

Bertunangan memiliki tujuan untuk mengunci hati sang wanita agar tidak berpindah ke lain hati.  Ibarat ketika kamu ingin membeli sesuatu, kamu sudah memesan barang tersebut terlebih dahulu, agar tidak “diambil” oleh orang lain. Pada saat tunangan nanti, biasanya membicarakan tentang perkenalan kedua belah pihak, menyampaikan maksud, dan tausiah/wejangan dari pihak keluarga. Selain itu, di sini kamu dan pasangan akan menentukan tanggal pernikahan dan apa saja yang harus disiapkan menjelang pernikahan.

Tradisi tunangan telah ada sejak zaman kerajaan di seluruh dunia. Setiap negara memiliki adat dan kebudayaan sendiri tentang acara tunangan berikut makna simbolis yang dikandungnya. Dalam budaya Tionghoa, misalnya, istilah tunangan disebut sebagai sangjit dimana pihak keluarga melakukan seserahan sebagai hadiah seperti baju, kue, emas, dan uang kepada pihak keluarga wanita. Adat Jawa juga kurang lebih seperti itu, hanya saja bentuk seserahannya berbeda seperti kebaya dan kain batik. Sedangkan alam bahasa arab, tunangan dikenal juga dengan istilah khitbah yang mengikuti tata cara agama Islam.

Acara pertunangan biasanya disimbolkan dengan perhiasan seperti cincin tunangan. Hal ini dikarenakan nantinya akan ada momen pertukaran cincin dimana sang pria akan menyematkan cincin tunangan tersebut ke jari manis wanita dan begitu juga sebaliknya. Seiring dengan berkembangnya waktu, tunangan dilakukan layaknya pesta perayaan yang juga berfungsi sebagai pengumuman kepada khalayak ramai.

Syarat dan Persiapan dalam Pertunangan

wm_article_img
Foto: Rachael Laporte

Dalam melaksanakan pertunangan, perlu diperhatikan syarat-syarat tunangan agar pertunangan tersebut menjadi sah dan tidak menyalahi aturan hukum yang berlaku. Syarat-syarat tunangan tersebut antara lain sang wanita tidak sedang dilamar atau sudah menjadi milik orang lain, tidak sedang dalam masa idah, dan status sang wanita bukanlah muhrimnya sendiri. Jika salah satu dari syarat tersebut tidak dipenuhi, maka pertunangan tersebut tidak sah atau dianggap batal.

Syarat lain dalam tunangan adalah mendapatkan restu dari pihak keluarga pasangan agar hubungan berjalan dengan lancar tanpa gangguan. Syarat yang satu ini mungkin terasa agak sulit bagi sebagian orang, karena biasanya selalu ada pihak keluarga yang turut ikut campur dan membuat acara tunangan gagal atau batal. Jika tunangan dinyatakan batal berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak atau sepihak, maka pihak yang dirugikan dapat menuntut penggantian biaya dan meminta kembali cincin tunangan yang telah diberikan. Tindakan ini sah dilakukan di mata hukum sesuai undang-undang hukum perdata pasal 58.

Dalam mempersiapkan acara pertunangan, kurang lebih sama persis seperti ketika kamu ingin menggelar acara pernikahan. Perlu memilih tanggal dan jam, lokasi, pakaian yang dikenakan, undangan untuk tamu berikut daftar tamunya, hidangan katering untuk jamuan, kue pengantin, hiburan, dan yang paling penting adalah fotografer untuk mengabadikan momen spesialmu.

Acara tunangan biasanya dilakukan di rumah calon mempelai wanita. Namun, di kota-kota besar seperti Jakarta sering tidak tersedianya lahan yang cukup luas sehingga tidak dapat mengundang tamu dalam jumlah banyak. Mereka akhirnya menyewa lokasi berupa gedung yang menyediakan tempat yang nyaman dan luas untuk seluruh tamu undangan.

Untuk susunan acara tunangan, setiap daerah memiliki adat dan kebiasaan yang berbeda-beda dalam hal ini. Ada yang menganut adat Tionghoa, adat Jawa, adat Padang, adat arab, dan sebagainya. Semuanya dapat disesuaikan dengan kesepakatan kamu, pasangan, dan pihak keluarga. Namun, dari keseluruhan adat, inti dari susunan acara tunangan adalah sebagai berikut:

  1. Sambutan dari keluarga pihak pria
  2. Penyampaian maksud kedatangan keluarga pihak pria
  3. Penyampaian komitmen dari kedua calon pengantin
  4. Penyematan cincin tunangan
  5. Sesi tukar hantaran tunangan dari pihak pria dan pihak wanita
  6. Akhir kata/penutup

Di akhir acara pertunangan, diadakan pembicaraan dan diskusi tentang perencanaan pernikahan. Perencanaan tersebut meliputi berapa anggaran biaya tunangan yang dimiliki, apakah butuh wedding organizer atau tidak, berapa jumlah tamu yang akan diundang, dan sebagainya.

Apa yang Harus Dibawa untuk Hantaran?

Dalam melakukan proses tunangan, diperlukan sebuah bawaan atau yang lebih dikenal dengan “hantaran tunangan”. Hantaran ini dipersiapkan oleh pihak laki-laki dan pihak perempuan yang nantinya akan saling ditukar kepada pasangan masing-masing. Namun, seiring berkembangnya waktu, hantaran ini biasanya adalah suatu barang yang diinginkan atau dibutuhkan oleh pasangannya dengan jumlah yang ganjil, misalnya 1,3,5, dan seterusnya.

Untuk pihak perempuan, list barang bawaan tunangan yang bisa digunakan sebagai isi hantaran misalnya mukenah (bagi yang muslim), skincare, alat make up, lingerie (pakaian dalam), pakaian, makanan/buah-buahan, atau yang paling umum yaitu perhiasan. Untuk pihak laki-laki, isinya dapat berupa perlengkapan kerja, kemeja kantor, tas kerja, dan sepatu.

Biasanya, isi hantaran disesuaikan dengan adat yang akan dipakai saat acara tunangan nanti. Misalnya, jika kamu dan pasangan menggunakan adat Jawa, isi hantaran tunangannya biasanya berupa suruh ayu yang bermakna doa keselamatan untuk kedua calon pengantin, jenang yang bermakna hubungan yang lengket hingga akhir hayat nanti, dan sebagainya. Isi hantaran sebaiknya memang sesuatu yang diinginkan dan sesuai oleh pasangan sehingga tidak mubazir atau terbuang sia-sia.

Menentukan isi hantaran perlu disesuaikan dengan anggaran yang dimiliki agar tidak memberatkan salah satu pihak. Perlu sikap keterbukaan terhadap pihak perempuan mengenai batas kemampuan diri. Jangan memaksakan diri untuk membelikan sesuatu dalam jumlah banyak hanya demi menyenangkan hati keluarga pasangan. Perlu diingat bahwa kamu dan pasangan harus menyiapkan banyak anggaran untuk pesta pernikahan nanti sehingga harus meminimalisir sesuatu yang tidak terlalu penting.

Berapa Lama Acaranya?

wm_article_img
Foto: happywedding.app

Pertanyaannya adalah, berapa lama waktu tunangan? Umumnya, acara tunangan mirip seperti acara resepsi/walimah pernikahan. Hanya saja yang membedakannya adalah jenis dan tujuan acaranya. Kamu bebas menentukan berapa lama tunangan tersebut akan berlangsung. Bisa 2 jam, 5 jam, atau bahkan dari pagi sampai sore. Namun, jika dirasa kamu dan keluarga telah cukup membicarakan dan mendiskusikan hal-hal yang dinilai penting, maka kamu cukup melaksanakan selama kurang lebih 2 jam saja.

Hal tersebut juga bermanfaat untuk menghemat waktu, tenaga, dan biaya yang dikeluarkan. Untuk pemilihan hari, kamu bisa menggunakan pada hari weekdays (Senin-Jumat) atau weekend (Sabtu dan Minggu). Menyelenggarakan pesta pertunangan pada hari kerja atau weekdays biasanya memakan biaya jauh lebih sedikit dibandingkan pada hari weekend. Hal ini dikarenakan pada hari kerja akan meminimalisir tamu undangan, kemacetan jalan, dan biaya sewa gedung yang lebih murah. Semuanya dapat disesuaikan dengan anggaran dan kebutuhan kamu.

Biasanya, sepasang kekasih memberi jeda waktu antara pertunangan dan pernikahan. Jeda waktu tersebut digunakan untuk mempersiapkan segala sesuatu untuk acara pernikahan nanti. Ada yang langsung membeli item pernikahan dan ada pula yang menabung dahulu hingga waktu tertentu sampai anggaran dirasa cukup untuk membiayai pernikahan. Sebaiknya, jarak antara pertunangan dengan pernikahan jangan terlalu lama. Ibarat ketika kamu memesan sesuatu, bukankah kamu dituntut untuk segera membeli dan membayar tagihannya?

Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya pembatalan karena salah satu pihak yang tiba-tiba berubah pikiran. Jarak yang terlalu lama juga akan membuka peluang besar bagi orang lain untuk menghalangi dan menggagalkan hubungan kamu bersama pasangan. Tentunya kamu tidak ingin segalanya menjadi sia-sia bukan? Apalagi jika kamu telah mengeluarkan banyak biaya untuk pesta perayaan tunangan ini. Jarak waktu yang ideal antara acara tunangan dan pernikahan adalah sekitar 1 minggu – 1 bulan saja.

Berapa Biaya yang Harus Dikeluarkan?

Biaya yang harus dikeluarkan untuk acara tunangan bisa disesuaikan dengan jumlah pendapatan yang kamu miliki. Hindari untuk meminjam atau berhutang kepada orang lain hanya untuk menggelar acara pertunangan yang terlihat mewah dan glamour. Jangan pula mengadakan acara pertunangan dengan tujuan agar mendapatkan pujian dan decak kagum dari orang lain. Pertunangan adalah tentang kamu dan pasangan, bukan tentang pendapat orang lain. Jadi sebaiknya kamu dan pasangan hanya fokus terhadap hal-hal yang membuat kamu nyaman dan tanpa beban.

Karena tunangan bukan merupakan acara inti, maka sebaiknya dilakukan secara sederhana saja dan jangan sampai memberatkan salah satu pihak. Hal ini karena kamu masih harus mengeluarkan banyak anggaran untuk pesta pernikahan nanti. Lebih baik lagi jika anggaran yang kamu dan pasangan miliki lebih dialokasikan untuk mempersiapkan kehidupan rumah tangga setelah pernikahan, seperti rumah, mobil, pendidikan anak, asuransi keluarga, dan masih banyak lagi. Bukankah setelah menikah kamu dan pasangan akan dihadapkan pada persoalan hidup yang lebih besar? Di sinilah awal perjuangan yang sebenarnya dimulai.

Untuk meminimalisir biaya tunangan, kamu perlu untuk membuat daftar tamu karena biasanya selalu ada banyak tamu tak diundang yang akan datang. Tentunya kamu tidak ingin hidangan kateringmu habis sebelum acara tunangan selesai, bukan?

Membuat daftar tamu dan mengatur arus keluar-masuk tamu undangan akan membuat segalanya berjalan sesuai dengan rencana. Jika kamu memiliki anggaran yang terbatas, sebaiknya kamu hanya mengundang keluarga dan teman terdekat saja. Jangan memaksakan diri untuk mengundang semua orang yang kamu kenal hanya karena merasa tidak enak. Cobalah untuk memberi pengertian kepada mereka tentang konsep pertunangan kamu yang intim atau gedung/rumah yang lahannya terbatas. Jangan khawatir, mereka yang tak diundang pasti akhirnya akan memahami kondisi kamu dan pasangan, kok.

Setelah Tunangan, What's Next?

wm_article_img
Foto: Demi Mabry Photography

Lamaran sudah, tunangan sudah, lalu apa langkah selanjutnya? Biasanya, pasangan yang telah bertunangan akan mengumumkannya lewat sosial media. Kamu dan pasangan bisa memamerkan cincin tunangan yang melingkar di jari dan memberi tahu ke semua orang tentang status hubungan kamu dengan pasangan. Namun, terlepas dari itu semua, ada hal-hal yang wajib kamu dan pasangan lakukan setelah tunangan.

Hal pertama yang wajib dilakukan setelah tunangan adalah menjaga nama baik diri sendiri, pasangan, dan keluarga kedua belah pihak. Hal ini diwujudkan dengan tetap menjaga jarak dengan pasangan yang belum sah di mata hukum hingga pernikahan tiba. Setelah tunangan biasanya sifat-sifat asli dari pasangan dan keluarga akan semakin terlihat. Walaupun begitu, kamu hendaknya tidak menceritakan aib/kekurangan keluarga pada orang lain. Jika hal-hal seperti ini dilakukan maka dikhawatirkan pernikahan akan menjadi batal karenanya.

Yang kedua adalah menepati janji untuk segera melangsungkan pernikahan. Karena selama proses tunangan diadakan komitmen untuk menikah, maka konsekuensinya kamu dan pasangan perlu melakukan persiapan pernikahan sedini mungkin dan usahakan jarak waktunya tidak terlalu lama dari tunangan itu sendiri. Mempersiapkan sebuah acara pernikahan mungkin butuh waktu, energi, dan anggaran yang cukup banyak. Oleh karena itu kamu bisa meminta bantuan keluarga agar tidak stress dalam menghadapi hal ini.

Memilih Pasangan Tidak Semudah Memilih Kendaraan, Loh!

Sebelum melakukan acara tunangan, mengenal satu sama lain terlebih dahulu juga sangat dianjurkan untuk dilakukan. Memilih pasangan tidak semudah memilih sekolah, memilih rumah, atau memilih sebuah barang yang dipajang di sebuah toko. Jika kamu tidak sesuai dengan sekolah atau rumah yang kamu tinggali, kamu bisa pindah untuk mencari tempat lain. Atau, jika kamu sudah bosan dengan barang yang kamu miliki, kamu bisa menjualnya kembali atau memberikannya kepada orang lain. Namun hal ini tidak berlaku dalam memilih pasangan. Hal ini karena pasangan yang kamu pilih nantinya akan menemani hidupmu sampai akhir hayat tiba.

Pernah beberapa kali terjadi kasus perceraian dengan alasan perbedaan karakter dan ketidakcocokan satu sama lain. Karena itu pahamilah seperti apa sosok yang akan menjadi pasangan hidupmu nanti. Bagaimana perilakunya, sopan santunnya terhadap orang lain, ketaatan dalam beragama, sifat keluarganya, harta yang dimilikinya, rupa wajahnya, kesehatannya, dan masih banyak lagi. Pikirkan semuanya dengan matang hingga kamu siap dan yakin ingin melakukan pertunangan dengan dia.

Perlu diingat bahwa setiap orang memiliki kelemahan, begitu juga dengan kamu. Kamu tidak bisa menuntut pasangan hidup dengan karakter yang sempurna. Ketika ingin menjalani acara tunangan artinya kamu harus menerima semua kelemahan yang dia miliki. Jangan sampai suatu hari nanti kamu ingin memutuskan hubungan kekeluargaan hanya karena salah satu kelemahan pasangan yang tidak sesuai dengan harapanmu.

Jadi, seperti itulah segala hal yang perlu kamu ketahui tentang tunangan. Dalam melakukan proses pertunangan, ada baiknya seluruh pihak keluarga saling  menghargai keputusan dan pendapat yang telah dilakukan. Perlunya komunikasi secara intim dan terbuka dapat membuat segalanya berjalan dengan lancar tanpa ada sesuatu yang dipendam.

Kamu tentunya tidak ingin salah satu pihak keluarga nantinya menjadi bahan omongan yang tidak enak sehingga mengganggu jalinan cinta kasih antara kamu dan pasangan. Bagaimana, sudah siapkah kamu untuk bertunangan dengan pasangan idaman dan menghadapi segala resikonya? Semoga acara pertunanganmu dengan pasangan berjalan dengan lancar tanpa hambatan, ya!

Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 26-27 Oktober 2024
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Article Terkait

Loading...

Article Terbaru

Loading...

Media Sosial

Temukan inspirasi dan vendor pernikahan terbaik di Sosial Media Kami

Loading...