Dalam pernikahan adat, tak jarang ada serangkaian upacara yang harus dilewati oleh kedua mempelai pengantin. Tak hanya pada saat hari H, bahkan rangkaian prosesi adat dalam pernikahan sudah dimulai jauh sebelum itu. Sebagai contoh dalam pernikahan tradisional adat Jawa, setidaknya ada 13 prosesi yang harus dilewati oleh kedua mempelai. Salah satu yang menarik adalah sinduran, yang merupakan bagian dari upacara panggih. Upacara sinduran adalah suatu prosesi yang sangat berarti bagi kamu yang ingin menikah dengan adat Jawa. Tidak hanya sebagai salah satu bagian tak terpisahkan dari upacara pernikahan adat Jawa, tapi upacara ini juga memiliki makna simbolis yang begitu berarti, sehingga rasanya ada yang kurang lengkap bila kamu tidak menjalankannya.
Bila kamu berasal dari sebuah keluarga Jawa, sepertinya semua pendahulu terdahulu yang juga pernah melakukan upacara serupa, walau mungkin ada sedikit perbedaan. Namun, perlu juga diingat bahwa yang melakukan sinduran ini, pada umumnya hanyalah keluarga-keluarga Jawa yang masih menganut adat Solo atau Surakarta. Sehingga, untuk pasangan yang hendak melaksanakan pernikahan ala Jawa dengan adat Jogja, seharusnya tidak melaksanakan sinduran. Walau, tak bisa dipungkiri bahwa upacara pernikahan dengan adat Jawa memang rasanya belum lengkap bila tidak ada sinduran.
Setelah mengetahui betapa pentingnya upacara sinduran ini, tentu saja kamu pada akhirnya merasa terbebani, bukan? Karena tidak hanya harus melaksanakannya dengan baik, tapi kamu juga dituntut untuk mengusahakan yang terbaik selama seluruh rangkaian prosesi adat berlangsung. Namun, jangan khawatir! Dengan kiat-kiat di bawah ini, bisa dipastikan bahwa kamu akan tetap bisa menjalani upacaranya dengan hati yang tenang, sebab kamu sudah mempersiapkannya dari jauh-jauh hari.
Kenali Maknanya Tanpa Perlu Merasa Canggung
Tentu saja, yang membuat pengantin gugup saat menghadapi upacara sinduran ataupun tradisi adat lainnya barangkali adalah ketidaktahuan mengenai prosesinya. Bisa jadi, kamu harus melakukan upacara ini karena pasanganmu berasal dari keluarga Jawa, sehingga kamu merasa asing dan tidak familiar dengan segala prosesnya. Semua pengetahuan yang nyaris nol itulah yang pada akhirnya membuatmu jadi gelisah.
Sebenarnya, upacara sinduran bukanlah keseluruhan dari prosesi pernikahan adat Jawa yang memang dikenal melelahkan dan memiliki banyak proses. Jadi, kalau kamu pikir bahwa sinduran sudah melelahkan, itu belum seberapa karena ritual ini hanya bagian kecil dari upacara panggih yang merupakan salah satu tahapan dalam adat Jawa. Hanya saja, memang sinduran ini banyak dibahas karena tata cara yang satu ini sarat akan arti.
Upacara sinduran sendiri adalah proses penyerahan pasangan pengantin, yakni kamu dan pasangan, ke sebuah kehidupan baru. Prosesi ini dimaknai sebagai penyerahan seorang gadis kepada suaminya, melalui restu ayahnya. Sebab, saat seorang pengantin wanita sudah diserahkan ke suaminya, maka kepala keluarga dari mempelai wanita juga akan berganti. Dia tidak akan berada di bawah ayahnya, melainkan di bawah suaminya. Jadi, walau prosesinya cukup merepotkan dan kamu tidak bisa sembarangan langsung melenggang ke pelaminan, namun sinduran penting untuk menandainya dimulai hidup baru antara kamu dan pasangan, sekaligus menunjukkan keharmonisan antara orangtuamu dan keluarga barumu.
Fotografi: Le'Motion
Pahami Prosesnya Dari Awal Sampai Akhir
Proses sinduran sebenarnya rumit dan sederhana di saat yang sama. Upacara sinduran rumit, karena kamu harus menampilkan semuanya dengan sempurna, tapi juga sederhana karena pada dasarnya, sinduran hanyalah jalan singkat menuju ke pelaminan. Biasanya pun, titik start-nya juga tidak terlalu jauh, tidak sampai sepuluh meter! Hanya saja, dari proses yang singkat itu, tidak menutup kemungkinan kamu bisa melakukan kesalahan. Karena itu, kamu harus memahami apa saja yang kamu dan semua orang akan lakukan dari awal hingga akhir!
Pertama-tama, yang harus kamu pahami adalah bahwa yang menjalani prosesi upacara sinduran ini bukan hanya kamu dan pasangan. Ada empat orang yang terlibat di sana, yakni kedua orangtuamu, kemudian pasangan pengantin. Ayah dari mempelai wanita akan berjalan di depan untuk memimpin kedua mempelai, sementara ibu pengantin wanita akan ada di belakang, memegang kain sindur. Ayah mempelai wanita akan berjalan di depan sampai ke pelaminan, sebagai tanda bimbingan bagi suami supaya siap untuk memulai kehidupan rumah tangga yang baru. Sementara ibu yang ada di belakang melambangkan dukungan menyeluruh dengan segenap hati untuk si pasangan pengantin muda. Itu saja, kok, sebenarnya. Selama kamu memahami inti dari upacara sinduran ini, maka seharusnya tidak perlu ada kesulitan berarti!
Fotografi: Brivi Photo Project
Persiapkan Semuanya Tanpa Terkecuali
Persiapan untuk upacara sinduran sendiri tergantung dari biaya yang ingin kamu keluarkan, serta konsep dari acaramu sendiri. Apakah kamu ingin benar-benar mengikuti pakem aslinya alias menyamakan dengan adat kraton? Ataukah, kamu ingin yang cepat dan praktis? Tentu saja, kalau kamu melakukan upacara sinduran ini secara tradisional, kamu bahkan harus mencari sebuah rumah joglo untuk melaksanakannya, karena di versi paling tradisional dari acara ini, mempelai dan orangtua pengantin wanita akan berjalan menuju krobongan yang terletak di tengah rumah joglo. Dari deskripsi tadi, apakah kamu sudah bisa menentukan mana yang ingin kamu jalani?
Di upacara sinduran versi lebih modern, kamu bahkan bisa mengganti instrumen yang kamu gunakan dengan rekaman saja atau hanya musik dari keyboard alih-alih harus membawa semua pemain gamelan. Sehingga, kamu bisa menghemat biaya juga. Tidak hanya itu, lazimnya di upacara sinduran versi modern, kamu tidak perlu berjalan jauh untuk sampai ke krobongan, karena posisinya sudah digantikan oleh pelaminan. Sehingga, kamu juga tidak perlu mempersiapkan terlalu banyak. Selain itu, durasi upacara juga bisa menjadi lebih singkat.
Seperti Apa Kain Sindur yang Baik?
Foto: cf.shopee.co.id
Tentunya, kalau kamu ingin mempersiapkan upacara sinduran sebaik mungkin, si kain sindur ini tidak boleh luput dari perhatian, karena dia adalah topik utama dalam sebuah upacara sinduran. Sebenarnya, kamu diberi kebebasan untuk memilih kain sindurmu sendiri, karena tidak ada pakem yang terlalu kaku mengenai kain ini. Selama masih kain sindur alias kain berwarna merah muda atau merah menyala, dengan aksen warna putih di sekelilingnya, kamu sudah bisa melaksanakan upacara sinduran dengan baik.
Kain sindur sendiri sekarang sudah bisa dengan mudah kamu dapatkan di banyak marketplace. Tidak hanya satu, namun segudang toko menawarkan beragam pilihan kain sindur. Kamu bisa memilih kain sindur sesuai dengan budget yang akan kamu keluarkan. Pilihan paling sederhana tentunya adalah kain sindur yang hanya dibuat dengan cat warna, sementara untuk yang paling rumit, kamu bahkan bisa memesan kain custom yang menyesuaikan ukuranmu dan pasangan, dan juga dibuat dengan hiasan-hiasan dari bordir, bahkan kristal dan payet! Sesuaikan dengan kebutuhan kamu, tapi jangan sampai kamu menghabiskan uang terlalu banyak untuk kain ini, ya! Bahkan, kalau kamu mau menghemat lebih lagi, kamu bisa menanyakan ke saudara atau kerabatmu, karena beberapa orang juga mewariskan kain ini!
Tetap Tenang, Kamu adalah Si Tokoh Utama!
Tentu saja, yang membuatmu paling gugup dan gelisah barangkali adalah sensasinya saat melaksanakan upacara sinduran. Tidak hanya itu, barangkali segala yang terjadi dalam pernikahan ini akan membuatmu bingung karena kamu akan menjadi tokoh utamanya! Pandangan semua orang yang tertuju padamu sangat mendebarkan, bukan? Karena itu, kamu jadi takut melakukan kesalahan.
Jangan khawatir! Walaupun kamu melakukan kesalahan atau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, kamu harus menekankan lagi dan lagi ke dirimu sendiri kalau ini adalah harimu. Jadi, kamu tidak perlu khawatir. Tetap pasang senyum dan lakukan yang terbaik. Camkan baik-baik bahwa yang melakukan upacara sinduran bukan hanya kamu, dan pasti dari berbagai pasang mata yang menatapmu, ada juga yang melakukan kesalahan-kesalahan kecil selama upacara sinduran mereka. Dengan keyakinan itu, pasti kamu bisa melaksanakan upacara sinduran dengan baik.
Fotografi: Albino PhotoArt
Kelima poin di atas adalah beberapa cara supaya kamu bisa melaksanakan upacara adat pernikahan dengan baik, contohnya sinduran. Hal yang terpenting bukan hanya selama prosesi itu sendiri, melainkan juga saat persiapan mulai dilakukan. Mau melaksanakan tradisi adat dengan baik? Kalau begitu, kamu harus totalitas dalam mempersiapkan semuanya dan biasanya, sebuah gladi bersih kecil-kecilan juga membantu. Setelah semuanya siap, baik dari segi orangtuamu, venue, musik, hingga atribut-atribut yang dibutuhkan, maka rasanya akan kecil kemungkinannya untuk terjadi kesalahan selama prosesi adat itu berlangsung. Oleh sebab itu, tetaplah tenang! Karena, kalau semua persiapan kamu lakukan dengan baik, lambat laun ketenangan juga akan datang!
Kalau kamu masih bingung mengenai upacara adat atau barangkali tidak punya waktu lebih untuk mempersiapkan semuanya, jangan ragu untuk konsultasikan pada vendor-vendor WeddingMarket yang akan membantumu mempersiapkan segala kebutuhannya. Mulai dari wedding organizer hingga fotografer handal dari seluruh Indonesia siap membantumu mewujudkan pesta pernikahan impian! Jadi, apalagi yang perlu kamu takutkan mengenai upacara adat dalam pernikahan? Setelah kamu tahu kiat untuk mempersiapkan segalanya, juga tempat yang bisa membantumu dengan segala aspek, rasanya semua rasa gelisahmu bisa sirna, bukan? Demikianlah, semoga bermanfaat!