Pilih Kategori Artikel

Foto Tunangan Kurang Bagus? Mungkin Kamu Melakukan 10 Kesalahan Ini
Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 25 -27 July 2025
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Meskipun tak semeriah acara pernikahan, acara tunangan juga perlu diabadikan dengan cara yang profesional. Pasalnya, foto ini nantinya bisa kamu jadikan kolase atau bagian dari dokumentasi perjalanan cintamu dari perkenalan hingga hari-H pernikahan. Selain mengunggahnya di feed media sosial, foto-foto tunangan ini bisa kamu simpan atau bahkan ditaruh di undangan digital. 

Untuk mewujudkannya, kamu bisa menggunakan jasa fotografer profesional maupun mengambilnya dengan bantuan dari keluarga atau teman. Namun, yang terpenting adalah menghindari kesalahan-kesalahan yang akan membuat fotomu kurang bagus. Biasanya mungkin kamu tidak akan terlalu memikirkan hal ini. Agar bisa mempersiapkan dari sekarang, simak yuk selengkapnya!

Kesalahan mengambil foto saat tunangan

wm_article_img
Fotografi: Solemn Studios

Beberapa hal berikut ini bisa kamu catat atau tunjukkan kepada mereka yang kamu percayai untuk mengambil foto supaya tidak dilakukan.

1. Pencahayaan yang buruk

Salah satu faktor terpenting dalam fotografi adalah pencahayaan. Sayangnya, banyak pasangan yang mengabaikan ini saat sesi lamaran atau tunangan. Hal ini akan semakin buruk jika acara dilakukan di dalam ruangan yang remang-remang atau di luar ruangan saat senja tanpa bantuan lighting tambahan. Foto akan terlihat gelap, warna kulit menjadi tidak natural, dan detail baju atau dekorasi tidak terlihat maksimal. 

Pencahayaan yang terlalu terang pun bisa menimbulkan bayangan yang terlalu gelap atau justru membuat wajah terlihat terlalu pucat. Maka dari itu, penting untuk berkonsultasi dengan fotografer mengenai waktu terbaik untuk pemotretan dan memastikan adanya cahaya alami atau buatan yang cukup.

2. Tidak memberikan arahan kepada keluarga

Biasanya keluarga besar   juga akan menghadiri momen lamaran. Namun, banyak yang tidak diberi arahan atau informasi tentang posisi berdiri, ekspresi, atau urutan acara sehingga ada yang berdiri membelakangi kamera, ada yang tidak siap saat momen penting diabadikan, atau bahkan menutupi pasangan yang sedang melakukan prosesi. Kamu bisa memberikan briefing singkat sebelum acara dimulai untuk membantu memastikan setiap orang tahu perannya dan bisa membantu menciptakan frame yang rapi dan harmonis.

3. Pilihan busana yang tidak selaras atau terlalu ramai

Banyak pasangan yang ingin tampil maksimal saat lamaran, tetapi kadang mereka memilih busana yang terlalu mencolok, motif yang bertabrakan, atau warna yang kurang menyatu dengan pasangan maupun latar tempat. Hal ini bisa membuat foto terlihat “berisik” dan kurang estetik. Pilihan busana juga harus mempertimbangkan latar belakang venue agar tidak menyaru atau justru tenggelam. Sebaiknya pilih warna yang senada dengan pasangan dan tidak terlalu mencolok. Jangan lupa untuk mengutamakan keselarasan dengan dekorasi dan tema acara.

4. Ekspresi kaku dan tidak natural

wm_article_img
Fotografi: Martalovia

Dalam momen sepenting lamaran, wajar jika pasangan merasa gugup. Namun, ekspresi yang terlalu tegang atau kaku bisa membuat foto terlihat kurang hidup dan kehilangan nuansa emosional. Banyak pasangan terlalu fokus pada formalitas acara sehingga lupa untuk tersenyum dengan tulus atau menunjukkan kedekatan satu sama lain. Untuk menghindari hal ini, lakukan sesi pemanasan dengan fotografer terlebih dahulu dan ciptakan suasana santai. Jangan ragu untuk saling bercanda, saling menatap, atau menunjukkan gestur yang romantis selama acara berlangsung.

5. Tidak menyusun alur acara dengan baik

Foto yang bagus biasanya akan memiliki alur cerita yang kuat. Jika acara lamaran berlangsung terburu-buru, tidak ada jeda antar momen penting, atau bahkan tidak ada rundown yang jelas, fotografer akan kesulitan menangkap momen-momen krusial secara maksimal. Misalnya, saat penyematan cincin atau saat serah-serahan. Jika dilakukan tergesa-gesa atau tidak memberi ruang kepada fotografer, ada kemungkinan momen ikonik ini bisa terlewat. Menyusun rundown yang detail, termasuk jeda-jeda untuk dokumentasi akan sangat membantu fotografer mengabadikan setiap momen penting dengan baik.

6. Tidak menyediakan ruang khusus untuk untuk foto formal

wm_article_img
Fotografi: Solemn Studios

Beberapa pasangan menganggap dokumentasi hanya sebagai pelengkap sehingga tidak menyediakan spot khusus untuk foto formal bersama keluarga atau tamu. Akibatnya, foto bersama dilakukan seadanya, di tempat sempit, berantakan, atau bahkan di tempat yang kurang fotogenik. Padahal, sesi foto formal adalah bagian penting dalam dokumentasi lamaran. Sebaiknya siapkan satu area dengan latar belakang yang rapi dan memiliki cahaya yang cukup untuk sesi ini agar hasil fotonya lebih tertata dan layak dikenang.

7. Background yang terlalu ramai atau berantakan

Masih berhubungan dengan latar belakang foto, background sebaiknya tidak dipenuhi dengan barang-barang yang tidak relevan, seperti tas tamu, kabel-kabel, kipas angin, atau bahkan jemuran jika acara dilakukan di rumah. Hal ini akan sangat mengganggu estetika foto dan membuat hasil dokumentasi jadi terlihat asal-asalan. Fotografer mungkin bisa mengedit sebagian, tetapi lebih baik jika latar belakang sudah ditata rapi sejak awal. Pastikan area tempat acara berlangsung sudah bersih, tertata, dan tidak ada objek yang mengganggu pemandangan.

8. Terlalu banyak pose template

Meskipun foto formal penting, terlalu banyak mengambil gambar dengan pose “template” seperti berdiri tegak berjejer tanpa variasi bisa membuat hasil foto terasa monoton dan kaku. Foto lamaran akan terasa lebih hidup jika ada dokumentasi momen-momen spontan seperti tawa keluarga, tatapan penuh cinta pasangan, pelukan hangat antar keluarga, hingga ekspresi haru. Untuk itu, sebaiknya fotografer diberi kebebasan mengambil candid moments. Pasangan pun tidak perlu terlalu khawatir soal harus terlihat “sempurna” setiap saat.

9. Tidak berdiskusi dengan fotografer

wm_article_img
Fotografi: Solemn Studios

Kesalahan yang cukup umum adalah tidak mengobrol dengan fotografer sejak awal persiapan. Padahal, fotografer profesional biasanya bisa memberikan banyak masukan soal angle terbaik, waktu pemotretan yang ideal, hingga saran soal warna pakaian atau dekorasi. Jika fotografer baru tiba saat acara dimulai, dia tidak memiliki waktu untuk observasi dan menentukan strategi pengambilan gambar. Untuk mengatasi hal ini, luangkan waktu untuk diskusi dengan fotografer beberapa hari sebelum acara agar mereka bisa mempersiapkan konsep pengambilan gambar yang sesuai harapan.

10. Mengabaikan detail kecil yang berdampak besar

Hal-hal kecil seperti label yang masih tertempel di baju, kancing yang terbuka, rambut yang berantakan, atau makeup yang luntur akan memengaruhi kualitas visual foto secara keseluruhan. Banyak pasangan dan keluarga terlalu fokus pada acara sehingga lupa mengecek detail-detail tersebut. Pastikan ada orang kepercayaan yang bisa membantu mengawasi penampilan dan memberi tahu jika ada yang perlu diperbaiki. Sedikit perhatian terhadap detail bisa membuat perbedaan besar pada hasil akhir dokumentasi.

Tips mengabadikan foto tunangan agar maksimal

Selain kesalahan yang perlu dihindari, beberapa tips berikut ini mungkin akan membantumu dalam mengambil foto tunangan yang lebih maksimal.

1. Pilih waktu dengan pencahayaan terbaik

wm_article_img
Fotografi: Imagenic

Cahaya alami di pagi hari atau menjelang sore saat golden hour adalah waktu terbaik untuk mengambil foto karena sinar matahari terasa lebih lembut dan hangat, membuat hasil foto tampak lebih glowing dan alami. Jika acara berlangsung di dalam ruangan atau ketika malam hari, pastikan ada pencahayaan tambahan yang cukup, seperti ring light atau LED softbox agar hasil foto tidak gelap atau grainy. Diskusikan hal ini dengan fotografer sejak awal agar mereka bisa mempersiapkan peralatan lighting yang sesuai dengan kondisi tempat dan waktu acara.

2. Gunakan outfit yang selaras dengan warna senada

Agar hasil foto terlihat harmonis dan estetik, pilih busana yang senada antara kamu dan pasangan, serta selaras dengan dekorasi dan latar tempat acara. Hindari warna yang terlalu mencolok atau motif yang terlalu ramai. Pilihan warna pastel, earth tone, atau palet warna tradisional yang lembut biasanya memberikan kesan anggun dan bersih dalam foto. Jangan lupa juga untuk memperhatikan detail seperti baju yang sudah disetrika rapi, aksesori yang tidak berlebihan, dan sepatu yang bersih.

3. Komunikasikan harapanmu kepada fotografer

Fotografer bukan hanya tukang jepret, tapi seniman yang mengabadikan cerita. Maka penting untuk berdiskusi sebelumnya tentang gaya foto yang kamu inginkan, apakah lebih banyak candid, formal, atau mix keduanya. Kamu juga bisa memberikan contoh foto dari Pinterest atau Instagram sebagai referensi. Selain itu, informasikan juga rundown acara, momen-momen penting yang wajib diabadikan, dan siapa saja orang terdekat yang harus masuk frame agar fotografer bisa menyusun strategi dokumentasi yang efektif.

4. Sediakan waktu khusus untuk couple session 

wm_article_img
Fotografi: Imagenic

Selain dokumentasi acara utama, sisihkan waktu selama 15 hingga 30 menit khusus untuk sesi foto berdua dengan pasangan. Sesi ini bisa dilakukan sebelum acara dimulai atau saat jeda acara. Waktu ini akan memberikan ruang bagi fotografer untuk mengambil potret kalian berdua dalam berbagai angle, tanpa gangguan dari keramaian. Gunakan momen ini untuk berinteraksi secara natural, seperti saling menatap, tersenyum, atau bergandengan tangan sehingga menghasilkan foto yang emosional dan menyentuh.

5. Pertahankan ekspresi dan mood agar tetap positif

Kadang karena gugup atau lelah, pasangan jadi terlihat kaku atau tegang di foto. Padahal, ekspresi wajah sangat memengaruhi hasil akhir. Usahakan untuk tetap tersenyum, santai, dan menikmati momen. Kalau kamu merasa lelah, ambil jeda sejenak untuk menarik napas dalam-dalam atau minum air putih. Bawa juga orang-orang terdekat yang bisa membantu mencairkan suasana, misalnya sahabat yang bisa menghibur agar kamu tetap ceria dan nyaman selama sesi foto.

6. Siapkan properti kecil yang bermakna atau estetis

Menambahkan properti kecil seperti frame foto, papan nama, bunga tangan, atau mini sign board bisa memberikan nilai visual tambahan pada foto. Tapi pastikan properti ini tidak berlebihan dan masih menyatu dengan tema lamaranmu. Jika kamu ingin lebih kreatif, kamu bisa menambahkan detail yang bersifat personal seperti cincin keluarga, buku kenangan, atau surat cinta yang bisa digunakan sebagai bagian dari cerita visual dalam dokumentasi.

7. Jangan lupa mengambil foto candid dan detail acara

wm_article_img
Fotografi: Imagenic

Detail seperti cincin, seserahan, tangan saat menyematkan cincin, atau tatapan mata pasangan juga harus diabadikan. Oleh sebab itu, jangan hanya fokus pada foto dengan pose-pose tertentu. Minta fotografer untuk mengambil foto candid, misalnya saat kamu tertawa, memeluk orang tua, atau berbagi momen kecil dengan pasangan. Foto candid biasanya akan menjadi foto yang paling menyentuh karena memuat emosi yang jujur dan tidak dibuat-buat.

Mendapatkan foto tunangan yang bagus mungkin akan terasa sulit dan canggung jika kamu adalah seseorang yang terbiasa berada di depan kamera. Namun, semua bisa diatasi dengan beberapa tips tersebut. Selain itu, kamu juga bisa lebih banyak mengambil foto candid untuk hasil yang lebih natural. Yang paling penting adalah memilih fotografer yang tepat. Jika membutuhkan referensi, daftarnya bisa kamu temukan di sini. 


Cover | Fotografi: Martalovia

Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 25 -27 July 2025
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Article Terkait

Loading...

Article Terbaru

Loading...

Media Sosial

Temukan inspirasi dan vendor pernikahan terbaik di Sosial Media Kami

Loading...