Pilih Kategori Artikel

6 Tarian Adat Jawa Barat, Hiburan Berbalut Tradisi untuk Pesta Pernikahan Kamu
Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 26-27 Oktober 2024
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki banyak keragaman budaya. Tanah Sunda yang kaya akan pesona budaya ini menyimpan harta karun berupa tarian adat Jawa Barat yang memukau mata.  Setiap gerakan dan alunan musiknya mencerminkan nilai-nilai luhur, tradisi, dan kearifan lokal masyarakat Sunda. 

Tarian adat Jawa Barat bisa ditemui pada berbagai acara, salah satunya adalah dalam pesta pernikahan. Tari-tarian banyak digunakan sebagai bagian dari pesta pernikahan  yang ditujukan sebagai hiburan. Artikel ini akan membawa kamu untuk mengeksplorasi kekayaan dalam keindahan tarian adat Jawa Barat. Berikut adalah beberapa tarian adat Jawa Barat yang dapat digunakan sebagai hiburan pada acara pesta pernikahan.

1. Tari Ketuk Tilu

wm_article_img

Ketuk tilu adalah salah satu jenis tarian tradisional dari suku Sunda yang diakui sebagai awal mula dari tari jaipong. Tarian ini memadukan unsur tari dan seni bela diri pencak silat. Tarian ini dilakukan secara pasangan oleh laki-laki dan perempuan. Tari Ketuk Tilu ini tersebar pada wilayah Priangan, Purwakarta, dan Bogor. Di daerah lain seperti Karawang tarian ini disebut dengan doger sedangkan di Sumedang tarian ini dinamakan tarian longser. 

Ketuk Tilu sering ditampilkan pada pesta pernikahan. Tarian ini melambangkan kegembiraan dan rasa syukur, sehingga cocok untuk memeriahkan momen spesial seperti pernikahan. Selain itu, Tari Ketuk Tilu memiliki makna filosofis yang mendalam tentang kehidupan dan hubungan antar manusia. Nilai-nilai luhur seperti kekeluargaan, gotong royong, dan saling menghormati terkandung dalam gerakan serta makna dari  tarian ini. Meskipun Tari Ketuk Tilu identik dengan pesta pernikahan, tarian ini juga dapat ditampilkan dalam berbagai acara lain, seperti festival budaya, pertunjukan seni, dan penyambutan tamu.

2. Tari Jaipong

wm_article_img

Tarian adat Jawa Barat yang satu ini adalah seni tari yang banyak orang sudah ketahui. Tari Jaipong ini muncul pada tahun 1980an. Tarian ini lahir dari para seniman Bandung yang mengembangkan tari ketuk tilu. Maka jika dilihat dari gerakannya, tari ketuk tilu dan tari jaipong ada beberapa kemiripan dalam dasar gerakannya. 

Tarian ini dapat menjadi pilihan kamu dan pasangan untuk ditampilkan di dalam pesta pernikahanmu. Jaipong akan menjadi pilihan yang menarik untuk ditampilkan sebagai hiburan para tamu undangan. Gerakannya yang dinamis dan ekspresif, dipadukan dengan alunan musik yang ceria, mampu membangkitkan suasana yang  meriah.

3. Tari Merak

wm_article_img

Tarian tradisional ini berasal dari wilayah Bandung, Jawa Barat. Sesuai dengan namanya, tarian ini terinspirasi dari burung merak yang memiliki bulu yang indah. Bulu yang indah digambarkan melalui kostum yang digunakan oleh para penarinya. Tarian ini merupakan penggambaran dari seekor burung merak jantan yang memiliki keindahan pada ekornya yang digunakan untuk memikat merak betina pada saat musim kawin. 

Tari Merak seringkali ditampilkan pada pesta-pesta pernikahan adat Sunda karena melambangan kesetiaan dan usaha dalam pencarian cinta yang digambarkan melalui seekor merak jantan tadi. Tentunya hal ini sejalan dengan simbol pernikahan yang suci dan penuh komitmen di antara kedua pengantin. Selain itu, tari merak ini dipercaya sebagian orang karena membawa keberuntungan bagi pengantin. Oleh karena itu, banyak pasangan yang memilih tarian ini untuk memeriahkan acara pernikahannya.

Saat ini tari merak biasa ditarikan oleh perempuan dengan menggunakan busana yang terlihat mewah, eksotis, dan elegan. Tari Merak akan menjadi daya pikat tersendiri bagi tamu undangan jika ditampilkan pada acara pesta pernikahan. 

4. Tari Topeng

wm_article_img

Tari Topeng, asli dari Cirebon dan Indramayu di Jawa Barat, menggunakan topeng dalam pertunjukannya, telah mengalami evolusi dalam gerakan dan narasi. Ada variasi seperti Tari Topeng Kelana Kencana Wungu, yang menceritakan kisah ratu Kencana Wungu yang dikejar Prabu Menak Jingga. 

Setiap topeng merepresentasikan karakter manusia. Kencana Wungu dengan warna biru menampilkan keluwesan dan keanggunan, sementara Menak Jingga dengan warna merah menunjukkan sifat garang. Tari ini diciptakan oleh Nugraha Soeradiredja. Gerakan tubuh gemulai dan musik kendang serta rebab menjadi ciri khasnya.

Meskipun demikian, tradisi ini tetap hidup melalui berbagai sanggar tari, seperti Sanggar Tari Topeng Mimi Rasinah di Indramayu, yang didirikan oleh seorang maestro tari topeng bernama Mimi Rasinah. Meskipun mengalami keterbatasan fisik sejak 2006, Mimi Rasinah tetap aktif mengajar dan menari hingga wafatnya pada Agustus 2010.

Tari Topeng umumnya ditampilkan dalam acara adat, ritual, atau pertunjukan seni, bukan pada pesta pernikahan. Makna filosofis di balik beberapa jenis Tari Topeng, seperti topeng Cirebon, mungkin tidak sesuai dengan suasana pernikahan yang ceria dan penuh bahagia. Beberapa jenis Tari Topeng, seperti Tari Topeng Ronggeng, memiliki gerakan yang erotis dan genit, sehingga kurang cocok untuk ditampilkan di acara pernikahan.

Walaupun tari topeng tidak umum ditampilkan pada upacara pernikahan karena filosofinya, tapi kamu bisa loh untuk tetap menampilkan tarian ini sebagai hiburan sekaligus untuk mempertahankan budaya di tengah zaman modern ini.

5. Tari Ronggeng Kaler

wm_article_img

Ronggeng Kaler adalah sebuah tarian yang dihasilkan dari pengembangan seni tari ronggeng gunung yang berasal dari daerah pegunungan Pangandaran di Jawa Barat. Ronggeng Kaler yang merupakan salah satu kesenian tradisional Jawa Barat, menjadi primadona untuk memeriahkan momen spesial seperti acara pernikahan.

Diiringi alunan musik tradisional Sunda yang merdu dan gemulai, para penari Ronggeng Kaler menyapa para tamu undangan dengan penuh keceriaan. Kostum mereka yang berwarna cerah dan gerakan tari yang energik membangkitkan suasana semarak dalam pesta pernikahan.

Dalam pesta pernikahan, Ronggeng Kaler biasanya ditampilkan setelah prosesi akad nikah dan resepsi. Para penari, yang terdiri dari beberapa perempuan muda, menari dengan diiringi alunan musik gamelan Sunda dan tembang-tembang khas Jawa Barat. Gerakan tarian yang dihasilkan akan terlihat dinamis dan penuh semangat yang mampu menarik perhatian para tamu undangan.

Kehadiran seni tradisi tari Ronggeng Kaler di pesta pernikahan tidak hanya menghadirkan hiburan semata. Pertunjukan ini tari ini memiliki makna yang cukup mendalam, seperti doa dan harapan untuk kebahagiaan dan keselamatan bagi pasangan pengantin baru.

6. Tari Sampiung

wm_article_img

Tari sampiung merupakan tarian adat Jawa Barat yang bermula dari Kota Bandung. Nama tarian ini diadaptasi dari lagu pengiringnya yang berjudul Sampiung. Sebagian orang menyebut tarian ini dengan nama tari ngek ngek karena pengiri lagunya ada tarawangsa yang merupakan sebuah alat musik gesek yang menyerupai rebab. Selain tarawangsa, tarian ini juga diiringi oleh alat musik yang bernama jentreng, sebuah alat musik petik yang menyerupai kecapi tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil. 

Tari Sampiung menurut sejarahnya terinspirasi dari gerakan ayam jantan saat kawin, dipercaya telah ada sejak abad ke-16. Tarian ini erat kaitannya dengan budaya agraris masyarakat Sunda, di mana rasa syukur atas hasil panen diwujudkan melalui pertunjukan tari yang semarak. Bukan hanya ditampilkan pada upacara Seren Taun atau pesta panen, tetapi kamu juga bisa tampilkan tari sampiung ini untuk  memeriahkan pesta pernikahanmu bersama pasangan. 

Tari Sampiung dibawakan oleh penari tunggal atau berpasangan dengan iringan musik tradisional Sunda yang merdu, seperti angklung dan kecapi. Kostum yang dikenakan penari pun tak kalah menarik, biasanya berwarna cerah dan dihiasi dengan aksesoris tradisional Sunda.

Itulah 6 tarian adat Jawa Barat yang bisa menjadi pilihan kamu sebagai seni hiburan pertunjukan di acara pesta pernikahan bersama pasangan.  Selain untuk memeriahkan pesta pernikahanmu, dengan menghadirkan tarian tradisional kamu juga menjadi salah satu aktor yang ikut mempertahankan kebudayaan di tengah zaman yang semakin modern.

Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 26-27 Oktober 2024
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Article Terkait

Loading...

Article Terbaru

Loading...

Media Sosial

Temukan inspirasi dan vendor pernikahan terbaik di Sosial Media Kami

Loading...