Pilih Kategori Artikel

7 Cobaan Sebelum Menikah dalam Bentuk Konflik Keluarga
Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 26-27 Oktober 2024
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Cobaan sebelum menikah ada banyak bentuknya, mulai dari keragu-raguan yang tiba-tiba muncul, masalah dengan vendor, hingga konflik yang datang dari orang terdekat seperti orang tua atau anggota keluarga yang lain. Masalahnya adalah kita tidak bisa mengabaikannya begitu saja karena hubungan yang terjalin bukan hanya saat akan menikah saja, tapi jauh ke depannya. Namun, mungkin akan sedikit sulit untuk memberikan pengertian kepada mereka.

Ada banyak bentuk konflik dari keluarga yang muncul dengan cara mengatasi yang berbeda-beda pula. Berikut ini beberapa contohnya yang bisa kamu gunakan sebagai panduan apabila diperlukan. Simak sampai habis, ya!

1. Perjuangan mendapatkan restu

wm_article_img

Cobaan pertama ketika kalian sudah memantapkan hati untuk melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan dengan pasangan adalah mendapatkan restu. Bukan cuma pasangan yang memiliki  kriteria tertentu, orang tua dan keluarga juga akan memiliki hal ini. Ada kemungkinan keluarga tidak menyetujui pilihan pasangan, baik karena latar belakang, kepribadian, atau alasan lainnya.

Untuk mengatasi hal ini, kamu harus menunjukkan kenapa pasangan merupakan seseorang yang cocok untukmu terlepas dari latar belakang yang ia miliki. Tunjukan apa saja kualitas baik yang ia miliki, apakah ia seseorang yang taat agama, pekerja keras, dan lain sebagainya.

2. Perbedaan pendapat mengenai perencanaan pernikahan

wm_article_img


Ada kemungkinan beberapa perbedaan pendapat mengenai acara pernikahan ketika menyiapkannya. Berikut ini beberapa di antaranya.

  • Tanggal dan lokasi pernikahan

Antara calon pengantin dengan orang tua, masing-masing akan memiliki pendapat sendiri-sendiri mengenai lokasi dan kapan acara pernikahan digelar. Ada banyak pertimbangan, seperti hari libur atau pertimbangan kepercayaan tertentu. Jika preferensi ini bertentangan, akan muncul konflik mengenai perbedaannya.

Cara mengatasi hal ini tentunya dengan melakukan pembicaraan secara terbuka dan kepala dingin. Masing-masing harus memiliki alasan untuk memperkuat pilihannya sehingga kalian bisa meyakinkan atau justru mencari jalan tengah.

  • Tema dan gaya pernikahan

Hal ini biasanya terjadi karena orang tua menginginkan tema-tema yang lebih kental dengan sentuhan tradisional dan memiliki banyak seremonial, sementara calon pengantin memiliki preferensi yang lebih modern dengan acara yang lebih banyak beramah-tamah daripada kegiatan seremonial.

Untuk mengatasinya, ajak keluarga untuk bertemu dan mendiskusikan tema yang diinginkan, kemudian jelaskan mengapa tema tersebut penting untuk kalian berdua. Sediakan juga beberapa pilihan tema yang bisa mengakomodasi baik keinginan keluarga maupun preferensimu. 

  • Daftar tamu

Biasanya akan ada perbedaan keinginan jumlah undangan dan siapa saja yang ingin diundang antara orang tua dengan anak. Pihak keluarga biasanya ingin mengundang lebih banyak orang karena kenalan mereka yang banyak. Namun, para anak muda ingin mengundang tamu dalam jumlah yang lebih sedikit karena menginginkan pernikahan yang berkonsep intimate.

Sebaiknya tetapkan batasan jumlah tamu untuk disepakati. Kemudian, kalian bisa membagi kuota masing-masing antara tamu pengantin dan orang tua. Sampaikan juga alasannya, misalnya karena konsep intimate atau pertimbangan anggaran.

3. Masalah keuangan

wm_article_img

Keuangan menjadi hal penting dalam persiapan pernikahan. Pertanyaan umum yang muncul dan sering menjadi masalah adalah siapa yang akan membiayai pernikahan. Di beberapa tradisi pihak perempuan biasanya akan membayar karena acara dilakukan di rumah mereka. Di sisi lain, ada yang setuju bahwa pihak laki-laki yang harus menanggung biaya sebagai bentuk tanggung jawab. 

Jika terdapat perbedaan mengenai hal ini, bukan tak mungkin konflik akan muncul. Tak hanya itu, bagaimana anggaran akan dianggarkan juga  sering menjadi sumber masalah. Mungkin ada pihak yang ingin anggaran difokuskan pada hiburan, sementara yang lain ingin fokus ke fotografer untuk menyimpan memori yang bagus.

Transparansi mengenai anggaran merupakan sebuah keharusan. Buat anggaran  yang jelas dan bicarakan secara terbuka tentang siapa  yang menanggung biaya. Jika ingin lebih adil, kalian bisa membagi biaya untuk dua keluarga. Tidak harus sama rata, kalian bisa membaginya sesuai kesepakatan. Kemudian, prioritaskan dari hal yang paling penting ketika akan menggunakannya. 

4. Perbedaan budaya

Seperti yang kita tahu, perbedaan budaya akan menjadi salah satu hal yang memicu banyak perbedaan lainnya. Dalam pernikahan, perbedaan budaya ini akan mempengaruhi rangkaian acara pernikahan karena ada adat istiadat tertentu yang harus diikuti atau prosesi tradisional yang harus dilakukan.

Usahakan untuk mengintegrasikan keduanya dengan mempelajari tradisi dan budaya dari keduanya. Jika memungkinkan, kalian bisa memasukkan elemen-elemen dari kedua budaya ke dalam acara pernikahan. Namun, tema pernikahan nasional atau internasional yang tidak melibatkan masing-masing budaya juga bisa menjadi jalan tengah. Opsi lain adalah mengadakan dua pernikahan dengan tradisi berbeda jika memungkinkan.

5. Campur tangan keluarga

wm_article_img

Keluarga, terutama orang tua sering merasa ingin terlalu terlibat dalam keputusan kecil maupun besar pada pernikahan. Hal ini membuat pengantin merasa tidak memiliki kontrol terhadap pernikahan mereka sendiri. Mereka biasanya juga akan memberikan harapan dan tekanan tinggi pada pasangan sehingga pernikahan terasa lebih banyak berasal dari aspirasi orang tua. 

Hal ini akan lebih mudah dikendalikan apabila kamu dan pasangan menggunakan uang sendiri untuk mendanai pernikahan. Namun, kamu tetap bisa membuat batasan yang jelas sejauh mana keluarga bisa terlibat dalam pengambilan keputusan. Jika ingin mendelegasikan tugas, tetap pegang kendali utama dalam pengambilan keputusan utama. Sementara itu, untuk mengatasi tekanan dan harapan, dengarkan keinginan mereka, tapi tetap tegaskan keinginan kalian sebagai pasangan.

6. Masalah pribadi

Tidak semua orang akrab dengan anggota keluarga. Ada beberapa yang memiliki masalah jauh sebelumnya. Salah satunya adalah hubungan yang kurang harmonis, seperti orang tua yang bercerai atau saudara yang tidak akur. Hal ini bisa jadi akan semakin intens menjelang pernikahan. Perbedaan kepribadian dan cara berkomunikasi juga akan memperburuk keadaan. 

Untuk mengatasi masalah pribadi, kamu bisa mengajak komunikasi dengan baik-baik terlebih dahulu. Namun, jika hal ini semakin sulit dilakukan, ada baiknya pertimbangkan untuk melibatkan pihak ketiga seperti konselor atau mediator untuk membantu menyelesaikan konflik. Coba juga untuk memisahkan peran dalam pernikahan agar tidak semua anggota keluarga bekerja sama secara langsung.

7. Kondisi emosional menjelang pernikahan

Mempersiapkan pernikahan akan menjadi sebuah momen yang cukup menguras emosi. Stres dan kecemasan menjelang pernikahan bisa mempengaruhi semua pihak. Hal ini bisa membuat orang lebih mudah tersinggung atau lebih reaktif terhadap situasi yang sebenarnya bisa diatasi dengan tenang. Masalah kesehatan, baik fisik maupun mental, pada salah satu anggota keluarga atau pasangan bisa menjadi tambahan tekanan dan kekhawatiran.

Terapkan teknik manajemen stres seperti meditasi, olahraga, atau hobi yang menenangkan. Cari dukungan dari teman dekat, keluarga, atau profesional jika merasa sangat tertekan. Buat rencana cadangan untuk menghadapi situasi darurat terkait kesehatan. Komunikasikan masalah kesehatan dengan semua pihak yang relevan untuk mendapatkan dukungan yang diperlukan.

Meskipun ada berbagai cobaan sebelum menikah yang datangnya berupa konflik dari keluarga, jangan menyerah begitu saja. Semuanya bisa diatasi asal kamu mau menyelesaikannya dengan kepala dingin dan tidak mudah emosi karena terpancing.


Foto cover: pexels/Kindel Media

Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 26-27 Oktober 2024
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Article Terkait

Loading...

Article Terbaru

Loading...

Media Sosial

Temukan inspirasi dan vendor pernikahan terbaik di Sosial Media Kami

Loading...