
Kalimat 'aku sudah siap nikah' mungkin telah berulang kali pasanganmu katakan. Tentu ini membahagiakan buatmu yang memang sudah menunggu momen tersebut, apalagi kalian yang notabene sudah lama berpacaran, rasanya tak sabar buat segera melangkah ke jenjang yang lebih tinggi.
Namun sayangnya, kesiapan menikah seseorang tidak hanya dinilai dari kata-kata. Bisa jadi dirinya belum siap, pun ada banyak hal yang disimpan pasanganmu dan tak memilih buat diungkapkan karena takut menyinggung atau malah membuatmu sedih.
Bukankah pernikahan akan lebih menenangkan jika kalian sama-sama mantap? Sebelum terlambat, yuk, kenali pasanganmu dengan lebih baik. Mungkin saja 7 tanda belum siap menikah ini telah ditunjukkan dirinya tapi tak kamu mengerti.
1. Ia belum nyaman membagikan versi terburuk dirinya

Ketika telah menikah nanti, kamu dan pasangan bukan lagi orang asing. Kalian telah menjadi satu yang diharapkan jadi tempat pulang dan tempat berbagi keluh kesah sekecil apa pun yang selama ini dipendam, bahkan pada keluarga sendiri.
Sayangnya pasanganmu belum nyaman menunjukkan sisi terburuknya. Ia selalu tampil sempurna dan kuat di hadapanmu. Padahal, menjadi rapuh dan sedih pun tak masalah karena sejatinya manusia tak melulu baik-baik saja.
Memiliki kelemahan bukan hal yang tercela, mungkin ia khawatir ditinggalkan atau rasa gengsinya yang besar sehingga memilih untuk memendam. Inilah mengapa memahami mana yang jadi perbedaan pengen nikah dan siap menikah supaya bisa menemukan sosok yang mau menemani dalam suka dan duka.
2. Lebih baik mengalah saat bertengkar agar cepat berbaikan

Tanda siap menikah yang kentara dari seseorang adalah ia memiliki kemampuan mengolah emosi yang dewasa. Ketika kalian bertengkar, pasanganmu tak akan meledakkan emosinya atau malah sengaja mengalah agar perdamaian segera terlaksana.
Sementara ia yang dewasa justru akan mengomunikasikan apa yang dirasakan, apa yang diinginkan, lalu memahami sudut pandang orang lain. Jika ia hanya terus menerus mengalah, justru akan menjadi bom waktu yang bisa menimbulkan kebencian dalam hubungan yang terpendam.
3. Berfokus pada detail pernikahan tapi enggan membahas kehidupan setelah pernikahan

Perlu kamu tahu kalau ada perbedaan antara mempersiapkan pernikahan dengan siap untuk menikah. Pasanganmu mungkin sangat excited dengan detail pernikahan, dia mempertimbangkan soal bunga pernikahan sampai menu resepsi yang enak, tapi di satu sisi malah menghindar saat membahas kehidupan setelah resepsi pernikahan.
"Nanti saja kita pikirkan kalau memang sudah punya anak" katanya saat kamu tanya perihal mau menggunakan jasa pengasuh bayi atau tidak. Atau saat ia mengatakan "menabung saja dulu buat nikah, KPR 'kan bisa nanti" yang jadi jawaban soal tempat tinggal ke depannya.
Menyakitkan, tapi faktanya pernikahan belum jadi hal serius yang dipikirkannya. Ia masih sebatas ingin, tapi belum siap menikah.
4. Pasanganmu belum siap untuk berkompromi

Dalam janji pernikahan biasanya disebutkan 'bersama-sama dalam suka maupun duka'. Namun di masa pacaran saja pasanganmu tidak bisa menentukan posisi di mana ia harus berada saat kamu atau hubungan kalian berada dalam kesulitan.
Ia mendadak jadi egois atau memikirkan diri sendiri. Ia akan menyalahkan kamu atas kegagalan yang menimpa dan sibuk menyelamatkan diri sendiri. Kalian pun kesulitan mencapai kesepakatan hingga akhirnya kerap bertengkar hebat.
Sebab, pasangan yang siap nikah akan dengan suka rela menemani hingga menemukan jalan tengah atas berbagai masalah. Ia ada untuk membantumu menemukan berbagai keputusan kritis sehingga dirinya tahu tugasnya tak hanya dalam masa bahagia, tapi juga masa sulit.
5. Kamu merasa berjuang sendiri atas hubungan itu

Pernikahan itu memang bukan matematika yang jika pasanganmu memberi 50 maka kamu juga memberi 50. Namun, hubungan pun harus setara yang artinya sama-sama merasakan ketenangan, bahagia, dan cinta. Jika kamu merasa kamu memberi lebih, entah secara perasaan atau malah materi, ini bisa menjadi tanda pasanganmu belum siap menikah.
Sebab jika pasanganmu siap untuk menikah, ada banyak hal yang ia relakan untuk bersamamu. Ia memberikan waktu, tenaga, uang, bahkan pikiran untuk membersamai langkahmu. Apabila kamu selama ini merasa berjuang sendiri, bahagia sendiri atas hubungan tersebut, coba pikir ulang untuk memilihnya sebagai pasangan sehidup semati.
6. Pasanganmu belum selesai dengan masa lalunya

Jangan menikah dengan seseorang yang masih berfantasi soal mantannya. Jika pasanganmu masih sering stalking media sosialnya, melihat-lihat foto, bahkan sampai membanding-bandingkan mantannya dengan dirimu, ini adalah red flag dari pasangan yang pahit dan harus segera kamu pertimbangkan buat lanjut atau sebaliknya.
Meskipun kamu mungkin juga masih berteman dengan mantan di media sosial, ada perbedaan antara melihat mereka yang secara tak sengaja muncul di News Feed dengan yang secara sengaja memantau, bahkan bertanya-tanya seperti apa jadinya jika masih bersama.
Tidakkah meragukan dia mengatakan siap menikah tapi masih memikirkan orang lain? Hatinya entah ada untuk siapa, lebih baik tak buru-buru untuk melangkah ke pelaminan dengannya.
7. Menikah hanya untuk menyenangkan orang lain

Kamu sudah siap menikah tapi sejujurnya dalam hati kecil pasanganmu ia malah sebaliknya. Buatnya bukan hal yang mudah untuk menolak keinginanmu, apalagi juga sudah didukung restu orang tua.
Ada banyak alasan mengapa seseorang tak ingin buru-buru menikah dan tak melulu karena ragu dengan pasangan. Sebut saja karena memiliki cita-cita yang belum tercapai, keuangan yang belum stabil, sampai adanya trauma masa kecil. Inilah yang mungkin dirasakan pasanganmu tapi ia sulit jujur karena takut mengecewakan banyak orang dan ingkar janji.
Jika sudah begini, lebih baik untuk tak memburunya dengan kata menikah. Jika pasanganmu setuju hanya karena ingin menyenangkan orang lain, nantinya pernikahanmu malah tak menenangkan dan bahagia karena perasaan tertekannya.
Cara termudah untuk mengetahui apakah pasangan siap nikah atau sebaliknya adalah dengan langsung bertanya kepadanya. Ciptakan waktu berdua yang hangat di mana kalian bisa deep talk dan saling jujur atas perasaan satu sama lainnya. Apapun nanti hasilnya, jangan judge apa perasaan dan keinginannya meski terlepas daripada itu, keputusan terbaik harus dibicarakan berdua, ya.
Jangan lupa baca juga artikel-artikel inspiratif WeddingMarket lainnya, kamu bisa menemukan berbagai inspirasi dan tips seputar pernikahan yang kamu butuhkan. Temukan juga berbagai elemen untuk persiapan pernikahanmu mulai dari venue, catering, hingga wedding organizer di WeddingMarket store. Jangan sampai melewatkan diskon dan promo terbaiknya, ya!