Indonesia mempunyai beragam adat tradisi yang berbeda-beda di setiap wilayah, salah satunya untuk busana pengantin terdapat beragam jenis sesuai dengan adat budayanya. Di Sumatera sebagian besar wilayahnya mempunyai baju tradisional, salah satunya adalah adat Minangkabau. Berikut ragam baju pengantin adat Minang dan pernak-perniknya.
Bagi kamu yang berasal dari Provinsi Sumatera Barat, tentu mempunyai keinginan untuk menikah dengan memakai gaun pengantin Minangkabau. Baju tradisional ini menggunakan hiasan kepala sunting pada mempelai wanita. Namun kamu juga tidak harus memakai sunting, ada busana adat dari Koto Gadang yang memakai hiasan kepala yang berbeda.
Disamping untuk melestarikan budaya leluhur, dengan memakai baju pengantin adat Minang ini akan selalu kamu ingat dengan beragam prosesi yang harus dijalankan, yang tidak akan kamu temukan jika memakai pernikahan adat modern.
Selain prosesi yang harus kamu jalankan, kamu juga harus memilih gaun pengantin yang akan kamu pakai. Berikut baju pengantin adat Minang :
1. Baju Pengantin Adat Minang Padang Pesisir
Foto: intanaletrino
Baju pengantin yang saat ini banyak dipakai adalah adat Padang Pesisir. Baju ini mempunyai ciri hiasan pada kepala yang dikenakan oleh pengantin wanita berupa sunting atau suntiang.
Suntiang adalah mahkota yang dipakai oleh mempelai wanita di Minangkabau yang beratnya berkisar antara 3,5 kg sampai dengan 5 kg. Suntiang ini terdiri dari empat macam yaitu:
- Suntiang bungo pudieng (suntiang berbunga puding)
- Suntiang pisang saparak (suntiang pisang sekebun)
- Suntiang pisang saikek (suntiang pisang sesisir)
- Suntiang kambang loyang (suntiang kembang goyang)
Untuk gaun pengantin Minangkabau yang dipakai mempelai wanita adalah kebaya lengan panjang dengan kancing di belakang, kemudian bawahannya memakai kain songket atau tenun. Warna yang biasa digunakan pada baju pengantin adat Minang ini biasanya merah, emas, kuning dan hijau.
Foto: intanaletrino
Baju pengantin adat Minang bagi mempelai pria akan memakai atasan berupa jas dengan tiga kancing dari bawah leher. Kancing ini tidak menutupi seluruh bagian tubuh atas hanya sebatas dada dan pada bagian dalamnya mengenakan kemeja.
Untuk bawahannya, pengantin pria mengenakan celana bahan dengan hiasan kain sandang yang dililitkan di pinggang. Penutup kepala pengantin pria mengenakan deta atau destar yang terbuat dari kain hitam gelap yang biasa dililitkan.
2. Baju Pengantin Adat Minang Koto Gadang
Foto: thepotomoto
Selain baju pengantin Adat Pesisir, Baju adat Koto Gadang ini juga banyak diminati. Dengan baju yang lebih tertutup dan juga mempelai wanita tidak memakai sunting.
Berbeda dengan adat Padang Pesisir, pada baju pengantin adat Koto Gadang untuk bagian atasnya tidak memakai kebaya akan tetapi memakai baju kurung dengan bahan beludru. Untuk bawahannya memakai kain songket atau kain tenun.
Baju pengantin adat Minang berupa baju kurung yang terdiri dari dua jenis yaitu:
- Baju kurung Basiba adalah baju kurung yang lengkap dengan tingkuluak dan kain jaro yang berukuran longgar untuk menutup aurat sesuai dengan basandi syarak kitabullah yang bernafaskan ajaran islam.
- Baju kurung Melayu adalah baju khas yang digunakan oleh suku melayu seperti Riau dan Kepulauan Riau dengan bentuk kebaya panjang.
Di Minangkabau sendiri baju kurung melayu lazim digunakan di pesisir Barat, Parang, dan Pariaman. Ciri khas dari baju kurung di Sumatera Barat adalah berwarna merah dan emas yang biasa digunakan di Padang dan hitam di Solok.
Pengantin wanita adat Koto Gadang ini memakai hiasan kepala yaitu tikuluak talakuang atau tengkuluk talakuang, yaitu berupa kain persegi dengan bentuk yang menyerupai kerudung yang memakai hiasan rajut atau bordir berwarna emas.
Foto: thepotomoto
Sedangkan untuk mempelai pria memakai hiasan pada kepala deta yang sama dengan adat Padang Pesisir. Pakain atasnya memakai baju yang berkerah berbentuk V, dan bawahannya memakai sarawa atau celana penghulu.
Baju pengantin adat Minang pada bagian atas pengantin pria dilengkapi dengan hiasan sasampiang yang merupakan selendang merah dengan hiasan rajutan benang berwarna emas. Selain itu pengantin pria memakai sandai pada bagian pinggang yang berbahan sutra bernama cewek.
Untuk aksesoris yang dipakai biasanya mengenakan semacam keris di bagian pinggang dan tongkat kayu untuk dipegang yang mempunyai makna salah satunya harus cakap dalam memimpin dan bertanggung jawab sebagai seorang laki-laki.
Pengantin baik yang menggunakan adat Padang Pesisir ataupun Kota Gadang wajib memakai perhiasan. Perhiasan dan cincin yang digunakan pada pernikahan adat Minang ini berbeda dengan perhiasan wanita pada umumnya, karena didalamnya terdapat simbol-simbol yang mengandung norma dan nilai yang dapat digunakan sebagai patokan dalam kehidupan bermasyarakat.
Itulah ragam baju pengantin adat Minang dan pernak-perniknya, gaun pengantin terlihat mewah saat dikenakan karena kemewahan tersebut dipancarkan mengikuti tradisi untuk memperlihatkan maknanya, yuk tentukan kamu mau pilih baju pengantin yang mana untuk pernikahan Minang modern kamu?