Pilih Kategori Artikel

Puasa Mutih: Rahasia Tersembunyi Kecantikan Pengantin Jawa. Cari Tahu Manfaat dan Tata Caranya, Yuk!
Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 26-27 Oktober 2024
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Tahukah kamu mengenai tradisi puasa sebelum menikah yang harus dilakukan oleh calon pengantin? Bagi para calon pengantin yang ingin menggelar pernikahan menggunakan adat Jawa, biasanya disarankan untuk menjalani ritual-ritual adat menjelang pernikahan. Salah satunya adalah puasa mutih, yang konon bisa membuat pengantin Jawa semakin cantik, serta acara pernikahan berlangsung dengan lancar!

Puasa mutih adalah salah satu bentuk puasa berasal dari budaya Jawa kuno dan terkenal dengan sebutan tirakat kejawen. Biasanya puasa ini dijalankan oleh orang-orang yang memiliki keyakinan terhadap tradisi Jawa kuno dengan tujuan tertentu seperti rezeki, jodoh, dan kelancaran acara pernikahan. 

Niat puasa ini juga berbeda dengan puasa ajaran Islam, serta dilafalkan dengan menggunakan bahasa Jawa. Puasa mutih sendiri berasal dari kata “mutih” yang dalam bahasa Jawa berarti putih. Puasa mutih dilakukan dengan menghindari mengonsumsi makanan dan minuman selain berwarna putih. 

Seseorang yang menjalankan puasa mutih diperbolehkan makan dan minum saat sahur atau berbuka, akan tetapi hanya makanan dan minuman yang berwarna putih saja. Misalnya seperti nasi putih, garam, gula pasir yang berwarna putih, air putih, susu putih, dan telur putih. 

Waktu sahur dan berbuka puasa mutih sama seperti puasa ramadhan, dan calon pengantin yang hendak melaksanakannya harus makan dan minum sesuai syarat pada dua waktu tersebut. Puasa ini sering dianggap cukup berat untuk dijalankan. Maka dari itu, hendaknya kamu mengurangi kegiatan sehari-hari namun jangan sampai kamu tidak melakukan aktivitas sama sekali.

wm_article_img
Foto: pexels/makafood

Manfaat Puasa Mutih

Terdapat banyak manfaat dari puasa mutih, baik untuk kesehatan tubuh maupun secara batin, berikut diantaranya:

  1. Membantu proses detoks pada tubuh

Ketika berpuasa, tubuh kita akan melakukan detoks secara berkala. Dalam prosesnya, racun-racun yang tersembunyi dalam lemak tubuh kita akan dipecahkan dan selanjutnya dikeluarkan oleh tubuh. Selain itu, berpuasa juga akan meningkatkan hormon kebahagiaan atau yang disebut dengan hormon endorfin.

Makanan untuk sahur dan berbuka juga harus diperhatikan, karena kamu perlu mengkonsumsi makanan yang sehat dan baik, seperti asupan serat yang dapat membantu kesehatan sistem pencernaan. Jika kamu merasa sulit untuk mengkonsumsi serat atau sayuran saat berpuasa, maka dapat menggantinya dengan suplemen yang mengandung serat untuk membantu sistem pencernaan melakukan detoks secara optimal. 

  1. Memperbaiki Sel-sel Tubuh

Autofagi merupakan salah satu metode tubuh untuk menyelamatkan diri dari sel-sel yang sudah tua dan rusak dengan membentuk sel-sel baru yang lebih sehat. Selama proses autofagi, bagian sel yang tidak dibutuhkan dan bagian sel yang sudah tidak bekerja dengan baik akan dibuang.

Jumlah makanan yang masuk ke tubuh kita berkurang disaat kita berpuasa, begitupun  jumlah asupan kalori untuk sel dalam tubuh sehingga sel dapat bekerja lebih efisien. Komponen yang tidak diperlukan akan dikeluarkan oleh sel-sel tubuh. Begitu pula sel yang sudah rusak, akan dikeluarkan atau didaur ulang. Maka sel-sel tubuh akan menjadi lebih baik dan dapat bekerja dengan normal.

  1. Menurunkan kadar gula dalam tubuh

Berdasarkan sebuah penelitian yang dipublikasikan di Indian Journal of Endocrinology and Metabolism, tingkat gula dalam tubuh akan menurun selama periode berpuasa. Hal ini disebabkan karena tubuh kehabisan cadangan energi dari gula (glukosa), atau disebut dengan istilah hipoglikemia.

  1. Mengurangi asupan lemak

Saat menjalankan puasa, asupan karbohidrat maupun nutrisi lain menjadi berkurang dan sistem metabolisme tubuh akan berubah. Hal ini menyebabkan tubuh akan menggunakan cadangan lemak yang ada sebagai bahan metabolisme untuk menghasilkan energi. Alhasil, lemak yang ada dalam tubuh akan berkurang.

  1. Meningkatkan kualitas batin, akhlak, dan moral

Menjalani puasa mutih tentunya akan memperbaiki kualitas batin, akhlak, moral, serta perilaku hingga kondisinya menjadi “putih” dan bersih. Sehingga calon pengantin tidak dipengaruhi dosa dan nafsu duniawi.

  1. Segala do’a dan permohonannya akan mudah dikabulkan

Orang-orang yang menjalani puasa mutih meyakini bahwa akan diberi kemudahan dan kelancaran untuk acara pernikahan. Serta, segala do’a dan permohonan akan mudah dikabulkan oleh Allah.

Cara Puasa Mutih

wm_article_img
Foto: pexels/cats-coming

Tata cara puasa sebelum menikah ini diawali dengan membaca niat puasa mutih. Niat puasa mutih dapat dibaca setelah mengerjakan shalat isya’ hingga sebelum terbitnya fajar.

wm_article_img

Kemudian di saat ingin melaksanakan puasa mutih, akan lebih baik jika menentukan waktu pelaksanaannya terlebih dahulu. Puasa mutih 3 hari atau maksimal 40 hari, dan idealnya dikerjakan selama 3 hari berturut-turut.

Biasanya puasa mutih dilaksanakan mulai dari pukul 18.00 sampai 18.00 keesokan harinya, juga dapat dilaksanakan mulai dari subuh hingga maghrib seperti puasa pada umumnya.

Menurut beberapa sumber, disebutkan bahwa puasa mutih dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:

  • Dilakukan seperti puasa ramadhan dan puasa pada umumnya, dengan makan disaat sahur dan berbuka. Namun hanya diperbolehkan makan dan minum yang berwarna putih saja.

  • Diperbolehkan makan dan minum sesuai waktu makan sehari-hari seperti pagi, siang, dan malam, tetapi hanya makanan dan minuman yang berwarna putih.

Selain membaca niat dan doa puasa mutih, sangat disarankan untuk melaksanakan ibadah yang lainnya seperti shalat hajat dua rakaat setiap malam selama berpuasa serta memperbanyak membaca dzikir. Berikut adalah bacaan dzikir yang umumnya diamalkan saat menjalani puasa mutih: Subhanallah, walhamdulillah walaa laailaaha illallahu allahu akbar”. Umumnya bacaan dzikir tersebut diamalkan sebanyak 313 kali dalam satu malam.

Bagaimana hukum puasa sebelum menikah atau puasa mutih dalam pandangan islam?

wm_article_img
Foto: pexels/monstera

Pertanyaan tersebut merupakan hal yang sering ditanyakan oleh calon pengantin ketika hendak melakukan puasa sebelum menikah. Apabila dilihat dari sisi pandang Islam, puasa mutih tidak termasuk dalam puasa sunnah, karena puasa ini hanya terdapat pada aliran Jawa kuno. Sehingga di dalam agama Islam, puasa mutih atau puasa sebelum menikah itu tidaklah ada. 

Puasa mutih hanyalah sebuah tradisi yang sudah dilakukan secara turun-temurun, khususnya pada pernikahan adat Jawa. Namun bukan berarti dilarang oleh agama, karena puasa dilakukan sesuai dengan hukum syara’ dan tidak ada tuntutan dalam pelaksanaannya. 

Alangkah baiknya jika kita menanamkan dalam benak kita bahwa ketika menjalankan puasa mutih, hanya bertujuan untuk memohon kepada Allah agar hawa nafsu kita diredakan, serta dilancarkan acara pernikahan dan dijauhkan dari segala marabahaya.

Itulah beberapa informasi terkait puasa mutih, semoga ulasan tersebut dapat memberi manfaat. Cari tahu juga tips dan informasi seputar pernikahan lainnya dalam artikel WeddingMarket. Happy Wedding, dears!

Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 26-27 Oktober 2024
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Article Terkait

Loading...

Article Terbaru

Loading...

Media Sosial

Temukan inspirasi dan vendor pernikahan terbaik di Sosial Media Kami

Loading...