Pilih Kategori Artikel

Biar Nggak Mubazir, Begini Cara Menyumbangkan atau Menjual Baju Pernikahanmu
Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 16 -18 Januari 2026
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Baju pernikahan menjadi salah satu bagian paling penting dalam acara resepsi. Pakaian ini akan membuat penampilan pengantin diingat terus oleh para tamu. Makanya, untuk mendapatkan gaun yang paling sesuai dengan tubuh maupun kepribadian, banyak pengantin yang memilih untuk menjahit atau membeli baju pengantin baru. Sayangnya, setelah pakaian dipakai, mereka tidak tahu baju tersebut harus diapakan karena terlalu berlebihan jika dikenakan di acara lain selain pernikahan.

Beberapa orang mungkin berpikir untuk menjual baju tersebut atau menyumbangkannya pada orang lain sehingga bisa lebih bermanfaat. Namun, bagaimana cara melakukannya? Jika kamu memiliki niat yang sama, berikut ini adalah cara yang bisa kamu lakukan untuk menjual atau menyumbangkan baju pernikahan. Simak sampai habis, ya!

Cara menyumbangkan atau menjual baju pernikahan

wm_article_img
Foto: Pexels/AS Photography

Berbeda dengan baju biasanya, sebelum dan sesudah merelakan baju pernikahan, terutama yang berbentuk gaun, kamu bisa melakukan beberapa hal berikut ini.

1. Bersihkan dan rawat terlebih dahulu

Langkah pertama sebelum menyumbangkan atau menjual baju pernikahan adalah memastikan gaun dalam kondisi terbaik. Cuci pakaian tersebut secara profesional di laundry khusus gaun atau dry clean agar noda makeup, keringat, atau debu tidak menempel. Setelah dibersihkan, simpan di dalam garment bag berbahan kain (bukan plastik) untuk menjaga sirkulasi udara. Gaun yang bersih dan terawat akan terlihat lebih menarik. Hal ini juga menunjukkan bahwa kamu menghargai calon penerima atau pembeli.

2. Dokumentasikan dengan baik

Ambil foto dan video baju pernikahan dari berbagai sudut, mulai dari bagian depan, belakang, detail renda, payet, atau ekor gaun. Jika memungkinkan, sertakan juga foto saat kamu mengenakannya di hari pernikahan untuk menunjukkan bentuknya ketika dipakai. Dokumentasi yang baik akan sangat membantu jika kamu ingin menjualnya secara online karena calon pembeli bisa melihat keindahan dan kondisi baju tersebut yang sebenarnya.

3. Tentukan apakah akan dijual atau didonasikan

Tentukan apakah kamu ingin menyumbangkan atau menjual baju tersebut. Jika ingin menyumbangkan, pilih yayasan atau komunitas yang memang menerima gaun pengantin, seperti organisasi yang membantu pernikahan pasangan kurang mampu atau lembaga sosial keagamaan. Bila ingin menjual, kamu bisa menargetkan calon pengantin yang mencari gaun bekas berkualitas dengan harga lebih terjangkau. Tujuan ini akan menentukan cara dan tempat kamu menyalurkannya.

4. Cari tempat atau platform yang tepat

Untuk donasi, kamu bisa mencari lembaga-lembaga terpercaya atau organisasi sosial di media sosial yang menerima donasi busana pernikahan. Untuk penjualan, kamu bisa menggunakan platform seperti Instagram, Facebook Marketplace, OLX, Tokopedia, Carousell, atau situs khusus seperti Preloved ID. Pastikan kamu menulis deskripsi lengkap, mencantumkan ukuran, kondisi, serta kisah singkat yang membuat gaun lebih memiliki nilai emosional.

5. Tentukan harga yang wajar

Jika kamu memilih untuk menjualnya, lakukan riset terlebih dahulu tentang harga pasaran baju pengantin bekas yang serupa. Umumnya, harga jual baju pengantin preloved berkisar antara 30 hingga 60% dari harga awal tergantung kondisi dan merek. Sertakan juga bukti pembelian atau informasi dari desainer untuk menambah kepercayaan pembeli. Jangan ragu untuk memberikan sedikit ruang negosiasi agar proses jual-beli berjalan dengan lancar.

6. Siapkan kemasan dengan hati-hati

Baik untuk dijual maupun disumbangkan, kemas baju dengan rapi. Gunakan acid-free tissue paper di antara lipatan kain untuk mencegah kusut dan perubahan warna. Jika gaun memiliki aksesori tambahan seperti veil, sabuk, atau sarung tangan, satukan dalam satu paket agar tidak tercecer. Tulis catatan kecil yang ramah dan penuh makna, misalnya ucapan semoga baju ini membawa kebahagiaan baru bagi pemakainya.

7. Bagikan cerita dan momen berarti

Jika kamu tipe orang yang sentimental, kamu bisa membagikan cerita tentang perjalanan baju pengantinmu di media sosial atau blog pribadi. Ceritakan alasan di balik keputusanmu untuk menjual atau menyumbangkannya. Selain menjadi inspirasi bagi orang lain untuk melakukan hal serupa, hal ini juga bisa kamu jadikan sebagai bentuk penutupan yang indah bagi babak kehidupan yang berharga sebelum kamu melangkah ke fase baru.

Alternatif lain memanfaatkan baju pernikahan

wm_article_img
Foto: Pexels/Elisabeth Ende

Jika ragu-ragu untuk menyumbangkan atau menjualnya, kamu juga bisa melakukan beberapa hal lain terhadap baju pernikahanmu supaya bisa lebih bermanfaat. Berikut ini adalah yang bisa kamu pertimbangkan.

1. Dijahit ulang menjadi pakaian baru

Salah satu cara paling populer adalah mengubah baju pernikahan menjadi pakaian baru yang lebih fungsional. Kamu bisa meminta penjahit profesional untuk mengubah bagian atasnya menjadi blouse elegan, midi dress, atau rok panjang yang bisa dipakai untuk acara formal. Beberapa orang juga memanfaatkan kain renda atau satin dari gaun pengantin untuk membuat kebaya modern atau outer cantik. Dengan begitu, kamu masih bisa mengenakan bagian dari baju pernikahanmu tanpa terlihat seperti busana pengantin, sekaligus tetap membawa kenangan manis dari hari bahagia itu.

2. Dikenakan untuk pemotretan anniversary

Baju pernikahan bisa kembali bersinar di momen istimewa seperti ulang tahun pernikahan pertama, kelima, atau kesepuluh. Kamu bisa menggunakannya kembali dalam sesi foto bertema “Then and Now” bersama pasangan, yang menampilkan perubahan dan perjalanan cinta kalian. Konsep foto ini akan terasa sangat menyentuh secara emosional. Hasilnya juga bisa menjadi kenang-kenangan visual yang sangat berharga dan bisa dibandingkan berisisihan dengan foto hari pernikahan dahulu.

3. Dijadikan warisan keluarga

Jika kamu memiliki nilai sentimental yang tinggi terhadap baju pernikahanmu, kamu bisa menyimpannya sebagai heirloom alias benda warisan keluarga. Gaun ini bisa diwariskan ke anak perempuan, adik, atau keponakan untuk dipakai kembali di masa depan. Namun, agar bisa bertahan lama, baju perlu disimpan dengan benar menggunakan kotak penyimpanan khusus dengan kertas bebas asam dan disimpan di tempat kering. Tradisi ini banyak dilakukan di keluarga Eropa dan kini semakin populer di Indonesia karena memiliki nilai emosional dan historis.

4. Dipakai untuk fashion show 

Jika kamu memiliki gaun dengan desain unik atau dibuat oleh desainer ternama, kamu bisa meminjamkannya untuk fashion show, pameran, atau sesi foto bertema pernikahan. Banyak desainer dan komunitas mode lokal yang mengadakan acara bridal exhibition dan sering mencari koleksi unik dari berbagai era. Dengan cara ini, gaunmu bisa kembali bersinar dan menginspirasi calon pengantin lain, sekaligus tetap menjadi bagian dari dunia mode tanpa harus dijual atau disumbangkan.

5. Disimpan sebagai koleksi pribadi

Jika kamu ingin mempertahankan keaslian baju tanpa mengubah bentuknya, pertimbangkan untuk melakukan bridal gown preservation. Hal ini dilakukan oleh layanan profesional yang bisa membersihkan, menetralkan noda, dan mengemas gaun dalam kotak vakum bebas oksigen. Metode ini bisa menjaga warna, tekstur, dan bentuk baju hingga puluhan tahun. Banyak pasangan memilih cara ini karena ingin menjadikan baju pernikahan sebagai artefak pribadi yang bisa dikenang di masa depan.

6. Dibuat menjadi hiasan atau dekorasi rumah

Jika kamu ingin menyimpan baju pernikahan tanpa memakan banyak tempat, gaun pengantin bisa diubah menjadi dekorasi artistik. Misalnya, potongan kain renda, manik, atau kain tulle bisa dijadikan framed art yang indah di dinding kamar. Beberapa orang juga membuat bantal dekoratif dari potongan kain baju pernikahan atau menjadikannya selimut kecil alias memory quilt yang penuh makna. Setiap potongan kain akan membawa cerita dan keindahan tersendiri, menjadikannya elemen sentimental dalam dekorasi rumah.

Baju pernikahan bisa disimpan maupun digunakan lagi untuk hal lain. Jika kamu ingin membuatnya lebih bermanfaat dan tidak makan tempat, kamu bisa menjual atau menyumbangkannya pada orang lain. Kamu juga bisa dari awal memilih untuk menyewa baju pengantin jika tidak ingin repot menyimpannya.

Untuk inspirasi baju pernikahan yang bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhanmu, jangan lupa untuk mengecek daftar vendor baju pernikahan di sini.


Cover | Foto: Pexels/Esma Atak

Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 16 -18 Januari 2026
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Article Terkait

Loading...

Article Terbaru

Loading...

Media Sosial

Temukan inspirasi dan vendor pernikahan terbaik di Sosial Media Kami

Loading...