Selama ini saat membicarakan tentang dekorasi pernikahan, biasanya elemen yang langsung terpikirkan adalah bunga-bunga yang cantik. Ternyata ada elemen lain yang jarang dibicarakan padahal bisa jadi akan mendukung tema pernikahanmu dengan lebih maksimal. Misalnya, jika kamu ingin memberikan sentuhan kesan romantis pada pernikahan, kamu bisa menambahkan lilin-lilin di beberapa bagian area pernikahan.
Cahaya yang temaram dari api kecil yang menyala membuat pernikahanmu semakin magis dengan lilin ini. Namun, tentunya kamu harus meletakkan dan memilih jenis lilin dengan benar. Nah, untuk itu, simak penjelasan selengkapnya tentang elemen yang satu ini, yuk!
Penempatan lilin
Lilin-lilin yang cantik ini bisa ditata satuan atau banyak sekaligus di beberapa spot di lokasi pernikahan. Berikut ini beberapa area yang bisa kamu pertimbangkan.
1. Sepanjang sisi aisle
Menata lilin di sepanjang sisi aisle akan menciptakan suasana yang hangat, intim, dan dramatis ketika pengantin memasuki venue. Lilin bisa diletakkan dalam lantern kaca, vas, atau holder tinggi agar tetap aman dan tidak terkena angin. Pencahayaan lembut dari lilin akan membingkai jalur masuk dengan sangat romantis sekaligus menambah kesan sakral pada momen pengantin berjalan menuju pelaminan. Penempatan ini sangat cocok untuk wedding indoor maupun outdoor karena akan memberikan efek visual yang indah pada foto dan video. Cahaya lilin akan memantul pada lantai atau dekor florals di sepanjang aisle.
2. Area photobooth dan backdrop foto
Lilin di area photobooth berfungsi sebagai elemen dekoratif yang membuat backdrop tampak lebih hidup dan cantik. Penempatan lilin di sudut bawah backdrop, di atas peti kayu dekoratif, atau mengelilingi rangkaian bunga akan mengubah area foto menjadi spot yang warm dan instagrammable. Pencahayaan lilin memberikan binar lembut yang membuat hasil foto lebih artistik. Selain itu, lilin dengan berbagai ukuran dan bentuk, dari pillar candle hingga votive kecil akan memperkaya struktur visual backdrop sehingga tampilannya tidak terlihat datar atau monoton.
3. Di atas meja makan tamu
Lilin merupakan elemen centerpiece klasik yang membuat meja makan terlihat elegan dan inviting. Pada meja panjang atau long table, lilin-lilin kecil bisa disusun berjajar di tengah bersama rangkaian bunga yang rendah untuk menciptakan efek shimmering sepanjang meja. Pada meja bundar, lilin bisa dikelompokkan dalam beberapa ukuran agar bisa memberikan dimensi dan kedalaman visual. Cahaya lilin membantu menciptakan atmosfer intimate dan membuat tamu merasa lebih nyaman selama makan. Namun, lilin perlu ditempatkan di holder yang stabil untuk menghindari risiko tumpah atau terbakar bahan dekorasi.
4. Di sweet table atau dessert corner
Lilin dapat ditambahkan di area sweet table untuk memberi sentuhan manis dan elegan pada tampilan dessert. Biasanya lilin ditempatkan di antara toples cookies, cake stand, dan rangkaian bunga agar meja tidak terlihat terlalu penuh makanan saja. Pencahayaan lilin membantu mempertegas highlight pada kue dan dessert yang akan membuatnya tampak lebih menggiurkan. Selain itu, tambahan lilin yang menyala memberi kesan mewah layaknya dessert display pada acara-acara fine dining atau hotel.
5. Di welcome area atau meja guestbook
Welcome area adalah tempat pertama yang dilihat tamu saat mereka datang. Lilin dapat membantu menciptakan first impression yang hangat dan ramah. Aksen dekoratif ini bisa ditempatkan di sisi meja guestbook, di samping signage, atau dekat rangkaian bunga. Cahaya lilin membuat area ini terasa lembut serta memberikan nuansa “selamat datang” yang lebih personal. Jika memakai lilin aromaterapi dengan aroma lembut, area ini juga dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi tamu.
6. Di pelaminan atau area dekor utama
Meski tidak selalu terlihat, lilin yang ditempatkan di lantai pelaminan atau di sudut panggung akan menambah kedalaman visual pada dekorasi utama. Lilin-lilin besar dalam tabung kaca akan memberi kesan glamor dan bisa menambah layering dekor tanpa membuat area terlihat sesak. Cahaya lilin juga membantu memecah shadow pada foto pelaminan yang bisa membuat hasil dokumentasi lebih hangat dan natural. Penempatan lilin di pelaminan harus memperhatikan keamanan dan jarak dari gaun pengantin atau kain dekorasi.
7. Di tangga venue
Jika venue memiliki tangga menuju ballroom atau area utama, lilin bisa ditempatkan di setiap anak tangga atau sisi pegangan. Hal ini sangat efektif untuk menciptakan momen visual yang dramatis ketika tamu naik atau turun tangga, apalagi jika dikombinasikan dengan bunga-bunga kecil atau greenery. Cahaya lilin yang bertingkat dari bawah ke atas memberikan efek sinematik dan bisa menjadi spot foto spontan tamu. Keamanan penting di area ini, jadi lilin wajib ditempatkan dalam wadah kaca yang tinggi.
8. Di lounge area
Area santai untuk tamu yang biasanya terdiri dari sofa dan meja kecil akan terasa jauh lebih cozy jika diberi beberapa lilin kecil sebagai dekorasi. Selain berfungsi sebagai pencahayaan ambient, lilin juga membantu menciptakan suasana hang out yang nyaman seperti lounge hotel. Lilin bisa ditempatkan di meja kopi, rak kecil, atau side table, dan dikombinasikan dengan buku dekoratif, vas mini, atau tanaman kecil. Area ini biasanya dipakai tamu untuk rehat sejenak sehingga cahaya lilin membuatnya terasa lebih damai dan intimate.
9. Di ceremony arch
Lilin dapat ditempatkan di kaki arch tempat pengantin melakukan prosesi atau sesi foto setelah prosesi akad atau pemberkatan. Lilin-lilin besar dalam tabung kaca dapat mengisi ruang kosong di bagian bawah arch sehingga dekorasi terlihat lebih seimbang dan mewah. Cahaya lilin membantu memberi efek glow pada greenery dan bunga di arch. Tampilan pun akan semakin romantis dan dramatis apalagi saat acara berlangsung di sore atau malam hari. Area ini sering menjadi fokus utama tamu dan fotografer sehingga tambahan lilin akan memperkaya visual secara signifikan.
10. Di jalur masuk tamu
Menempatkan lilin di sepanjang pathway menuju venue akan memberikan kesan grand dan welcoming, seolah tamu memasuki tempat yang magis. Lilin dapat diletakkan di sepanjang sisi jalan setapak, di atas batu dekoratif, atau dalam lantern besar untuk memberi kesan dramatis. Ketika cahaya lilin menerangi langkah tamu menuju venue, muncul nuansa misterius yang hangat, sangat cocok untuk pernikahan malam hari atau outdoor. Efek visualnya semakin memukau jika dikombinasikan dengan bunga tabur atau dedaunan.
11. Di kolam renang
Lilin apung atau floating candles memberikan efek dramatis dan elegan ketika menyala di permukaan air. Cahaya yang memantul pada air menciptakan suasana tenang, romantis, dan sangat cocok untuk pool side wedding. Lilin bisa dikelilingi kelopak bunga, dedaunan, atau mini wreath untuk menambah estetika. Pada malam hari, floating candles bisa menjadi highlight yang sangat memukau dan sering menjadi spot favorit tamu untuk foto. Penempatan ini juga efektif untuk mengisi area air yang biasanya kosong.
12. Di dekat signage
Lilin bisa ditempatkan di sekitar signage seperti “Welcome to Our Wedding,” “Reception This Way,” atau penunjuk arah ke photobooth dan dessert table. Kehadiran lilin di area ini bisa membantu mengarahkan tamu dengan cara yang lebih halus dan artistik. Cahaya lilin membuat signage terlihat lebih menonjol, terutama di venue outdoor atau malam hari sehingga tamu lebih mudah menemukan arah walaupun ukuran signage tidak terlalu besar. Selain itu, lilin bisa menambahkan sentuhan romantis sehingga setiap sudut venue terasa penuh kehangatan.
Jenis-jenis lilin
Ada beberapa jenis lilin yang memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda-beda. Lilin tersebut akan menimbulkan kesan serta memiliki kegunaan yang berbeda pula. Berikut ini beberapa yang sebaiknya kamu ketahui.
1. Pillar candle
Pillar candle adalah lilin berbentuk silinder tebal yang mampu menyala lama yang akan cocok untuk dekorasi utama di venue yang membutuhkan ketahanan lama. Lilin jenis ini sering dipakai di aisle, pelaminan, sudut dekorasi, hingga backdrop photobooth karena ukurannya terlihat jelas dan memiliki cahaya stabil. Keunggulan pillar candle adalah tidak mudah meleleh berantakan karena bentuknya kokoh dan bisa diletakkan di lantai jika menggunakan hurricane glass atau lantern tinggi untuk keamanan. Untuk acara outdoor, pilih pillar candle yang dibuat dengan campuran wax berkualitas sehingga tidak cepat lumer saat terkena suhu hangat.
2. Taper candle
Taper candle adalah lilin ramping yang biasanya dipasang pada candle holder tinggi, sehingga memberi kesan elegan, klasik, dan mewah. Jenis lilin ini ideal untuk ditaruh sebagai centerpiece di meja makan, sweet table, atau meja dessert untuk memberikan vertical dimension pada dekor. Cahaya dari taper candle menciptakan suasana intimate, apalagi jika warnanya disesuaikan dengan palet dekor pernikahan. Namun, lilin ini lebih sensitif terhadap angin sehingga sangat cocok untuk indoor wedding atau outdoor dengan wind protector. Pilih taper candle berkualitas yang tidak mudah menetes agar meja tetap bersih selama acara.
3. Votive candle
Votive candle adalah lilin kecil yang biasanya ditempatkan dalam wadah kaca mungil. Lilin ini biasanya menjadi elemen dekorasi pelengkap untuk menciptakan shimmering lights di meja makan, welcome table, gift table, atau lounge area. Meski kecil, votive candle memberikan cahaya yang intens karena wadah kacanya memperkuat pancaran cahaya. Votive juga aman karena sumbu dan cairan lilinnya tertahan dalam gelas, sehingga cocok digunakan dalam jumlah banyak tanpa khawatir lilin jatuh atau tumpah. Untuk durasi acara panjang, pilih votive yang memiliki burn time 6 sampai 12 jam agar tidak perlu sering diganti.
4. Tea light candle
Tea light adalah lilin paling kecil yang biasanya berada dalam cup aluminium. Lilin ini sering dipakai untuk dekorasi massal dalam jumlah banyak, misalnya untuk membentuk pola di lantai, mengisi lantern kecil, atau memberikan highlight halus di sudut-sudut meja. Tea light cocok untuk area yang ingin sedikit sparkling, tapi tidak menarik terlalu banyak perhatian. Namun, ukurannya kecil membuat burn time lilin ini juga pendek, biasanya 2 hingga 4 jam sehingga ideal untuk acara yang tidak terlalu panjang atau perlu stok cadangan. Untuk keamanan ekstra, gunakan tea light candle dalam cup kaca.
5. Floating candle
Floating candle dirancang untuk mengapung di atas air, membuatnya sempurna untuk ditempatkan di kolam renang, mangkuk kaca besar, fountain, atau water feature lainnya. Jenis lilin ini menciptakan efek visual yang sangat dramatis karena cahaya akan memantul di permukaan air, memberikan nuansa romantis dan tenang. Floating candle juga cukup stabil dan tahan angin karena berada di dalam wadah air. Pilih yang ukuran sedang agar durasi menyalanya lebih lama, serta gunakan wadah air transparan untuk memperkuat efek visualnya.
6. LED candle
LED candle adalah pilihan paling aman, terutama untuk venue yang melarang api seperti gedung, ballroom hotel tertentu, atau pernikahan yang banyak menggunakan kain mudah terbakar. Meski tidak ada api asli, lilin LED kini memiliki flicker effect yang tampak sangat realistis. Lilin jenis ini cocok untuk area dengan banyak interaksi tamu seperti lounge corner, bar area, meja makan dengan dekor rendah, tangga venue, ataupun spot dekor yang kecil. Keunggulan LED candle adalah tidak meleleh, bisa dinyalakan lama, aman untuk anak-anak, dan tidak terpengaruh angin.
Walaupun sudah ada lighting tertentu di venue acara, tak ada salahnya jika ingin menambahkan lilin-lilin cantik di beberapa spot. Kesan romantis, hangat, dan magis bisa didapatkan dari benda kecil ini. Kamu juga bisa berdiskusi dengan vendor dekorasi mengenai berbagai aksen dekoratif lainnya yang bisa kamu taruh di venue pernikahan. Daftar vendor dekorasinya bisa kamu cek di sini.
Cover | Foto: Pexels/Deji Prince