Pilih Kategori Artikel

Do's and Don’ts Bertemu Ortu Pasangan untuk Meminta Izin Melamar
Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 25 -27 April 2025
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Merencanakan masa depan bersama pasangan selalu jadi momen yang hangat dan penuh harapan. Namun, ketika sudah tiba saatnya untuk mengambil langkah yang sesungguhnya, tiba-tiba semua terasa menantang. Salah satu langkah pertama yang membuat deg-degan adalah saat harus bertemu dengan orang tua pasangan dengan tujuan akan melamar anak mereka.

Beban ekspektasi hingga bayangan-bayangan akan reaksi dari orang tua kekasih terasa semakin membebani sehingga momen ini akan terasa sangat mendebarkan. Tak perlu khawatir, kamu bisa mencatat beberapa dos and don'ts berikut ini jika sedang menghadapi situasi yang sama. Simak sampai habis, ya!

Waktu bertemu dengan orang tua pacar untuk melamar

wm_article_img
Foto: Freepik

Timing adalah hal yang sangat penting untuk memastikan apa yang kamu lakukan bisa berhasil dengan baik. Tidak ada patokan khusus kapan kamu harus menemui orang tua pacar untuk menunjukkan keseriusanmu. Namun, berikut ini beberapa hal yang bisa kamu pertimbangkan sebelum mempelajari apa saja dos and don’ts ketika melakukannya.

1. Setelah hubungan stabil dan serius

Jika hubunganmu masih berjalan sebentar dan penuh dengan ketidakpastian, sebaiknya hindari niat meminta izin untuk melamar. Kamu dan pasangan sudah harus mengenal satu sama lain secara dalam, sudah berdiskusi mengenai masa depan dan kesiapan menikah, serta sudah memiliki komitmen bersama untuk ke jenjang yang lebih serius. Idealnya, hubungan pacaran sudah berjalan antara satu hingga dua tahun. Namun, kembali lagi ke kedewasaan dan kesiapan masing-masing pasangan, ya.

2. Setelah diskusi internal antara kamu dan pasangan

Sebelum menghadap orang tua, pastikan kamu dan pasangan sudah membicarakan hal-hal penting seperti tujuan dan alasan menikah, kondisi keuangan dan pekerjaan, rencana tempat tinggal, hingga kesiapan mental dan emosional. Jika kamu datang tanpa adanya kesepakatan awal, orang tua bisa merasa ragu atau melihat kamu belum siap secara matang.

3. Pastikan situasi sedang kondusif

Kamu harus memastikan kondisi keluarga pasangan saat akan berkunjung. Orang tua harus sedang dalam keadaan sehat. Mereka sebaiknya tidak sedang menghadapi masalah besar atau berduka. Pastikan juga mereka tidak sedang sibuk dengan urusan penting seperti adik pasangan yang sedang ikut ujian atau ada pekerjaan penting yang harus diselesaikan.

4. Sebelum melibatkan keluarga besar dan membicarakan pernikahan

Momen meminta izin harus dilakukan sebelum melangkah ke tahap lamaran resmi, tunangan, atau membahas tanggal nikah. Waktu-waktu ini adalah momen pertama yang menandai niat baik dari pihak pria dan menjadi simbol bahwa ia menghormati keluarga wanita.

Langkah idealnya, yaitu diskusi berdua, kemudian bertemu orang tua untuk meminta izin, melakukan lamaran secara resmi dengan keluarga, dan melakukan persiapan pernikahan.

5. Kamu sudah memiliki gambaran hidup pasca menikah

Orang tua tidak hanya ingin tahu apakah kamu mencintai anak mereka, tetapi juga bagaimana kamu akan hidup bersama setelah menikah. Jadi, waktu terbaik untuk bertemu mereka adalah ketika kamu sudah punya pekerjaan tetap atau penghasilan yang cukup serta rencana konkret seperti tinggal di mana, bagaimana membangun rumah tangga, dll.

6. Sebelum membeli cincin

Sebaiknya momen izin ini dilakukan sebelum membeli cincin atau menyiapkan acara lamaran supaya tidak terkesan kamu sudah "memutuskan sendiri". Dengan cara ini, keluarga pasangan merasa lebih dihormati, bukan hanya diberi kabar.

Do's saat akan bertemu orang tua pasangan

wm_article_img
Foto: Freepik

Berikut ini adalah beberapa hal yang sebaiknya kamu lakukan jika ingin meninggalkan kesan yang baik kepada orang tua pasangan saat akan melamar anaknya.

1. Niat dan mental harus dipersiapkan dengan matang

Sebelum bertemu orang tua pasangan, hal pertama yang perlu dilakukan adalah mempersiapkan niat dan mental dengan sungguh-sungguh. Pastikan bahwa kamu datang bukan hanya karena formalitas atau tekanan sosial, melainkan karena memang sudah yakin ingin menjalani kehidupan bersama pasangan. Niat yang tulus akan membuatmu lebih percaya diri dan tenang dalam menghadapi pertemuan ini. 

Selain itu, kesiapan mental juga membantumu menghadapi berbagai kemungkinan respons dari orang tua pasangan, baik langsung menerima maupun yang masih perlu waktu untuk mempertimbangkan.

2. Berpakaian rapi dan sopan

Peribahasa “Don’t judge a book by its cover,” mungkin memang benar. Namun, tidak bisa dimungkiri penampilan akan sedikit banyak menjelaskan seperti apa kepribadian yang kamu miliki. Makanya, tampil rapi, bersih, dan sopan merupakan hal yang sangat penting. Pilihlah pakaian yang mencerminkan sikap dewasa dan bertanggung jawab, seperti kemeja, celana bahan yang panjang, atau batik jika pertemuannya lebih formal. 

3. Minta waktu untuk bertemu dengan cara yang sopan dan resmi

Jangan datang secara mendadak atau tanpa pemberitahuan. Minta waktu untuk bertemu secara resmi melalui pasangan atau langsung ke orang tuanya jika memungkinkan. Sampaikan bahwa kamu ingin berbicara mengenai hal penting dan meminta waktu yang nyaman bagi mereka. Sikap ini menunjukkan bahwa kamu menghargai waktu dan kesibukan yang mereka miliki, serta memberi kesan bahwa kamu bukan orang yang sembarangan dalam mengambil keputusan besar.

4. Awali percakapan dengan sopan, lanjutkan niat dengan jujur dan terstruktur

Saat pertemuan berlangsung, mulailah dengan pembukaan yang hangat, misalnya dengan menanyakan kabar, berterima kasih atas kesediaan mereka menerima kedatanganmu, dan berbasa-basi secukupnya. Jangan langsung masuk ke inti pembicaraan tanpa membangun suasana terlebih dahulu.

Ketika momen menyampaikan niat tiba, sampaikan dengan bahasa yang jujur, terstruktur, dan penuh sopan santun. Mulailah dengan menyampaikan seberapa lama hubunganmu dengan pasangan, bagaimana kamu semakin mengenalnya, hingga alasan mengapa kamu ingin menikahinya. Lalu, ungkapkan bahwa kamu datang untuk meminta restu orang tua sebagai bentuk penghormatan atas anak mereka. 

5. Tunjukkan keseriusanmu dan masa depan yang kamu rencanakan

Orang tua tentu ingin tahu seberapa serius kamu dalam membangun masa depan. Oleh karena itu, kamu perlu menjelaskan rencana jangka pendek dan jangka panjangmu setelah menikah, seperti di mana kalian berdua akan tinggal, apa pekerjaanmu, serta bagaimana cara kalian akan mengelola keuangan rumah tangga. Tunjukkan bahwa kamu sudah memikirkan hal-hal praktis yang akan dijalani bersama pasangan. Sikap ini akan membuat orang tua merasa lebih tenang dan percaya bahwa anak mereka akan berada di tangan yang tepat.

6. Dengarkan dengan aktif dan hormati pendapat mereka

Setelah menyampaikan niatmu, biarkan orang tua berbicara dan memberikan tanggapan. Dengarkan dengan saksama, termasuk jika ada masukan atau kekhawatiran yang mereka sampaikan. Tunjukkan bahwa kamu menghargai pandangan mereka dan bersedia membangun komunikasi dua arah.

7. Bawa buah tangan sebagai bentuk sopan santun

Membawa buah tangan atau oleh-oleh kecil adalah bentuk kesopanan dan penghargaan dalam budaya kita. Kamu bisa membawa makanan ringan, buah-buahan, atau produk khas dari daerah asalmu. Meskipun bukan kewajiban, sikap ini menunjukkan perhatian dan niat baikmu. Pilih buah tangan yang sederhana, tapi berkesan. Kemudian, serahkan dengan sopan saat bertemu sebagai simbol bahwa kamu menghormati mereka.

Don’ts ketika bertemu orang tua pasangan

wm_article_img
Foto: Freepik

Selain beberapa hal yang sebaiknya kamu lakukan saat bertemu dengan orang tua pasangan, ada juga beberapa hal yang harus kamu hindari jika ingin mendapatkan restu untuk ke jenjang lebih serius.

1. Jangan datang terlambat atau terburu-buru

Datang terlambat atau datang terburu-buru akan meninggalkan kesan buruk, seolah-olah kamu tidak menghargai waktu keluarga pasanganmu. Tepat waktu mencerminkan tanggung jawab dan keseriusan. Jika terpaksa terlambat karena alasan mendesak, pastikan kamu mengabari jauh sebelum waktu yang dijanjikan.

2. Hindari berpakaian sembarangan atau terlalu santai

Lagi-lagi, penampilan akan sedikit banyak mencerminkan bagaimana sikapmu terhadap orang tua pasangan. Sebaiknya hindari mengenakan pakaian yang terlalu santai seperti kaos oblong, sandal jepit, atau busana yang terlalu terbuka. Namun, terlalu modis dan menyolok juga tidak disarankan. Selain soal pakaian, aroma tubuh dan aksesori yang kamu kenakan juga nggak kalah penting untuk diperhatikan. Hindari parfum yang terlalu menyengat atau aksesori yang berlebihan.

3. Jangan terlalu kasual, tapi juga terlalu kaku saat berbicara

Berbicara terlalu santai atau seperti sedang ngobrol dengan teman akan membuatmu dianggap tidak sopan, tapi berbicara terlalu kaku seperti robot juga bisa membuat suasana terasa tegang. Jangan terlalu banyak bercanda, apalagi soal hal sensitif. Cobalah untuk menemukan keseimbangan antara berbicara secara sopan dan hangat agar pembicaraan mengalir dengan nyaman, tapi tidak melewati batasan.

4. Jangan membahas topik sensitif atau yang tidak relevan

Hindari membicarakan hal-hal yang bisa memicu ketegangan seperti politik, agama, status sosial, masa lalu pasangan, atau masalah keuangan yang belum pasti. Fokuslah pada tujuan utama pertemuan, yaitu menunjukkan niat baik dan meminta restu.

5. Jangan mengada-ada

Kejujuran adalah pondasi penting dalam membangun hubungan keluarga. Jangan mengada-ada tentang pekerjaan, penghasilan, atau masa depan hanya demi mendapat persetujuan. Jika ketahuan, hal ini bisa merusak kepercayaan dan menghancurkan hubunganmu dan juga orang tua pasangan di kemudian hari. Sebaiknya bersikaplah jujur mengenai situasi dan rencana ke depan.

6. Hindari bersikap tidak sopan

Usahakan untuk tidak duduk sebelum dipersilakan, hindari main HP saat sedang berbicara, jangan makan berlebihan saat disuguhi, dan pastikan tidak berbicara sambil mengunyah. Walaupun terlihat sepele, hal-hal kecil ini bisa jadi penilaian besar di mata orang tua pasangan. Pastikan kamu menjaga etika dan tata krama selama berada di rumah mereka.

Pengalaman pertama dalam hal apa pun biasanya terasa mendebarkan—termasuk saat momen penting meminta izin melamar kepada orang tua pasangan. Namun, dengan persiapan yang cukup, kamu bisa mengantongi izin untuk menikahi pujaan hati. Baca selengkapnya tips dan panduan seputar pernikahan dan hubungan hanya di WeddingMarket, dan jadikan langkah awal menuju lamaranmu semakin berkesan! Good luck!


Cover | Foto: pexels/Nicole Michalou

Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 25 -27 April 2025
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Article Terkait

Loading...

Article Terbaru

Loading...

Media Sosial

Temukan inspirasi dan vendor pernikahan terbaik di Sosial Media Kami

Loading...