Saat dekat dengan seseorang, kita akan fokus mencari tahu orang seperti apakah ia. Ketika mulai pembicaraan serius ke arah pernikahan, kita juga akan mencari tahu apakah kompatibel satu sama lain. Hal tersebut dilakukan karena pernikahan merupakan hubungan jangka panjang dan pasangan adalah seseorang yang akan kita hadapi dalam keseharian. Dengan melakukan pengecekan ini, kita bisa menghindari konflik yang mungkin terjadi.
Namun, perlu diingat bahwa setelah menikah, kita tidak hanya berhubungan dengan pasangan saja, tapi juga dengan keluarganya. Akan ada banyak hal yang kita lakukan harus bersinggungan dengan keluarga masing-masing, apalagi jika harus tinggal serumah setelah menikah. Makanya, penting untuk memastikan bahwa kita juga bisa cukup kompatibel dengan keluarga dari pasangan.
Tentu saja tidak ada keluarga yang sempurna, tapi kekurangan yang dimiliki harus bisa kita toleransi. Ada beberapa hal yang bisa kamu jadikan patokan apakah keluarga dari pasangan memiliki beberapa 'red flag' yang akan cukup mengganggu kehidupan setelah menikah kelak. Simak, yuk apa saja!
Ciri-ciri red flag keluarga pasangan
Red flag adalah istilah yang kerap digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang membahayakan atau tidak baik jika dilanjutkan. Beberapa hal berikut ini bisa kamu cek untuk memastikan apakah kamu akan kompatibel juga dengan keluarga pasanganmu jika kamu menikah kelak. Dengan mengetahui red flag keluarga pasangan ini juga akan memberikan gambaran kehidupan setelah menikah nantinya.
1. Komunikasi yang buruk
Jika terdapat pola komunikasi yang buruk antar anggota keluarga, celaan, atau sikap tidak hormat, hal ini bisa menjadi tanda bahwa keluarga tersebut mungkin memiliki masalah yang bisa memengaruhi hubungan kamu nantinya.
Jika kamu juga sering mendengar cerita tentang anggota keluarga yang sering berkonflik dan tidak pernah menyelesaikannya, bahkan menyimpan dendam, hal ini bisa juga berpotensi terjadi pada dirimu.
2. Kontrol yang berlebihan
Jika ada indikasi bahwa salah satu anggota keluarga memiliki kontrol yang berlebihan terhadap calon pasangan atau pasangan dari anak atau saudaranya, mungkin inilah tanda bahwa akan sulit untuk mempertahankan batasan dan privasi dalam hubunganmu dan pasangan. Akan ada kemungkinan setiap keputusan yang kamu ambil dan setiap konflik yang terjadi di antara dirimu dan pasangan, mereka akan ambil bagian untuk terlibat, bahkan cenderung ikut campur.
3. Tidak setuju dengan pilihan pasangan
Ada beberapa macam orang tua saat mengetahui hubungan anaknya, yang mendukung atau justru menentang. Kedua keputusan ini dipengaruhi oleh banyak hal, seperti norma atau nilai yang dianut. Jika dari awal orang tua atau keluarga sudah menunjukkan tanda-tanda bahwa mereka tidak menyukaimu, kamu bisa mempertimbangkan ulang. Pilihannya adalah meyakinkan bahwa kamu cocok untuk anaknya. Namun, jika keluarga tetap menunjukkan ketidaksukaannya, sebaiknya pertimbangkan ulang keputusan untuk ke jenjang yang lebih serius.
Hal ini akan memengaruhi banyak hal ke depannya. Apa pun yang kamu lakukan dan pasangan bisa jadi tampak selalu salah di mata keluarga pasangan. Jika ada konflik yang datang, alih-alih membantu menyelesaikan, mereka bisa saja malah menyalahkanmu. Terakhir, ada kemungkinan kamu akan dibanding-bandingkan dengan orang lain. Mendengarkan hal ini tentu akan membuatmu makan hati setiap hari.
4. Melakukan kekerasan
Jika sudah memutuskan untuk ke jenjang serius bersama pasangan, kamu mungkin akan mendengar cerita pasanganmu tentang bagaimana keluarganya memperlakukan pasanganmu. Jika keluarganya memiliki riwayat melakukan kekerasan, hal ini menjadi red flag.
Perhatikan juga apakah selama kamu berkomunikasi dengan keluarga pasangan, mereka juga melakukan kekerasan baik dalam bentuk verbal maupun non verbal. Jika mereka pernah melakukannya, hal ini juga menjadi red flag yang lain. Pasalnya, belum menikah saja, mereka sudah melakukan hal sejauh ini. Saat menikah, ada kemungkinan perlakuan lebih buruk bisa terjadi.
5. Intoleransi
Jodoh bisa bertemu di mana saja dengan latar belakang yang berbeda. Hal ini mungkin akan menyebabkan kamu dan pasangan memiliki perbedaan suku, ras, atau hal lainnya. Seharusnya hal ini tidak menjadi masalah, tapi ada saja orang-orang yang akan menganggapnya sebagai hal dasar dalam mencari pasangan. Jika keluarga dari pasangan mempermasalahkan perbedaan yang ada dan tidak mau bertoleransi, hal ini akan menyulitkanmu untuk diterima nantinya.
6. Ketidakcocokan nilai
Ada banyak hal yang harus diputuskan berdasarkan nilai-nilai yang dipegang. Nilai ini yang akan menjadi prinsip dasar manusia dalam memutuskan jalan hidup. Banyaknya perbedaan nilai yang kamu miliki dengan keluarga pasangan akan menjadi salah satu sumber permasalahan yang harus kamu hadapi nantinya. Hal ini akan semakin sulit diatasi jika pasangan lebih membela keluarganya dibanding mempertahankan nilai yang selama ini kalian pegang bersama.
7. Ketergantungan secara finansial
Ada beberapa anak yang menjadi sandwich generation dan harus menanggung beban finansial keluarganya. Jika pasanganmu adalah anak yang menjadi sandwich generation itu, pastikan bahwa ia telah melakukan batasan akan apa saja bantuan finansial yang akan diberikan kepada keluarganya sehingga prioritasnya juga lebih jelas.
Jika ada anggota keluarga yang memiliki ketergantungan finansial dalam tahap tidak sehat, seperti misalnya minta dibelikan gawai keluaran terbaru dan akan marah jika tidak dibelikan, ia akan menjadi salah satu sumber masalah di masa depan.
Apa yang harus dilakukan?
Jika menemukan beberapa red flag tersebut pada keluarga pasangan, tak lantas kamu harus langsung memutuskan untuk menggagalkan rencana pernikahan saat itu juga. Beberapa hal ini bisa dilakukan.
1. Evaluasi dampak pada hubungan
Selalu ada kekurangan pada sebuah keluarga, termasuk keluarga pasanganmu. Coba cek apakah red flags yang kamu temukan akan memengaruhi hubunganmu dan pasangan nantinya. Jika tidak berpengaruh, kamu bisa mengabaikannya. Namun, jika ada pengaruhnya, kamu bisa melakukan tahap selanjutnya untuk mengkomunikasikannya dengan pasangan.
2. Komunikasi
Jika red flags yang kamu temui dirasa akan berpengaruh padamu dan pasangan dalam kehidupan setelah menikah nantinya, kamu bisa melakukan komunikasi dengan asertif. Lakukan dengan hati-hati agar tidak terjadi debat yang tidak perlu. Fokus pada perasaan dan simpati tanpa menyerang keluarga pasangan.
3. Buat batasan yang jelas
Tentukan batasan dan harapan bersama dengan pasangan mengenai hubunganmu dengan keluarga mereka. Pastikan kamu dan pasangan memiliki pemahaman yang sama tentang pentingnya menjaga privasi dan batasan-batasan tertentu. Hal ini akan membantumu untuk memastikan bahwa kamu akan memiliki dukungan jika suatu hari batasan tersebut dilewati oleh keluarga pasangan.
4. Lakukan kompromi
Jika mungkin, carilah solusi dengan melakukan kompromi yang dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masing-masing pihak. Penting untuk menemukan kesepakatan yang dapat diterima oleh kedua belah pihak. Hal ini juga harus dipastikan sudah selesai sebelum pernikahan digelar sehingga tidak terjadi perdebatan mengenai hal yang sama setelah menikah nantinya.
5. Pertimbangkan melakukan konseling pranikah
Konseling pranikah dapat membantu kamu dan pasangan untuk mendiskusikan dan mengatasi masalah-masalah potensial sebelum melangsungkan pernikahan. Konselor juga dapat memberikan pandangan objektif dan membantu kalian berdua memahami cara menghadapi red flags tersebut.
6. Jika red flags parah, pertimbangkan ulang pernikahan
Jika red flags yang ditunjukkan oleh keluarga pasangan sudah sangat serius, sebaiknya pertimbangkan ulang pernikahan jika tidak ingin terjebak dalam hubungan yang beracun. Beberapa red flags tersebut meliputi kekerasan, diskriminasi, hingga tidak disetujui karena perbedaan nilai. Pikirkan dengan matang-matang sejauh mana kamu bisa menoleransi hal ini. Jika nantinya kamu harus tinggal bersama keluarga pasangan, kamu juga harus mempertimbangkan hal ini dengan lebih serius.
Itu dia beberapa red flags pasangan yang harus kamu perhatikan untuk mengetahui apakah kamu bisa hidup berdampingan dengan keluarga pasanganmu kelak. Jangan langsung menutup kemungkinan dan membatalkan semua rencana untuk menuju jenjang pernikahan kecuali jika red flag yang dimiliki memang sudah sangat parah dan tidak bisa diselesaikan dengan kompromi.