Baju pernikahan biasanya akan dibuat seindah mungkin karena pengantin harus tampil cantik di hari istimewanya. Selain warna dan modelnya yang menawan, ada tambahan lain yang membuat pakaian di hari spesial ini semakin tampak paripurna, khususnya baju pengantin wanita. Baik baju modern maupun tradisional, berbagai aksen yang ditambahkan biasanya memiliki kemiripan.
Ada beberapa aksen pada baju pengantin wanita, mulai dari bordiran hingga renda-renda. Namun, ada juga yang mungkin baru kamu dengar pertama kalinya. Berikut ini beberapa aksen yang perlu kamu tahu. Simak penjelasan selengkapnya, ya!
Hiasan baju pengantin
Untuk membuat pakaian lebih cantik dan tidak membosankan, biasanya ada tambahan hiasan di permukaan atau beberapa bagian baju pengantin yang cantik.
1. Bordir (embroidery)
Teknik bordir artinya menghias kain dengan menggunakan benang yang dibentuk menjadi motif atau pola tertentu. Teknik ini bisa digunakan untuk gaun maupun kebaya. Warnanya pun bisa disesuaikan. Kesan yang ditimbulkan dari teknik ini adalah kesan tradisional, elegan, klasik, dan detail.
2. Sulam
Sulam juga mirip dengan bordir. Bedanya, pada teknik sulam, benang yang dihias dibuat terlebih dahulu di kain yang lain, baru setelah itu ditempelkan ke baju pengantin. Ada sulam manual yang lebih artistik dan sulam mesin yang lebih cepat dibuat. Keduanya memberikan kesan yang artistik dan detail, cocok untuk kamu yang ingin menggelar pernikahan dengan tema intimate.
3. Manik-manik (beading)
Hiasan ini mungkin paling sering kamu lihat di pakaian pengantin. Bentuknya biasanya silinder atau bulat yang dijahitkan pada baju untuk menambah kilauan dan dimensi. Jenisnya ternyata ada banyak, mulai dari manik-manik kaca, manik-manik plastik, hingga manik-manik mutiara. Dengan adanya tambahan hiasan ini, baju pernikahan menjadi terlihat semakin glamor dan indah.
4. Payet (sequin)
Terlihat mirip dengan manik-manik, payet memiliki bentuk yang berbeda. Jika manik-manik berbentuk silinder atau bulat, payet memiliki bentuk lebih datar mirip cakram. Namun, ada juga payet berbentuk bunga atau bintang. Terdapat lubang di bagian tengah yang digunakan untuk dijahit ke kain. Perbedaan lainnya dengan manik-manik adalah biasanya payet memberikan kilauan yang lebih dramatis dan berani. Hiasan ini akan cocok untuk acara pernikahan yang digelar di malam hari atau di dalam ruangan.
5. Renda atau lace
Selain digunakan sebagai bahan pakaian pengantin secara keseluruhan, renda juga bisa digunakan sebagai aksen tambahan pada baju pengantin. Renda memiliki bentuk kain tipis dengan motif yang berongga. Biasanya kain ini diletakkan di bagian tepian dari baju pengantin. Kesan yang diberikan adalah romantis, feminin, dan klasik. Renda juga memberikan tampilan yang lembut dan elegan, cocok digunakan untuk menciptakan nuansa vintage atau bohemian.
6. Kristal
Baru mendengar namanya, kita sudah langsung terbayang gaun mewah yang glamor dan berkilauan di bawah lampu. Kristal adalah batu-batu kecil yang terbuat dari kaca atau kuarsa yang dipotong dengan presisi untuk menciptakan kilauan. Ada banyak jenisnya, tapi yang mungkin paling sering kamu dengar adalah Swarovski. Kesan yang diberikan dari hiasan yang satu ini adalah glamor, mewah, tapi tetap elegan.
7. Aplikasi (applique)
Kamu mungkin masih asing dengan istilahnya. Namun, aksen yang satu ini sebenarnya bisa jadi sudah sering kamu lihat bahkan pakai di pakaian biasa. Aplikasi atau applique adalah potongan kain yang dijahit atau dilekatkan pada kain utama untuk menambahkan dimensi dan tekstur. Bentuknya bisa bermacam-macam, mulai dari aplikasi bunga, daun, hingga bentuk-bentuk geometris. Sesuai bentuk-bentuk tersebut, aplikasi bisa menambahkan tampilan yang penuh dengan karakter berbeda.
8. Pita
Pita adalah hiasan cantik yang biasanya dibuat dari kain panjang yang dibentuk menjadi tali yang estetis. Kain yang digunakan bisa bermacam-macam, mulai dari kain satin hingga organza. Ukurannya pun bisa dibuat kecil hingga yang besar. Dengan menambahkan pita, tampilanmu bisa terlihat lebih cantik dan feminin.
9. Permata (gemstone)
Masih batu-batuan, permata merupakan batu mulia yang digunakan untuk menghias baju pengantin supaya terlihat lebih mewah. Jenisnya ada bermacam-macam, mulai dari berlian, zamrud, hingga rubi. Hiasan ini kental dengan kesan mewah dan eksklusif sehingga membuat penampilan pengantin terlihat lebih berkelas.
Aksen tambahan
Selain hiasan yang ditambahkan di permukaan pakaian, ada juga aksen yang berada di beberapa bagian baju pengantin. Berikut ini beberapa di antaranya.
1. Drapery
Teknik drapery adalah teknik melipat dan mengatur kain sehingga membentuk lekukan dan gelombang yang anggun, mirip dengan bentuk gorden. Aksen yang satu ini memberikan tampilan yang lembut dan menambah dimensi pada gaun. Pengantin akan terlihat anggun dan lebih flowy. Makanya, biasanya aksen drapery akan diterapkan di bahu atau pinggang.
2. Pleats
Pleats merupakan lipatan kain yang diatur dengan rapi yang bisa berukuran kecil maupun besar. Pleats juga akan memberikan dimensi pada pakaian. Selain itu, penampilan juga akan terlihat lebih rapi dan simetris. Biasanya aksen lipatan ini diterapkan pada baju pengantin klasik sehingga cocok jika kamu ingin tampil dengan konsep tersebut.
3. Ruffles
Aksen ruffles dibuat dari kain yang dikumpulkan atau dijahit menjadi gelombang atau lipatan-lipatan kecil untuk menciptakan tekstur berlapis. Meskipun memberikan kesan yang feminin, aksen ruffles juga akan menambah kesan playful dan romantis. Biasanya aksen ini akan diterapkan di bagian bawah dress untuk menambah volume. Namun, ada juga yang menerapkan aksen ruffles di bagian atas.
4. Cutwork
Teknik ini dilakukan dengan memotong bagian dari kain dan kemudian menjahit tepi-tepinya untuk menciptakan pola berlubang. Bentuknya bisa disesuaikan dengan motif yang diinginkan, bisa berukuran besar atau justru kecil yang rumit dan detail. Dengan aksen ini, tampilan pengantin akan terlihat lebih detail, artistik, dan elegan.
5. Tassels (rumbai)
Tassels atau rumbai merupakan hiasan yang terdiri dari benang-benang atau pita yang diikat bersama pada salah satu ujungnya. Aksen ini akan cocok untuk membuat pakaian dengan konsep yang lebih nonformal karena kesan yang playful, cocok untuk acara pernikahan dengan konsep bohemian atau dikenakan untuk after party. Tampilan pengantin akan terlihat lebih unik dan dinamis.
6. Button detailing (detail pada kancing)
Selain digunakan sesuai fungsinya untuk membuka dan menutup pakaian, kancing juga bisa digunakan sebagai hiasan, baik sebagai elemen fungsional maupun dekoratif. Kancing bisa dibuat dengan berbagai bentuk dan bahan. Jika digunakan untuk kebaya atau gaun dari kain lace, kancing bisa ditutup dengan kain yang sama. Jika pakaian lebih playful, kancing bisa dibuat dengan bentuk-bentuk yang lain, seperti bunga.
7. Smocking
Teknik smocking adalah teknik yang membuat kain terkumpul sehingga bisa merenggang ketika dikenakan. Aksen yang satu ini cukup sulit untuk dilakukan karena memiliki kerumitan tingkat tinggi. Namun, kamu bisa mendapatkan kesan yang tradisional dan vintage yang cocok jika kamu memiliki konsep pernikahan serupa.
Tips memilih aksen dan hiasan pada gaun
Dari beberapa hiasan dan aksen tersebut, kita bisa mendapatkan berbagai jenis kesan dan konsep yang berbeda. Jika kamu juga tertarik menambahkan aksen pada baju pengantinmu, simak dulu beberapa tips berikut ini.
1. Sesuaikan dengan tema pernikahan
Setiap aksen yang digunakan akan menambahkan kesan yang berbeda yang juga akan cocok untuk acara yang berbeda pula. Misalnya, jika kamu ingin tampil dengan gaya yang klasik, gunakan renda, bordir, dan manik-manik untuk kesan yang akan memberikan kesan elegan dan timeless. Jika ingin terlihat lebih modern, pilih kristal, atau payet untuk tampilan yang akan memberikan kesan kontemporer.
2. Pastikan lokasi aksen tepat
Ada beberapa bagian di mana kamu bisa menambahkan aksen tambahan pada baju pernikahanmu. Misalnya, di bagian atas, detail di sekitar leher, bahu, dan korset dapat menarik perhatian ke bagian wajah dan memberi kesan elegan. Hiasan di bagian lengan atau pergelangan tangan akan menambah sentuhan feminin dan detail menarik. Sementara itu, bagian bawahnya, aksen bisa ditambahkan di bagian hemline atau menyebar secara acak untuk menambah volume dan kesan yang flowy.
3. Gunakan ukuran yang tepat
Usahakan untuk membuatnya seimbang dengan tidak menggunakan terlalu banyak aksen supaya gaun tidak terlalu ramai. Pilih satu atau dua area untuk fokus pada detail. Kemudian, yang tak kalah penting adalah menyesuaikan ukuran dengan bagian gaun. Misalnya, manik-manik bisa dipasang di seluruh badan, sedangkan aplikasi bunga bisa ditaruh di satu bagian saja dengan ukuran yang tidak terlalu besar.
4. Perhatikan palet warna dan tekstur
Tekstur yang digunakan oleh hiasan harus bisa harmonis dengan bahan yang digunakan untuk baju, entah mau mencari yang serupa atau justru yang kontras. Yang tak kalah penting adalah pemilihan warna. Pastikan warna aksen melengkapi warna utama gaun. Gunakan palet warna yang harmonis atau kontras yang elegan.
5. Cari inspirasi dan lakukan eksperimen
Untuk mendapatkan gambaran akan seperti gaun yang digunakan, sebaiknya cari banyak referensi dari berbagai sumber, mulai dari majalah, situs web, hingga media sosial sehingga kamu bisa mendapatkan tren dan ide terbaru. Jangan takut mencoba hal baru untuk mendapatkan hasil yang unik dan berbeda dari yang lain.
6. PIlih dibuat dengan mesin atau manual
Ada kelebihan masing-masing dari dua hal ini yang bisa kamu pertimbangkan. Aksen yang dijahit dengan tangan akan memberikan kesan yang lebih artistik dan personal, tapi mungkin memakan waktu lama. Sementara itu, penggunaan mesin akan memberikan kesan yang lebih presisi dan rapi, tapi kurang personal.
7. Perhatikan kenyamanan
Di antara semua hal yang penting untuk diperhatikan, kenyamanan adalah yang utama. Pastikan aksen tidak membuat gaun terlalu berat atau tidak nyaman untuk dipakai. Ketika fitting, kamu harus memastikan bahwa semuanya tetap nyaman, bahkan saat digunakan untuk bergerak atau berjalan.
Walaupun ukurannya yang kecil, hiasan atau aksen yang ditambahkan pada baju pengantin wanita bisa memberikan perbedaan yang signifikan. Namun, usahakan untuk membuatnya memiliki proposisi yang pas supaya tidak malah membuat terlihat berlebihan.