Pilih Kategori Artikel

20 Tips Mudah Menciptakan Foto pernikahan Bagi Pemula
Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 10-12 Januari 2025
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Jika kamu termasuk orang yang baru memasuki ke dunia fotografi dan kebetulan sudah mendapatkan tawaran untuk pertama kalinya memotret sebuah acara pernikahan? pasti dalam hatimu akan merasakan kebingungan dan mencari-cari tips bagaimana caranya untuk menciptakan serta mengabadikan sebuah momen pernikahan yang berkesan sakral ini bagi pasangan pernikahan ini. Kali ini, kami akan memberikan mengenai tips bagaimana caranya foto pernikahan yang akan kamu lakukan sebagai fotografer pemula. Simak baik-baik, ya.

  1. Membuat daftar foto yang akan kamu abadikan

Salah satu saran yang dapat membantu mengenai foto pernikahan adalah meminta pasangan untuk memikirkan foto-foto seperti apa yang mereka inginkan pada saat acara pernikahan. Ini akan memudahkan pada saat pemotretan bersama keluarga, tentunya kamu tidak ingin ketika menyerahkan hasil foto yang bagus tetapi kamu tidak menyertakan salah satu anggota keluarga dalam foto-foto tersebut, kan?

  1. Menentukan koordinator foto

Memotret seluruh anggota keluarga pada saat acara pernikahan berlangsung bisa memberikan kesan merepotkan, loh! Memang kebanyakan dari mereka yang sibuk mencari anggota keluarga lain, teman, kolega dan lain-lain. Parahnya lagi, kamu pasti tidak mengenal satu-satu anggota keluarga tersebut, ditambah lagi ada dua keluarga yang berkumpul baik itu dari mempelai laki-laki maupun perempuan. Maka dari itu kamu perlu menentukan koordinator foto pada pasangan tersebut yang mengenal seluruh anggota keluarga, dan lebih baik dipilih dari salah satu anggota keluarga mereka. Foto koordinator ini bisa membantu kamu ketika mengumpulkan mereka untuk sesi pemotretan. Yaps, ini sangat memudahkanmu!

  1. Mengunjungi lokasi acara

Berkunjung ke semua lokasi pernikahan dimana kamu akan memotret sebelum acara berlangsung. Memang beberapa fotografer pernikahan profesional tidak melakukannya, tetapi ini akan sangat membantu untuk mengetahui darimana kita memotret, merencanakan angle atau frame foto yang akan kamu ambil dan melihat bagaimana kondisi pencahayaan pada waktu yang sama ketika acara pernikahan. Cobalah untuk mengajak pasangan turut serta melihat lokasi, dan mencoba mengambil beberapa foto, siapa tahu bisa menjadi foto ‘Pra-Wedding’. Momen yang tak disangka, bukan?

  1. Persiapan adalah kunci dari foto pernikahan

Memiliki potensi kesalahan yang besar dapat terjadi pada saat acara pernikahan, jadi kamu harus mempersiapkan diri dengan baik. Buatlah rencana cadangan (jika pernikahan outdoor dan cuaca buruk), pastikan bahwa baterai diisi penuh, memory card benar-benar kosong, pikirkan mengenai rute atau urutan pemotretan sehingga kamu dapat mengetahui momen apa yang terjadi berikutnya. Kamu harus datang pada sesi acara gladi resik jika memungkinkan dan kalaupun ada acara tersebut, dari situ kamu bisa mengumpulkan beberapa informasi tentang posisi memotret, pencahayaan, urut-ututan acara dan lain-lain.

  1. Ketahui apa yang menjadi harapan kedua pasangan terhadap hasil foto kalian

Tunjukkan hasil foto atau portofolio kalian pada mereka. Ketahui apa yang ingin mereka dapatkan, berapa banyak foto yang mereka inginkan, acara apa saya yang tidak boleh terlewatkan dan bagaimana foto tersebut digunakan. Pastikan kalian membuat semacam perjanjian atau deal harga jika kalian mengenakan biaya untuk Wedding Photography.

  1. nonaktifkan suara yang terdapat pada kamera yang akan kamu gunakan.

Jangan pernah untuk menambahkan bunyi-bunyi Beep pada saat khidmadnya sebuah acara pernikahan. Memang perlu untuk mematikan semua fitur suara sebelum acara pernikahan agar tidak mengganggu suasana yang sudah tercipta dengan indah.

  1. Potretlah detail-detail kecil

Kamu dapat mengabadikan gambar cincin, pernak-pernik kebaya atau gaun pengantin, bunga, penataan meja dan lain-lain. Ini akan memberikan warna dan dimensi pada album pernikahan. Cobalah untuk membuat sebuah album dengan format Wedding Magazine agar ketika pasangan ingin melihat sebuah album tersebut dapat memiliki mood yang baik serta hati yang gembira.

  1. Gunakan dua kamera

Berusahalah mencari kamera agar dapat menggunakan dua kamera dengan cara apapun yang penting dengan jalan yang baik ya, guys.. Gunakanlah dua lensa yang berbeda pada setiap kamera. Idealnya satu kamera dilengkapi dengan lensa wide (bagus untuk candid dan ruang sedikit sempit), dan satu lagi dengan lensa zoom (kalau bisa gunakan lensa yang memiliki focal length maksimal 200mm).

  1. Pertimbangkan menggunakan Fotografer kedua.

Mempunyai fotografer cadangan memang bisa menjadi strategi yang bagus, hal ini berarti kamu tidak akan bergerak atau berpindah tempat terlalu banyak pada saat acara pernikahan. dua fotografer ini memiliki masing-masing tugas yang berbeda, satu fotografer mengambil foto formal, dan satu lagi mengambil foto candid. Memotret sendirian akan memberikan tekanan tersendiri karena kamu pasti akan dituntut menghasilkan foto-foto bagus disetiap momen pernikahan. Gak mau ngambil resiko yang berat kan?

  1. memiliki sikap berani namun jangan terlalu mencolok

Memiliki sikap ragu-ragu atau malu-malu tidak akan memberikan foto yang kamu cari, terkadang kamu memang harus sedikit berani untuk mendapatkan sebuah momen, bagaimanapun juga waktu merupakan segalanya dan kamu harus berfikir bagaimana caranya untuk mendapatkan posisi yang tepat saat momen penting sehingga tidak mengganggu jalannya sebuah acara pernikahan. Bergerak atau berkelilinglah secara efisien, seperti berpindah tempat pada saat pemutaran lagu atau pidato sambutan. Bersikaplah berani ketika mengambil foto-foto penting, terutama foto yang diinginkan oleh kedua pasangan.

  1. Mempelajari bagaimana caranya memanipulasi cahaya

Kemampuan untuk memantulkan atau menyebarkan (diffuse) cahaya flash merupakan kunci dalam foto pernikahan. Kamu pasti banyak menemui sebuah acara pernikahan di dalam gedung yang memiliki kondisi pencahayaan rendah atau temaram, jika kamu diizinkan untuk bisa menggunakan flash (beberapa tempat seperti gereja tidak memperbolehkan) lihatlah apakah memungkinkan untuk memantulkan cahaya flash ke langit-langit gedung? (ingatlah bahwa memantulkan cahaya flash pada dinding dengan permukaan berwarna akan merubah warna hasil foto kalian), atau kamu perlu mempertimbangkan juga dalam menggunakan difuser agar cahaya flash lebih lembut. Beberapa gedung acara pernikahan tidak mengizinkan penggunaan flash? maka kamu setidaknya dapat menggunakan lensa cepat dengan aperture lebar atau meninggikan pengaturan ISO. Sebuah lensa yang memiliki fitur image-stabilisation (IS/VR) akan sangat membantu.

  1. Gunakan format RAW

Kebanyakan fotografer tentu merasa tidak memiliki cukup waktu untuk menggunakan format RAW, mengingat butuh proses lebih panjang dalam pasca pemotretan, tetapi acara pernikahan terjadi sekali seumur hidup dan RAW akan sangat berguna karena memiliki fleksibilitas lebih tinggi dalam memanipulasi foto setelah pemotretan. Sebuah acara pernikahan memang terkadang memiliki nuansa pencahayaan yang ‘tricky’, maka dari itu RAW merupakan salah satu pilihan yang bagus untuk memanipulasi exposure serta white balance menggunakan perangkat lunak.

  1. Melihat sesekali hasil foto yang sudah kamu abadikan

Salah satu keunggulan fotografi digital adalah kesiapan media. Beberapa fotografer bahkan selalu membawa notebook atau laptop pada saat acara resepsi pernikahan akan berlangsung. Mereka melihat kembali dan membuatnya sebagai slideshow, dan memutarnya pada saat acara malam hari.

  1. Mempertimbangkan penggunaan background foto.

Salah satu tantangan dalam foto pernikahan adalah semua orang selalu bergerak ke berbagai arah, dan ini berarti background foto kamu juga akan berganti-ganti bukan? Idealnya cari BG yang teduh, rapi dan tidak ada elemen-elemen benda yang bisa mencuri perhatian penikmat foto pernikahan tersebut.

  1. Jangan membuang foto-foto yang tidak bagus

Memiliki satu keunggulan dalam fotografi digital adalah kemudahan untuk me-review foto-foto yang sudah kamu ambil, kamu bisa dengan mudahnya untuk menghapus foto-foto yang dianggap tidak bagus. Namun, perlu kamu ingat bahwa, foto pada nantinya bisa di-crop atau dimanipulasi untuk memberikan kesan seni atau abstrak dan bisa ditambahkan pada album pernikahan. ide yang imajinatif, kan?

  1. Merubah perspektif

Berusahalah untuk sedikit kreatif dengan jepretan-jepretan yang kamu hasilkan. Memang pada nantinya foto-foto dalam album akan berupa foto-foto formal atau pose formal, tetapi kamu harus pastikan untuk menyisipkan foto-foto dengan angle pemotretan dari bawah, atas, dengan wide angle dan lain-lain.

  1. Fill Flash

Ketika memotret di luar ruangan pada saat setelah acara pernikahan atau saat sesi pemotretan, sebaiknya kamu tetap membawa flash dalam turut serta, dan gunakan teknik fill flash. Atur kekuatan atau power flash sebanyak satu atau dua stop agar foto tidak terlalu blow-out, tetapi fill flash adalah suatu keharusan ketika pada kondisi subyek yang backlit (terkena cahaya matahari dari belakang) atau pada saat siang hari yang akan mengakibatkan banyak bayangan kuat.

  1. Mode Continuous Shooting

Kamera yang di riset dengan fitur memotret dalam jumlah banyak pada satu waktu akan sangat bermanfaat pada acara pernikahan, jika kamera kamu mendukung untuk fitur tersebut, maka gunakanlah. Terkadang foto kedua dari sequence foto adalah foto yang terbaik, karena mereka akan nampak santai dan telah beradaptasi pada momen tersebut.

  1. Berharap apa yang tidak diharapkan

Rencana sempurna pun pada prakteknya bisa saja terjadi kesalahan, tetapi kesalahan tersebut bisa dijadikan sebagai momen yang sempurna di acara pernikahan. Banyak sekali kesalahan yang bisa terjadi pada saat acara pernikahan, seperti cincin yang terselip dan sulit ditemukan, turun hujan ketika acara resepsi berakhir dan banyak sekali kejadian-kejadian yang tidak diharapkan.

Momen seperti ini tentu akan menyebabkan sebuah kepanikan, tetapi momen seperti inilah yang bisa menciptakan kenangan yang tidak terlupakan. Cobalah mengabadikan momen tersebut, dan kamu akan mendapatkan foto-foto lucu yang membuat mereka tertawa.

  1. Bersenang-senanglah

Pernikahan adalah sebuah perayaan besar, dan perayaan seharusnya menyenangkan bukan? Semakin kamu merasa senang sebagai seorang fotografer, maka percayalah kamu akan semakin santai ketika memotret. Jangan dijadikan beban, ciptakan suasana yang senang dan gembira, ya.

Lalu, Apa Aja Sih Peralatan yang Harus Kamu Bawa?

wm_article_img

Memotret pada sebuah acara pernikahan memang memiliki beban yang sangat berat. Maklum saja, mulai dari akad atau pemberkatan hingga pesta resepsi pernikahan tidak bisa diulang lagi momennya. Jadi, kamu harus mempersiapkan segala peralatan yang dibutuhkan dengan baik. Apa aja sih kira-kira? Simak, ya.

BAWA 2 KAMERA

  1. Kamera utama

Untuk acara besar tentunya bawalah kamera DSLR level profesional dan sebaiknya yang full frame.  Merk apapun sebenarnya tak masalah asalkan resolusi fotonya di atas 10MP dengan range AF yang fleksibel. Selain itu bisa memotret dengan baik di pencahayaan rendah juga akan sangat membantu.

  1. Kamera Cadangan

Jangan lupa menyiapkan kamera cadangan. Boleh menggunakan kamera mirrorless, yang penting kualitasnya mumpuni. Pastikan bodinya support dengan lensa-lensa yang kamu bawa.

Keunggulannnya adalah untuk memotret momen candid. Karena ukurannya yang compact bisa membuat fotografer bergerak lebih lincah.

JENIS LENSA

Lensa yang dikategorikan cocok untuk memotret pernikahan adalah yang memiliki aperture lebar. Dengan begitu kamu bisa memotret dengan cahaya yang redup dengan ISO rendah dan shutter speed tinggi untuk kualitas foto yang prima. Selain itu, juga bisa memperlihatkan DOF sempit. Lensa zoom ngebut dan prime lense sudah jadi andalan fotografer pernikahan dengan jam terbang tinggi.

  1. Lensa Standar

Lensa 50mm adalah ukuran paling wajib dimiliki setiap fotografer karena mendekati mata manusia. Serbaguna pula dipakai untuk seluruh acara mulai dari foto portrait sang pengantin saat persiapan hari H pernikahan, jalannya prosesi/ritual hingga pesta perayaan yang meriah.

  1. Lensa Tele

Lensa ukuran 70-200mm f/2.8 menjadi senjata utama foto pernikahan. Lensa pas ini, cukup wide dan bisa telephoto, bagus digunakan untuk memotret acara seremonial. kamu bisa memotret dari jauh tapi tetap mampu mengambil emosi di wajah kedua mempelai. Bodinya yang panjang memiliki zoom fleksibel sehingga bisa mendapat framing bagus meski posisi terbatas. Tak heran jika lensa jadi andalan mulai dari prosesi sakral hingga resepsi.

  1. Lensa Wide

Untuk lensa wide bisa dibilang cukup sulit tapi masih bisa diatasi. Ukuran 35mm dinilai cukup aman untuk momen yang membutuhkan lensa wide, biasanya tidak butuh yang lebih lebar lagi. Ukuran ini biasa dipakai wartawan dengan keunggulan minim distorsi sehingga tidak membuat wajah jadi berbentuk aneh. Lensa 35mm cocok digunakan saat memotret momen di gereja dan saat pesta perayaannya.

FLASH SPEEDLIGHT

Jangan lupa selalu membawa flash eksternal yang akan menyelamatkan hasil jepretanmu. Tidak hanya untuk dalam ruangan atau malam hari, flash bisa digunakan sebagai fill light di pencahayaan yang cukup. Bisa juga anda memakainya sebagai strobist.

FLASH DIFFUSER

Jika membawa flash eksternal maka jangan lupa bawa juga diffusernya. Jadi saat kamu tidak menemukan sarana bouncing atau buru-buru maka bisa memakai difusser untuk menyebarkan cahaya dan membuat hasil foto lebih soft.

LAMPU STUDIO & PAYUNG

Resepsi yang digelar di dalam gedung akan membutuhkan sumber cahaya tambahan yang kuat. Pastikan membawa perlengkapannya seperti payung putih atau silver beserta light stand untuk memasangnya.

TRIPOD

Tripod merupakan peralatan yang paling penting karena berguna saat membutuhkan memotret dengan kestabilan tinggi dan saat memakai shutter speed slow. Patut dipertimbangkan juga kebutuhan untuk merekam video saat di lokasi. Lebih baiknya menggunakan tripod fluid head yang lebih kuat mencengkeram kamera dan fleksibel.

MEMORY CARD

Selain jumlah foto yang bakal banyak sekali, memotret dalam file RAW juga akan memakan space yang besar. Memang disarankan untuk memotret RAW agar mudah diedit dan lebih HD hasilnya dibanding JPG. Bawalah memory card lebih banyak dari yang dibutuhkan. Biasanya membutuhkan ruang penyimpanan hingga 60GB.

Pastikan card yang digunakan high speed, apalagi jika kamu sekalian merekam video. Selain itu juga kapasitasnya lega, apalagi jika menyimpan dalam file RAW, ukuran 32GB cukup untuk seluruh rangkaian acara pernikahan.

BATERAI CADANGAN

Jangan lupakan baterai kamera maupun flash. Bawalah masing-masing dua set untuk cadangan sudah cukup aman. Pastikan saat membawanya semua terisi penuh.

TAS KAMERA

Dengan banyaknya lensa dan aksesoris lainnya yang harus dibawa dan digunakan sewaktu-waktu maka disarankan memakai ransel/backpack ukuran besar.

Namun bisa juga memakai sling bag untuk yang lebih suka praktis. Pastikan juga tas yang kamu pakai sesuai dengan kondisi dan situasi di lapangan agar tidak menghambat gerakan.

Itulah informasi seputar foto pernikahan bagi kamu yang pemula dalam dunia ini. Tak ada salahnya kamu mencoba dan mempelajari ini, ya!

Foto: Getty Images, Alma Wedding Store

Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 10-12 Januari 2025
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Article Terkait

Loading...

Article Terbaru

Loading...

Media Sosial

Temukan inspirasi dan vendor pernikahan terbaik di Sosial Media Kami

Loading...