Pilih Kategori Artikel

Hindari Kesalahan Pemahaman dalam Pernikahan, Pahami Tujuan Menikah Menurut Ajaran Kristen
Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 10-12 Januari 2025
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Pernikahan Kristen bertujuan untuk mengikat komitmen antara pria dan wanita untuk bersama seumur hidup dan ditetapkan oleh Tuhan. Agar bisa menjalani pernikahan yang harmonis dan penuh berkat, kamu perlu mengetahui tujuan pernikahan tersebut, serta menghindari kesalahan pemahaman supaya bisa mempersiapkan pernikahan dengan lebih baik tanpa halangan.

Kesalahan Pemahaman dalam Pernikahan Kristen

wm_article_img
Foto: Reynard Karman Photography

Ada beberapa alasan yang membuat pasangan  tidak bisa mencapai tujuan dari pernikahan. Seperti menikah karena desakan sosial dan keluarga, rasa kesepian, ingin memiliki anak, atau karena nafsu semata. Jika kamu menikah karena hal-hal ini dan ternyata tidak menemukan kebahagiaan yang dicari, maka ditakutkan akan muncul keinginan untuk bercerai atau berakhir menjadi keluarga yang tidak harmonis.

Sebelum membahas mengenai tujuan menikah menurut Kristen, pastikan dulu bahwa kamu tidak akan melakukan kesalahan-kesalahan sebelum melangsungkan pernikahan.

Untuk menghindari hal itu, kamu harus memperhatikan 3 hal ini sebelum memutuskan untuk menikah:

  • Menjalin hubungan yang baik dengan Tuhan

Pernikahan adalah proses pengikat janji yang disaksikan oleh Tuhan. Oleh karena itu, masing-masing pasangan harus memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan agar bisa memutuskan segala sesuatu berdasarkan firmanNya dan bisa memberikan pengampunan kepada pasangan. Pastikan juga kamu dan pasangan sudah menyelesaikan semua masalah sebelum melangsungkan pernikahan.

  • Siap meninggalkan keluarga masing-masing

Menikah menurut Kristen berarti mewujudkan kemandirian. Hal ini berarti pasangan suami istri harus bisa melengkapi dan memenuhi kebutuhan satu sama lain tanpa mengharapkan bantuan dari orang tua lagi. Karena dengan pernikahan sendiri diharapkan kamu bisa saling kompromi dan menyayangi, serta membangun keluarga baru sendiri. Namun hal ini bukan berarti kamu dan pasangan bisa melupakan semua jasa orang tua, ya.

  • Siap menjalani peran sebagai suami atau istri

Menikah juga datang dengan peran dan tanggung jawab baru, yang artinya kamu harus siap menjalani peran sebagai suami atau istri berdasarkan ketentuan Tuhan. Juga harus siap menjalani peran sebagai orang tua nantinya.

Peran suami sendiri berupa memberikan perlindungan, memimpin keluarga, mengasihi, dan menjadi teladan hati Tuhan untuk istri. Sedangkan peran istri sendiri adalah sebagai pemberi dukungan, penolong, penjaga, dan cerminan kasih Tuhan. Kedua hal ini harus dilakukan secara bersamaan untuk menciptakan keluarga yang sejahtera.

Selain ketiga hal di atas, pastikan juga kamu sudah mendapatkan konfirmasi dari Tuhan bahwa pasangan kamu adalah pilihan yang tepat. Lalu, bagaimana cara mengetahui konfirmasi ini? Kamu bisa melihatnya dari tanda-tanda yang sudah diberikan oleh Tuhan seperti calon pasangan yang seiman, restu orang tua dari kedua belah pihak, tidak ada perbedaan prinsipil, dan tanda-tanda lainnya.

Jika semua sudah memenuhi kriteria namun hati masih belum merasa yakin, maka kamu harus mencari tanda-tanda lainnya dari Tuhan secara lebih detail agar tidak menyesal di kemudian hari.

Tujuan Menikah Menurut Kristen

wm_article_img
Foto: Reynard Karman Photography

Setelah mempelajari tentang kesalahan pemahaman sebelum melangsungkan pernikahan Kristen dan cara menghindarinya, saatnya kami bagikan tujuan menikah menurut Kristen yang bisa kamu capai jika melakukannya sesuai kehendak Tuhan. Berikut beberapa tujuan menikah menurut Kristen:

1. Pengikat janji

Pernikahan Kristen secara simbolis adalah suatu bentuk untuk mengikat janji dalam gereja yang merupakan sebuah persetujuan antara dua individu. Perjanjian menikah menurut Kristen sendiri adalah saling menjanjikan untuk mengasihi dan dikasihi.

Allah sendiri menetapkan 3 hal penting dari janji pernikahan Kristen ini, yaitu:

  • Perjanjian adalah sebuah tindakan yang berasal dari Allah dan tidak dapat dianggap sebagai sebuah kontrak.
  • Allah menghendaki respon dari kita sebagai manusia, akan tetapi hal ini tidak berarti bisa bersifat kondisional.
  • Allah sudah memberikan berkat dan keuntungan yang kekal, terlepas sudah melakukan hal tersebut atau belum.

2. Menghasilkan generasi ilahi

wm_article_img
Foto: Reynard Karman Photography

Setiap pasangan pasti ingin memiliki keturunan. Tidak pula dibenarkan jika pasangan sengaja tidak ingin  memiliki anak dalam pernikahan Kristen. Bagaimanapun, anak merupakan anugerah dari Tuhan. Akan tetapi kamu juga tidak berhak untuk menuntut Tuhan jika dikaruniai anak atau tidak.

“Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka, “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara, dan atas segala binatang yang merayap di bumi” (Kejadian 1:28).

Berdasarkan ayat di atas, Allah memerintahkan pasangan suami istri untuk memiliki keturunan. Hal ini juga merupakan salah satu tujuan menikah dalam Kristen untuk memiliki anak dan memberikan cinta dan kasih tanpa batas kepada mereka.

Bukan sekedar memiliki anak saja, tetapi menikah menurut Kristen dan pernikahan Kristen yang kudus sebaiknya menghasilkan generasi ilahi yang memenuhi rencana Sang Pencipta dengan didikan dan keteladanan yang diajarkan oleh orang tuanya.

3. Mengalami pertumbuhan

wm_article_img
Foto via Behind The Vows

Pertumbuhan yang dimaksud dalam pernikahan Kristen tidak hanya memiliki keturunan saja, tetapi juga tumbuh menjadi individu yang lebih baik. Sepasang suami istri yang bertumbuh akan mendapatkan kebahagiaan yang semakin tinggi pula.

Suami dan istri diharapkan mampu bertumbuh dalam Tuhan yang artinya memasuki masa transformasi yang semakin menjadi seperti Kristus. Kebahagiaan yang didapatkan pun bukan hanya karena pernikahan Kristen semata, namun juga karena sukacita di dalam Tuhan.

Mampu beradaptasi dengan baik, saling kompromi dengan kebutuhan dan keinginan masing-masing, tidak memaksakan kehendak satu sama lain, adalah salah satu ciri dari rumah tangga yang bertumbuh. Tentunya kamu akan memiliki keluarga yang harmonis jika kamu dan pasangan sama-sama mau mengampuni dan mengerti satu sama lain, bukan?

4. Menciptakan masyarakat baru Allah

Pernikahan Kristen bertujuan untuk menciptakan masyarakat baru Allah sebagai sarana untuk mensejahterakan manusia yang sudah ditebusNya melalui keluarga. Allah juga menghendaki setiap pernikahan untuk melahirkan keturunan tebusan Kristus. Menikah menurut Kristen juga bertujuan untuk mendidik keturunan agar menjadi anak Tuhan yang patuh pada orang tua dan Bapa.

5. Bersama seumur hidup

wm_article_img
Foto: Reynard Karman Photography

Menikah menurut Kristen tidak hanya bertujuan untuk membangun hubungan dan kesenangan sementara saja. Pernikahan Kristen adalah sebuah janji untuk membentuk kesatuan secara utuh hingga akhir hayat.

Janji untuk saling bersama yang diucapkan saat pemberkatan harus dijalankan. Kebersamaan pasangan ini berarti senasib, sepenanggungan, dan saling menemai dalam susah dan senang hingga maut memisahkan.

Untuk itu, alangkah baiknya jika pernikahan dilandaskan dengan persahabatan yang akan lebih kuat dibandingkan pada tujuan seksual semata.

Demikian penjelasan mengenai kesalahan pemahaman tujuan menikah menurut Kristen serta cara menghindarinya. Kami juga sudah memaparkan 5 tujuan menikah menurut Kristen yang bisa kamu pelajari agar bisa membentuk keluarga yang diberkati Tuhan.

Baca juga artikel lainnya di WeddingMarket agar kamu tidak ketinggalan informasi menarik seputar persiapan pernikahan seperti ini!

Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 10-12 Januari 2025
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Article Terkait

Loading...

Article Terbaru

Loading...

Media Sosial

Temukan inspirasi dan vendor pernikahan terbaik di Sosial Media Kami

Loading...