Pilih Kategori Artikel

Tradisi dan Alasan Kue Nikahan Ada di Indonesia
Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 25 -27 July 2025
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Kue pengantin merupakan salah satu jenis kue yang memiliki tujuan tertentu dalam proses pembuatannya, yakni digunakan untuk membuat acara pernikahan menjadi makin meriah dan sakral. Kue ini nantinya akan dipotong oleh pasangan pengantin sebagai simbol harapan untuk hidup bersama sampai ajal memisahkan. Keberadaan kue nikahan ini hampir ada di seluruh negara saat ini. 

Menggunakan kue pernikahan di acara resepsi juga bisa dilakukan oleh masyarakat Indonesia, khususnya mereka yang hendak melangsungkan pernikahan dengan konsep modern. Sebelum menggunakan kue pernikahan, ada baiknya kamu mengetahui mengapa kue ini ada dan sering ditemukan di berbagai kebudayaan dunia. 

Tradisi Kue Pernikahan

Keberadaan kue pernikahan dimulai dari kebudayaan Romawi Kuno, dimana ia disajikan di resepsi pernikahan bukan untuk disantap, melainkan untuk dilemparkan kepada mempelai perempuan. 

Dulunya, kue pengantin dibuat dari bahan-bahan yang sederhana, dari gandum, tepung, hingga butiran padi. Bahan-bahan tersebut merupakan simbol dari kesuburan, jadi ketika dipecahkan di kepala mempelai perempuan, kue nikahan tersebut diharapkan dapat memberikan kesuburan kepada pengantin putri. 

Berbeda dengan yang ada di Inggris, dulunya kue pernikahan tidak dibuat secara sengaja. Tamu undangan yang datang membawakan hadiah untuk pasangan pengantin, biasanya berupa kue pai atau kue yang berukuran kecil. Kue tersebut kemudian ditumpuk di meja, jika makin tinggi kue yang didapat, maka pasangan akan semakin makmur. 

Alasan Adanya Kue Nikahan di Indonesia

wm_article_img

Kue pernikahan dibuat bukan tanpa alasan, dahulu kue ini dibuat sebagai simbol harapan dan doa. Pasangan mempelai yang menikah diharapkan subur, makmur dan mendapat banyak kebahagiaan ketika mereka hidup bersama.  Saat ini, kue pernikahan memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda, berikut adalah kumpulan alasan kenapa kue pernikahan tetap lestari di berbagai bentuk kebudayaan:

1. Mengikuti Tradisi 

Tradisi pembuatan kue nikahan awalnya dibuat sederhana, namun kini kue nikahan minimal dibuat tiga tingkat. Tiap tingkatan memiliki maknanya sendiri, misalnya kue tingkatan pertama paling bawah diharapkan bisa dihabiskan bersama dengan tamu undangan yang ada. 

Sedangkan dua tingkatan paling atas akan dimakan setelah acara pernikahan selesai bersama dengan keluarga mempelai wanita dan pria. Tradisi tersebut mulai berkembang di abad 17, namun sekarang jarang masyarakat global yang menerapkan tradisi tersebut. 

2. Tanda Kemakmuran

Dari hadirnya kue pernikahan di abad 17 sampai sekarang, kue pernikahan juga bisa menjadi tanda bahwa keluarga pasangan pengantin memang makmur dan sejahtera. Ini terlihat dengan kue pengantin yang dibuat megah, biasanya harga kue tersebut cenderung mahal. 

Alasan inilah yang membuat kue pernikahan ingin ditampilkan sebaik dan secantik mungkin. Bentuk kue nikahan pun kini semakin beragam, sehingga pasangan mempelai bisa memilih mana kue yang tepat dengan konsep pernikahan yang hendak dilangsungkan. 

3. Mengikuti Tren

Hadirnya kue pengantin untuk pernikahan juga disebabkan karena tren. Kebudayaan untuk menghadirkan kue pengantin di acara resepsi pernikahan bukanlah kebudayaan asli suku Indonesia, melainkan dari kebudayaan Barat. Karena itulah, hadirnya kue pernikahan dianggap mengikuti tren yang dibuat oleh public figure. 

Jika kamu ingin menggunakan kue pernikahan di resepsimu dan memang berniat mengikuti tren, pertimbangkan apakah budget yang kamu miliki memang mencukupi. Apabila kurang, kamu bisa memilih kue lain yang lebih sederhana, karena esensi kue pernikahan terdapat dalam acara potong kuenya. 

Fakta Menarik Mengenai Kue Pernikahan

wm_article_img

Ada beberapa fakta menarik yang bisa ditemukan dari hadirnya kue nikahan di berbagai negara. Misalnya mitos yang menganggap jika kue pernikahan bertingkat dicium oleh pasangan pengantin dan tidak roboh, maka pernikahan yang dilakukan akan sukses. 

Namun kini mitos tersebut bergeser menjadi pasangan mempelai yang berciuman di dekat kue pengantin untuk meminimalisir adanya kehebohan ketika kue roboh. Selain mitos tersebut, berikut adalah beberapa  fakta menarik mengenai kue pernikahan. 

1. Aturan Awal Kue Pernikahan

Dulunya kue pernikahan dibuat berdasarkan kultur masyarakat yang ada. Untuk masyarakat Romawi misalnya, kue yang terbuat dari bahan gandum menjadi pilihan terbaik. Sedangkan di daerah Yunani, mereka menyajikan kue pengantin bersamaan dengan hasil laut. 

Lalu di abad ke-19, aturan mengenai kue pernikahan mulai ditetapkan dan digeneralkan di berbagai tempat. Misalnya, menggunakan warna putih sebagai warna dasar kue pernikahan. Kemudian memberikan icing untuk membuat penampilannya menjadi lebih cantik. Secara bertahap, aturan kue nikahan tersebut kemudian diterima di seluruh dunia. 

2. Tren Dummy Cake

Tidak semua orang menyukai kue, apalagi di hari pernikahan yang ramai dan banyak orang. Apalagi kini mulai hadir kue dengan berbagai bentuk, dari yang menjulang tinggi, besar, hingga memiliki model tertentu. 

Karena tidak semua kue pernikahan akan dimakan nantinya, banyak orang kemudian memilih untuk menggunakan dummy cake. Dummy cake merupakan kue palsu yang dibuat semirip mungkin dengan kue asli. Dengan begitu, pasangan mempelai tetap bisa mendapatkan kue untuk pernikahan secara simbolis. 

3. Budget Kue Pernikahan yang Tinggi

Untuk kamu yang belum tahu, budget untuk membuat kue pernikahan cukup tinggi. Berkisar diatas 5 juta rupiah untuk kamu yang ingin membuat kue terlihat besar dan cantik. Apalagi kini banyak tren kue-kue megah yang memiliki harga cukup mahal. 

Jika kamu memang berniat untuk menyediakan kue nikahan di resepsi yang kamu lakukan, ingat untuk menyiapkan budget yang cukup. Meskipun cukup mahal, namun kamu masih tetap bisa menemukan kue dengan harga yang terjangkau dan memiliki rasa enak. 

Pesan Kue Nikahan atau Beli Langsung Jadi?

Sekarang apakah kamu sudah yakin untuk menggunakan kue wedding di hari bahagiamu? Tentukan sejak dini apakah kamu akan memesan kue tersebut beberapa hari sebelum pernikahan atau membelinya langsung di toko kue. 

Ada beberapa kelebihan mengenai pilihan tersebut. Jika kamu memilih untuk membeli langsung, kamu bisa menghemat budget dan waktu pembuatan. Namun kue yang dibuat langsung biasanya tidak memiliki kesan yang spesial. Berbeda dengan kue yang memang sejak awal dipesan. Ia bisa disesuaikan dengan keinginan pengantin dan disamakan konsepnya dengan konsep pernikahan. 

Hal yang sama untuk pemilihan kue nikahan yang dipesan, karena kamu menyetujui untuk menggunakan kue pesanan, kamu harus memilih pembuat kue yang berpengalaman. Tentu kamu tidak ingin kue yang hendak disajikan memiliki rasa yang biasa saja. 

Sudah ada banyak toko kue yang menyediakan kue pernikahan langsung jadi dan dipesan terlebih dahulu. Kamu bisa bertanya kepada teman atau keluarga yang pernah menggunakan jasa pembuatan atau beli kue, dengan begitu kamu tidak khawatir mengenai hasil yang akan didapatkan nantinya. 

Informasi mengenai kue nikahan tersebut semoga dapat membantu kamu untuk makin yakin dengan pilihan membuat kue pengantin. Jangan lupa untuk berdiskuis dengan keluarga, pasangan, dan pihak pembuat kue untuk menghindari miss komunikasi, sebab kue ini merupakan bagian penting pernikahan yang tidak boleh salah.

Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 25 -27 July 2025
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Article Terkait

Loading...

Article Terbaru

Loading...

Media Sosial

Temukan inspirasi dan vendor pernikahan terbaik di Sosial Media Kami

Loading...