Istilah "love language" kini menjadi hal yang umum didengar, dan banyak orang mencari cara untuk berkomunikasi dalam bahasa cinta dengan pasangan mereka. Dr. Chapman mengklasifikasikan love languages menjadi lima jenis, yaitu word of affirmation, acts of service, receiving gifts, quality time, dan physical touch.
Awalnya, istilah ini diperkenalkan oleh seorang penulis buku terkenal, Dr. Gary Chapman, yang menulis buku berjudul "The Five Love Languages" pada tahun 1995. Buku ini kembali mendapat perhatian yang besar belakangan ini.
Sebelum menulis buku tersebut, Dr. Chapman menginvestasikan bertahun-tahun dalam pengamatan dan pencatatan untuk memahami pola komunikasi dalam hubungan asmara. Jadi, apa sebenarnya pola komunikasi yang dimaksud? Mari kita kenali bersama untuk memahami lebih dalam!
Apa Itu Love Language
Menurut Dr. Tina B. Tessina, seorang terapis psikologis sekaligus penulis buku Dr. Romance's Guide to Finding Love Today, menjelaskan bahwa istilah "bahasa cinta" merujuk pada cara yang khas di mana seseorang menunjukkan ekspresi cinta terhadap pasangannya.
Setiap individu memiliki preferensi yang unik dalam mengekspresikan dan menerima cinta. Dengan memahami bahasa cinta khusus pasangan, ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam. Sehingga, kita dapat lebih baik memahami alasan di balik beberapa hal yang mungkin sulit dimengerti atau diterima oleh pasangan.
Penting untuk menyadari bahwa setiap orang memiliki cara berbeda dalam merasakan cinta, dan dengan memahami love language pasangan, kamu dapat memberikan dukungan yang lebih efektif. Dengan pemahaman ini, kamu akan lebih peka terhadap penggunaan bahasa cinta oleh pasangan, bahkan jika itu berbeda dengan bahasa cinta yang biasanya kamu gunakan. Pemahaman dan penghargaan terhadap love language pasangan adalah kunci keberhasilan dalam hubungan asmara.
5 Jenis Love Language
Act of Service
Act of service merupakan bentuk bahasa cinta yang dinyatakan melalui tindakan atau pelayanan tanpa pamrih. Tindakan tersebut bisa muncul secara spontan, sukarela, dan berdasarkan inisiatif sendiri.
Contoh-contoh act of service melibatkan memberikan makanan tanpa diminta, memberikan perhatian pada detail kecil, memberikan barang sebelum diminta, atau secara inisiatif membantu pasangan atau orang tua dengan pekerjaan rumah.
Bagi mereka yang memiliki bahasa cinta acts of service, tindakan-tindakan nyata seperti ini memberikan rasa penghargaan dan kebahagiaan. Jika pasangan memiliki love language ini, tidak diperlukan kata-kata yang rumit untuk membuatnya bahagia.
Sebaliknya, melakukan tindakan konkret seperti memotong rumput, mencuci piring, atau mengurus anak tengah malam, bisa memberikan pengertian bahwa pasangan dihargai. Penting untuk menunjukkan cinta dan perhatian secara nyata untuk memastikan bahwa pasangan merasa dicintai dan dimengerti.
Words of Affirmation
Jika pasangan memiliki bahasa cinta ini, penting untuk secara konsisten menyatakan bahwa kita peduli dan menyayangi mereka. Pendekatan seperti "Dia seharusnya tahu bahwa aku mencintainya, jadi tidak perlu membicarakan hal ini" tidak efektif dan bermanfaat. Pasangan dengan love language words of affirmation membutuhkan ungkapan cinta yang langsung dan teratur.
Aspek penting dari words of affirmation adalah tetap jujur dalam kalimat-kalimat yang diucapkan kepada pasangan. Tidak perlu menjadi seperti Romeo yang suka menggunakan kata-kata romantis berlebihan; yang terpenting adalah tetap menjadi diri sendiri.
Mengucapkan kalimat-kalimat apresiatif terhadap tindakan-tindakan kecil pasangan, seperti "Aku begitu senang memiliki kamu sebagai teman hidup. Saya tidak dapat membayangkan hidup tanpamu," dapat memberikan dampak positif. Kalimat-kalimat sederhana seperti "Terima kasih, sayang, sudah membuatkan makanan enak untukku" juga memiliki makna yang dalam.
Quality Time
Quality time memiliki makna menghabiskan waktu secara berkualitas bersama orang-orang yang kita cintai. Bahasa cinta quality time ini menekankan pentingnya kebersamaan untuk memberikan waktu dan kasih sayang sepenuhnya pada saat-saat tersebut.
Meskipun quality time bisa dianggap sebagai love language yang mudah dimengerti, namun sekaligus juga mudah disalahartikan. Jika pasangan memiliki karakter quality time, ini berarti mereka merasa dicintai dan dihargai ketika kita menghabiskan waktu bersama mereka.
Namun, perlu diingat bahwa quality time tidak hanya sebatas menghabiskan waktu bersama, melainkan juga tentang memberikan perhatian penuh terhadap satu sama lain. Oleh karena itu, sebaiknya bahasa cinta ini lebih tepat disebut sebagai "quality attention" daripada "quality time".
Receiving Gifts
Individu yang memiliki love language receiving gifts akan mengekspresikan cinta mereka melalui memberikan atau menerima hadiah. Saat memberi atau menerima hadiah, mereka merasa sangat dihargai, diingatkan, dan dicintai.
Apabila pasangan memiliki love language ini, hal ini menandakan bahwa mereka merasa dicintai dan dihargai melalui hadiah atau pemberian. Meskipun beberapa orang mungkin menganggapnya sebagai tindakan yang bersifat materialistis, hal ini tidak selalu benar.
Hadiah-hadiah kecil dengan nilai sentimental dapat menjadi pengingat bagi pasangan bahwa kita selalu memikirkan mereka dan peduli terhadap kebahagiaan mereka. Tidak perlu hadiah mewah seperti emas, berlian, atau mobil.
Hadiah-hadiah sederhana seperti mengirim makanan ke kantor saat jam kerja, pulsa, atau tiket nonton film berdua sudah dapat membawa kebahagiaan dan memberikan perasaan berharga pada pasangan
Penting diingat bahwa tipe receiving gifts tidak selalu memerlukan hadiah dalam jumlah besar. Lebih dari itu, ini adalah cara untuk menunjukkan kepada pasangan bahwa kita selalu memikirkan mereka dan peduli terhadap kebahagiaan mereka.
Physical touch
Physical touch tidak selalu terkait dengan hubungan seksual, melainkan lebih tentang menciptakan keintiman. Ini bisa mencakup bergandengan tangan, bersandar di bahu pasangan, atau memberikan pelukan sederhana.
Sebagai makhluk sosial, kadang-kadang kita membutuhkan sentuhan fisik untuk membangun keintiman dengan pasangan. Bagi mereka yang memiliki bahasa cinta physical touch, sentuhan fisik menjadi hal yang sangat penting.
Daripada mengungkapkan perasaan dengan kata-kata yang sangat romantis, memberikan pelukan dan ciuman di kening mungkin lebih efektif. Melalui sentuhan fisik tersebut, pasangan dapat merasakan kasih sayang yang mendalam.
Physical touch mencakup berbagai cara mengekspresikan cinta melalui sentuhan fisik yang bersifat saling setuju. Namun, jenis sentuhan fisik yang diberikan bisa berbeda tergantung pada hubungan dengan orang tersebut, seperti pasangan, orang tua, anak, atau sahabat.
Dalam menjalani hubungan asmara, pemahaman terhadap love language atau bahasa cinta menjadi kunci penting untuk menciptakan koneksi yang kuat antara pasangan. Melalui pemahaman terhadap bahasa cinta pasangan, kita dapat menciptakan hubungan yang lebih mendalam dan memahami alasan di balik perilaku atau kebutuhan mereka.
Luangkan waktu untuk berbicara dengan pasangan mengenai love language masing-masing. Ajukan pertanyaan, dengarkan dengan penuh perhatian, dan berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan cinta pasangan sesuai dengan bahasa cintanya. Dengan demikian, kamu dapat membangun hubungan yang lebih kuat, lebih intim, dan lebih memuaskan.