Pernah gak sih kamu melihat pasangan yang selalu bilang "I love you" hampir setiap waktu? Di sisi lain, ada juga orang-orang yang sulit mengaku cinta, tetapi dia menunjukkannya dengan selalu memberikan perhatian kepada kekasihnya. Ada pula orang yang suka menghujani pasangannya dengan hadiah-hadiah kecil nan romantis, sampai-sampai dibilang "bucin". Beragam cara mengekspresikan rasa cinta, hal-hal tersebut merupakan beberapa dari contoh bahasa cinta (love language) seseorang kepada orang yang disayanginya.
Omong-omong, apa kamu pernah dengar istilah love language atau bahasa cinta sebelumnya? Mungkin kamu juga pernah mengikuti tes bahasa cinta untuk mengetahui tipe love language-mu? Well, jika kamu sama sekali masih asing dengan istilah love language, luangkan waktumu 5 menit untuk menyimak ulasan seputar bahasa cinta dalam artikel ini. Untuk menemukan tipe bahasa cinta kamu dan doi, baca sampai tuntas, ya!
Pengertian Istilah Love Language
Siapa sih yang tak pernah merasakan yang namanya cinta? Cinta bisa berarti rasa suka, kasih sayang, kepedulian, kerinduan dan masih banyak lagi. Cinta adalah sebuah perasaan yang bisa dideskripsikan dengan berbagai macam cara, dan tentunya berbeda-beda definisinya bagi setiap individu.
Cara seseorang dalam mengekspresikan cinta inilah yang disebut dengan love language atau bahasa cinta. Tahukah kamu, ternyata tipe bahasa cinta setiap orang itu berbeda-beda, loh! Lebih serunya lagi, ternyata kita bisa mempelajarinya.
Dr. Gary Chapman, seorang penulis asal Amerika, dalam bukunya yang berjudul ‘The Five Love Languages: How to Express Heartfelt Commitment to Your Mate’ telah membedah tentang prinsip-prinsip komunikasi dalam suatu hubungan. Prinsip-prinsip komunikasi tersebut bisa diaplikasikan bukan hanya untuk hubungan sepasang kekasih loh, tapi juga pada keluarga, ataupun pertemanan.
Mempelajari love language ini berguna untuk lebih memahami diri sendiri maupun orang lain, terutama sang kekasih, supaya hubungan langgeng terus. Dalam membina suatu hubungan, manusia kadang tidak menyadari bahwa bahasa cinta yang ia miliki, dengan cara orang lain mengekspresikan cintanya berbeda.
Misalnya, buat kamu kata-kata semacam “aku sayang padamu” saja sudah cukup untuk menyampaikan rasa cinta, tetapi mungkin love language pasanganmu bisa berbeda. Mungkin baginya, untuk mengekspresikan rasa cinta yang tulus tak cukup hanya sekedar kata-kata, melainkan dia butuh kehadiranmu untuk menghabiskan waktu bersama.
Maka dari itu, baik kamu maupun doi perlu tahu bahasa cinta kalian masing-masing. Selain untuk memahami cara mengekspresikan diri, tentunya hal ini juga berguna agar tidak terjadi kesalahpahaman yang menyebabkan pertengkaran.
5 Jenis Bahasa Cinta yang Perlu Diketahui
Dalam bukunya, Dr. Gary Chapman membagi love language menjadi lima jenis, yakni word of affirmation, quality time, receiving gifts, acts of service, dan physical touch. Menurut Chapman, setiap manusia memiliki salah satu love language yang paling dominan dalam dirinya. Nah, kamu termasuk yang mana? Yuk, temukan jawabannya!
1. Words of Affirmation (Kata-kata Afirmasi)
Bahasa cinta yang pertama adalah kata-kata afirmasi. Orang yang memiliki tipe bahasa cinta ini, cenderung lebih senang mengekspresikan rasa cinta maupun menerima perasaan cinta dari orang lain melalui kata-kata, baik secara verbal maupun tulisan.
Kalimat-kalimat positif yang dilontarkan seperti pujian, ungkapan kata-kata sayang, maupun apresiasi adalah hal meyakinkan dirinya bahwa ia benar-benar dicintai. Bagi orang yang memiliki bahasa cinta ini, umumnya sangat peka terhadap kata-kata yang diterima ataupun yang dilontarkan dari dirinya.
Nah, apabila pasangan kamu adalah seseorang dengan tipe bahasa cinta ini, maka sering-seringlah berikan ia afirmasi positif untuk menunjukkan rasa cintamu padanya. Kamu bisa memujinya untuk hal-hal baik yang ia lakukan untukmu atau ucapkanlah “terima kasih sayang, udah selalu hadir buatku” supaya ia merasa senang dan dicintai olehmu.
2. Acts of Service (Tindakan Servis)
Pemilik bahasa cinta yang satu ini berbeda dengan tipe orang dengan love language words of affirmation. Bagi mereka, ungkapan kata-kata sayang dari pasangannya seperti “love you” tidaklah lebih bermakna daripada tindakan yang dilakukan sebagai pembuktian cinta. Sederhananya, mereka meyakini bahwa 'actions speak louder than words' (tindakan lebih bermakna daripada kata-kata).
Apabila pasangan kamu tipe orang yang jarang mengungkapkan perasaannya melalui ucapan, tetapi justru lebih sering menunjukkan perhatiannya lewat tindakan-tindakan nyata seperti menemanimu, mengantar dan memastikan kamu pulang dengan selamat, maka kemungkinan besar bahasa cinta si doi adalah acts of service.
Maka dari itu, untuk membuatnya merasa dicintai olehmu, maka kamu perlu memperlakukan ia dengan service yang sama, atau setidaknya tunjukkanlah rasa sayangmu dengan tindakan-tindakan yang nyata tak sekedar omongan belaka. Seperti, memberikannya perhatian atau menolongnya sepenuh hati ketika ia butuh bantuanmu.
3. Quality Time (Menghabiskan Waktu Berkualitas)
Berbeda lagi dengan 2 tipe love language sebelumnya, orang dengan bahasa cinta quality time memiliki cara mengekspresikan cintanya sendiri dengan menghabiskan waktu berkualitas bersama orang yang disayangi. Apabila kamu atau kekasihmu merasa paling senang atau dicintai ketika kalian fokus saat sedang mengobrol, bertukar pikiran atau bahkan deep talk, maka bisa jadi kamu dan doi adalah pemilik bahasa cinta quality time.
Orang dengan tipe love language quality time tak akan setengah-setengah ketika menghabiskan waktu bersama yang terkasih. Bahkan, kadang ia rela menyingkirkan gadget-nya supaya bisa lebih menikmati momen bersama pasangannya tanpa ada gangguan apapun. Orang tipe ini sangat menghargai komunikasi dengan pasangan, sehingga sebisa mungkin dia selalu hadir untuk memberikan yang terbaik saat bersama orang tercinta.
4. Receiving Gifts (Menerima Hadiah)
Love language yang satu ini memaknai hadiah sebagai simbol cinta dari atau untuk pasangannya. Pemilik bahasa cinta ini meyakini bahwa hadiah yang diberikan atau diterimanya memiliki makna yang mendalam, bukan karena nilainya melainkan juga kesungguhan yang diberikan untuk mempersiapkan kado tersebut.
Orang dengan jenis love language receiving gifts umumnya akan selalu mengingat hadiah-hadiah yang diberikan dan menggapnya sebagai ungkapan cinta dan kasih sayang dari si doi. Namun hati-hati ya, apabila kamu cenderung memiliki bahasa cinta ini, karena salah-salah kamu bisa dianggap materialistis.
5. Physical Touch (Sentuhan Fisik)
Sentuhan fisik yang dimaksud di sini bukan yang mengarah ke arah negatif, ya! Maksudnya, bahasa cinta yang ditunjukkan melalui sentuhan fisik seperti genggaman tangan, belaian, pelukan yang tulus atau hanya sekedar berdekatan, bisa menjadi ekspresi cinta bagi mereka yang memiliki tipe love language yang dominan berupa sentuhan fisik. Dimana, seseorang dengan tipe bahasa cinta ini akan merasa dicintai sepenuh hati ketika sang kekasih memberikan perhatiannya dengan sentuhan-sentuhan yang tulus.
Perlu diperhatikan juga, ada juga orang-orang yang tidak nyaman dengan sentuhan fisik, seperti penderita haphephobia. Oleh sebab itu, jika kamu merupakan tipe orang dengan love language physical touch, alangkah lebih baiknya apabila kamu memastikan terlebih dahulu pasanganmu nyaman dengan sentuhan fisik atau tidak.
Nah, itulah 5 jenis bahasa cinta yang perlu kamu ketahui. Pada dasarnya setiap orang memiliki tipe love language-nya sendiri. Entahlah apakah love language kamu cocok atau tidak dengan orang yang kamu sayangi, penting bagi setiap pasangan untuk mengetahui bahasa cintanya masing-masing. Supaya, dalam menjalin hubungan, keduanya dapat merasa nyaman satu sama lain.
Bahasa cinta yang dimiliki setiap orang juga tidak mutlak hanya satu jenis saja. Ada juga orang yang memiliki beberapa bahasa cinta yang dominan sekaligus. Ada pula situasi atau kondisi yang dapat membuat kamu harus menyesuaikan caramu mengungkapkan rasa sayang kepada orang yang terkasih dengan bahasa cinta tertentu.
Yang paling penting, ketahui apa yang kalian masing-masing butuhkan dengan komunikasi yang baik. Jangan segan-segan untuk mengutarakan apa yang kamu rasakan agar pasanganmu bisa memahamimu dan bisa merespon dengan bahasa cinta yang tepat. Selain itu, kamu bisa juga mengikuti 8 Tips Hubungan Langgeng Buat Pasangan agar lebih tercerahkan. Setelah membaca ulasan ini, sudahkah kamu menemukan bahasa cintamu yang mana?
Ilustrasi: Alvin Mahmudov | Priscilla Du Preez | Lea Khreiss | Scott Broome Photography | Jeremy Cai